DAFTAR LABELKU (klik saja jangan ragu-ragu)

Kamis, 18 Oktober 2012

TETAP BAHAGIA WALAU LEMAH Oleh MasSukatno giri


Saat ini aku masih merenung atas kelemahan-kelmahanku yang telah kuperbuat. Kalau disebut sebagai hal dosa,  jelas bukan suatu dosa. Kelemahanku bukan termasuk suatu hal dosa. Tapi aku merasa kelemahanku  merupakan cela atau aibku.

Kelemahan kuanggap sebagai cela yang lumayan berat, karena aku menganggap diriku harus lebih-dan lebih. Terkadang aku sendiri kurang menyadari bahwa manusia tercipta tidak hanya berbekal kelebihan, tapi juga kelemahan. Aku benar-benar merasa kurang nyaman terhadap  kelemahan-kelmahanku. Kelemahan-kelemahanku tersebut bermacam-macam bentuk: ketidakcerdasan, ketidaktelitihan, kesembronoan, ketergesa-gesaan dll.

Kelemahan-kelmahanku benar-benar menghantuiku sejak aku berusia  muda. Barangkali kesadaran atas segala kelemahanku, maka aku berusaha lebih baik. Sejak muda  aku lumayan termasuk orang yang berusaha tangguh, pekerja keras,  dan pantang mnyerah. Sebenarnya aku harus bersyukur yang amat sangat atas kelemahanku. Karena di balik kelemahanku, aku bisa bangkit untuk memiliki prestasi. Memang betul aku sadar bahwa aku harus menutupi kelemahanku dengan prestasi.

Prestasi apakha yang bisa kutunjukkan kepada anak turunku?

Aku adalah orang  yang memiliki kenekatan yang tinggi. Misalnya, nekat menjadi sarjana walau orang tua tidak membiaayai, nekat mau sering  mengikuti lomba walau kemampuan pas-pasan, nekat berani tampil di berbagi event contohnya sebagai MC dan  jenis kenekatan lainnya.

Kini aku sedang menunggu hasil dari jerih payahku yang lain yaitu menjadi penulis dengan  modal nekat. Nekat menulis dan akhirnya berhasil itu harapanku. Suatau saat nanti aku  sangat berharap menjadi hebat berkat menulis. Aku akan tunjukkan kepada dunia bahwa  AKU HEBAT KARENA MODAL NEKAT. AYO SUKSES BERSAMAKU. 

Akhirnya, lebih jauh lagi aku berharap menjadi motivator buat keluargaku dan pada orang-rang yang merasa lemah  plus kurang percaya diri. AKU AKAN SERING BICARA BAHWA "BERBAHAGIALAH ORANG SADAR ATAS  KELEMAHANYA , NAMUN MAU BERSYUKUR ATAS KELEMAHAN YANG DIBERIKAN ALLAH KEPADA KITA. KITA DIBERI KELEMHAN SUPAYA KITA MENJADI  KUAT DAN BERPRESTASI" Bagi yang mau membaca tulisanku ini semoga mau berdoa untuk dirinya sendiri dan untuk ku supaya tetap bahagia walau diri kita lemah.

";OUR LIFE IS TOO SHORT"


“LIFE IS TOO SHORT”.   Aku masih ingat nasihat guruku , “Hidup ini terlalu singkat untuk dijalani, kalau bisa membuatnya lebih indah, kenapa harus dijalani dengan   kemalasan, kemaksiatan dan sia-sia. Kalau bisa  menasihati /memotivasi  diri dan orang lain dengan pujian, mengapa kita harus menyampaikannya dengan merendahkan, dan kita merasa selalu benar?”

“LIFE IS TOO SHORT”.   Seperti kemarin sore.  Aku  benar-benar masih ingat. Waktu itu di desa  kluthuk  jauh dari peradaban  kota. Di musim penghujan aku masih kecil bersama-sama teman mencari jangkrik di dekat sungai hilir bengawan solo. Bener  aku masih ingat teman-temanku,  bahkan aku masih ingat lekuk wajahnya. Tapi puluhan tahun kami tidak bertemu. 

Singkat cerita, rumahnku terkena  genangan waduk Gajah Mungkur akhirnya sebagian teman-temannya ke luar Jawa. Dan aku pindah. Singkat cerita aku bersekolah dari SMA sampai kuliah di SOLO. Kini aku   ternyata sudah tua dengan empat anak. Kemarin  baru anak-anak sekarang sudah punya anak empat. “LIFE IS TOO SHORT.

Doaku,   semoga  aku  tidak terjebak dalam pusaran kemaksiatan. Mungkin Allah telah memilihkan jalan yang selamat untuk menjadi guru biasa saja. Semoga kita semua diberi ke istiqomahan, dengan niat positif menjadikan suatau pekerjaaan sebagai sarana peribadahan.

LIFE IS TOO SHORT. Fisik kita boleh tua, tapi  menjalani  hidup penuh semangat lebih utama.Pada akhirnya kita  juga akan meninggalkan dunia. Namun, kematian pada hakikatnya itu hanya kematian fisik kita. Sedangkan, jiwa kita tidak akan pernah mati. Kita  tinggal menanti masa pembalasan sejati  dengan hakim yang Maha Adil.

WALAU BINGUNG TETAP MENULIS


Saat ini  jam menunjukkan  hampir melampaui tengah malam, Rabu 17/10/2012. MasKatno Giri baru mengalami kebingungan untuk  menemukan tema kepenulisan yang pas.  Mau tidurpun belum mengantuk. Tapi seperti telah  MasKatno Giri sampaikan di berbagai kesempatan  dalam memotivasi orang lain bahwa ‘MENULISLAH APA YANG ADA DI PIKIRANMU, JANGAN SIA-SIAKAN WAKTUMU”

Kini  MasKatno berusaha mewujudkan apa yang telah disampaikan bahwa waktu jangan dibuang percuma. Menulis ternyata bisa mengurangi tingkat kenegatifan.  Bener,  pada detik  ini  juga masih  banyak orang baik yang  merasa kebingungan  untuk  apa modal waktu luangnya dimanfaatkan. Juga di antara mereka banyak yang tidak efektif hidupnya, justru mereka melakukna ha-hal negatif dan sia-sia. 

Kalau orangny a bukan tipe nekat namanyan bukan Mas Sukatno Giri.  Dia berusaha menasihati diri, bahwa waktu adalah waktu, maksudnya waktu bisa membunuh dan waktu bisa menjadikan diri kita luar biasa.  MasKatno tidak mau terbunuh masa depanya gara-gara menyia-nyiakan waktu, dia ingin menjadi manusia luar biasa. Maksudnya, minimal  luar biasa di keluarganya, mejadi suami, ayah, saudara, teman yang   sanggup menjadi lentera.

Di berbagai kesempatan. Merasa  kurang bermanfaat, kurang duit, kurang ganteg, kurang cerdas, kurang pas , kurang kaya dll, itu perasaan yang sudah lama bersemi di benakku.  Perasaan tersebut terutama ketika Maskatno Giri masih muda bahkan di usia remaja tanggung. Sekali lagi perasaan tersebut masih juga sering menghantui akhir-akhir ini.

 Tapi kalau kita memperturutkan sesuatu yang negati tidak ada gunanya,  bertindak positif  adalah solusi. Melangkah kedepan bahwa  keyakinan Maskatno Giri selama ini tidak salah bahwa "ILMU ADALAH KUNCI.  ILMU MENJADIKAN  KURANG MENJADI LEBIH"  dan PERASAAN KEKURANgan-KEKURANGAN  yang telah disebutkan  dapat diolah enjadi kekuatan positif menjadi energi kuat KITA bahwa  kita  HARUS BISA  BERUBAH. Karena  ALLAHLAH  SANG MAHA KUASA. KEKUATANNYA LUAR BIASA TAKA DA YANG BISA MEMBENDUNGNYA.
Kekurangan bisa berubah menjadi kelebihan karena  Allah  bisa  mengubahnya.  YA KITA  BISA

MAS SUKATNO GIRI BANGKIT LAGI


Baru saja MasKatno  Giri menghadiri pengajian di kampung. Ada banyak hikmah luar biasa yang MasKatno giri bisa temukan. Betapa keluarbiasaan ditemukan dari sebagian besar dari para hadirin, kenapa?

Pertama, dari sebagian  besar yang hadir di pengajian adalah memiliki latar belakang ekonomi yang dapat dikata sebagai ekonomi lemah bahkan ada di antaranya sangat lemah. Lagi pula,   ada  di antaranya memiliki cacat fisik. Akhirnya MasKatno  Giri semakin tertantang untuk  berpikir ulang, “Kenapa aku yang secara ekonomi dan juga penampilan fisik lebih baik dari mereka kok tidak seceria mereka?

Akhirnya, kutemukan jawaban bahwa tempat  pergaulan kita menentukan juga   tingkat kesyukuran kita. Maksudnya, kalau kita sering  terbiasa  di lingkungan kerja di kantor, sedangkan suasana kantor didominasi orang-orang yang memiliki kemampuan fisik, intelektual dan ekonomi yang jauh lebih baik dibanding di kampung, maka  suasana ini mempengaruhi juga tingkat rasa syukur tersebut. Karena kita sering membamding-bandingkan kualitas diri kita dengan yang di atas kita. Inilah yang mempengaruhi tingkat kebahagiann kita.

Tekat Maskatno Giri menjadi orang yang senantiasa hidup dalam keceriaan, kebahagiaan, ketulusan, keaktifan dan keberkahan semakin terpupuk setelah mendatangi pengajian kali ini.  Maksudnya, MasKatno Giri harus sering melihat orang-oarng kampung yang polos,  ceria, tidak macam-macam, sederhana, penuh semangat walau ekonomi sulit dll. Ini semua menjadi energi untuk Maskatno Giri semakin semangat menjadi pemberi semangat untuk dirinya sendiri dan keluarga. Kini tugasnya mencari kebahagian hidup hakiki  dalam keberkahan dan kebaikan.

Kini masKatno tidak mau menunda-nunda kembali modal menjadi lebih baik yaitu merenungkan dri bahwa kita masih harus belajar menjadi pribadi penuh kesyukuran. Pembelajaran efektif menjadi pribadi bahagia  dlam kesyukuran adalah  sering melihat  KEBAWAH BUKAN KE ATAS.

MasKatno Giri dalam penantian untuk mendapat keluarbiasaan hidup sebagai buah kesyukuran. Masih dalam kenangan bahwa MasKatno Giri mmperoleh keluarbiasaan hidup ini semata –mata karunia dari yang di atas. Karunia sebelumnya sudah kutulis di forum sebelumnya. Kini aku mau bangkit lagi. HIDUP MASKATNO GIRI.

Selasa, 16 Oktober 2012

PERLU WAKTU MENJADI PENULIS


Dunia tulis menulis mengasikkan , itulah pendapat subjektifku. Menurutkku agak jarang orang yang mau  susah susah menulis. Aku fikir banyak di antara temanku yang suka instan. Padahal  memiliki kemampuan menulis itu adalah proses yang panjang. Harus ulet, pantang menyerah dan banyak referensi.

Pokoknya  menurutku tidak ada seorang penulis  yang sukses, bila mereka termasuk orang yang pemalas.
Kini aku merasa tertantang, bahwa aku akhirnya bisa menjadi penulis. Walau usiaku saat ini sudah tidak muda lagi. Aku merasa belum terlambat. Ya seperti yang telah  sering kuceritakan  ke banyak muridku bahwa  aku orang yang nekat, tapi nekat yang positis. AKU BISA, AKU BISA.

Kini walau tulisanku belum sebaik yang ku idealkan. Namun aku telah memulai , maksudnya memulai berlatih menuli s dengan modal nekat. Keinginaku menjadi seorang motivator lumayan kuat. Aku merasa memiliki kemampuan nekat yang tinggi. Maka  Allah pun akan tidak tega melihat senekat aku.

Aku juga ingin mewariskan kenekatanku dalam berjuang meraih mimpi. Ya jelas keinginnku ingim mewariskan kenekatanku kepada anak-anakku. Aku ingin menjadi kebanggan buat keluargaku. YES WE CAN> Ya aku bisa.