DAFTAR LABELKU (klik saja jangan ragu-ragu)

Rabu, 17 Juli 2013

Setiap Ilmu yang Kita Terima Belum Tentu Bermanfaat Oleh Maskatno Giri



Apakah setiap llmu yang kita  cari dan kita  terima pasti ada manfaatnya?

Menurutku  belum tentu. Karena ilmu itu ada yang baik dan ada yang buruk. Sedangkan  kita memiliki keterbatasan dalam menyaring  kualitas manfaat untuk kita.
Maha  Benar Allah dan rasulnya yang mengajarkan kepada kita supaya kita berdoa, sehingga kita dituntun oleh Allah supaya menjadi orang yang berilmu namun memiliki keberkahan dari ilmu tersebut. Menurut ahli bahasa Arab dan tafsir bahwa keberkahan bermakna bertambahnya kebaikan atas kemanfaatan yang bersumber dari Ilahi. Sehingga  bila kita mendapat keberkahan dari ilmu kita mestinya semakin baik dan bermanfaat.

Tentu kita bisa melihat atau bisa juga terlibat bahwa usia kita bertambah sebanding dengan ilmu kita yang juga semakin banyak. Maka, idealnya kita semakin tua juga semakin bermanfaat hidupnya, semakin tua semakin lebih baik taqwanya. Semakin tua semakin bijak pemikirannya. Itu pada tataran ideal. Namun, kenyataanya terkadang kita semakin tua kurang bertambah kualitasnya.

Barangkali  saatnya kita perlu evaluasi diri bahwa dalam perjalanan waktu kita seharusnya bertambah ilmu. Sehigga kita semakin tua semakin maju, bermutu dan hidup dalam keberkahan. Kita perlu berdoa tiada henti untuk memiliki ilmu yang bermanfaat. Doa tersebut adalah sbb:

أَللَّهُمَّ إِنَّانَعُوْذُبِكَ مِنْ عِلْمٍ لاَيَنْفَعُ وَمِنْ قَلْبٍ لاَيَخْشَعُ وَمِنْ نَفْسٍ لاَتَشْبَعُ وَمِنْ دَعْوَةٍ لاَ يُسَتَجاَبُ لَهاَ.
Allahumma innaa na’uuzu bika min ‘ilmil laa yanfa’ wa ming qalbi laa yakhsya’ wa min nafsil laa tasyba’ wa min da’watil laa yustajaabu lahaa.
Ya Allah , kami berlindung kepada-Mu dari ilmu yang tidak bermanfaat, dari hati yang tidak khusyuk, dari nafsu yang tidak pernah puas, dan dari doa yang terkabulkan.
                أَللَّهُمَّ لاَعِلْمَ لَناَ إِلاَّماَ عَلَّمْتَناَ فَعَلِّمْناَ مَايَنْفَعُناَ وَارْزُقْناَ عُلُوْمًا تَنْفَعُناَ فِى الدِّيْنِ وَالدُّنْياَ وَ الأ خِرَةِ.
Allahumma laa ‘ilma lanaa illa maa ‘allamtanaa fa’allimnaa maa yanfa’unaa warzuqnaa ‘uluuman tanfa’unaa fid diini wad dunyaa wal aakhirah.
Ya Allah kami tidak mempunyai ilmu kecuali apa yang Engkau ajarkan maka ajarilah kami ilmu yang bermanfaaat bagi agama, dunia dan akhirat.

Selasa, 16 Juli 2013

Niat Berbagi Adalah Energi Luar Biasa oleh Maskatno Giri

Keinginan berbagi itulah alasan para  manusia  menjadi luar biasa. Baru saja aku membaca kisah dari salah satu pemuda luar biasa. Dia adalah Donny Dhirgantoro. Dia rela melepas pekerjaan di bank swasta, demi passionnya untuk berbagi lewat tulisan. Sungguh keputusan yang sangat berani dan menantang.

Novel dengan judul 5 cm adalah novel perdana karya Donny. Walau karya perdana tapi sudah luar biasa. Novel ini termasuk novel best seller. 30 kali dan lebih dai 150.000 eksemplar telah habis terjual.

Masih muda tapi sudah luar biasa. Nekat ternyata modal ampuh dalam meraih sukses. Donny memang secara jujur seperti dimuat dalam Kompas kita  hari ini (selasa 16/07/13), dia bermodal NEKAT MENULIS. Kenekatan yang positif ternyata diberi tambahan energi dari yang MAha Kuasa. 

Terus terang aku iri (iri yang positif dengan Donny) . Aku sudah terlanjur tua. Ini memang sudah suatu kenyataan. Buat apa menyesal, aku menghibur diri. Aku harus belajar banyak dari pengalaman pribadi maupun dari pengalaman orang lain. Walau tua belum terlambat untuk berkarya. Minimal aku sudah memutuskan menjadi blogger yang aktif. Aktif dalam berbagi lewat  tulisan sederhana, kata-kata mutiara / kata-kata motivasi. Siapa tahu suatu saat nanti aku bisa menjadi seorang moivator beneran. Menjadi  motivator dan  penulisa artikel motivasi adalah passionku. Semoga Allah meridloiku.




Berburu Motivasi Hidup

  • Orang yang paling aku sukai adalah dia yang menunjukkan kesalahanku.(Umar bin Khattab)
  •  
  • Orang yang suka berkata jujur akan mendapatkan 3 hal, yaitu : KEPERCAYAN, CINTA dan RASA HORMAT (Sayidina Ali bin Abi Thalib)
  •  
  • Allah tidak memberi kekuatan terhadap orang-orang alim lewat suatu paksaan, akan tetapi Allah menguatkan mereka lewat pintu iman. (Sahl Ibnu Abdullah).
  •  
  • Setiap masalah pasti bisa dibicarakan. Beda itu wajar asal jgn saling menyakiti. Mari bersama rasakan DAMAI.

  • Dalam hidup, jangan terlalu berharap, karena untuk setiap 'Hello' akan selalu berakhir dengan sebuah 'Goodbye'
    Jangan berubah hanya karena ada yg tak menyukaimu. Jadi dirimu sendiri, akan selalu ada seseorang yg menyayangimu apa adanya.

  • Dia yg mengeluh adalah dia yg tak pernah bisa bersyukur, padahal tanpa ia sadari, karunia dari Tuhan telah ia nikmati setiap hari.
  •  
    Jangan rendahkan dirimu untuk mendapatkan sesuatu, tapi rendahkan hatimu untuk berikan sesuatu.
    Jangan awali hari dengan penyesalan hari kemarin, karena akan menggangu hebatnya hari ini, dan akan merusak indahnya hari esok.
  •  
    Salah satu bentuk penghargaan terhadap hidup kita adalah dengan menghargai hidup orang lain.
  • Peluh yang menetes ketika kau mencari nafkah, akan terbayar dengan nikmat dan berkah yang kau makan.
  • Jangan remehkan hal-hal sepele. Sebab, dari sinilah hal-hal besar biasanya terwujud.
  • Menjadi sabar dan ikhlas memang tak mudah, tapi itu harus. Belajarlah untuk menerima arti kehilangan dan penantian.

  • Jangan iri atas kesuksesan orang lain, ketahuilah bahwa mereka berada di sana karena tekad dan kerja keras.
  •  
    Jika kita mencoba melakukan yang lebih baik daripada yang kita pikir bisa kita lakukan, kita akan terkejut bahwa sebenarnya kita bisa melakukan hal itu.

  • Jenius adalah 1 % inspirasi dan 99 % keringat. Tidak ada yang dapat menggantikan kerja keras. Keberuntungan adalah sesuatu yang terjadi ketika kesempatan bertemu dengan kesiapan.
  • Berhenti mencari seseorang yg sempurna tuk dicintai, lebih baik belajar dan persiapkan diri menjadi seorang yg pantas tuk dicintai.

  • Ketika seseorang hanya diam atas pertanyaanmu, itu karena mereka sulit mengakuinya atau karena terlalu sakit tuk kamu tahu.

  • Hal mudah akan terasa sulit jika yg pertama diipikirkan adalah kata SULIT. Yakinlah bahwa kita memiliki kemampuan dan kekuatan.
  •  
    Kesalahan adalah pengalaman hidup, belajarlah darinya. Jangan mencoba tuk menjadi sempurna. Cobalah menjadi teladan bagi sesama.

  • Senyumlah, tinggalkan sedihmu. Bahagialah, lupakan takutmu. Sakit yg kamu rasa, tak setara dengan bahagia yg akan kamu dapat.
  •  
    Seseorang menangis, bukan karena ia lemah. Tetapi karena dia sudah terlalu lama KUAT.
  • Saat kamu terjatuh, tersenyumlah. Karena orang yg pernah jatuh adalah orang yg sedang berjalan menuju keberhasilan.

  • Jangan pernah meremehkan kemampuanmu. Jika kamu menyadari betapa kuatnya pikiranmu, kamu tak akan pernah berpikir tuk menyerah.
  •  
    Jangan menunggu waktu yang tepat untuk melakukan sesuatu, karena waktu tidak akan pernah tepat bagi mereka yg menunggu.

  • Anda bisa memiliki apa pun yang Anda inginkan, jika Anda mampu menghilangkan keyakinan bahwa anda tidak akan mendapatkan yang anda inginkan.
  •  
    Secara tidak sadar, seseorang yang menyakitimu hanya akan membuatmu semakin kuat!

  • Sukses tak akan datang bagi mereka yg hanya menunggu tak berbuat apa-apa, tapi bagi mereka yg selalu berusaha wujudkan mimpinya.
  • Barang siapa tidak dicoba dengan bencana atau kesusahan, maka tidak ada sebuah kebahagiaan pun disisi Allah.

  • Sabar memiliki dua sisi, sisi yang satu adalah sabar, sisi yang lain adalah bersyukur kepada Allah. (Ibnu Mas’ud)
  •  
    Orang yang paling aku sukai adalah dia yang menunjukkan kesalahanku.(Umar bin Khattab)

  • Orang yang suka berkata jujur akan mendapatkan 3 hal, yaitu : KEPERCAYAN, CINTA dan RASA HORMAT (Sayidina Ali bin Abi Thalib)
  •  
    Allah tidak memberi kekuatan terhadap orang-orang alim lewat suatu paksaan, akan tetapi Allah menguatkan mereka lewat pintu iman. (Sahl Ibnu Abdullah).
  • Setiap masalah pasti bisa dibicarakan. Beda itu wajar asal jgn saling menyakiti. Mari bersama rasakan DAMAI.

  • Dalam hidup, jangan terlalu berharap, karena untuk setiap 'Hello' akan selalu berakhir dengan sebuah 'Goodbye'
    Jangan berubah hanya karena ada yg tak menyukaimu. Jadi dirimu sendiri, akan selalu ada seseorang yg menyayangimu apa adanya.

  • Dia yg mengeluh adalah dia yg tak pernah bisa bersyukur, padahal tanpa ia sadari, karunia dari Tuhan telah ia nikmati setiap hari.
  •  
    Jangan rendahkan dirimu untuk mendapatkan sesuatu, tapi rendahkan hatimu untuk berikan sesuatu.
    Jangan awali hari dengan penyesalan hari kemarin, karena akan menggangu hebatnya hari ini, dan akan merusak indahnya hari esok.
  •  
    Salah satu bentuk penghargaan terhadap hidup kita adalah dengan menghargai hidup orang lain.

Kamis, 11 Juli 2013

Tak Sekedar menjadi Guru Yang Menyenangkan Oleh Maskatno Giri


Untuk membuat murid senang di kelas sebenarnya tidak sulit. Namun, tidak semuanya yang menyenagkan itu berdampak baik di kemudian hari.

Tugas guru sebenarnya berat dan komplek. Kalau hanya sekedar mengajar saja tentu sangat sederhana. Guru idealnya tidak cukup mengajar saja. Dia harus sanggup dijadikan model/ keteladanan baik dalam bertutur kata dan bertindak. Kalau mau berpikir lebih jauh, sebenarnya zaman sekarang  lumayan sulit menemukan panutan / model yang bisa diandalkan. Coba saja cari di dunia pemerintahan, ternyata sulit mencari pejabat teladan. Di masyarakat apa lagi. Di keluarga ? para orang tua sudah sibuk dengan urusannya sendiri-sendiri. Maka  Guru menjadi harapan teladan mulia. Guru memang harus  sanggup di GUGU dan DiTIRU. 

Secara singkat Guru mestinya memiliki perilaku mulia setidak tidaknya bercirikan 10 perilaku sbb:

Pertama.Memiliki jiwa taqwa kepada Allah swt, tentu mencakup  keshalihan  yang  bersifat pribadi ( habluminallah).  Memiliki keshalihan sosial ( baik dalam hablu minannas:  berjiwa mulia dalam hubungan sesama  manusia )
Kedua.  Berusaha tampil baik  di muka kelas.
Ketiga. Berlaku arif,  bijaksana karena ilmunya yang memadai.
Keempat. Berusaha selalu ceria dan motivatif di muka kelas.
Kelima.  Bejiwa sabar dan mampu mengendalikan emosi. Tidak mudah marah di kelas dan tidak mudah tersinggung karena perilaku siswa.
Keenam. Berusaha menjawab setiap pertanyaan yang diajukan siswa.  Tidak mudah  memarahi siswa yang yang terlalu sering bertanya.
Ketujuh. Harus dapat menerima hidup ini sebagai mana adanya. Termasuk menerima kelemahan dan kelebihan siswa dengan ikhlas.
Kedelapan. Berjiwa mulia mudah meminta maaf dan mudah memaafkan kesalahan dan kelemahan siswa.
Kesembilan. Tidak sombong.Tidak menyombongkan diri di hadapan murid/jangan membanggakan diri sendiri, baik ketika sedang mengajar ataupun berada di lingkungan lain.
Kesepuluh. Berlaku  adil. Berusaha  berlaku adil dalam memberi penilaian kepada siswa
Menjadi guru sempurna  pasti tidak mungkin. Menjadi lebih baik kenapa tidak? Semoga bermanfaat, sekaligus untuk refleksi diri buat penulis khususnnya. Wa Allahu a’lamu bishawab.

Senin, 08 Juli 2013

Tobat Di Bulan Penuh Berkat

Malam ini, aku mengawali sholat tarawih dan akan dilanjutkan makan sahur besuk pagi. Bahagia di hati, karena aku masih diberi kesempatan menemui bulan ramadaln tahun ini.  Hampir semua warga masyarakat di kampungku yang muslim berbondong-bondong menuju Masjid Attaqwa Lawu Telukan. Masjid ini adalah masjid  terbesar di kampungku. Maklum hari pertama, jumlah jamaahnya memang luar biasa. masjid besar ini sudah tidak mampu menampung  para jamaah yng berjumlah  ratusan. Para jamaa'ah sampai di jalan dan halaman.

Bulan ini memang bulan penuh berkah  dan ternyata terbukti. Banyak orang betobat. Semoga tobatnya, memang taubatan nasuha.  Bulan ini adalah bulan  ususm/ musim Taqwa itulah berkah kedua. Biasanya di bulana-bulan sebelumnya banyak orang mabuk di kampungku. Kayaknya  mereka bertobat walau sesaaat di bulan ini. Semoga mereka tidak kumat.

"Ndonya  iku mampir ngombe" Itulah kalimat yang sering kita dengar, walau pendengarnya juga para pemabuk. Ngombe kadang diartikan dengan ngombe /  minum ciu.


Sabtu, 06 Juli 2013

Jangan Bersedih (Laa Tahzan)

Sangat rugi. Hidup hanya sekali. Hidup keklal abadi hanya di akherat nanti. Kenapa harus bersedih?

Kita bersedih, karena kita sendiri yang membikin sedih. Memang faktor di luar kita juga bisa menjadi pemicunya. Namun, kita  perlu yakin bahwa yang berkuasa atas diri kita: pikiran, jiwa,pisik,  itu semua atas kuasa kita dalam mengendalaikannya. So, kita semestinya bisa mengontrol diri kita supaya terhindar darikesedihan.

Jika kesedihan  yang ada pada  kita berlanjut terus menerus, ini pertanda buruk. Kita pada hakikatnya yang menjadikan kita semakin terpuruk. Jika  kondisi buruk terus dipelihara, kita akan kehilangan banyak hal.

Mengubah sesuatu pengganggu pikiran sebetulnya mudah asal ada kemauan. Mestinya kita mampu berpikir holistic bahwa kita tidak hidup selamanya di dunia ini. Bangkit-bangkit, bangkit.

Jumat, 05 Juli 2013

Ilmu Kepenulisan " Nekat Menulis"

Menulis itu gampang itulah nasihat yang kuperoleh dari beberapa penulis senior. Tentu, menulis itu gampang menurut yang sudah terbiasa dan bisa. Tapi, menurutku menulis itu tidak gampang. Sebab, kalau menulis itu gampang tentu setiap orang bisa menjadi seorang penulis. Buktinya   di negara kita masih miskin penulis.  Memang kalau cuma asal menulis, pasti gampang. kalau menulis yang berkualitas perlu proses panjang. Kalau asal tulis yang diniati sebagi proses pembelajaran seperti di blog pribadi millik Maskatno Giri ini tentu gampang. Pokoknya menulis modal nekat.

Walau Maskatno Giri sudah menghasilkan ratusaan artikel dengan modal nekat ternyata juga membawa berkat. Setidak-tidaknya berkat untuk akau sendiri. Dulu aku sering bengong, nggumunan dengan  para penulis. Kini aku sudah terbiasa dan tidak mudah nggumun. Menurutku segala sesuatu itu ada ilmunya. Termasuk di antaranya ilmu kepenulisan. Ilmu kepenulisan menurut Maskatno Giri sederhana saja "NEKAT MENULIS". "Nekatlah di situ ada berkah Tuhan" Itulah keyakinan Maskatno  Giri. Selama orang tidak mau nekat menulis, kapanpun mereka tak akan pernah menghasilkan karya. Menjadi penulis andal butuh kenekatan.

Tulislah apa yang ada dipikiranmu, pokoknya apa saja.Itulah nasihat dari seniorku yang lain. Dari pada bengong, mencari-cari kelemahan orang  lain, berburuk sangka dll., lebih efektif waktu dan bermakna jika diganti  dengan kegiatan menulis.  Setidak tidaknya menulis berarti berlatih berpikir positif dan jujur pada diri sendiri dan orang lain. Mampu menulis berarti memiliki kenekatan untuk berlatih jujur.



Sabtu, 29 Juni 2013

Indikator Inti dalam Pembelajaran Bahasa Inggris


Walau kita sebagai guru bahasa Inggris dituntut mampu membelajarkan siswa dalam penguasaan materi pelajaran secara komprehensiv, idealnya kita tidak terlepas dari pemahaman indikator-indikator dari keempat skill yang diajarkan ke siswa. Namun, terkadang  guru bahasa Inggris tidak peduli atau  melupakan indikator  keterampilan berbahasa Inggris. Indikator-indikator tersebut penting sekali  dalam kegiatan pengajaran (teaching) dan testing. Ketidakpedulian pada indikator-indikaotr keterampilan berbahasa Inggris, akibatnya ketika mereka mengajar tidak tahu apa yang akan diberikan kepada siswa dan begitu pula cara mengukur hasil pembelajaran.

Berikut ini Maskatno  Giri mau berbagi, karena dia juga mendapatkan ilmu dari saudaranya om yok:

A.  Listening
1.      Menunjukkan gagasan utama (main idea) suatu teks atau paragraf
2.      Menentukan tujuan teks
3.      Menyebutkan informasi rinci dalam teks, baik yang tersirat maupun tersurat
4.      Menjelaskan makna kata atau ungkapan tertentu dalam teks
5.      Menjelaskan rujukan (reference) yang ada dalam teks
6.      Memanfaatkan peranti kohesi (cohesive devices) untuk menjelaskan hubungan antar elemen dalam teks.

B.  Reading
1.      Menunjukkan gagasan utama (main idea) suatu teks atau paragraf
2.      Menentukan tujuan teks atau penulis
3.      Menyebutkan informasi rinci dalam teks, baik yang tersirat maupun tersurat
4.      Menjelaskan makna kata atau ungkapan tertentu dalam teks
5.      Menjelaskan rujukan (reference) yang ada dalam teks
6.      Memanfaatkan peranti kohesi (cohesive devices) untuk menjelaskan hubungan antar elemen dalam teks.

C.  Speaking
1.      State the main idea of the speech
2.      Provide supporting details of the topic/idea
3.      Use appropriate words, phrases, or utterences to express the idea
4.      Use certain language system (grammar) to make well-formed utterances
5.      Make use of appropriate cohesive devices to cretae a well-organized speech
6.      Use appropriate gestures to accomplish the purpose of the speech
7.      Perform acceptable pronunciation to express understandable utterences

D.  Writing
1.    State the main idea of the text
2.    Provide supporting details of the topic/idea
3.    Use appropriate words and phrases to express the idea
4.    Use certain language system (grammar) to make well-formed sentences
5.    Make use of appropriate cohesive devices to create a well-organized text
6.    Use appropriate mechanics to accomplish the purpose of the speech

Kamis, 27 Juni 2013

Semakin Tua Semakin Sadar oleh Maskatno Giri

Kini aku tidak bisa lagi disebut muda. Karena  aku memang sudah memiliki empat anak. Masa anak-anak seperti  kemarin, sekarang sudah memiliki banyak anak.

Teringat masa remaja. Baru saja  aku hunting nama-nama teman SD dan SMP melalui Fb. Aku  menemukan sebagian kecil saja. Masa SD, SMP,  SMA rasanya seperti kemarin saja. Banyak kisah  yang tak bisa terlupakan. Itu semua tinggal kenangann. Kita tidak hidup di masa lalau, tapi kita hidup di masa sekarang dan akan datang. Masa lalu cukup dikenang, sebagai modal pemebelajaran hidup.

Usia tua idealnya memang semakin bahagia, karena masa lalu adalah perjuangan kita dan saat ini adalah panen dari tanduran yang kita tanam.

Akhirnya, semakin tua semakin sadar bahwa sumber  rizki kita itu berhubungan erat  dengan masa lalu. Alhamdulillah aku harus banyak bersyukur aku bukan termasuk ANAK NDUGAL di masa lalu. Aku juga bukan tipe pemalas dalam belajar dan bekerja. Jadi wajar kalau aku berhak mendapatkan kebahagiaan. Walau jujur -sejujurnya, kelemahan dan kekuranga banyak bersemayam di tubuhku. Aku tidak akan bercerita banyak tentang kelemahan dan aibku. Kini saatnya aku memotivasi bahwa kemalasan di masa lalu berpengaruh di masa sekarang. Bagi pembaca yang masih muda. Jangan bermalas-malasan!. Bagi pembaca yang sudah tua, silakan memotivasi putra-putra anda supaya tidak malas-malasan dalam belajar dan bekerja. Juga yang merasa tua, kini tak ada waktu menyesali, maafkanlah diri anda sendiri.

Hidup di dunia tidak selamanya. Lebih jauh kita berpikir bahwa masa depan di masa tua nanti juga di akherat, kita  tinggal memetik hasil dari usaha kita sebelumnya. Apakah kita peduli dengan harga diri, kehormatan diri, track record diri, citra diri dll. Keburukan, kemaksiatan mengahncurkan semuanya.  Kita adalah apa yang kita tanam. Jika kita tidak peduli dengan kebaikan nasib  kita, berarti kita siap siap mendapat balasan dari Allah swt. Allahu a'lamu bishawab.


Selasa, 25 Juni 2013

Belajar dari Kisah Jamil oleh Maskatno Giri

Tak ada manusia sempurna, itulah keyakinanku. Demikan juga pengakuan Jamil Az zaini. Jamil Azzaini dalam salah satu buku Sukses Mulia, dia berkisah bahwa di masa lalunya dia hidup dalam kemiskinan. Untuk biaya makan dan sekolah sangat susah. Sudah terbiasa ortunya berhutang dengan tetangga.

Di suatu kesempatan ibunya Jamil kehilangan uang untuk  mengangsur utang. Dia tidak mengetahui siapa yang mengambil, karena memang di rumah tersebut sudah terbiasa  banyak orang." Sopo sing njupuk duitku harus ngaku dan mengembalikan,  siapa yang tidak ngaku pasti kualat. Sebab duit iku arep kanggo nyaur utang!"

Jamil diam saja. Dia takut  karena yang mengambil uang, memang Jamil. Uang hasil curian  digunakan Jamil sebagian untuk kepentingan sekolah yang lain untuk jajan.

Puluhan tahun berlalu. Jamil sudah memiliki anakdan istri. Di suatu kesempatan istrinya sakit dan dirawat di RS. Jamil harus mengeluarkan biaya tinggi,  bahkan untuk satu suntikan saja harus keluar jutaan rupiah. Dokter pun ditanya  tentang jenis penyakitnya. Namun, dokter belum bisa menemukan jenis penyakitnya.

Jamil merasa ini adzab hidup. Akhirnya dia teringat bahwa dulu pernah  mencuri uang  ibunya, dan dia belum pernah meninta ridlonya. Jamil berinisiatif menelpon ibunya, "Ibu apa masih ingat kalau puluhan tahun yang lalu pernah kehilangan uang? Ibunya menjawab "Pasti aku tidak pernah lupa" ' " Bu yang mengambil uang itu aku ,  Jamil, Aku mohon maaf!". "OOh ya ternyata yang mengambil anakku sendiri, Jamil.  Oh ya aku cabut kalimat kutukanku, aku minta ampun, sudah kucabut!. Sekali lagi kutukanku sudah kucabut"

Luar biasa, setelah Jamil dengan jujur menyampaikan permohonan maaf ke ibunya, dan ibunya memaafkanya, Penyakit istrinya sudah ditemukan jenisnya dan  diobati oleh dokter, akhirnya sembuh juga.

Dari kisah di atas. Kita bisa mengambil hikmah "hati-hati dengan perbuatan dzalim yang telah kita lakukan, sering dampaknya akan menyusul kemudian"