DAFTAR LABELKU (klik saja jangan ragu-ragu)

Kamis, 05 Desember 2013

Semua Akan Berakhir

Sering kudengar dan kusaksikan akhir-akhir ini, di antara  para sahabatku baru berumur  kurang dari lima puluh tahun   sudah menghadap ke  Allah swt. Aduuuuuh! Kok semakin ngeri saja hidup ini. Sangat singkat atau insant. Ini mungkin dipengaruhi hidup yang serba instan: sukses instan, makanan instan dll.

Pembelajaran hidup yang luar biasa bagi  orang yang mau berpikir dan mau sadar  tentang arti kehidupan. Mau  "njungkel njempalik" , toh  akhirnya kita akan  berakhir atau menghadapi maut. Itu pasti. 

Sangat penting aku  merenung. Aku perlu  merasa bahwa hidup di dunia tidak selamanya. Aku juga harus bisa belajar dari berbagi media  terungkap banyak orang  lupa bahwa segala sesuatu ada tanggung jawab dalam segala perbuatannya. Kayaknya kok masih banyak orang bermaksiat dengan santainya, tidak mau bertobat dengan cepat. Mereka masih banyak yang asyik dalam kesia-siaan dan kemaksiatan. Korupsi, perzinaan, narkoba dll.  Namun, beberapa  orang sudah sadar setelah dipaksa bertobat baik melalui jalur KPK, BNN maupun jalur operasi yang lain.

Salah satu kisah juga menimpa di keluarga sahabatku yang kuceritakan beberapa waktu lalu. Alkisah istri sahabatku yang minggat  bersama  pacarnya (PIL)   ke  pulau Bali, istri  sahabatku tadi meninggalkan dua anak kecil-kecil. EEEh  setelah tinggal di Bali beberapa bulan bersama pacar  beniat bertobat.

Petualangannya  bersama pacar sudah ending. Setelah  sang laki-laki (PIL) sudah memutuskannya. EEEEEEh belum lama ini  si istri sahabatku kembali ke Jawa. Di suatu kesempatan dia  bersama ibu, paman  meminta maaf ke sahabatku atau suami syahnya, bahwa dia  mau kembali berbaikan lagi dan menyesali kemaksiatannya. . EEEEEh  kok enaak Yaaa. Itulah kurang lebih jawaban dari sahabatku yang telah berkisah kepadaku.  Istri syah sahabtku meninggalkan anak-anak, suami, selama berbulan-bulan.  Berpetualang , bermaksiat  bersama lelaki lain, setelah diputus PIL lalu kembali minta maaf . EEEE kok enak sekali ya? Apa dulu tanpa dipikir panjang?

Manusia kalau baru mabuk bersama syetan, memang lupa bahwa semua akan berakhir.  Semua  berakhir.

Selasa, 03 Desember 2013

Sederhana Saja Ternyata

Untuk meraih kebahagiaan tak perlu modal melimpah. Sangat sederhana. Dengan cara mensyukuri nikmat yang telah kita terima adalah cara efektif  hidup ini lebih bahagia.

Eeh ternyata kok terlalu rumit ya. Bagaimana syukur kok bikin bahagia. Sulit Lho, bersyukur itu. Ya kalau sulit,  cukup berbagi saja. Berbagi dengan apa yang kita miliki untuk orang lain. Mudah kan!. Dengan cara berbagi eeh ternyata bahagia langsung datang.

Berbagi ? Apa yang mau dibagi. Untuk keperluan diri sendiri saja sulit kok berbagi. Ya kalau tidak  bisa berbagi, kita harus menjadi sumber motivasi diri dan orang lain. Memotivasi atau mendorong orang lain supaya lebih maju.  Kemauan dan kemampuan untuk memotivasi orang lain ternyata tidak dimiliki  oleh semua orang.  Memotivasi bikin bahagia. Dan pasti tidak iri dengan apa yang dimiliki orang lain, pasti lebih ok. Namun iri dengan masalah yang bersifat ukhrawi,  no problem.Yang bersifat ukhrawi maksudku berkenaan dengan amal  kebaikan dan  peribadatan. Jadi tidak  perlu iri  yang bersifat duniawi semata.

Kamis, 28 November 2013

Kutemukan "Pemandangan Heboh dan Indah" Di Wonogiri



Bila tidak pandai-pandai menghibur diri, memotivasi diri dan berkreatif diri, rasanya berangkat kerja  bisa-bisa  bosan. 

Tempat bekerja yang jauh dari rumah, puluhan kilo meter, yaa sekitar 50 kilo meter. Rumah di Telukan  berbatasan dengan Solo, untuk menuju SMAN 1 Girimarto bisa mendatangkan kemalasan untuk berangkat. Harus semangat!. Pasti. Salah satu cara untuk menghibur diri adalah menikmati pemandangan indah dalam perjalanan. Mengantuk di jalan sudah biasa, mau masuk jurang pernah juga. Akhirnya  sering kubawa kamera saja.


Hidup ini mengasyik. Hidup ini  membahagiakan. Kita diberi nikmat kesehatan oleh Allah. Bersyukur kita memiliki pekerjaan. Itulah kata-kata yang kubisik dalam hati. NIKMATI SAJA. MAU PINDAH JUGA DIPERSULIT. NO PROBELM.. Tidak usah pindah saja. Pokonya niati berangkat kerja adalah IBADAH. 

 
Ternyata pemandangan di sepanjang perjalanan sungguh menakjubkan. Anggap saja piknik tiap hari. Pemandangan di Jawa  Tengah  khususnya di Wonogiri tidak kalah indahnnya dengan Bali.

Aku yang sudah pernah ke Bali walau hanya sekali, sudah merasa bosan untuk kembali kesana. Perjalannya jauuuh, biayanya  lebih mahal. Lha wong Wonogiri saja sangat indah kok mau cari yang kurang indah. Eemang para orang kaya sama bingung menghabiskan uangnya.

Jumat, 22 November 2013

Don't be so serious! (Jangan terlalu serius)

Hidup hanya sekali, pokoknya ambil saja sisi positifnya. Biar kita dalam kebahagian. Hanya kebaikan pengundang kebahagiaan yang  hakiki. Jangan terlalu serius dalam  menyikapi kekurangan diri, dan  perilaku orang lain. Namun, kesungguhan dalam meraih harapan kehidupan yang baik tetap penting. Itulah kata bijak dari guruku, yang kusimpan dalam  benakku

Kini aku ingin bertukar pengalaman untuk meotivasi dan menghibur diriku sendiri " JANGAN TERLALU SERiUS":

Kehidupanku kini  sebenarnya sudah  dilengkapi sarana kebahagiaan yang  luar biasa: punya pekerjaan , istri dan anak yang Insya Allah shalih dan shalihah, juga  rumah walau tidak bermewah-mewah dll. Kini aku diamanati juga untuk merawat  ibu kandungku. Waduuuuh. Semoga aku, istriku, dan anak-anak diberkati kesabaran dan keistiqomahan. Ibuku sudah tak mampu mendengar dengan baik. Dampaknya kita sering salah pengertian. 

Sebetulnya ibuku adalah sosok luar biasa. Seingatku beliau  tidak pernah  menunjukkan sifat egois, juga bukan tipe pemalas.  Kini usianya sudah hampir 90 th. Beliau memang sudah tua ketika melahirkanku. Aku anak terakhir dari 7 bersaudara. 

Sebagai orang tua desa, ibuku tanpa kenal tulis dan baca. Warisan sifat  mulia para ibu di desaku  pada umumnya juga pada ibuku sendiri, terbawa dari kebiasaan orang desa secara umum yaitu semangat berbagi yang tiada tara. Saking terlalu  baiknya sifat ibuku, hampir di setiap waktu beliau memberikan banyak-banyak ide menurut pandangan subjektifnya:  aku, istriku dan anak-anakku terkadang agak risih juga. Pokoknya beliau terlalu banyak bicara, banyak nasihat dengan suara yang keras. Kalau direspon tidak nyambung dll. Tentu niatnya mulia: ingin berbagi. Sering kali kalimatnya diulang-ulang . Sabar, sabar,sabar. Pokonya kita harus berlatih bersabar tiap hari.

Hidup serumah dengan ibu kandung yang sudah tua? Ini pasti kesempatan yang luar biasa. Namun, tidak semua mendapat kesempatan ini. Kalau ada yang diberi kesmpatan belum tentu sabar dan tabah menjalaninya.

Dalam menyikapi sikap ibuku,  aku berkeyakinan banyak orang yang  kurang bersabar. Sebelumnya ibuku pernah tinggal di rumah kakakku, iparku pun juga kurang bersabar. Akhirnya ibuku  minta pindah dan menetap di rumahku.    Kesempatan untuk aku selalu memotivasi diriku sendiri, istriku dan anak2ku: "Kamu semua calon manusia mulia, kita dididik oleh Allah untuk bersinggungan sosok ibu tua pembawa  mulia. Maksudnya bila kita bersabar dengan beliau, kesempatan kita menjadi  mulia cukup besar. Kenapa?"

Kudapatkan hikmah luar biasa  hidup bersama orang tua. Insya Allah  bagi kita yang masih memiliki orang tua  terutama ibu, kita memiliki banyak kesempatan hidup mulia.  Kita setiap hari dilatih  untuk memiliki sifat mulia: tidak mudah tersinggung, tidak mudah merespon  sikap orang, mengahargai, peduli dll. POKOKNYA KITA SEKELUARGA ' JANGAN TERLALU SERIUS DALAM MENANGGAPI SETIAP PEMBICARAAN IBU KITA, DIA SUDAH TUA. CARA BERPIKIRNYA PUN SUDAH BEDA DAN SEMAKIN LEMAH PIKIRAN DAN PISIKNYA, BERSABAR JALAN UTAMA". Akhirnya kita pun cukup harus hati-hati bahwa sikap kita adalah  akan dianggap sebagi contoh teladan luar biasa untuk anak-anak kita. Perlu diingat bahwa kita nanti juga akan menjadi tua. tak mungkin kita muda selamanya. Mungkin kita akan lebih parah dibanding ibu kita. Sabar-sabar, sabar. Pokoknya  kita supaya memilih hidup bahagia saja dari pada hidup sengsara. Bahagia di dunia dan akherat tujuan utama kita.



Tidak Apa-apa Cuma Latihan Menjadi Motivator Pencerah Lewat Tulisan

Kini, saatnya  aku  berjuang lewat tulisan. Berjuang untuk menuju kemanfaatan hidup. Berjuang untuk menjadikan hidup bahagia dan mampu membahagiakan orang lain. Berjuang untuk kaya di dalam banyak hal dan mampu membuat orang lain kaya. Berjuang untuk hidup tentram  damai  dan membantu orang lain dalam kedamaian. Duniaku ini adalah dunia motivasi.

Ternyata hidup bahagia, damai dan  nyaman   itu  mudah. Cukup membuat orang lain hidup lebih baik (baca bahagia, nyaman dan bermakna) . Salah satu kuncinya tidak egois.  Maksudnya, di sini  melalui blogku ini aku berlatih untuk tidak egois dan hidup  bermakna.  

Blognay Maskatno Giri sarana memotivasi lewat tulisan. EEh ternyata menulis  kata-kata  motivasi dan mencerahkan tidak mudah. Ini mebutuhkan  proses dan aktif berlatih. Kalau hanya bicara motivasi  tentu lebih mudah. Apalagi kalau cuma baca dan MAIDO atau mencemooh. Tentu yang terakhir ini paling mudah. Sekali lagi paling sulit adalah memiliki motivasi berbagi, berobsesi dan mewujudknnya. Aku perlu berlatih, menulis dan bersemangat berbagi, ini semua   untuk mewujudkan mimpi mulia tidak hanya keselamatan diri tapi juga orang  lain. 

Tulisan blogku  adalah ajang pengelolahan manajemen diri. Di sisi aku belajar memiliki pribadiku   untuk menjadi  motivator kepenulisan yang mencerahkan (enlightenment)  . Wah ini aku latihan  hidup keren, menjadi "sang pencerah perjuangan".

Tidak semua orang terpelajar memiliki kemauan berjuang lewat tulisan melalui blog. Apalagi  tidak ada bayarannya. Tentu pekerjaan gratisan ini banyak orang yang menghindari. Maskatno Giri orang desa yang berobsesi tinggi untuk meraih mimpi menjadi penulis di suatu saat nanti.  Maka melalui blognya ini, Maskatno nekat-nekatan menjadi penulis dadakan.


Selasa, 12 November 2013

Ciri-ciri Kepala Sekolah Ideal (untuk calon dan yang sudah menjadi kepala sekolah)

"Pokoknya sekolah kita harus ada  yang mewakili ikut seleksi kepala sekolah tahun ini" Itulah kalimat yang disampaikan oleh kepala sekolah kami.

Memang, hampir semua  para guru di sekolah kami sering menanggapi secara dingin adanya seleksi kepala sekolah maupun pengawas sekolah.  Mereka sering pesimis tentang "jabatan ". Ada yang menyimpulkan bahwa proses pengangkatan nantinya "Ada muatan dan deal Politik". Benar dan tidak aku juga tidak tahu.

Di  ujung tahun 2013 ini, beberapa  lembaga sekolah pemerintah termasuk di kantorku, para guru seru dan  ramai berdiskusi tentang penjaringan atau seleksi kepala sekolah .  Pokoknya ramai tur gayeng.  Karena mereka memilki tanggapan beragam tentang suatu jabatan pendiikan.

Keramaian  diskusi tentang jabatan kepala sekolah tahun ini  memang wajar, sebab kabarnya sudah  beberapa tahun belum ada ujian seleksi kepala sekolah. Kegiatan seleksi jabatan ini  memang bukan  agenda setiap tahunan.
“Wah, aku ndak mau ndaftar pak.Walau aku disuruh,   "wong legan golek momongan” Itulah salah satu komentar dari seniorku, “pak panjenengan ndaftar saja mewakili sekolah kita”
“Aku bisa kualat yang lebih berhak saja tidak mau apalagi aku” Itulah jawabanku.
"Kok dengar-dengar ada broker dan bertarif untuk jabatan  kepala sekolah, ya pak?"
"Wah itu baru isu, kan  yang nguji dari LPMP" Jawabanku singkat

Di sekolah lain, ternyata ada juga yang sangat berambisi menjadi kepala sekolah. Tentu alasannya beragam, ada yang pingin benar-benar mengabdi atau juga masalah cari  gengsi.

 Pada tataran ideal jabatan kepala sekolah tidak hanya dimaknai secara sempit. Jabatan kepala sekolah bisa dimaknai sebagai amanat berat dalam ibadah di dunia pendidikan.

Tulisan ini bukan untuk menggurui, namun untuk berbagi. Aku berlatih menulis, aku memotivasi diri. Lewat blog sekaligus buku harianku ini aku memotivasi bagi siapa saja yang mau ikut seleksi menuju jabatan kepala sekolah. Semoga sukses selalu. Bagi yang mendaftar semoga semua bisa menjadi kepala  sekolah yang sukses.

Menurutku calon  kepala  sekolah  atau yang sudah menjadi kepala sekolah seharusnya memiliki ciri-ciri sbb:
1. memiliki jiwa taqwa kepada  Tuhan Yang Maha Esa dan pasti  karena ketaqwaanya dia  memiliki rasa "amanah" atau tanggung jawab yang besar atas terlaksananya seluruh kegiatan yang mendukung tercapainya tujuan sekolah / pendidikan.
2. memiliki kemampuan untuk memotivasi orang untuk melaksanakan tugasnya dengan penuh tanggung jawab dan ikhlas.
3. memiliki jiwa layak diteladani diberbagi bidang dan pasi harus memiliki rasa percaya diri dalam memimpin.

4. dapat menjalin hubungan yang harmonis dengan masyarakat dan dapat melibatkan mereka secara aktif dalam rangka mewujudkan tujuan sekolah.
5. mampu membimbing, mengawasi dan membina bawahan (guru) sehingga masing-masing guru memperoleh tugas yang sesuai dengan keahliannya.
6. berjiwa besar, memiliki sifat ingin tahu dan memiliki pola pikir berorientasi jauh ke depan.
7. berani dan mampu mengatasi kesulitan.
8. selalu melakukan inovasi di segala hal. menjadi tuntutan yang perlu dimiliki oleh seorang kepala sekolah.


Yang terakhir bahwa setumpuk masalah di dunia pendidikan ada di depa mata. Kepala sekolah harus mampu menyelesaikannya setidak-tidaknya masalah tentang sekolah dan guru yang dipimpin. atau setidak-tidaknya calon dan atau kepala sekolah ikut prihatin tentang berbagi masalh pendidikan, seperti:

 

Kamis, 07 November 2013

Meraih Kembali Energi Masa Lalu (sebuah penggalan calon Novel biografi)

;
Inilah  fotoku lebih dari  lima belas tahun yang lalu.

(blogku adalah diaryku) 
Aku dilahirkan dari pasangan suami istri yang tak berpendidikan (tanpa mengenyam pendidikan SD). Tepatnya di dukuh Gayam, kelurahan Menerejo, kecamatan Baturetno. Kini tempat kelahiranku sudah berupa  genangan air waduk Gajah Mungkur  Wonogiri.

Hidup dalam kemiskinan, sudah terbiasa bagiku. Salah satu penyebabnya adalah keluarga yang beranak banyak. Sudah miskinn, anaknya banyak. Lengkap sudah. Aku anak terakhir dari tujuh bersaudara. Saat aku lahir usia ibuku sekitar mendekati lima puluh tahun. Aku lahir dalam kondisi kurang gizi. Tubuhku kurus dan kecil. Aku bersekolah di SDN2 Menerejo, sekitar 10 km dari kec. Baturetno. Setelah  lulus dari SD aku di antara  tiga siswa   teman sekelas yang bersekolah di SMP terfavorit di kec Baturetno, tepatnya di SMPN1 Baturetno.

Setelah dari SMP, aku berniat langsung ke SMA. Namun, apa daya tidak ada biaya aku harus berhenti tidak sekolah..
...................................


Aku tak akan pernah  lupa dengan masa laluku, lebih dari   sepuluh tahun: SMA kelas 1 sampai S1  bergelut di dunia perkoranan alias tukang koran. Aku memang harus berjuang bersekolah sambil mencari nafkah.  Terkadang juga aku  mencari pekerjaan lain seperti menjadi petugas cleaning service. Aku harus memenuhi kebutuhan  diri sendiri  baik biaya SPP serta kebutuhan sekolah.  

Aku bukan superman yang sangat kuat. Aku juga  bukan Einstein yang jenius. Tapi, aku orang Nekat Man. Aku  tidak kuat tapi dikuat-kuatkan.  Jujur  kala itu aku sering  meneteskan air mata. Ini bukti bahwa aku memang bukan orang yang kuat fisik dan mental. Pokoknya  nekat saja. dan dinekat-nekatkan.

Tekatku  harus menjadi orang yang berguna. Maksudku bahwa aku ingin panen kesuksesan di masa depan. Aku tak ingin sebagai petani dan buruh seperti ortuku di Baturetno Wonogiri. Hari berganti hari , bulan berganti bulan dan tahun berganti tahun.  Petualanganku di kota Solo berbuah juga. Aku menjadi sarjana. aaaaa .........

 .BERLANJUT

TULISAN INI INSYA ALLAH  MENJADI CERITA atau SEMACAM NOVEL BIOGRAFI. Dengan  model tulisan modal nekat. Semoga ada yang mau membaca kisahku. D

Senin, 04 November 2013

Di Saat Aku Bersedih

Di saat aku berpikiran negatif ternyata hanya kesedihan yang kudapat. Kesedihan  kok dipelihara. Itulah kalimat motivasiku untuk diriku sendiri.

Setiap insan tak akan lepas dari kesedihan, walau frekuensianya bisa berbeda-beda. Memelihara  kesedihan tak ubahnya memelihara penyakit. Maka untuk menjadikan hidup ini lebih sehat mestinya mengurangi kesedihan, dan menjadikan hidup ini lebih bahagia. Bagaimana caranya? Menurutku sederhana saja. Berkreatif diri dalam menghibur diri adalah obat kesedihan.

Berkreatif  diri adalah upaya pemberdayaan akal untuk menghibur diri dan memotivasi diri. Mencari-cari alasan kenapa kita harus bersedih.  Berjuang dalam berbagai cara menghibur diri bahwa  hidup ini hanya sebentar tidak perlu larut dalam kesedihan.

Menurut ustadzku,  berkreatif diri untuk mengobati  kesedihan belum cukup. Don't worry! Be happy! La takhaf wa la tahzan !Inna Allaha Ma'ana! Jangan takut dan jangan kuatir! Allah bersama kita. Itulah nasihat dari ustadzku. Ustaadzku menambahkan beristiqomah  atau konsistent dalam kebaikan pasti Allah akan menurunkan malaikatnya dan membisikkan "janganlah kamu  sedih, takut dan kuatir, Allah beserta kita!"

Aku bisa refleksi diri. Ternyata yang menjadi masalah untuk  aku sendiri adalah kadang aku kurang maksimal atau kurang istiqomah dalam kebaikan. Maka melalui tulisan ini aku mengajak diriku sendiri dan pembaca bahwa mari kita  hilangkan kesedihan,  mari menyambut kebahagiaan dengan cara beristiqomah dalam kebaikan.

Selasa, 29 Oktober 2013

Video Heboh Siswa SMAN 1 Girimarto. "Muridku Hebat"

Belajar dari siapa saja, pengetahuan dan pengetahuan pasti  mudah didapat. Itulah hasil pembelajaran hidup yang aku pahami. Aku bisa belajar dari kegigihan para siswku. Walau orang desa, penuh keterbatasan, namun mereka punya semangat untuk menjadi lebih baik. Mereka bersemangat belajar. Mereka saja bisa! .









Selasa, 22 Oktober 2013

Scientific Approach-Pendekatan Ilmiah Dalam Pembelajaran (dirangkum dari tulisan bp Akhmad Sudrajad)

Permendikbud No. 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah telah mengisyaratkan tentang perlunya proses pembelajaran yang dipandu dengan kaidah-kaidah pendekatan saintifik/ilmiah. Upaya penerapan Pendekatan saintifik/ilmiah dalam proses pembelajaran ini sering disebut-sebut sebagai ciri khas dan menjadi kekuatan tersendiri dari keberadaan Kurikulum 2013, yang tentunya menarik untuk dipelajari dan dielaborasi lebih lanjut.

Banyak para ahli yang meyakini bahwa melalui pendekatan saintifik/ilmiah, selain dapat menjadikan siswa lebih aktif dalam mengkonstruksi pengetahuan dan keterampilannya, juga dapat mendorong siswa untuk melakukan penyelidikan guna menemukan fakta-fakta dari suatu fenomena atau kejadian. Artinya, dalam proses pembelajaran, siswa dibelajarkan dan dibiasakan untuk menemukan kebenaran ilmiah, bukan diajak untuk beropini apalagi fitnah dalam melihat suatu fenomena. Mereka dilatih untuk mampu berfikir logis, runut dan sistematis, dengan menggunakan kapasistas berfikir tingkat tinggi (High Order Thingking/HOT). Combie White (1997) dalam bukunya yang berjudul “Curriculum Innovation; A Celebration of Classroom Practice” telah mengingatkan kita tentang pentingnya membelajarkan para siswa tentang fakta-fakta. “Tidak ada yang lebih penting, selain  fakta“,  demikian ungkapnya.

Penerapan pendekatan saintifik/ilmiah dalam pembelajaran menuntut adanya perubahan setting dan bentuk pembelajaran tersendiri yang berbeda dengan pembelajaran konvensional. Beberapa metode pembelajaran yang dipandang sejalan dengan prinsip-prinsip pendekatan saintifik/ilmiah, antara lain metode: (1) Problem Based Learning; (2) Project Based Learning; (3) Inkuiri/Inkuiri Sosial; dan (4) Group Investigation. Metode-metode ini berusaha membelajarkan siswa untuk mengenal masalah, merumuskan masalah, mencari solusi  atau menguji  jawaban sementara atas suatu masalah/pertanyaan dengan melakukan penyelidikan (menemukan fakta-fakta melalui penginderaan), pada akhirnya dapat menarik kesimpulan dan menyajikannya secara lisan maupun tulisan.
Pendekatan Saintifik-Ilmiah
Pendekatan Saintifik-Ilmiah
Apakah pendekatan saintifik/ilmiah dengan langkah-langkah seperti dikemukakan di atas bisa diterapkan di semua jenjang pendidikan? Jawabannya tentu akan menjadi perdebatan keilmuan, tetapi saya memegang satu teori yang sudah kita kenal yaitu Teori Perkembangan Kognitif dari Piaget yang  mengatakan bahwa mulai usia 11 tahun hingga dewasa (tahap formal-operasional), seorang individu telah memiliki kemampuan mengkoordinasikan baik secara simultan maupun berurutan dua ragam kemampuan kognitif yaitu: (1) Kapasitas menggunakan hipotesis; kemampuan berfikir mengenai sesuatu khususnya dalam hal pemecahan masalah dengan menggunakan anggapan dasar yang relevan dengan lingkungan yang dia respons; dan (2) Kapasitas menggunakan prinsip-prinsip abstrak; kemampuan untuk mempelajari materi-materi pelajaran yang abstrak secara luas dan mendalam.

Dengan demikian, tampaknya pendekatan saintifik/ilmiah dalam pembelajaran sangat mungkin untuk diberikan mulai pada usia tahapan ini. Tentu saja, harus dilakukan secara bertahap, dimulai dari penggunaan hipotesis dan berfikir abstrak yang sederhana, kemudian seiring dengan perkembangan kemampuan berfikirnya dapat ditingkatkan dengan menggunakan hipotesis dan berfikir abstrak yang lebih kompleks.
Sementara itu, Kemendikbud (2013) memberikan konsepsi tersendiri  bahwa pendekatan ilmiah (scientific appoach) dalam pembelajaran didalamnya mencakup komponen: mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyajikan, menyimpulkan, dan mencipta. Komponen-komponen tersebut seyogyanya  dapat dimunculkan dalam setiap praktik pembelajaran,  tetapi bukanlah sebuah siklus pembelajaran. Untuk lebih jelasnya tentang pendekatan ilmiah versi Kemendikbud ini Anda bisa melihatnya melalui file yang bisa Anda unduh di bawah ini:

Penting Untuk Guru , Calon dan Pasca Sertifikasi -Instrumen monitoring ADMINISTRASI PEMBELAJARAN GURU MAPEL PROFESIONAL SMP/SMA/SMK

Instrumen monitoring
ADMINISTRASI PEMBELAJARAN GURU MAPEL PROFESIONAL
SMP/SMA/SMK

Nama Guru                 : ………………………………………….
Mata Pelajaran            : ………………………………………….
Nama Sekolah            : ………………………………………….
No
Aspek Yang Diamati
Nilai
1
2
3
4
5
1
Apakah guru memiliki SK Pembagian Tugas Mengajar dari kepala sekolah tahun pelajaran terakhir.





2
Apakah guru memiliki jadwal pelajaran minimal 24 jam per minggu





3
Apakah guru membuat program tahunan dalam tahun terakhir.





4
Apakah guru membuat program semester untuk dua semester terakhir.





5
Apakah guru memiliki silabus yang dibuat sendiri





6
Apakah guru memiliki RPP yang disusun sendiri





7
Apakah guru melakukan pembelajaran sesuai jadwal





8
Apakah guru memiliki dan menggunakan buku teks dan buku referensi





9
Apakah guru memiliki Instrumen, kunci, rubrik dan kriteria penilaian UH.





10
Apakah guru memiliki Instrumen, kunci, rubrik dan kriteria penilaian UTS





11
Apakah guru memiliki Instrumen, kunci, rubrik, kriteria dan kisi-kisi penilaian UAS





12
Apakah guru mengoreksi hasil ulangan





13
Apakah guru membuat program dan instrumen penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur





14
Apakah guru mendokumen-tasikan hasil penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur





15
Apakah guru memiliki buku daftar nilai dan berisi Nilai UH, Remidi, UTS, UAS dan Nilai Tugas.





16
Apakah guru melakukan analisis hasil evaluasi UH.





17
Apakah guru menyusun dan melaksanakan program remedial.





18
Apakah guru menyusun dan melaksanakan program pengayaan.





19
Apakah guru mendapatkan tambahan dan memiliki data administrasi tugas selain mengajar





20
Apakah guru memiliki buku agenda mengajar





21
Apakah guru memiliki Permendiknas nomor 22, 23 tahun 2006 dan Permendiknas nomor 20 tahun 2007





22
Apakah guru memiliki buku-buku panduan (panduan pengembangan RPP, panduan pengembangan silabus, panduan pengembangan bahan ajar dll)





23
Apakah guru melakukan pengembangan bahan ajar





24
Apakah guru memiliki karya ilmiah populer





25
Apakah guru memiliki hasil PTK





Catatan :
5 : Amat Baik
4 : Baik
3 : Cukup
2 : Kurang
 1 : Sangat Kurang
 
                                                           
                                                                                                            ......................., .............................
                                                            Petugas Monitoring                        Guru yang bersangkutan,

Instrumen monitoring
PERANGKAT KONSELING GURU PEMBIMBING PROFESIONAL
SMP/SMA/SMK

Nama Guru                 : ………………………………………….
Nama Sekolah            : ………………………………………….
No
Aspek Yang Diamati
Nilai
1
2
3
4
5
1
Apakah guru memiliki SK Pembagian Tugas Pembimbingan dari kepala sekolah tahun pelajaran terakhir.





2
Apakah guru pembimbing memiliki perhitungan jam kegiatan pelayanan konseling di sekolah ekivalen dengan minimal 24 jam per minggu





3
Apakah guru pembimbing membuat sendiri Program Kerja Tahunan pada tahun pelajaran terakhir.





4
Apakah guru pembimbing membuat sendiri Program Kerja Semester tahun pelajaran terakhir.





5
Apakah guru pembimbing membuat sendiri Program Kerja Bulanan tahun pelajaran terakhir





6
Apakah guru pembimbing membuat sendiri Program Mingguan Layanan Konseling





7
Apakah guru pembimbing membuat sendiri Program Harian Layanan Konseling





8
Apakah guru pembimbing membuat sendiri Satuan Layanan





9
Apakah guru pembimbing membuat Daftar Siswa Asuh dan buku pribadi





10
Apakah guru pembimbing melaksanakan 9 layanan konseling (Orientasi, Informasi, Penempatan dan Penyaluran, Penguasaan Konten, Konseling Perorangan, Bimbingan Kelompok, Konseling Kelompok, Mediasi, Konsultasi)





11
Apakah guru pembimbing melaksanakan kegiatan pendukung (Aplikasi Instrumentasi, Himpunan Data, Konferensi Kasus, Kunjungan Rumah, Alih Tangan Kasus)





12
Apakah guru pembimbing membuat sendiri satuan layanan kegiatan pendukung (Satkung)





13
Apakah guru pembimbing melaksanakan evaluasi pelaksanaan konseling (Penilaian Segera, Penilaian Jangka Pendek, Penilaian Jangka Panjang)





14
Apakah guru pembimbing melaksanakan analisis hasil evaluasi pelaksanaan konseling (semester 1 dan 2)





15
Apakah guru pembimbing melaksanakan tindak lanjut pelaksanaan konseling





16
Apakah guru pembimbing membuat administrtasi pelaksanaan konseling (Buku Kasus, Catatan Kejadian, Sosiometri, Grafik Masalah, Jurnal Kegiatan BK, Buku Tamu)





17
Apakah guru pembimbing membuat Laporan Bulanan, Laporan Semester dan Laporan Tahunan





18
Apakah guru pembimbing melakukan layanan konseling sesuai jadwal





19
Apakah guru mendapatkan tambahan dan memiliki data administrasi tugas selain mengajar





20
Apakah guru memiliki buku agenda mengajar





21
Apakah guru memiliki Permendiknas nomor 22, 23 tahun 2006 dan Permendiknas nomor 20 tahun 2007





22
Apakah guru memiliki buku-buku panduan (panduan pengembangan RPP, panduan pengembangan silabus, panduan pengembangan bahan ajar dll)





23
Apakah guru melakukan pengembangan bahan ajar





24
Apakah guru memiliki karya ilmiah populer





25
Apakah guru memiliki hasil PTK





                                                           
Catatan :
5 : Amat Baik
4 : Baik
3 : Cukup
2 : Kurang
1 : Sangat Kurang
 
                                                                                                            ......................., .............................
                                                           
INSTRUMEN PENILAIAN SILABUS

Nama Guru              : …………………………….......................................
Nama Sekolah         : …………………………….......................................
Nama Sekolah         : …………………………….......................................
No
Aspek Penilaian
Deskriptor
Skor
1.            
                       
Ketepatan dan keajegan  SK/KD
·         Rumusan Standar Kompetensi  (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) sesuai dengan standar Isi
·         Jika terjadi perubahan urutan,maka sesuai dengan hierarki konsep disiplin ilmu atau tingkat kesulitan materi
·         Ada kesesuaian antara KD dengan komponen-komponennya  (indikator, materi, kegiatan belajar, media/sumber, evaluasi)

2.
Keakuratan Materi  Pembelajaran

·         Materi pembelajaran benar secara teoritis
·         Materi pembelajaran mendukung pencapaian KD (Selaras dengan KD)
·         Sesuai dengan tingkat perkembangan dan bermanfaat bagi peserta didik

3.
Kegiatan Pembelajaran
·         Kegiatan pembelajaran memuat aktivitas belajar yang berpusat pada siswa/belajar aktif
·         Tahapan kegiatan pembelajaran mendukung tercapainya KD
·         Kegiatan pembelajaran memberikan kesempatan kepada siswa untuk  mengembangkan kecakapan hidup (personal, sosial)
·         Sesuai dengan pengalaman belajar yang dikembangkan dalam kegiatan pembelajaran

4.
Indikator
·         Rumusan indikator berisi jabaran perilaku untuk mengukur tercapainya KD
·         Rumusan indikator berupa kata kerja operasional yang dapat diukur dan diobservasi
·         Terdiri dari beberapa rumusan indikator (minimal 2 indikator) untuk setiap KD
·         Tingkat kata kerja lebih rendah atau minimal sama dengan KD

5.
Penilaian
·         Alat penilaian sesuai  dan mencakup seluruh indikator
·         Wujud/contoh alat penilaian jelas dan sesuai dengan indikator

6.
Alokasi Waktu
·         Alokasi waktu sesuai dengan cakupan kompetensi
·         Alokasi waktu sesuai dengan program semester yang telah disusun

7.
Sumber Belajar
·         Sumber belajar sesuai untuk mendukung tercapainya KD
·         Sumber belajar bervariasi

Jumlah Skor Perolehan

Kriteria Penilaian
Setiap munculnya  deskriptor secara sempurna  mendapat skor  2
Deskripor yang muncul, namun kurang sempurna mendapat skor 1 dan tidak munculnya deskriptor mendapat skor 0.
Skor maksimal  20 x 2 = 40
........................, …………………
Penilai,
                                                                                               


Lampiran 2
 
INSTRUMEN PENILAIAN RPP

Nama Guru              : …………………………….......................................
Nama Sekolah         : …………………………….......................................
Nama Sekolah         : …………………………….......................................
No
Aspek Penilaian
Deskriptor
Skor
1.            
                        
Kesesuaian SK, KD, indikator, dan alokasi waktu
·         Rumusan standar kompetensi  (SK) dan KD sesuai dengan standar Isi
·         Rumusan indikator berisi perilaku untuk mengukur tercapainya KD dan alokasi waktu sesuai dengan cakupan kompetensi dan alokasi yang tersedia di dalam silabus
·         Rumusan indikator berupa kata kerja operasional yang dapat diukur dan atau diobservasi dan sesuai dengan indikator yang ada di silabus

2.
Tujuan Pembelaja-ran
·         Rumusan tujuan pembelajaran selaras dengan KD
·         Rumusan tujuan pembelajaran merupakan rincian/lebih spesifik dari KD

 3.
Pengemb-angan materi dan bahan ajar
·         Materi pembelajaran benar secara teoritis
·         Materi pembelajaran mendukung pencapaian KD (Selaras dengan KD)
·         Materi pembelajaran dijabarkan dalam bahan ajar secara memadai dan kontekstual

4.
Metode Pembelajaran
·         Metode pembelajaran bervariasi
·         Tiap-tiap metode yang dicantumkan benar-benar tercermin dalam langkah-langkah pembelajaran

5.
Langkah-langkah Pembelajaran
·         Pendahuluan berisi pengaitan   kompetensi yang akan dibelajarkan dengan konteks kehidupan siswa atau kompetensi sebelumnya.
·         Kegiatan inti dituliskan secara rinci untuk menjabarkan tahapan pencapaian KD disertai alokasi waktu
·         Inti pembelajaran yang dirancang  berfokus pada siswa
·         Inti pembelajaran memberi kesempatan siswa bekerja sama dengan teman atau berinteraksi dengan lingkungan/masyarakat sekitar
·         Penutup pembelajaran berisi penyimpulan/ refleksi/ atau tindak lanjut (tugas pengayaan/ pemantapan)
·         Rumusan langkah-langkah pembelajaran menggambarkan kegiatan dan materi yang akan dicapai.

6.
Sumber Belajar
·         Sumber belajar sesuai untuk mendukung tercapainya KD
·         Sumber belajar bervariasi

7.
Penilaian
·         Alat penilaian sesuai  dan mencakup seluruh indikator
·         Rubrik/pedoman penyekoran/kunci jawaban dicantumkan secara jelas dan tepat

Jumlah Skor Perolehan


Kriteria Penilaian
Setiap munculnya  deskriptor secara sempurna  mendapat skor  2
Deskripor yang muncul, namun kurang sempurna mendapat skor 1 dan tidak munculnya deskriptor mendapat skor 0.
Skor maksimal  20 x 2 = 40
........................, …………………
Penilai,