DAFTAR LABELKU (klik saja jangan ragu-ragu)

Selasa, 17 Juli 2012

MENIKMATI KEHIDUPAN YANG EFEKTIF Oleh MasKatnoGiri


MENIKMATI KEHIDUPAN YANG EFEKTIF Oleh MasKatnoGiri
                       Sebetulnya kita sudah banyak yang tahu bagaimana menjadi orang yang efektif, sebagaimana maksud Stephen R. Covey menulis buku  7 KEBIASAAN MANUSIA YANG SANGAT EFEKTIF (7 HABITS OF HIGHLY EFFECTIVE PEOPLE). Karena bertahun-tahun kita dinasihati”DEMI WAKTU MANUSIA DALAM KEADAAN RUGI KECUALI ORANG-ORANG YANG BERIMAN DAN BERAMAL SHALIH”.dst. Kenyataannya di antara kita masih belum mampu bagaimana menghargai waktu sehingga hidup kita dan diri kita menjadi berharga. Penggunaan waktu yang efektif ternyata menjadi hal yang sangat penting untuk menuju kesuksesan dan kebaikan hidup.
       Mengetahui teori menuju kehidupan yang baik itu penting, tapi memahami, mencermati dan mempraktikan  hal-hal positif dalam berbagai kesempatan ternyata tidak dilakukan oleh setiap orang. Kita mesti berpikir ulang, apakah cara hidup kita sudah tepat apa belum.
            Menerima kebenaran  dari manapun datangnya adalah cara yang baik menuju kesuksesan. Tidak ada salahnya kita membaca kembali  maksud Stephen R. Covey dalam menulis buku tujuh kebiasaan manusia yang efektif. Kebiasaan efektif menurut Covey: Kebiasaan 1: JADILAH PROAKTIF. Jadilah Proaktif berkaitan dengan mengambil tanggung jawab untuk hidup Kita. Kita tidak bisa terus menyalahkan segala sesuatu pada orang tua atau orang lain. Orang proaktif sadar bahwa mereka mampu merespon sesuai keinginannya. Mereka tidak menyalahkan genetika, keadaan, maupun situasi dan kondisi. Orang reaktif, di sisi lain, sering dipengaruhi oleh lingkungan fisik mereka. Mereka menemukan sumber-sumber eksternal untuk disalahkan atas perilaku mereka.
           Orang proaktif menggunakan bahasa proaktif - Aku bisa, aku akan, aku lebih suka, dll Orang reaktif menggunakan bahasa reaktif - Saya tidak bisa, saya harus, sekitainya. Orang reaktif percaya bahwa mereka tidak bertanggung jawab atas apa yang mereka katakan dan lakukan, karena mereka merasa tidak punya pilihan. 

             2 MULAILAH DENGAN TUJUAN AKHIR. Tujuan akhir didasarkan pada imajinasi, kemampuan untuk membayangkan dalam pikiran Kita apa yang Kita tidak bisa lihat dengan mata Kita. Hal ini didasarkan pada prinsip bahwa segala sesuatu diciptakan dua kali. Ada penciptaan (pertama) mental, dan penciptaan (kedua) fisik. Penciptaan fisik mengikuti mental, seperti membangun berikut cetak biru. Jika Kita tidak membuat usaha sadar untuk memvisualisasikan, siapa Kita dan apa yang Kita inginkan dalam hidup, maka Kita memberdayakan orang lain dan keadaan untuk membentuk Kita dan kehidupan Kita. Salah satu cara terbaik untuk memasukkan Kebiasaan 2 ke dalam hidup Kita adalah untuk mengembangkan Pernyataan Misi Pribadi. Ini adalah rencana Kita untuk sukses. Ini menegaskan kembali siapa Kita, menempatkan tujuan Kita dalam fokus. Pernyataan misi Kita membuat Kita pemimpin kehidupan Kita sendiri. Kita menciptakan takdir Kita sendiri dan mengamankan masa depan yang Kita bayangkan. 


            KEBIASAAN 3: DAHULUKAN YANG UTAMA Kebiasaan 1 mengatakan, "Kamu bertanggung jawab Kau pencipta.." Menjadi proaktif adalah tentang pilihan. Kebiasaan 2 adalah ciptaan pertama, atau mental. Dimulai dengan Akhir dalam Pikiran adalah tentang visi. Kebiasaan 3 adalah ciptaan kedua, ciptaan fisik. Ini terjadi hari demi hari, saat demi saat. Ini berkaitan dengan manajemen waktu. Kebiasaan 3 adalah tentang manajemen kehidupan juga - tujuan Kita, nilai-nilai, peran, dan prioritas apa yang menjadi hal pertama? Hal pertama adalah hal-hal yang secara pribadi adalah yang paling bernilai. Jika Kita menempatkan hal pertama, Kita mengorganisir dan mengelola waktu dan peristiwa sesuai dengan prioritas pribadi Kita yang didirikan pada Kebiasaan 2. 
                 KEBIASAAN 4: BERPIKIR MENANG-MENANG  (WIN-WIN)Berpikir Menang-Menang bukanlah sekedar  tentang menjadi baik, juga bukan teknik cepat memperbaiki. Ini adalah kode berbasis karakter untuk interaksi manusia, kerja sama  dan kolaborasi. Sebagian besar dari kita belajar untuk meletakkan harga diri kita pada perbandingan dan persaingan. Kita berpikir tentang berhasil sementara orang lain gagal - yaitu, jika saya menang, Kita kehilangan, atau jika Kita menang, saya kalah. Hidup laksana kue yang begitu besar dan jika Kita mendapatkan potongan besar, ada yang kurang bagi saya, itu tidak adil, dan saya akan memastikan Kita tidak mendapatkan lagi. Kita semua main game, tapi berapa banyak yang benar-benar menyenangkan? Win-win melihat kehidupan sebagai arena kooperatif, bukan yang kompetitif. Menang-menang adalah kerangka pikiran dan hati yang terus-menerus berusaha mencari manfaat bersama dalam semua interaksi manusia. Untuk memperoleh menang-menang, Kita tidak hanya harus empatik, tetapi Kita juga harus percaya diri. Kita tidak hanya harus perhatian dan sensitif, Kita juga harus berani. Untuk melakukan itu - untuk mencapai yang keseimbangan antara keberanian dan pertimbangan - adalah esensi dari kedewasaan yang nyata dan mendasar untuk menang-menang. 
                 KEBIASAAN 5: BERUSAHA MEMAHAMI DULU, BARU DIMENGERTI Komunikasi adalah keterampilan paling penting dalam hidup. Kita menghabiskan bertahun-tahun untuk belajar bagaimana membaca dan menulis, dan bertahun-tahun belajar bagaimana untuk berbicara. Tapi bagaimana dengan mendengarkan? Pelatihan apa yang telah Kita miliki yang memungkinkan Kita untuk mendengarkan sehingga Kita benar-benar, sangat memahami manusia lain? Mungkin tidak ada, kan? Jika Kita seperti kebanyakan orang, Kita mungkin pertama-tama harus dipahami, Kita ingin pendapat Kita didengar. Dan dalam melakukannya, Kita dapat mengabaikan orang lain sepenuhnya, berpura-pura bahwa Kita mendengarkan, selektif hanya mendengar bagian-bagian tertentu dari percakapan atau perhatian fokus pada hanya satu dua patah kata, namun melewatkan yang berarti secara keseluruhan. Jadi mengapa hal ini terjadi? Karena kebanyakan orang mendengarkan dengan maksud untuk membalas, bukan untuk mengerti.
              KEBIASAAN 6: BERSINERGI Untuk sederhananya, sinergi berarti "dua kepala lebih baik daripada satu." Bersinergi merupakan kebiasaan kerjasama kreatif. Ini adalah kerja tim, keterbukaan pikiran, dan petualangan untuk menemukan solusi baru untuk masalah lama. Ini sebuah proses, dan melalui proses itu, orang membawa semua pengalaman pribadi dan keahlian mereka ke meja diskusi. Bersama-sama, mereka dapat menghasilkan hasil yang jauh lebih baik daripada secara individual. Synergy memungkinkan kita menemukan bersama-sama hal yang kita sangat kecil kemungkinannya untuk menemukan sendiri. Ini adalah gagasan bahwa keseluruhan lebih besar daripada jumlah bagian-bagian.
                KEBIASAAN 7: MENGASAH GERGAJI Mengasah gergaji berarti melestarikan dan meningkatkan aset terbesar yang Kita miliki – yakni Kita sendiri! Ini berarti memiliki program yang seimbang untuk pembaruan diri dalam empat bidang kehidupan Kita: fisik, sosial / emosional, mental, dan spiritual.

CINTA MENJADIKAN HIDUP BAHAGIA DAN LUAR BIASA (Oleh MaskatnoGiri)

Dengan cinta hidup terasa indah. Namun cinta tanpa energi suci tak akan berarti. Cinta adalah perasaan gratis yang telah dikaruniakan Allah S.W.T kepada makhluknya. Sifat tersebut berasal dari yang Maha Pencipta yang bersumber dari Ar Rahman dan ArRahimnya Allah.

Cinta kepada Allah S.W.T akan memberikan energi luar biasa. Cinta kepadaNya mestinya bersemayam pada setiap  diri manusia. Berikutnya cinta kepada diri sendiri menjadikan hidup kita menjadi berarti, karena kita tidak berharap bahwa diri kita terpuruk karena kita tidak cinta  diri sendiri bahkan mengutuk diri kita sendiri. Orang  tak akan  sukses tanpa diawali dari cinta diri kita sendiri. Cinta kepada orang tua meningkatkan derajad kita sebagai putera menjadi semakin mulia. Para orang tua pun merasa tanpa makna bila para putranya jadi orang yang durhaka.

Cinta kepada manusia lain  adalah sumber keadamain dunia.  Kedamaian hidup di masyarakat  ini tak akan terwujud  bila setiap manusia saling membenci satu sama lain.

Di masyarakat Indonesia, kita temukan bertikaian  atau pertengkaran di mana-mana.  Rasa cinta manusia  satu dengan yang lain semakin pudar. Ini menunjukkn bahwa kualitas hidup masyarakatnya pantas dipertanyakan. Mungkinkah kualitas masyarakat kita mendekati kualitas binatang?

Senin, 16 Juli 2012

AKU PUNYA HARGA DIRI
Salah satu kebutuhan yang sangat penting bagiku adalah penghargaan diri, maksudnya aku memiliki nilai atau harga, aku bukan manusia biasa. Sifat-sifat baik atas penghargaan diri akan kupertahankan sampai aku mati. Maksudnya aku harus berusaha istiqomah dalam kebaikan biar harga diriku tidak jatuh ditelan jaman. Aku yakin bahwa kejatuhanku bukan  karena orang lain tapi polah tingkahku sendiri.
Menjadi lebih baik melalui belajar adalah resep mujarab untuk meraih harga diri yang tinggi. Belajar biasa-biasa saja pengaruhnya hanya biasa-saja. Aku harus belajar keras, maka aku akan mendapatkan hasil istimewa.
Tercukupi kebutuhan sandang, pangan dan papan bagiku adalah  kebutuhan manusia biasa. Bagiku  tercukupi kebutuhan primer itu bukan hal yang istimewa.  Kebutuhan  penghargaan  diri adalah hal yang mahal.

Kemalasan, kebodohan, kemiskinan, kerakusan, kesombongan, kemaksiatan, ketidakprofesionalan, kecerobohan dan kekotoran diri adalah sumber jatuhnya harga  diriku.  Apakah kita rela menjadi jatuh gara-gara sesuatu  sebab -sebab kecil  tadi?

Tidak, sekali lagi tidak. Aku anak yang lahir dari pasangan keluarga miskin dan kurang berpendidikan. Namun aku dan kealuaragaku punya harga diri walau kami tidak memiliki harta  yang melimpah. Bagi keluarga kami ditekankan bahwa hidup harus bermakna, mandiri dan berbagi. Itulah menurut kami  hidup yang memiliki harga diri.

Kini aku telah merintis tidak  hanya sekedar memiliki hidup berharga diri,  namun kami  berusaha memebri tauladan untuk anak turun kami. Terbukti aku sudah memiliki prestasi walau belum menjulang tinggi. Setidak tidaknya  aku mampu memberi motivasi menjadi manusia berarti tidak hanya pandai bicara saja. dan Alahamdulillah bahwa anak-anaku telah berusaha juga memiliki prestasi mereka termasuk anak-anak berprestasi dan memiliki karya.

Aku sampai saat ini masih terheran-heran dengan polah tingkah para orang kaya namun masih saja merasa miskin dengan cara berkorupsi. Maka kesimpulanku bahwa para pejabat yang korup adalah lebih biadap dari hewan. KARENA MEREKA TIDAK MEMILIKI HARGA DIRI.
HARI PERTAMA MASUK SEKOLAH

Hari ini tanggal 16/07/2012 adalah hari pertama masuk sekolah. .Liburan  telah berlalu, tidak terasa bahwa liburan sudah berlangsung sekitar 3 minggu.Kini semangat baru Insya Allah akan kumunculkan, karena buat apa hidup tanpa semangat. Semangat mengundang rejeki, itu telah menjadi keyakinanku. Simpatipun akan berdatangan bila kita memiliki modal semangat.

Kini tak terasa aku menjalani profesi  sebagai guru di SMAN 1 Girimarto sudah sekitar 12 tahun. Suka duka sudah kurasakan, namun aku merasa bahwa kebahagianlah yang mendominasi kehidupan di sekolahku. Yang menjadi pengobat dukaku, aku mampu menorehkan prestasi. Aku berkali-kali sebagai peserta lomba  baik di tingkat kabupaten maupun di tingkat nasional. Aku sering menjuarai berbagai lomba.

Adahal yang membuat hati ini bahagia sebetulnya, bila aku mampu menghasilkan karya, salah satu karyaku adalah menulis di media. Rasaa nya hati ini merindaukan kebermaknaan hidup yang lebih baik khususnya di lembaga pendidikan. Masih dalam angan bahwa aku akan menjadi penulis, tidak lebih. Kemampuan menulisku benar-benar kuyakin sebagai nyawa hidupku, bahwa aku bisa memiliki kelebihan di bidang ini. Sejauh aku ketahui banyak teman-temanku sebetulnya mampu menulis dengan baik bila ia mau, mereka orang yang bingung untuk memulai. Aku bisa-aku bisa, karena Nekat adalah andalanku.

Aku sering ,mengingat masa laluku bahwa aku adalah anak sngkong kering, namunkenyataanya aku bisa hebat , maksudnya mampu menjadi seorang guru bahasa Inggris.

Akhirnya aku selalu memaksa  pada diriku bahwa aku  mestinya lebih kuat dibanding dulu, aku mestinya lebih cerdas, lebih ulet, lebih tangguh, lebih efektif, lebih,

ADJECTIVE


Adjectives ending
Adjectives ending
Example
- cal
critical, lyrical,...
I like  educational books

- ful
beautiful, useful
Students need useful activities
- able
acceptable, readable
They can take acceptable proposals
- ant
important, elegant
We get important news
- ent
excellent, dissident
He gets excellent scores
- less
careless, useless
Careless boys can be dangerous
- ic
economic, genetic
She discusses about economic problems
- ive
expensive, generative
I needs an expensive computer
- ous
marvelous, luxurious
I don’t like luxurious cars
- al
natural, essential
Indonesia has much more natural scenery
- y
juicy, spicy
I like juicy food

Minggu, 15 Juli 2012


VOICE of MARON.Wonogiri. School Holiday is going to end. Monday 16/07/2012  means that the beginning of life in a  formal education, especially in SMAN1 Girimarto Wonogiri.
In 2012 academic year , SMAN1 Girimarto still keep spirit to open ICT class among regular classes. The number of  new students of SMAN 1 Girimarto  was calculated less than  300, it means that the respossibilities of teaching staffes is  harder.  One of the teachers , Mr Warsinondo said “ The number of students willing to SMK is getting bigger, the eagerness  of students registering to SMA gets fewer”.  He adds that SMAN 1 Girimarto will open 2 classes for ICT class, and all praise be to Allah that nearly 30 students have registered for this special class.
To invite   the willingness of students registering to  SMA is  getting more difficult, because SMK’s promoted  more spectacular. Their   promoting fund is really bigger. “But we should not be pesimistic!, SMA means Sekolah Menengah ke Atas, one day SMA will be exist again” said Mr Munfarid (the head Master of SMA Muh1 Karanganyar). He also added that SMK can be meant Sekolah Menengah Ke bawah. Now the provocating words of him does not work. As matter of the fact that the number of students in SMAN1 Girimarto is not as big as what teachers want. So they must  be realistic and   take whatever they are.




To Be a Good Writer

  To Be a Good Writer

 I’ve just imagined that how great to be a writer, actually I’ve collected many books discussing about being a writer. But I am still nothing.
I ‘ve also read BE A BRILLIANT  WRITER  written by Afifah Afra, she is one of  FORUM LINGKAR PENA activists, how  great and brilliant she is. Really   she is so inspiring. I got motivation to write. I collected her suggestions  and my teacher’s suggestions  how to be a brillian writer. They  are as the following:
  1. Write a lot every day. You may prefer to write in long or short sessions. Write a short paragraph or an entire page. See which works better for you.
  2.  Read all sorts of things, but really take the time to enjoy an old-fashioned book. Regular reading will influence your style, tastes, background, and ideas. It will also help expand your vocabulary and improve your grammar.
  3.  Expand your vocabulary. Read the daily newspaper. Purchase a nice dictionary and thesaurus. Your short story will not be nearly as exciting if every character walks everywhere and says every line of dialogue. A comprehensive vocabulary can help bring your stories and poems to life, enabling you to better describe the world around you.
  4. Be sure that you are using words correctly. Some of the alternatives listed in your thesaurus may not have the right shade of meaning or be appropriate for the level of formality. Look up the word in your dictionary to be sure, and if in doubt, use a word that you already know.
  5. Meet  or correspond a Writer! A writer could give tips to you as well as help. Meet authors at Book launches or Community Book festivals and forums. Perhaps there is a writer living locally that you could meet through a public event, or even write/email them and ask if they are willing to meet you or offer any support.
  6.   Use good grammar. Good grammar can mean the difference between a sentence that is graceful and translucent and a sentence that is awkward and ambiguous. When you first put your ideas on paper, you should try to write quickly so that you do not forget any of them. Be sure to focus on proper grammar, spelling, and punctuation in the revision process, though. Dangling modifiers and faulty parallelism can reduce clarity as well as the overall quality of your writing. If you have a question about grammar, consult a good grammar book, such as The Elements of Style by William Strunk and E. B. White[1] or The American Heritage® Book of English Usage.[2]
  7.   Buy two notebooks. One is a "Vocabulary Notebook", and the other is an "Inspirational Notebook".
  8. In your "Vocabulary Notebook", write down new words and their meanings as well as mnemonic devices (memory aids) to help you learn them. You may also want to write down some example sentences.
  9. In the "Inspirational Notebook", write down bits and pieces from your daily life, such as a fun conversation that you overheard in the mall, or a joke that you were told by a friend. This can also be a diary or a journal. When you read something that makes you laugh or think, or tempts you to read aloud, look at what makes it effective.
  10. Write down all the ideas that occur to you, including the ones that will probably never work.
  11.  Join online or neighborhood writing groups. You can even practice writing at wikis, such as wikiHow and Wikipedia. You will become a more proficient writer as you help people.
  12.  Brainstorm before starting to write. In order to focus your writing, begin with the main idea. While thinking about what to write, put down any idea that comes to you, even if it seems far-fetched or unlikely to be successful. One not-so-good idea may lead to a better one.
  13. Plan your writing, especially if you are producing an informative piece. Use whatever technique works best for you. You can make an outline, put a collection of notes on cards and arrange them until they are in order, or draw a tree or map. It is possible to rapidly organize a broad topic with a tree or map structure. Try writing nonstop for ten minutes and see how many ideas you can think of.
  14. 14.  Write as quickly as you can for the first draft. Try typing without looking at the keyboard. Do not stop to correct grammar, spelling, or punctuation. Write at least a few paragraphs before going back and correcting or editing.
  15.  Be well-informed about your subject. Your research will make your fictional or nonfictional writing seem that much more real. You can use reading materials such as books, magazines, and online articles and also interview knowledgeable people. You may even be inspired by something that you see on television.
  16. Remember that fictional writing will usually require less research than nonfictional writing. Make sure that you have a strong framework for your story before you start researching and filling in details. Try to first develop the main points of the plot. If you are having trouble finishing your story, however, research may give you some ideas for a satisfying conclusion.
  17.   Be specific. Avoid implying or over-generalizing; vagueness and generalizations are less likely to grab your readers’ attention. Which sentence is more interesting to read: "In this town, the crime rate has significantly increased in the last year" or "In this town, the crime rate has increased more than twenty percent in the last year"? At the same time, try to include only the relevant details; say all that you need to say without wasting space.
  18. Make your writing to your purpose and your audience. Just as you change your clothing for the weather and the occasion, you should also change your writing for your audience and your message. Flowery writing, for example, might fit better in a poem than in a status report. Make sure that your writing is not too difficult (or too simplistic) for your audience. Adjust your word choice and sentence length for the given audience and level of formality. Limit jargon, and be sure to give your readers all the background information that they will need to understand your composition.
  19.   Edit Your Writing Once you have a first draft, reread it and rewrite it. You are looking for errors in grammar and spelling as well as style, content, organization, and coherence.
  20. Editing is an iterative process. You may edit a piece many times. Just remember, no writing is perfect.
  21. Give yourself time between writing and editing, if at all possible. Longer is better, but even a short break can give you some of the necessary distance and detachment to edit well.
  22.   Ask someone else to read your writing. If at all possible, have a second person read your writing. Choose someone whom you trust to be forthright and frank
  23.  Make sure that people understand and interpret your writing the way you intend. Try it on a test audience and see how they react. Also try taking suggestions from peers and family to help you refine your idea.