DAFTAR LABELKU (klik saja jangan ragu-ragu)

Kamis, 20 September 2012

IMPROVING READING COMPREHENSION


IMPROVING READING COMPREHENSION
As a matter  of  the fact, Mas Katno Giri are still poor to comprehend reading texts.  He is really aware. However, he never stop learning. He has learned how to improve his reading skill.

He is inspired by Kenneth Beare. He is  an ESL teacher, trainer, and content developer from USA.  He gives tips and   guide to improve your reading.  He states  that one of the best tips on improving reading is to think about how you read in your own language. Start by thinking about how you read different documents. How do you read the newspaper? How do you read novels? How do you read train schedules? and so on. Taking time to think about this will help give you clues on how to read in English - even if you don't understand every single word.

Reading in English is like reading in your native language. This means that it is not always necessary to read and understand each and every word in English. Remember that reading skills in your native language and English are basically the same.
Here is a quick overview of the four types of reading skills used in every language:
Skimming - used to understand the "gist" or main idea Scanning - used to find a particular piece of information Extensive reading - used for pleasure and general understanding Intensive reading - accurate reading for detailed understanding

You can use these reading skills in a number of ways to improve other areas of English learning such as pronunciation, grammar and increasing vocabulary.
Next, review your understanding of these four basic reading skills. If you teach an English course, you can use these quick review texts in class, as well as this lesson plan focusing on identifying reading skills.

Skimming
Skimming is used to quickly gather the most important information, or 'gist'. Run your eyes over the text, noting important information. Use skimming to quickly get up to speed on a current business situation. It's not essential to understand each word when skimming.
Examples of Skimming:
  • The Newspaper (quickly to get the general news of the day)
  • Magazines (quickly to discover which articles you would like to read in more detail)
  • Business and Travel Brochures (quickly to get informed)
Scanning
Scanning is used to find a particular piece of information. Run your eyes over the text looking for the specific piece of information you need. Use scanning on schedules, meeting plans, etc. in order to find the specific details you require. If you see words or phrases that you don't understand, don't worry when scanning.
Examples of Scanning
  • The "What's on TV" section of your newspaper.
  • A train / airplane schedule
  • A conference guide
This lesson plan focusing on scanning reading skills can be of help in practicing these skills on your own or in printed out for in-class use.
Extensive reading
Extensive reading is used to obtain a general understanding of a subject and includes reading longer texts for pleasure, as well as business books. Use extensive reading skills to improve your general knowledge of business procedures. Do not worry if you understand each word.
Examples of Extensive Reading
  • The latest marketing strategy book
  • A novel you read before going to bed
  • Magazine articles that interest you
This lesson focusing on improving vocabulary through extensive reading can be of help putting these skills into practice.
Intensive reading
Intensive reading is used on shorter texts in order to extract specific information. It includes very close accurate reading for detail. Use intensive reading skills to grasp the details of a specific situation. In this case, it is important that you understand each word, number or fact.
Examples of Intensive Reading
  • A bookkeeping report
  • An insurance claim
  • A contract
Now that you've reviewed the four reading skills, take this reading skills quiz to help you improve reading skills through understanding of these basic reading types.

DENDAM TAK ADA GUNANYA

Seingat MasSukatno Giri, dia bukan tipe pendendam.  Karena dia sadar bahwa dendam tak ada untungnya. Daripada  dendam mending memicu diri supaya lebih baik. Dendam menurutnya menghabiskan energi. Munculnya dendam karena seseorang tidak mampu berpikir secara  rasional, cerdas, positif dan efektif.

Pendendam  menjadi lebih berenergi karena dibantu  energi setan  (ENERTAN). Sedangkan pemaaf dibantu Allah s.w.t lewat malaikatNya. Jadi biasanya seseorang yang cenderung mampu berpikir secara rasional   positif diberi kekuatan oleh Allh s.w.t.  menjadi lebih ok.

Namun kenyataanya  ada beberapa orang (mungkin kebanyakan wanita) lebih mudah dendam, mungkin ini disebabkan karena  wanita tersebut tidak mampu menggunakan akal sehatnya secara maksimal. Orang yang tidak mampu berpikir logis, spiritualis, dan possitif akan cenderung menjadi manusia yang ingkar kepada Allah s.w.t.


Rabu, 19 September 2012

APAKAH ADA REFLECTIVE QUOTIENT?

Menrut MasSukatno Giri ada kecerdasan lain yang  dimiliki oleh manusia  yakni kecerdasan reflektif  atau evaluasi diri (reflective quotient/ RQ). Kecerdasan ini menunjukkan indikasi bahwa  tingkat RQ  seseorang  bisa dilihat dari tingkat kenDANDBEGKan sesorang. Orang yang ndableg yang bercirikan antara lain: tidak begitu peka, tidak begitu punya malu, tidak begitu merasa bersalah dan merasa menang sendiri.

Ini hanya sebatas pengamatan dari MasKatnoGiri dari polah tingkah pejabat di Jepang, mereka rela mundur bila mereka merasa  buruk kinerja setelah dievaluasi  diri dan orang lain. Bahkan lebih ekstrem lagi mereka bunuh diri. Ini mungkin karena  mereka merasa tidak pantas lagi  layak dihormati oleh orang lain, diri sendiri, keluarga bahkan masyarakt luas.

Berbeda dengan pejabat Indonesia karena tingkat keNDBLEGKannya tinggi,  mungkin Reflective Quotientnya rendah,  dia pantang mundur dan mantang menyerah. Bahkan mereka merasa sudah benar.

MaskatnoGiri juga bingung  Kecerdasan Reflective itu ada apa tidak mohon tanggapannya.

Selasa, 18 September 2012

PENILAIAN KINERJA GURU (PK GURU) SANGAT PENTING




PENILAIAN KINERJA GURU (PK GURU) SANGAT PENTING
Menurut  Peraturan  Menteri  Negara  Pendayagunaan  Aparatur  Negara  dan  Reformasi Birokrasi  Nomor  16  Tahun  2009,  PKG  adalah  penilaian  dari  tiap  butir kegiatan tugas  utama  guru  dalam  rangka  pembinaan  karir,  kepangkatan,  dan  jabatannya. Pelaksanaan  tugas  utama  guru  tidak  dapat  dipisahkan  dari  kemampuan  seorang  guru dalam  penguasaan  pengetahuan,  penerapan  pengetahuan  dan  keterampilan,  sebagai kompetensi  yang  dibutuhkan  sesuai  amanat  Peraturan  Menteri  Pendidikan  Nasional Nomor  16  Tahun  2007  tentang  Standar  Kualifikasi  Akademik  dan  Kompetensi  Guru.

Seberapa pentingkah  Penilaian Kinerja Guru (PK Guru) ?

PK Guru jelas penting, karena PKG untuk melayani dua tujuan, yaitu : (1) untuk mengukur kompetensi guru dan (2) mendukung pengembangan profesional.
Idealnya sistem penilaian kinerja guru  benar-benar  memberikan manfaat sebagai umpan balik untuk memenuhi berbagai kebutuhan di kelas (classroom needs), dan peluang untuk mengembangkan teknik-teknik baru dalam pembelajaran, serta mendapatkan saran (konseling) dari kepala sekolah atau guru lainnya untuk membuat berbagai perubahan di dalam kelas.
Untuk mencapai tujuan tersebut, seorang evaluator pertama kali harus dapat menyusun prosedur spesifik dan menetapkan standar. Penetapan standar hendaknya dikaitkan dengan :
  • Keterampilan-keterampilan dalam mengajar
  • Bersifat seobyektif mungkin
  • Komunikasi secara jelas dengan guru sebelum evalusi dilaksanakan dan ditinjau ulang setelah selesai dievaluasi, dan
  • Dikaitkan dengan pengembangan profesional guru
Para evaluator hendaknya mempertimbangkan aspek keragaman keterampilan pengajaran yang dimiliki guru. Jika para evaluator menggunakan berbagai sumber informasi tentang kinerja guru, maka mereka dapat memberikan penilaian secara lebih akurat.
 Persyaratan penting dalam sistem PK GURU adalah: 
  • Valid, Sistem  PK Guru dikatakan valid bila  aspek  yang  dinilai  benarbenar  mengukuurkomponen  tugas guru dalam melaksanakan pembelajaran, pembimbingan, dan/atau tugas lain yang relevan dengan fungsi sekolah/ madrasah.
  • Reliabel, Sistem PKGuru dikatakan reliabel atau mempunyai tingkat kepercayaan tinggi jika proses  yang  dilakukan  memberikan  hasil  yang  sama  untuk  seorang  guru  yang dinilai kinerjanya oleh siapapun dan kapan pun.
  • Praktis, Sistem PKGuru dikatakan  praktis  bila  dapat  dilakukan  oleh  siapapun  dengan relatif  mudah,  dengan  tingkat  validitas  dan  reliabilitas  yang  sama  dalam  semua kondisi tanpa memerlukan persyaratan tambahan.
Beberapa prosedur yang dapat digunakan oleh evaluator, diantaranya :
  • Mengobservasi kegiatan kelas (observe classroom activities). Ini merupakan bentuk umum untuk mengumpulkan data dalam menilai kinerja guru. Tujuan observasi kelas adalah untuk memperoleh gambaran secara representatif tentang kinerja guru di dalam kelas. Kendati demikian, untuk memperoleh tujuan ini, evaluator dalam menentukan hasil penilaian tidak cukup dengan waktu yang relatif sedikit atau hanya satu kelas. Oleh karena itu observasi dapat dilaksanakan secara formal dan direncanakan atau secara informal dan tanpa pemberitahuan terlebih dahulu sehingga dapat diperoleh informasi yang bernilai (valuable)
  • Meninjau kembali rencana pengajaran dan catatan – catatan dalam kelas. Rencana pengajaran dapat merefleksikan sejauh mana guru dapat memahami tujuan-tujuan pengajaran. Peninjauan catatan-cataan dalam kelas, seperti hasil test dan tugas-tugas merupakan indikator sejauhmana guru dapat mengkaitkan antara perencanaan pengajaran , proses pengajaran dan testing (evaluasi).
  • Memperluas jumlah orang-orang yang terlibat dalam evaluasi. Jika tujuan evaluasi untuk meningkatkan pertumbuhan kinerja guru maka kegiatan evaluasi sebaiknya dapat melibatkan berbagai pihak sebagai evaluator, seperti: siswa, rekan sejawat, dan tenaga administrasi. Bahkan self evaluation akan memberikan perspektif tentang kinerjanya. Namun jika untuk kepentingan pengujian kompetensi, pada umumnya yang bertindak sebagai evaluator adalah kepala sekolah atau pengawas.
Guru-guru yang berkeinginan untuk meningkatkan pengajarannya biasanya sangat berhasrat untuk memahami bagaimana pandangan guru lain dan siswa terhadap dirinya. Memang, dalam proses evaluasi pandangan-pandangan mereka yang terlibat dalam keseharian kiranya tidak bisa diabaikan begitu saja.
Pelaporan Hasil Evaluasi
Konferensi pasca-observasi dapat memberikan umpan balik kepada guru tentang kekuatan dan kelemahannya. Dalam hal ini, beberapa hal yang harus diperhatikan oleh evaluator :
  • Penyampaian umpan balik dilakukan secara positif dan bijak.
  • Penyampaian gagasan dan mendorong untuk terjadinya perubahan pada guru
  • Menjaga derajat formalitas sesuai dengan keperluan untuk mencapai tujuan-tujuan evaluasi (maintain a level of formality necessary to achieve the goals of the evaluation)
  • Menjaga keseimbangan antara pujian dan kritik
  • Memberikan umpan balik yang bermanfaat secara secukupnya dan tidak berlebihan
Kaitan Evaluasi Kinerja Guru dengan Pengembangan Profesi
Upaya untuk mengaitkan evaluasi kinerja guru dengan pengembangan profesi memang bukanlah pekerjaan yang gampang, baik untuk kepala sekolah, evaluator dan terutama 

Dirangkum dari berbagai sumber