DAFTAR LABELKU (klik saja jangan ragu-ragu)

Minggu, 14 Oktober 2012

DI BUTUHKAN “ GURU GILA” Oleh MasSukatno Giri



Aku adalah seorang guru yunior di SMAN 1 Girimarto. Sekolah ini terletak di atas bukit Maron, yang merupakan salah satu SMA Negeri di  desa terpencil,  sekitar 30 km dari kota Wonogiri. 

Di suatu kesempatan aku membaca artikel yang ditulis  oleh Rhenald Kasali. Dia menyatakan bahwa “orang gila" adalah orang yang suka "mendengar" suara-suara yang tak didengar banyak orang, dan bisa melihat yang tak biasa  terlihat. 

Kalau  aku  sedikit menambahkan  bahwa  kita hidup di zaman  “edan/ gila” dan manusianya pun sudah semakin “edan”. Di zaman edan diperlukan guru edan juga. “GURU GILA” adalah guru yang beda dari  guru biasa. Dia adalah  guru sejatining guru  di jaman edan. Namun,  guru gila di sini  adalah sosok yang memiliki keikhlasan dan kreativitas. Dia adalah bukan guru yang cuma jaga imej (jaim).

Kenapa  “guru gila”  sangat dibutuhkan saat ini?

Guru gila ini  sangat cocok untuk menghadapi para siswa yang semakin  terlihat  klejingan dan terkesan edan. Kita bisa temui  tingkat kegilaan para siswa semakin terlihat  nyata. Contohnya   di berbagai  sekolah terutama di sekolah yang  “maaf” bukan termasuk sekolah bermutu. Kita bisa  amati keanehan mereka  dalam menata  rambut, memakai pakaian, cara bicara, cara bergaul antara lawan jenis dll.  Aku sering berpikir kok  mereka seperti orang gila beneran ya?

Aneh ! Di suatu saat, ada  di antara rekan kerjaku, kebetulan ibu guru yang masih muda, dia menyapa mereka; “ Mas  kowe ki kepiye rambutmu kok digawen jegrag, koyo rambut geni,  rambutmu nantang malaikat yo mas!Lha kathokmu  barang  iku arep mlotrok! Karep mu piye, arep sekolah opo arep ngarit? Namun, dia  terenyum  ringan menjawab : “Naksir gimana  bu?.........“Wah dasar cah edan!” Ibu  guru bersuara lirih.

Guru gila memang benar-benar dibutuhkan  dalam  nyatreni siwa-siswa yang semakin deglenk. Di antara alasan para siswa berperilaku “aneh” mungkin biar terlihat nyentrik di jaman sulit, mungkin juga protes kepada guru yang semakin makmur dan jaim, atau juga memberi kesibukan guru biar para siswa tersebut ditegur dan dipedulikan.

PR  bagi kita. Pendidikan memang butuh perhatian.

Sabtu, 13 Oktober 2012

MENJAGA SEMANGAT HIDUP Oleh MasKatno Giri


 Nglokro bikin loyo. Itu pendapatnya Maskatno Giri. Menjaga tetap semangat hidup secara konsisten ternyata perlu perjuangan. Kadang kita tergoda  oleh bisikan syetan buat apa semangat-semangat, toh  akhirnya sama saja.

Jelas beda. Tetap semangat, penuh gairah, positif dalam bertindak, diniatkan segala sesuatu sebagai ibadah. Akhirnya menjadi berkah. Itulah  salah atu modal  menjadi  manusia  unik. Manusia cerdas sudah biasa  dan mudah ditemukan. Namun manusia  unik adalah manusia langka. Manusia unik adalah manusia  yang memiliki semangat hidup tinggi. Dia tidak mudah loyo karena pengaruh dari luar. Dia adalah  pengobar semangat buat dirinya sendiri dan ditularkannya kepada orang lain. Menjadi semangat dalam hidup  berasal dari  bisikan malaikat kebaikan. TIDAK AKAN SAMA SAJA KEBAIKAN DAN KEBURUKAN. Setiap usaha yang diniatkan  semangat kebaikan akan  membawa keberkahan. 

Penyesalan dan  kesedihan   akan  datang  akhirnya, ini bukan Tuhan yang menghadiahkannya. Namun kita yang mengundangnya. Kenapa ?  Ternyata bila  manusia tidak dalam rel kebaikan. Buahnya adalah penyesalan.

Untuk apa kita susah-susah hidup kalau ujung-ujungnya hanya untuk penyesalan. Sebelum MasKatno Giri menyesal, dia akan mengorbarkan semangat kebaikan hidup ini untuk dirinya sendiri, syukur-syukur bisa menular ke orang lain. Hidup harus tetap semangat dalam upaya pencarian ridlo Allh semata.

Bila semangat  Maskatno Giri mengendur, sebenarnya dia ingin  mengingat wajah Allah biar dia  lebiih bergairah hidup. Namun,  dia tak kuasa. Dia alihkan mengingat-ingat wajah ortunya,  keluarganya, anak-anak  dan istri tercinta sehingga energi kehidupan menjadi  tetap membara. Dia semakin yakin bahwa manusia diciptakan  Allah tidak untuk sia-sia.  Semangat hidup mestinya kembali membara dan semoga memberikan energi  tambahan bagi orang lain. Semangat hidup semoga menular.