DAFTAR LABELKU (klik saja jangan ragu-ragu)

Kamis, 27 Februari 2014

Peduli Informasi Penting

Aku juga perlu refleksi diri. Kenapa kita makin tua tidak semakin  melimpah: rezekinya, kebahagiaanya, kedewasaanya, ilmunya dll?

Jawabanya tentu singkat saja. Kita sering tidak peduli dengan informasi penting. Sebatas yang akau tahu. Ada beberapa ciri orang yang kurang peduli dengan info penting adalah sbb:

1. Tidak suka membaca buku, artikel dll  yang membawa info penting, 
2. Tidak atau jarang  bergaul dengan orang-orang yang baik dan berilmu, 
3. Jarang atau tidak pernah bergaul dengan orang-orang penting, 
4. Kalau ada orang  bijak/ berilmu membawa  info/ berita  kita sering "ndremimil'  alias bicara sendiri dan tidak peduli, 
5  Kita sering egois bahwa kita sudah merasa pintar dan benar, sehingga  orang lain dilecehkan,
6. Kita bukan pendengar yang baik
7. Kita tidak peka terhadap indera kita dalam menangkap ilmu dan info penting.

Dan masih banyak lagi, tentu. Silahkan kita berpikir kreatif. Yang jelas  kita bisa berubah menjadi baik dan luar biasa banyak tergantung pada kepedulian kita terhadap info/ ilmu yang penting.

Ternyata  tidak ada jaminan bahwa kualitas diri kita akan baik  sebanding dengan seberapa tua umur kita. Jelas yang berpengaruh terhadap kualitas diri kita adalah sejauh mana kita peka  dalam menangkap info/ ilmu yang penting tadi.

SALAM SUKSES SEJATI  DARI Maskatno Giri

Rabu, 26 Februari 2014

Mengambil Hikmah Nasihat Darimanapun

Ambillah hikmah kebaikan dari manapun  datangnya. Walau kebaikan itu dari musuh kita, tentu kita akan bertambah baik darinya. Itulah kata bijak dari guruku tercinta

Berikut ini nasihat motivasi dari para orang terkenal:

1.       If you're doing your best, you won't have any time to worry about failure.  ~Quoted in P.S. I Love You, compiled by H. Jackson Brown, Jr.
Jika kau telah melakukan yang terbaik, kau tidak akan memiliki waktu untuk mengkawatirkan kegagalan.

2.      Failure is an event, never a person.  ~William D. Brown, Welcome Stress!
Kegagalan adalah sebuah sebuah peristiwa, bukanlah seorang manusia.

3.      The only time you don't fail is the last time you try anything - and it works.  ~William Strong
Satu-satunya waktu saat kau tak gagal adalah waktu terakhir kau mencobanya – dan berhasil.

4.      I have not failed.  I've just found 10,000 ways that won't work.  ~Thomas Edison
Saya tidak gagal. Saya hanya menemukan 10 ribu cara tidak berhasil.

5.      I don't know the key to success, but the key to failure is trying to please everybody.  ~Bill Cosby
Saya tidak tahu cara untuk sukses, tapi kunci kegagalan itu adalah mencoba membuat senang setiap orang.

6.      There is no failure except in no longer trying.  ~Elbert Hubbard
Tidak ada kegagalan kecuali tanpa mencoba lebih lama.

7.      Supposing you have tried and failed again and again.  You may have a fresh start any moment you choose, for this thing we call "failure" is not the falling down, but the staying down.  ~Mary Pickford
Anggap saja kau telah mencoba dan terus menerus gagal. Kau mungkin memulai dengan permulaan yang segar pada saat yang kau pilih, karena hal ini kita sebut ‘kegagalan’ bukanlah jatuh ke bawah, tapi kegagalan adalah tetap berada di bawah.

8.      Try again.  Fail again.  Fail better.  ~Samuel Beckett
Coba lagi. Gagal lagi. Gagal lebih baik.

9.      Failure doesn't mean you are a failure... it just means you haven't succeeded yet.  ~Robert Schuller
Kegagalan bukan berarti kau orang yang gagal…. Gagal itu berarti kau belum sukses.

10.  One fails forward toward success.  ~Charles F. Kettering
Seorang yang gagal itu maju menuju kesuksesan.

11.   One must be a god to be able to tell successes from failures without making a mistake.  ~Anton Pavlovich Chekhov.
Seorang itu pasti Tuhan yang mampu menyebut kesuksesan dari kegagalan tanpa membuat kesalahan.

12.   A man may fall many times, but he won't be a failure until he says that someone pushed him.  ~Elmer G. Letterman
Seorang dapat jatuh berkali-kali, tapi ia bukanlah orang yang  gagal sampai dia bilang bahwa orang lain mendorongnya.

13.   They say President Wilson has blundered.  Perhaps he has, but I notice he usually blunders forward.  ~Thomas Edison
Mereka bilang bahwa Presiden Wilson melakukan kesalahan besar. Mungkin ia melakukannya, tapi saya perhatikan biasanya dia melakukan kesalahan untuk maju.

14.  Failure sometimes enlarges the spirit.  You have to fall back upon humanity and God.  ~Charles Horton Cooley
Kegagalan kadang memperluas semangat. Kau harus kembali pada kemanusiaan dan Tuhan.

15.   Notice the difference between what happens when a man says to himself, "I have failed three times," and what happens when he says, "I am a failure."  ~S.I. Hayakawa
Perhatikan perbedaan antara apa yang terjadi saat seseorang bilang pada dirinya, ‘Saya telah gagal tiga kali,’ dan apa yang yang terjadi saat dia bilang, ‘saya orang yang gagal.’.

16.   A failure is a man who has blundered, but is not able to cash in the experience.  ~Elbert Hubbard
Orang yang gagal adalah orang yang melakukan kesalahan besar, tapi orang yang gagal adalah orang yang tidak bisa mempelajari pengalaman.

17.   No man is a failure who is enjoying life.  ~William Feather
Tidak ada orang yang gagal yang menikmati hidup.

18.   Failure is only the opportunity to begin again more intelligently.  ~Henry Ford
Kegagalan itu hanyalah kesempatan memulai lagi secara lebih cerdas lagi.

19.   Because a fellow has failed once or twice or a dozen times, you don't want to set him down as a failure till he's dead or loses his courage.  ~George Horace Lorimer
Karena seorang kawan gagal sekali, dua kali atau malah berkali-kali, kau tidak ingin menganggapnya sebagai orang yang gagal sampai dia mati atau hilang keteguhan hatinya.

20.  You can't have any successes unless you can accept failure.  ~George Cukor
Kau tidak bisa memiliki kesuksesan kecuali kau bisa menerima kegagalan.

21.   There is no failure.  Only feedback.  ~Robert Allen
Tidak ada yang namanya kegagalan. Yang ada hanya feedback.

22.  Failure changes for the better, success for the worse.  ~Lucius Annaeus Seneca
Kegagalan merubah untuk lebih baik, kesuksesan berubah jadi lebih buruk.

23.  There is much to be said for failure.  It is more interesting than success.  ~Max Beerbohm, Mainly on the Air, 1946
Tidak ada yang bisa dikatakan kegagalan. Karena kegagalan itu lebih menarik dari kesuksesan.

24.  You always pass failure on your way to success.  ~Mickey Rooney
Kau selalu melewati kegagalan pada jalan kesuksesanmu.

25.  Nothing fails like success because we don't learn from it.  We learn only from failure.  ~Kenneth Boudling
Tidak ada yang gagal seperti kesuksesan karena kita tidak belajar dari kesuksesan. Kita hanya belajar dari kegagalan.

26.  Our business in life is not to succeed, but to continue to fail in good spirits.  ~Robert Louis Stevenson
Bisinis kita dalam hidup tidak sukses, tapi terus gagal dalam semangat yang membara.

27.  It is a mistake to suppose that people succeed through success; they often succeed through failures.  ~Author Unknown
salah yang menganggap bahwa orang sukses itu melalu kesuksesan; mereka sering sukses melalui kegagalan.

28.  The men who try to do something and fail are infinitely better than those who try to do nothing and succeed.  ~Lloyd Jones


Manusia yang mencoba melakukan sesuatu lalu gagal itu lebih baik daripada manusia yang tidak mencoba sesuatupun tapi sukses.

Minggu, 23 Februari 2014

Perlu Keyakinan Diri Dalam Meraih Sukses

Tulisan ini bukan hanya sekedar untuk menghibur diri.Tapi ini ada hubungannya dengan nasib manusia.  Aku memang berkeyakinan bahwa kita layak menjadi manusia sukses. Bukan main-main,  kita memang  layak meraih sukses sejati.

Salah satu modal untuk meraih kesuksesan, ya pasti kecerdasan kita.

 " Wah... aku ora cerdas ki?" Itulah komentar orang yang "ketinggalan zaman" dan "minderan".

Padahal Allah SWT telah menciptakan kita bukan sebagi manusia "produk gagal". Kita pasti telah dilengkapi perangkat untuk menjadi sukses. Kita saja yang terkadang merendahkan kita sendiri .

Kalau menurut Mas Howard Gadner modal orang sukses adalah kecerdasan yang telah dibawa sejak lahir. Mas  Howard Gadner mengelompokan menjadi 8 jenis kecerdasan manusia.  Jenis kecerdasan tersebut adalah sbb:

1. Kecerdasan Linguistik: Word Smart
Kemampuan menggunakan kata-kata secara efektif,baik untk memengaruhi maupun memanipulasi. Manfaat kecerdasan ini adalah untuk berbicara, mendengarkan, membaca, dan menulis.

2. Kecerdasan Logis-Matematis: Number Smart
Keterampilan mengolah angka atau menggunakan logika. Kecerdasan ini bermanfaat untuk menganalisis laporan keuangan, memahami perhitungan utang nasional, atau mencerna laporan sebuah penelitian, dan berpikir kritis.

3. Kecerdasan Spasial: Picture Smart
Kemampuan seseorang untuk memvisualisasikan gambar dalam pikiran (dibayangkan) atau menciptakannya dalam bentuk dua atau tiga dimensi. Kita membutuhkan kecerdasan ini dalam kehidupan sehari-hari, misalnya: saat menghias rumah, merancang taman, menggambar atau melukis, dan menikmati karya seni.

4. Kecerdasan Kinestetik-Jasmani: Body Smart
Merupakan kecerdasan seluruh tubuh dan juga kecerdasan tangan. Dalam dunia sehari-hari, kita sangat memerlukan kecerdasan ini, misalnya: membuka tutup botol, memasang bola lampu di rumah, olahraga, dan menari atau keterampilan tangan.

5. Kecerdasan Musikal: Music Smart
Suatu kemampuan menyanyikan lagu, mengingat melodi musik, mempunyai kepekaan akan irama atau sekadar menikmati musik.

6. Kecerdasan Antarpribadi: People Smart
Kemampuan untuk memahami dan bekerja dengan orang lain. Kecerdasan antarpribadi ini melibatkan banyak hal, misalnya: kemampuan berempati, kemampuan “membaca orang”, dan kemampuan berteman. Segala jenis pekerjaan yang berhubungan dengan orang lain, membutuhkan kecerdasan ini.

7. Kecerdasan Intrapribadi: Self Smart
Suatu kecerdasan untuk memahami diri sendiri, kecerdasan untuk mengatahui “ siapa diri saya sebenarnya” untuk mengetahui “apa kekuatan dan kekurangan saya”. Ini juga merupajab kecerdasan untuk bisa merenungkan tujuan hidup sendiri dan untuk memercayai diri sendiri.

8. Kecerdasan Naturalis: Nature Smart
Suatu kemampuan untuk mengenali bentuk-bentuk alam sekitar kita. Saat kita berkebun, berkemah, atau melakukan proyak ekologi; kita memerlukan kecerdasan ini.


Di atas itu kan jenis-jenis kecerdasan menurut Gadner. Itu baru penelitian menurut keterbataannya manusia. Karena memang manusia memiliki berbagi keterbatasan.  Menurutku kecerdasan itu sangat komplek. Bahkan lebih  rumit dari yang dikira manusia. Sekali lagi itu menurut Mas Katno Giri.

Aku pun  punya hak juga mengira-ira bahwa kecerdasan manusia itu jenisnya jutaan.  Jadi orang sejuta ya  jenis kecerdasannya  sejuta. Keyakinanku bahwa setiap orang pasti punya keunikan masing-masing. Lha sidik jari saja tiap orang berbeda, apalagi kecerdasannya. POKOKNYA YAKIN SAJA BAHWA KITA ADALAH MANUSIA CERDAS DAN LAYAK MENJADI MANUSIA SUKSES SEJATI.

Salam sukses sejati.

Kamis, 20 Februari 2014

Energi Berprestasi oleh Maskatno Giri

As short as I know : To be perfect is impossible, to be  better why not? Menjadi  sempurna tidak mungkin menjadi lebih baik kenapa tidak?

Memang sudah ginaris atau kodrati  menurut Allah swt, bahwa tak ada manusia sempurna. So, bagi kita yang  menginginkan segala  sesuatu itu " prefect", silahkan  bersiap-siap menjadi stress.

Namun, bila kita ingin menghibur diri, kita tidak harus sempurna,  lebih prestasi pun kita pasti  bisa. Orang yang berprestasi cenderung lebih senang, menyenangkan dan terhibur.

Kok muluk-muluk berprestasi bagaimana mas? Untuk makan saja susah kok berprestasi?

Jangan underestimate diri kita dulu  dong! Yakinlah kita pasti bisa!

Lalu, apakah setiap orang bisa menjadi berprestasi? Pokoknya jawabnya pasti bisa. Kita perlu tahu  dulu, apakah prestasi  atau dalam bahasa Inggris dinamakan "achievement" itu. .Menurut oxford dictionary, achivement is a thing done successfully with effort, skill, or courage. Jadi, bila kita menginginkan hidup terhibur seharusnya memiliki motivasi  melakukan sesuatu dengan sukses melalui usaha, keterampilan dan keberanian. Bila seseorang bertekat untuk selalu berusaha secara istiqomah  dengan keterampilan dan keberanian berpeluang besar menjadi pribadi berprestasi.

Energi berprestasi tak akan pernah putus bila seseorang tersebut memiliki jiwa bersyukur.Sekali lagi  bersyukur.  Dengan kata lain orang yang sadar  bahwa hidupnya untuk bersukur, energi hidupnya akan berlipat-lipat. Lalu, karena Allah swt Maha penuh kasih. Dia menambahi  nikmat berupa energi tambahan yang luar biasa, bagi orang yang bersyukur jenis ini, mereka tinggal menanti prertasi hidup yang telah Allah janjikan.

Ini tidak mengada-ada atau menggururi lho! Ora percoyo silahkan coba!

Mudah saja kita menemukan prestasi hidup kita.Walau sifatnya prestasi itu baru kecil. No problem! Sedikit-dikit lama-lam juga menjadi bukit. Salah satu ciri orang yang berprestasi menurutku, dia lebih baik kualitas berpikirnya, ibadahnya, komitmennya, dll. 

Coba kita temukan prestasi kita di keluarga, di masyarakat, di tempat kerja, dll. Kalau kita belum menemukannya, kita perlu evaluasi diri, jangan-jangan kita orang yang berjenis 'CHENG-CHENG POO" Maksudku kita  berjenis pemalas  dalam usaha, merasa paling benar (sombong) malas berdoa, belajar dan tidak memiliki keberaniaan untuk segera berubah menuju kebaikan.

Ayoo berprestasi. SALAM SUKSES SEJATI.

Rabu, 12 Februari 2014

Pendekatan Scientific dan Kriterianya pada Kurikulum 2013

Jujur saja, kalau aku belum pernah mendapatkan pelatihan tentang Kurikulum 2013. Namun, sekolahku  sudah mendapat instruksi menerapkan kurikulum yang masih "asing"ini.

Beberapa bulan yang lalu memang sudah ada keputusan bahwa sekolahku belum diinstruksikan untuk menerapkan kurikulum 2013. Katanya hanya sekolah  tertentu yang harus menerapkannya. Namun, walau aku belum mendapatkan pelatihan sudah banyak info tentang kurikulum yang terkesan dipaksakan ini. Ya tentu melalui  browsing  di dunia maya kita bisa dengan mudah mendapatkan  ilmu.

Yang jelas Kurikulum 2013 sudah disahkan dan penerapan untuk beberapa jenjang pun sudah dimulai di Tahun Pembelajaran 2013/2014. Penerapan kurikulum 2013 ini didasari dengan disadarinya bahwa guru-guru perlu memperkuat kemampuannya dalam memfasilitasi siswa agar terlatih berpikir logis, sistematis, dan ilmiah. Tantangan ini memerlukan peningkatan keterampilan guru melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan ilmiah. Skenario untuk memacu keterampilan guru menerapkan strategi ini di Indonesia telah melalui sejarah yang panjang, namun hingga saat ini harapan baik ini belum terwujudkan juga. Karenanya, dalam perancangan kurikulum baru ini, pemerintah menggunakan pendekatan ilmiah atau scientific, karena pendekatan ini dianggap lebih efektif hasilnya dibandingkan pendekatan tradisional.

Pendekatan Scientific Sebagai Cara Efektif  
Pendekatan scientific adalah konsep dasar yang menginspirasi atau melatarbelakangi perumusan metode mengajar dengan menerapkan karakteristik yang ilmiah. Proses pembelajaran yanag mengimplementasikan pendekatan scientific akan menyentuh tiga ranah, yaitu:
1.      sikap (afektif),
2.      pengetahuan (kognitif), dan
3.      keterampilan (psikomotor).
Dengan proses pembelajaran yang demikian maka diharapkan hasil belajar melahirkan peserta didik yang produktif, kreatif, inovatif, dan afektif melalui penguatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang terintegrasi. Terdapat tiga model pembelajaran yang digunakan dalam metode pendekatan scientific, yaitu:
a.      Discovery Learning (penemuan)
b.      Project Based Learning (Pembelajaran berbasis proyek)
c.      Problem Based Learning (Pembelajaran berbasis masalah).
Pendekatan pembelajaran ilmiah (scientific teaching) merupakan bagian dari pendekatan pedagogis pada pelaksanaan pembelajaran dalam kelas yang  melandasi penerapan metode ilmiah. Pendekatan ilmiah (scientific appoach) dalam pembelajaran sebagaimana dimaksud  meliputi mengamati, menanya, menalar, mencoba, membentuk jejaring untuk semua mata pelajaran (Menyajikan).
1.       Mengamati

            Mengamati ialah Kegiatan mengidentifikasi ciri-ciri objek tertentu dengan alat inderanya secara teliti, menggunakan fakta yang relevan dan memadai dari hasil pengamatan, menggunakan alat atau bahan sebagai alat untuk mengamati objek dalam rangka pengumpulan data atau informasi dan dilakukan dengan cara menggunakan lima indera . Dalam hal ini guru menyajikan perangkat pembelajaran berupa media pembelajaran. dalam kegitan mengamati, guru menyajikan video, gambar, miniature, tayangan, atau obyek asli. Siswa bisa diajak untuk bereksplorasi mengenai obyek yang akan dipelajari. Terapat dua jenis Pengamatan, yaitu:
                                                              i.      pengamatan kualitatif
                                                            ii.      pengamatan kuantitatif
  2.       Menanya
            Kegiatan belajarnya adalah mengajukan pertanyaan tentang informasi yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik). Kompetensi yang dikembangkan adalah mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat. Pada langkah ini suasana pembelajaran yang berhasil adalah terjadinya komunikasi aktif diskusi materi pelajaran.
3.       Menalar
            Kegiatan belajarnya adalah pertama, mengolah informasi yang sudah dikumpulkan baik terbatas dari hasil kegiatan mengumpulkan/eksperimen mau pun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi; kedua, pengolahan informasi yang dikumpulkan dari yang bersifat menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang bertentangan. Kompetensi yang dikembangkan adalah mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam menyimpulkan. Pada kegiatan ini siswa akan menalar yaitu menghubungkan apa yang sedang dipelajari dengan apa yang ada dalam kehidupan sehari-hari.
4.       Mencoba
            Kegiatan yang dilakukan adalah mengumpulkan informasi/eksperimen. Kegiatan belajarnya adalah melakukan eksperimen,  membaca sumber lain selain buku teks, mengamati objek/kejadian/ aktivitas, wawancara dengan nara sumber. Kompetensi yang dikembangkan adalah mengembangkan sikap teliti, jujur,sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat. Pada langkah pembelajaran ini, setiap siswa dituntut untuk mencoba mempraktekkan apa yang dipelajari
5.       Membentuk jejaring untuk semua mata pelajaran (Menyajikan)
            Setelah melalui empat proses di atas, pada proses menyajikan inilah, siswa kembali memainkan perannya. Kegiatan belajarnya adalah menyampaikan hasil pengamatan, kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya. Kompetensi yang dikembangkan adalah mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan singkat dan jelas, dan mengembangkan kemampuan berbahasa yang baik dan benar. Pada tahapan ini siswa mempresentasikan kemampuan mereka mengenai apa yang telah dipelajari sementara siswa lain menanggapi. Tanggapan siswa lain bisa berupa pertanyaan, sanggahan atau dukungan tentang materi presentasi. Guru berfungsi sebgai fasilitator tentang kegiatan ini. Dalam kegiatan ini semua siswa secara proporsional akan mendapatkan kewajiban dan hak yang sama. Siswa akan terlatih untuk menjadi narasumber, menjadi orang yang akan mempertahankan gagasannya secara ilmiah dan orang yang bisa mandiri serta menjadi orang yang bisa dipercaya. Semua kegiatan pembelajan akan kembali kepada pencapaian ranah pembelajaran yaitu ranah sikap, ranah kognitif dan ranah ketrampilan.

 Kriteria-Kriteria Pendekatan Ilmiah dan Nonilmiah dalam Pembelajaran

Berdasarkan hasil penelitian, pembelajaran  berbasis  pendekatan  ilmiah mempunyai hasil yang lebih efektif bila  dibandingkan  dengan penggunaan pembelajaran dengan pendekatan  tradidional.  Penelitian tersebut menunjukkan bahwa pada  pembelajaran  tradisional, retensi  informasi  dari  guru  sebesar  10  persen setelah 15 menit  dan  perolehan  pemahaman kontekstual sebesar 25 persen. Pada pembelajaran berbasis pendekatan ilmiah, retensi informasi dari  guru  sebesar  lebih  dari  90  persen  setelah  dua  hari  dan  perolehan  pemahaman  kontekstual sebesar 50-70 persen.

Proses  pembelajaran dengan  berbasis  pendekatan  ilmiah harus  dipandu  dengan  kaidah-kaidah pendekatan  ilmiah. Pendekatan  ini  bercirikan penonjolan  dimensi  pengamatan, penalaran, penemuan,  pengabsahan,  dan  penjelasan  tentang  suatu  kebenaran.  Dengan  demikian,  proses pembelajaran  harus  dilaksanakan  dengan  dipandu  nilai-nilai,  prinsip-prinsip,  atau  kriteria  ilmiah.


Sebuah proses pembelajaran yang digenjot oleh seorang guru di kelasnya akan dapat disebut ilmiah bila proses pembelajaran tersebut memenuhi kriteria-kriteria berikut ini.


  1. Substansi atau materi pembelajaran benar-benar berdasarkan fakta atau fenomena yang dapat dijelaskan dengan  logika  atau  penalaran  tertentu;  bukan  sebatas  kira-kira,  khayalan,  legenda,  atau dongeng semata.
  2. Penjelasan  guru,  respon  peserta  didik,  dan  interaksi  edukatif  guru-peserta  didik harus terbebas dari  prasangka  yang  serta-merta,  pemikiran  subjektif,  atau  penalaran  yang  menyimpang  dari alur berpikir logis.
  3. Mendorong  dan  menginspirasi  peserta  didik  berpikir  secara  kritis,  analitis,  dan  tepat  dalam mengidentifikasi,  memahami,  memecahkan  masalah,  dan  mengaplikasikan  substansi  atau materi pembelajaran.
  4. Mendorong  dan  menginspirasi  peserta  didik  mampu  berpikir  hipotetik  (membuat dugaan) dalam  melihat perbedaan,  kesamaan,  dan  tautan  satu dengan  yang lain  dari  substansi  atau  materi pembelajaran.
  5. Mendorong  dan  menginspirasi  peserta  didik  mampu  memahami,  menerapkan,  dan mengembangkan  pola  berpikir  yang  rasional  dan  objektif  dalam  merespon  substansi  atau materi pembelajaran.
  6. Berbasis pada konsep, teori, dan fakta empiris yang dapat dipertanggung-jawabkan.
  7. Tujuan pembelajaran dirumuskan secara sederhana, jelas, dan menarik sistem penyajiannya.
Kemudian, sebuah proses pembelajaran harus terhindar dari sifat-sifat atau nilai-nilai nonilmiah yang meliputi intuisi, penggunaan akal sehat yang keliru, prasangka, penemuan melalui coba-coba, dan asal berpikir kritis.


1. Intuisi.

Intuisi sering dimaknai sebagai kecakapan praktis yang kemunculannya bersifat irasional dan individual. Intuisi juga bermakna kemampuan tingkat tinggi yang dimiliki oleh seseorang atas dasar  pengalaman  dan  kecakapannya.  Istilah  ini  sering  juga  dipahami  sebagai  penilaian terhadap sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara cepat dan berjalan dengan sendirinya. Kemampuan intuitif itu biasanya didapat secara cepat tanpa melalui proses panjang dan tanpa disadari. Namun demikian, intuisi sama sekali menafikan dimensi alur pikir yang sistemik.
2. Akal sehat.
Guru dan peserta didik harus menggunakan akal sehat selama proses pembelajaran, karena memang hal itu dapat menunjukan ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang benar. Namun  demikian,  jika  guru  dan  peserta  didik  hanya  semata-mata  menggunakan  akal  sehat dapat pula menyesatkanmereka dalam proses dan pencapaian tujuan pembelajaran.
3. Prasangka.
Sikap,  keterampilan,  dan  pengetahuan  yang  diperoleh  semata-mata  atas  dasar  akal  sehat (comon sense) umumnya sangat kuat dipandu kepentingan seseorang (guru, peserta didik, dan sejenisnya) yang menjadi pelakunya. Ketika akal sehat terlalu kuat didomplengi kepentingan pelakunya, seringkali mereka menjeneralisasi hal-hal khusus menjadi terlalu luas. Hal  inilah  yang  menyebabkan  penggunaan  akal  sehat  berubah  menjadi  prasangka  atau pemikiran skeptis. Berpikir skeptis atau prasangka itu memang penting, jika diolah secara baik. Sebaliknya akan berubah menjadi prasangka buruk atau sikap tidak percaya, jika diwarnai oleh kepentingan subjektif guru dan peserta didik.
4. Penemuan coba-coba. 

Tindakan  atau  aksi  coba-coba  seringkali  melahirkan  wujud  atau  temuan  yang  bermakna. Namun  demikian,  keterampilan  dan  pengetahuan  yang  ditemukan  dengan  caracoba-coba selalu bersifat tidak terkontrol, tidak memiliki kepastian, dan tidak bersistematika baku. Tentu saja,  tindakan  coba-coba  itu  ada  manfaatnya bahkan  mampu  mendorong kreatifitas.Karena itu,  kalau  memang  tindakan  coba-coba  ini  akan  dilakukan,  harus  diserta  dengan  pencatatan atas setiap tindakan, sampai dengan menemukan kepastian jawaban. Misalnya, seorang peserta didik mencoba meraba-raba tombol-tombol sebuah komputer laptop, tiba-tiba dia kaget komputer laptop itu menyala. Peserta didik pun melihat lambang tombol  yang  menyebabkan  komputer  laptop  itu  menyala  dan  mengulangi  lagi  tindakannya, hingga dia sampai pada kepastian jawaban atas tombol dengan lambang seperti apa yang bisa memastikan bahwa komputer laptop itu bisa menyala. Baca juga tentang trial and error (penemuan coba-coba) di artikel ini.

5. Berpikir kritis.

Kamampuan  berpikir  kritis  itu  ada  pada semua  orang,  khususnya  mereka  yang normal  hingga  jenius.  Secara  akademik diyakini  bahwa  pemikiran  kritis  itu umumnya  dimiliki  oleh  orang  yang bependidikan  tinggi.  Orang  seperti  ini biasanya  pemikirannya  dipercaya  benar oleh  banyak  orang.  Tentu  saja  hasil pemikirannya  itu  tidak  semuanya  benar, karena  bukan  berdasarkan  hasil esperimen  yang  valid  dan  reliabel  karena pendapatnya  itu  hanya  didasari  atas pikiran yang logis semata

Selasa, 11 Februari 2014

"The Secret of Happiness" (Rahasia Hidup Bahagia) Terinspirasi dari "Chicken Soup for the Teenage Soul"

Baru  saja aku membaca buku  "Chicken Soup for the Teenage Soul" versi bahasa Inggris. Buku ini sebetulnya untuk kalangan remaja. Walau aku sudah tua aku sangat suka membacanya, sekaligus aku ingin memperbaiki  penguasaan  kosa kataku yang sudah banyak menurun.

Salah satu  judul tulisan memuat "The Secret of Happiness". Judul ini memuat cerita fiksi. Yang kuceritakan di sini bukan sebuah terjemahan tapi buah  inspirasi dan motivasi dari membaca  pembelajaran hidup  melalui sebuah buku.

Alkisah ada  seorang gadis kecil yang  miskin  sejak bayi  ditinggal oleh   kedua ortunya. Hidupnya terasa kesepian, jarang orang lain yang peduli dengan penderitaanya.

Suatu hari,  si gadis miskin ingin menghibur diri di hutan. Dalam perjalanan, dia  menemukan seekor kupu-kupu kecil yang malang tersangkut di duri pohon. "Aduuh  kasihan kamu? Kamu pasti saki!t. Ayo aku bantu, supaya kamu bisa terbang leluasa  dan bahagia, dan jangan seperti aku yang hidup dalam kesendirian!".

EEeeh setelah  kupu-kupu kecil terlepas dari duri, dia berubah menjadi sosok peri yang cantik.

"Aduuh gadis cantik yang baik hati. Kamu berjiwa mulia. Maka mintalah apa yang kau mau, pasti akan kubantu dan akan menjadi kenyataan". Kata si peri

Gadis kecil terkesima dengan kecantikan peri, lalu spontan menjawab. "Terima kasih! Aku tidak minta apa-apa. Aku cuma ingin bahagia, saat ini aku hidup dalam kesendirian dan nestapa"

Peri cantik menjawab, "It's very easy! itu permintaan keciiiiiil!,  dan aku berjanji akan membantumu untuk menjadi manusia yang bahagia selamanya. Ayo mendekat  kesini aku bisikkan  suatu mantera dan hapalkan -SING PENTING URIP, TERUS  NEKAT SAJA DADI WONG SING PIGUNO -. Juga kamu jangan lupa bahwa kamu harus rajin berdoa".

Mengangguk tanda setuju. Mulai saat itu, si gadis miskin termotivasi dan menghapalkan manteranya dan juga rajin berdoa. Dia  sudah bertekat menjadi orang yang ada gunanya untuk orang banyak.

"EEEh sudah ada efeknya langsung.  Baru mengangguk sekali saja sudah ada efek bahagia. Padahal belum dipraktikkan.  Wah itu namannya peri yang jjooos, nasihatnya mujarab"

Mulai saat itu  si gadis malang berubah menjadi periang, tak ada waktu untuk  sia-sia. Tekatnya membara menjadi manusia berguna.

Senin, 10 Februari 2014

Selamat Menyambut dan Menyukseskan "TEFLIN 2014 di Solo"

Mari sukseskan TEFLIN ke 61 di SOLO.
Ketua Panitia Prof. Dr. Joko Nurkamto, M. Pd bersama Maskatno Giri dalam acara sosialisasi TEFLIN ke 61.
Photo
Photo

Selamat Menjalani Saja Kurikulum 2013

"Kurikulum kok gonta-ganti  terus tho pak, nggawe bingung!" Itulah kata sobatku di suatu kesempatan.

"Uripki mung mampir ngguyu, pokoke jalani wae, panjenengan bingung?  Aku wae yo bingung kok!" Jawabku singkat.

Kebingungan  para guru di sekolahku  bukan tanpa alasan. Beberapa bulan lalu ibu kepsek mengatakan  bahwa  sekolah kita masih menggunakan KTSP. Sedangkan Kurikulum  2013 hanya diberlakukan pada sekolah tertentu atau yang ditunjuk.

"EEEEEEh! lha kok ono odo-odo, di tengah perjalanan ganti-ganti kebijakan maneh, esuk dele sore tempe , iki piyeeee. mumet- mumeeet! , Wah yo paling yo ono tunggale sing mumet".

"Ora opo-opo sing penting gajine guru lancar. Dana sertifikasi lancaar. EEEEh tapi tahun 2012 dana sertifikasi  kab Wonogiri isih  kurang  sebulan diutang opo dikemplang yo?, padahal temenku ada yang sudah meninggal. Awas sopo sing nylewengke  dana serifikasi bakal diprimpeni arwahe koncoku, dioyak-oyak malaikat. Ditagih neng akherat".
-----------------
Apapun kondisinya.Mari kita sambut  kurikulum 2013. Aku juga belummendapat  pelatihan kur 2013. Katanya sih beda. memang beda aku sudah belajar sendiri dari internet. 

Yang jelas dalam kurikulum 2013 akan diberlakukan penambahan jam pelajaran. Hal ini dapat dijadikan sebagai pencegahan anak berbuat menyimpang, misalnya main berlebihan hingga tidak melaksanakan kewajibannya. Dengan penambahan jam pelajaran tersebut, guru akan lebih leluasa untuk melakukan proses pembelajaran dengan siswa. Semua permasalahan diselesaikan di sekolah.

Dengan waktu yang banyak maka ilmu yang diperoleh siswa akan lebih banyak juga dan siswa akan lebih paham serta memaknai materi. Dengan penambahan jam pelajaran ini juga dapat menghalangi siswa untuk tawuran karena dalam pembelajaran guru menciptakan suasana bersahabat, cinta damai, serta peduli. Lama kelamaan anak akan berfikir dan dapat membentuk karakter bangsa yang baik.
No
Kurikulum 2013
KTSP
1
SKL  (Standar Kompetensi Lulusan) ditentukan terlebih dahulu, melalui Permendikbud No 54 Tahun 2013. Setelah itu baru ditentukan Standar Isi, yang bebentuk Kerangka Dasar Kurikulum, yang dituangkan dalam Permendikbud No 67, 68, 69, dan 70 Tahun 2013
Standar Isi ditentukan terlebih dahulu melaui Permendiknas No 22 Tahun 2006. Setelah itu ditentukan SKL (Standar Kompetensi Lulusan) melalui Permendiknas No 23 Tahun 2006
2
Aspek kompetensi lulusan ada keseimbangan soft skills dan hard skills yang meliputi aspek kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan
lebih menekankan pada aspek pengetahuan
3
di jenjang SD Tematik Terpadu untuk kelas I-VI
di jenjang SD Tematik Terpadu untuk kelas I-III
4
Jumlah jam pelajaran per minggu lebih banyak dan jumlah mata pelajaran lebih sedikit dibanding KTSP
Jumlah jam pelajaran lebih sedikit dan jumlah mata pelajaran lebih banyak dibanding Kurikulum 2013
5
Proses pembelajaran setiap tema di jenjang SD dan semua mata pelajaran di jenjang SMP/SMA/SMK dilakukan dengan pendekatan ilmiah (saintific approach), yaitu standar proses dalam pembelajaran terdiri dari Mengamati, Menanya, Mengolah, Menyajikan, Menyimpulkan, dan Mencipta.
Standar proses dalam pembelajaran terdiri dari Eksplorasi, Elaborasi, dan Konfirmasi
6
TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) bukan sebagai mata pelajaran, melainkan sebagai media pembelajaran
TIK sebagai mata pelajaran
7
Standar penilaian menggunakan penilaian otentik, yaitu mengukur semua kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan berdasarkan proses dan hasil.
Penilaiannya lebih dominan pada aspek pengetahuan
8
Pramuka menjadi ekstrakuler wajib
Pramuka bukan ekstrakurikuler wajib
9
Pemintan (Penjurusan) mulai kelas X untuk jenjang SMA/MA
Penjurusan mulai kelas XI
10
BK lebih menekankan mengembangkan potensi siswa
BK lebih pada menyelesaikan masalah siswa

Kamis, 06 Februari 2014

Mantera Ajaibku "Sing penting urip, terus nekat sajalah"

Dulu sengsara, sekarang aku bahagia. Ingin tahu kenapa? Modalnya cuma doa dan mantera. "Sing penting urip, terus nekat sajalah". Inilah manteraku dalam mengarungi kehidupan ini. Kenapa aku memiliki mantera kok agak aneh? "sing penting urip terus nekat saja?" Bagiku kata itu pantas untuk orang selemah aku. Tapi walau lemah aku harus menatap masa depan dengan"nekat dan kuat".

Setiap orang punya sejarah sendiri-sendiri. Ada orang yang lahir dari keluarga miskin tapi dianugerahi  oleh Allah swt kecerdasan luar biasa. Ada juga yang dilahirkan dari keluarga kaya  dianugerahi kecerdasan yang luar biasa pula. Tapi kalau aku, ini agak beda. Sudah dilahirkan dari keluarga miskin yang anaknya banyak, ditambah lagi kecerdasan, postur tubuh dan  wajahnya pun  pas-pasan.

Sabar-sabar-sabar. Allah pasti Maha Adil. Tidak mungkin aku PRODUK GAGAL. Pasti Allah swt memilki sekenario hidup yang luar biasa. Walau terus terang saja,  aku di waktu remaja meragukan keadilan Tuhan. Aku pernah mengatakan bahwa "Allah itu tidak adil terutama kepadaku".  Ini mungkin karena aku tercipta dengan  banyak keterbatasan dan kelemahan. Aku sering mengeluh sudah miskin, kurang cerdas wajahpun tidak ganteng juga, maksudku walau aku tidak cacat tapi wajahnya pas-pasan saja.

Masa lalu yang tak terlupakan. Inilah kisah nyata masa lalu sebagai bahan curhatku. Perjalananku yang berliku dari kecil sampai menjadi guru.

Saya dulu tidak hanya miskin tapi sangat miskin. Salah satu penyebab kemiskinan ortuku adalah memiliki banyak anak. Ini bukan bohongan. Pokoknya sejak aku usia SD sampai kuliah, aku bisa merasakan sangat jauh dari kata pas-pasan. Serba kekurangan di berbagai bidang, tidak hanya  untuk kebutuhan makan.

Aku dari kecil memang kurang gizi. Aku  adalah  anak terakhir dari 7 bersaudara kandung. Dilahirkan  dari pasangan petani dan buruh. Kedua ortu tidak mengenyam pendidikan formal. Kala itu ibu melahirkanku di usia mendekati menopause. Sedang  kakak-kakakku sudah memiliki banyak anak. Ada juga kakakku yang memiliki 10 anak. Wajar saja aku " kurang kopen" dan kurang gizi. Kini usia ibuku sekitar 90 tahun.

Di kala SD sampai SMP, aku termasuk paling kecil  alias "bengkring" tubuhnya "memel" alias memelas. Kurang lebih seperti orang Ethiopia saat kelaparan. Karena usia SD ortu sudah tua. Kata orang,  ortuku  pantas menjadi kakek- nenekku. Mereka  kurang peduli mau sekolah ke mana?SMP  atau apa?, karena mereka tidak mampu membiayaiku. Ortuku menyerahkan kepada kakakku.

Namun, kakakku laki-laki ada satu yang belum menikah sanggup membiayaiku untuk melanjutkan ke SMP. Akhirnya aku sekolah di SMP paling favorit di kota kecilku SMPN1 Baturetno Wonogiri. Oh ya, saat aku di kelas satu SMP prestasiku hancur karena tidak pernah belajar. Sudah tidak cerdas malas belajar.  Aku masih ingat aku pernah di rangking 20.

Sungguh malu aku. Sudah miskin bodoh lagi. Di suatu saat bulan ramadlan setelah kenaikan kelas ke kelas 2 aku diajak  ikut semacam training spiritual di Solo. Luar biasa hasilnya! Sangat beda, Aku yang merasa  tidak cerdas dan memang kenyataanya begitu. Setelah pulang ke  Baturetno, aku  sangat bersemangat dalam belajar dan beribadah. Ternyata motivasi spiritual di Solo  sangat membawa efek positif.

Aku berubah  total, aku menjadi remaja yang sangat rajin. Hasilnya aku mendapat juara 2 di saat kelas 2. Sampai di kelas 3 aku termasuk berprestasi karena sangat rajin dalam belajar. Aku sadar kok kalau nilaiku lumayan karena nekat sekali dalam belajar. Bahkan, ketika aku menggembala kambing banyak buku yang kubawa dan kubaca.

"Sabar sik, aku tidak punya biaya untuk meneruskan ke SMA, kamu berhenti saja setahun dulu. Uangku untuk nyaur utang,  karena keluarga kita baru kena musibah". Itulah kurang lebih kata-kata kakakku yang membiayaiku selama di SMP.  Memang  keluargaku miskin, masih ditambah lagi kakaku (yang menjadi sopir) sakit berbulan-bulan di rumah sakit,  karena tabrakan. Sudah miskin semakin miskin, terjatuh dan tertimpa  tangga beserta  temboknya.

Setahun berlalu. Janji kakaku tidak ditepati, karena kondisi ekonomi belum juga membaik. Aku akhirnya tidak  langsung bersekolah  ke SMA seperti harapanku. Aku diajak merantau ke Solo. Akhirnya aku cuma dikursuskan di bengkel/ reparasi radio TV. Padahal aku tidak begitu merasa berbakat dan berminat dibidang teknik. Namun, aku juga pernah dipercaya menjadi teknisi oleh pengusaha Cina dalam pembuatan interkom saat itu. 

Aku masih menyimpan dendam positif. Aku bertekat aku harus sekolah. Singkat cerita aku menjadi penjual koran dan loper koran sambil sekolah di salah satu SMA suasta favorite di Solo, tepatnya SMA MTA1 Surakarta. Sebelum subuh aku sudah trbiasa bangun, lalu keliling kota Solo. Sampai di asrama sekitar pukul 6.45. Ooh ya ketika di SMA aku tinggal di asrama gratis, tapi kalau untuk makan tentu harus usaha sendiri.  Hasil pendapatan dari koran sudah terlampau cukup untuk membayar SPP. Jadi dari mendaftar sekolah sampai lulus SMA aku  belum pernah minta uang ke orang tua atau kakakku. Bukan ortuku kikir. Memang mereka hidup dalam kemiskinan.

Oh ya aku ditempatkan dijurusan A1 (atau ipa fisika) ketika SMA. Walau aku tidak begitu berbakat dibidang ilmu pasti, tapi aku nekat dan yakin pasti bisa mengikuti. Walau nilai pas-pasan, nilaiku tak  begitu jelek dalam bidang ilmu exact. Mungkin salah satu penyebabnya aku pelajar yang paling sibuk. Bahkan samapi mandi  pagi  pun cuma kadang-kadang. Setelah loper koran langsung  ke sekolah.

Setelah lulus aku ingin kuliah. Aku sudah menabung. Terkumpul sekitar 150 ribu. Kata temanku untuk membayar kuliah pertama di PTN sekitar 200 ribu cukup. Tapi aku memastikan diri harus diterima di PTN. Nekat saja  aku mendaftar lewat jalur UMPTN dengan uang sendiri pasti bisa. EEEEh ! aku lolos UMPTN, aku diterima di jurusan Pend Bahasa Inggris UNS Solo.Aku juga mendaftar di PGSD UNS juga diterima.

Singkat cerita aku kuliah di FKIP pend B Inggris. Aku sempoyongan kuliah sambil kerja, prestasi sangat pas-pasan. Alhamdulillah Dosenku  (yang terhormat  Ibu Dra,Dewi R, M Ed. Phd)  tahu beban hidupku. Kuliah cari makan sendiri, biaya SPP sendiri  sangat berat.  Beliau membantuku  mencarikan bea siswa TID/ Ikatan Dinas. Alhamdulillah aku menerima  bea siswa TID. Kupastikan aku harus cepat lulus walau IPK jauh dari ideal. Karena  masa depanku sudah menjanjikan: setelah lulus pasti sbg guru PNS.

Tahun 1998 aku lulus dari FKIP B Inggris dengan nilai pas-pasan. Namun aku bangga juga karena selama kuliah aku  belum pernah minta uang kepada ortuku dan kakak2ku. Aku tercatat sebagi daftarpenerima TID terakhir yang diakui dan tahun 2000 aku ditempatkan di SMAN 1 Girimarto.

Alhamdulllah. manteraku " SING PENTING URIP DAN NEKAT SAJA" membawa pembelajaran positif. Mohon maaf bagi pembaca.  Ini cuma curhat menulis dan NEKAT  MENULIS.

CERITANYA MASIH  AKAN  BERLANJUT................... Akhirnya bisa juga aku kuliah di S2 Pend bhs Inggris UNS......

Haaaaaa,hhhaaaaa dulu sengsara sekarang bahagiaaa. Alhamdulillah.





Selasa, 04 Februari 2014

Maskatno Giri Motivator "modal nekat" diamanati "memotivasi" oleh para seniornya di SMAN 3 Wonogiri


Wonogiri. Selasa 3/02/2014 SMAN 3 Wonogiri mengadakan kegiatan ilmiah plus innovatif. Kegiatan tersebut  direncanakn berlangsung selama tiga hari. Di hari pertama atau hari Selasa tersebut,  Maskatno Giri diamanati menjadi pembicara tunggal dan pertama.                                                                                                                                                                                                                       
Motivasi  Pengajar  Dalam Melakukan Pembelajaran Innovatif dan Kepenulisan  Penelitian Tindakan Kelas adalah tema yang diusung di hari pertama tersebut.

Adapun kegiatannya adalah  sharing pengalaman pribadi dari Maskatno dalam mengikuti lomba kepenulisan, juga pemaparan contoh laporan penelitan dan praktik langsung dalam pembuatan proposal kegiatan penelitian
Sebelum kegiatan dimulai Maskatno Giri memberikan tanda kenang-kenangan berupa  satu buku motivasi  yang  diserahkan oleh  Maskatno sendiri kepada Kepala Sekolah SMAN 3 Wonogiri Drs. Pujo N M. Pd.

Walaupun para guru didominasi oleh guru-guru senior, mereka tampak aktif mengikuti instruksi pembicara. Sebagai reward bagi aktifis kegiatan dijanjikan dua buku motivasi sebagai  hadiah.

Walau sampai sore, para peserta masih enerjik mengikuti kegiatan. Namun hujan turun yang sangat deras menganggu konsentrasi para ibu guru. Akhrinya kegiatan dipercepat samapi sekitar jam empat  tidak sampai jam 18 00


Rabu, 29 Januari 2014

Teman-Temanku Engkau Berhati Mulia

Aku punya bermacam-macam jenis teman. Menurut penilaainku  yang mendominasi di antara  teman-temanku adalah jenis manusia yang baik  dan luar biasa. Ini menurut ukuran subjektifku. Walau ada  sedikit   di antaranya  agak medit, cethil atau kikir.

Kalau teman yang kikir tentu tidak menarik  untuk dibicarakan. Dia hanya menarik bagi mereka yang suka ngrasani. Sebab beberapa bulan lalu di antara temanku yang cethil atau medit dimintai umbruk (infaq kebersamaan) saja  tidak peduli. Memang sebetulnya menyebalkan sudah kaya kok kikir.

Tulisan di  blog ini untuk memotivasi diri, maka yang akan kuceritakan yang  menarik, menginspirasi dan yang baik-baik  saja.

Tadi siang di antara teman-teman: bapak dan ibu guru yang baik hatinya, di kantor menceritakan salah satu siswi yang memakai sepatu JEBOL alias tidak layak pakai. Aku juga heran, kenapa dia PD saja memakai sepatu yang sudah  menkap-mengkap seperti buaya. Sebetulnya aku sudah tahu  seminggu yang lalu  tapi aku lupa untuk kusampaikan ke teman-teman. Eeeh kesempatan hari ini ada yang cerita tentang sepatu milik siswi tersebut.

Spontan dari salah satu temanku:  "Ayo umbruk seikhlasnya kita gotong royong membelikan sepatu".   "Aku juga siap!" Sahutku.   Benar dalam hitungan detik sudah terkumpul seratus ribu. Padahal cuma empat orang sudah bisa memabantunya "Ayo suruh anak! dia dipanggil ke sini!"

Setelah sampai di kantor. Si siswi tersebut ditanyai alamat rumah dan pekerjaan dari ortunya oleh salah satu temanku. Ternyata benar sesuai dugaan, dia hidup dalam kemiskinan. Ortunya petani yang jauh dari hidup layak. Yang menarik bagi guru, siswi tersebut berjiwa penolong. Ada di antara teman dekatnya yang cacat, namun dia  terbiasa menolongnya dengan suka rela.

Di dekat meja bu guru. "Aku ki tertarik  sama kamu. Kamu orangnya baik hati. Rumahmu mana?"....EEh Mbak nanti sore ke toko sepatu dan beli sepatu, ini infaq dari  bapak dan ibu guru" Itulah  pernyataan singkat dari salah satu ibu guru.

"Ada apa to Bu? Aku tadi deg-degan kenapa aku dipanggil, terima kasih bu!" Dengan mata berbinar dia meninggalkan kantor.

Sungguh luar biasa teman-temanku. Rasanya di zaman sekarang agak sulit para guru punya jiwa peduli. Namun, di kantorku masih banyak di antaranya bukan guru yang egois. Selamat berjuang para guru luar biasa.

Selasa, 28 Januari 2014

Betapa Dekatnya Kita Dengan Kematian

Dua  hari yang lalu, budeku meninggal. Tadi pagi paman istriku meninggal. Dia adalah Lik Danuri  panggilan akrabnya. Pagi tadi, walau hujan rintik-rintik, Lik Danuri tetap ke masjid Masjid A Nur Manggaran dan menjadi imam. Beliau nekat langsung pulang walau hujan semakin deras.

Tanpa istirahat, Lik Danuri langsung menuju ke pasar Harjodaksino (psr Gemblekan Solo). Ini memang sudah jadwal rutin, bersama Lik Yanti (istrinya) jualan bumbon  di kios ps. Gemblekan. " Sudah hampir jam enam Pak e kok belum sampai di pasar?". EEEh ternyata  ada berita ada seorang bapak usia sekitar 60 th terkapar tergilas oleh bus Malam yang akan menuju Wonogiri. Setelah dicek oleh salah satu tetangga kurban yang akan ke pasar juga, ternyata  tetangga sendiri. Lik Danuri terkena musibah atas taqdir Allah swt. Bus malam yang ngebut menjadi penyebab kematiannya.

Inna lillaahi wa innaa ilaihi raji'uun. Harta, nyawa, jabatan dll adalah titipan. Semua akan kembali kepadaNya. 

Bicara kematian. Aku teringat nasihatku sendiri di hari Minggu: dua hari yang lalu. Aku  diberi kesempatan mengisi acara reuni dari sekolahan istriku dulu.  Nasihatku fokus tentang betapa dekatnya kita dengan kematian. Berbagai penyakit, musibah bencana melanda di negeri kita tercinta. So, ini menunjukkan kitaa harus siap-siap bahwa kitapun akan menghadap kpadaNya.

Lalu kenapa sebagian dari kita kurang sadar?  Kita seharusnya  banyak mengumpulkan bekal untuk menyambut kematian kita? Kenapa kita malas beramal? Kenapa kita "jungkir balik" tanpa peduli dengan halal, haram . Apakah kita merasa bahwa kita akan hidup 1000 taun lagi? Ayo kita bersama-sama merenung.


Minggu, 26 Januari 2014

Meraih Berkah Melalui Pembelajarn Hidup

Tadi siang baru saja aku dan istri melayat. Budeku telah meninggal dunia. Sebelumnya beliau telah dirawat di HCU  RS PKU Solo sekitar 2 minggu. Tentu biaya jutaan untuk kesembuhannya. Namun, Allah Maha kuasa atas segala sesuatu. Kematian pasti datang. Kita dan semua yang ada pada kita adalah titipan. Semuanya milik Allah dan  semuanya akan kembali kepadaNya. 

Aku bisa belajar dari pembelajaran melayat. Bukan bermaksud menggurui pembaca, tulisan blogku ini untuk kepentingan memotivasi diri sendiri.

Kita terkadang  merasa dan berpikir terlalu  jauh dan memusingkan kita sendiri tentang keduniaan. Kita kadang lupa  bahwa semua akan berakhir. Kita  jarang berpikir tentang arti keselamatan akherat, keberkahan, dan kemuliaan sejati. Padahal ini  sangat penting. Buat apa kaya tidak berkah. Buat apa sukses , tapi toxic  sucess (sukses beracun). Lebih jauh untuk apa dan siapa kesuksesan kita, === jika kita tidak selamat di akherat. Sejatinya keselamatan, keberkahan dan kemuliaan sejati adalah ' KEBAIKAN YANG BERSUMBER DARI  YANG MAHA KUASA YAITU ALLAH SWT'. Kebaikan yang jauh dari kebaikan menurut Allah swt,  kebaikan tersebut baru sebatas   ilmu kira-kira atau prasangka. Itulah yang biasa dikenal dzon atau prasangka. Inilah sesuatu yang belum pasti  kebenarannya,  bisa-bisa kesimpulan kita tentang kebaikan namun sebenarnya bukan kebaikan yang dikehendaki Allah swt. bisa-bisa menjadikan kita celaka.

Allahu a'lamu bishawab. Hanya Allah swt dan rasulnya sumber kebenaran sejati. Mari  meraih sukses sejati.