DAFTAR LABELKU (klik saja jangan ragu-ragu)

Senin, 01 September 2014

Belajar Dari Kebodohan Diri Sendiri

Teringat masa lalu,  Maskatno Giri sebagai  murid.

"Kalau  tidak cocok, "minggat"  sana! Ada yang mau menggantikan posisi saya? Jadi orang itu tidak usah sombong, dan tidak suka menghargai orang lain!" Itulah kurang lebih kalimat yang terucap agak keras yang tak pernah kulupa dari salah satu guruku saat pembelajaran berlangsung, dan pada saat yang sama memang ada  beberapa siswa yang membuat  kegaduhan.

Setelah aku merenung, aku berpendapat bahwa kalimat tersebut di atas adalah  kalimat yang kasar,  terlalu serius, tendensius dan terlalu berlebihan. Namun, aku tahu  si guru tersebut bertujuan baik.

Teringat  cita-citaku dulu, tidak  menjadi seorang guru. Aku  sendiri yang lebih tahu kelemahanku:  tipe pembicaraanku sangat cepat, kayaknya orang yang berpikirnya lambat sulit menangkap, pikiranku sering lompat-lompat. Tapi aku juga sadar aku memiliki kelebihan  walau sedikit: terbiasa hidup kreatif, aku suka humor, dan aku bisa main musik. Singkat cerita aku kuliah di fakultas keguruan melalui jalur UMPTN, setelah tidak diterima di non FKIP. Eeeh ternyata sebelum lulus aku  sudah mendapat pekerjaan sebagai guru.

Waktu berjalan. Eeeeh ternyata menjadi guru ada sisi yang menyenangkan, walau ada hal yang mbuat susah.  Saat itu,  aku menjadi guru yunior alias guru yang masih bodoh dan miskin pengalaman. Mungkin karena masih kuper,  sikapku akhirnya terlalu responsif, terlalu berpikir sangat jauh  bercuriga kepada komentar siswa. Aku juga bingung sih! Kenapa aku tahu itu salah, tapi aku  berucap hampir mirip  dengan kalimat yang terucap oleh guruku dulu.

Dalam proses waktu berjalan dan  perenungan lebih jauh, aku sedikit menyimpulkan, dan aku bisa menasihati diriku sendiri, " Menjadi guru itu gampang, tapi menjadi guru yang baik itu perlu proses panjang. Kunci utama: banyak  belajar dari  manapun sumbernya biar  terhindar dari kebodohan.  Bahkan  kamu bisa belajar dari anak dan siswamu sendiri. Jangan terlalu  egois, responsif, sensitif,  serius, dan jangan mudah bersangka buruk. Berpikir saja yang  santai dan "positif thingking!"

Itulah hikmah kupetik dari kelemahan, kebodohan atas kelakuanku sendiri.


Teringat Nasihat Dari Ortu dan Guruku "Ora Usah Dipikir Rekoso"

Tak akan pernah kulupa, kata-kata bijak dan memotivasi dari ortu dan guruku:

"Ora ono manungso sing sampurno, pikiranmu ora usah digawe terlalu rekoso, mundak cepet tuwo, sing penting tindakno kuwajiban iro. Sabanjure pasrahno sing Moho Kuoso".

Setelah kurenungkan secara mendalam betapa nasihat itu sungguh luar biasa. Memang kita terkadang bermasalah tentang  berbagai urusan yang sangat komplek. Urusan rumah tangga, tetangga, dan juga urusan  dunia kerja. Kita sering menuntut kesempurnaan. Juga, kita sering  menuntut orang lain juga supaya sempurna. Padahal tak ada yang sempurna di dunia ini. Diperparah  lagi kita sering berhias diri dengan iri dan dengkim kepada sahabat dan tetangga sendiri.

Jika dipikir lebih mendalam  lagi, betapa kita sering menyakiti hati dan fisik kita sendiri karena terlalu sering berpikir, berpasangka, menilai, menghakimi, menuntut diri sendiri  dan orang lain lebih jauh (baca: menurut ukuran kita). Sedangkan kita semua tidak sekuat yang kita idealkan. Kita manusia  adalah makhluk yang sangat lemah bahkan kita bisa kalah dengan seekor nyamuk.

Jika  kita terlalu sering "anggawe rekoso dewe" akan merugikan kita sendiri, seperti nasihat  ortuku di atas:  biar hidup ini bahagia, awet sehat dan awet muda memang tidak usah "TERLALU" seperti kata   Bang Rhoma Irama.

Selanjutnya kita harus pasrah kepada Yang Maha Kuasa. Nasihat terkahir ortuku ini kunci penting tentang arti kehidupan manusia pada tingkat tertinggi: pasrah seperti di atas bisa dimaknai IKHLAS. Ikhlas kunci bahagia. Selanjutnya terserah Anda.

Salam Sukses sejati!

Rabu, 27 Agustus 2014

Berakhir Pada Pertangungjawaban : Renungan Malam

Saat ini pukul 2:33, sebetulnya belum menjelang fajar. Aku baru saja bangun. Memang tadi siang terasa lelah tapi tidak  punya waktu untuk tidur siang.  Makanya  sebelum jam sembilan malam  sudah terasa kantuk. Eeeh tahu-tahu sudah jam  satu  lebih bisa bangun dan kayaknya sulit untuk tidur lagi.

Spontan teringat  saat aku mendampingi  ayahku, juga  tetanggaku menghadapi  jam-jam menjelang kematian. Kayakanya mereka sudah agak terasa bahwa tidak lama lagi malaikat Israil  akan menjemputnya. . Dan Alhamdulilah ditahun-tahun terakhir menjelang ajal ayahku termasuk rajin beribadah. Mereka akan berpisah dengan keluarganya. 'Selamat tinggal harta benda, selamat tinggal kekokohan fisik,  selamat tinggal kejayaan,  selamat tinggal masa  muda dll'.

Ternyata semua akan berakhir. Masa lalu yang baik tentu akan membuahkan  ketentraman. semua manusia harus dipaksa untuk mempertanggung jawabkan perbuataunnya di hadapan yang Maha kuasa. Sebaliknya masa lalu yang penuh dosa akan menhadirkan kegelisaan. "Sopo nandur bakale ngunduh".

Tak bisa dihindari bahwa kematian pasti akan datang. Kini aku pun sadar bahwa aku tidak muda lagi, walau banyak orang bilang wajahku terlihat   lebih muda dari usiaku. Kenyataanya  aku sudah "over 40".

Semoga aku bisa menjaga diri sampai Allah menjemputku, menjadi akhir yang baik "khusnul khaatimah". Tentu, tidak mudah suapaya kita tetap pada jalur yang benar. Memang semestinya  tidak mudah terkena goda dalam perbuatan  maksiat. Semoga kita dimudahkan dalam  berbuat kebaikan. 

Rasanya menjadi baik secara istiqomah tidak mudah. Banyak godaan syetan menghadang. Namun, seberat apapun godaan  kita harus kuat  dan tegar. Bahwa kita harus menjaga "tract record". Rekam jejak yang baik adalah amalan yang baik. Semoga  kita selamat di dunia dan di akherat. Al fatihah, Allahumma amiin.

Kamis, 21 Agustus 2014

Tentu, Kesehatan Sangat Berharga

Minggu berhikmah. Dalam minggu ini aku mendapat kesempatan mengunjungi para sobat yang sakit. Kunjungan pertama di RS. Dr Oen Solo Baru. Kedua di RS Kustati Solo.

 Di RS Dr Oen Solo  Baru.

"Mohon maaf bu!, Semua bangsal di RS ini penuh semua,. Bahkandi  bangsal VIP pun juga penuh.Jadi bapak  belum  bisa istirahat di bangsal yang  nyaman/ VIP".  Itulah kata petugas di RS dr Oen Solo Baru kepada  sobatku yang suaminya harus  mendapat perawatan intensive karena stroke. Benar memang dalam minggu-minggu ini banyak sekali  pasien harus tinggal di RS. Jenis penyakit ternyata sanagt komplek.

"Tolong bu, suamiki dicarikan bangsal yang nyaman,  pokoknya berapun harganyaa saya manut". Itulah permohonan sobatku kepada petugas RS seperti diceritakan ke aku

Sebelum ke VIP, sehari suami sobatku baru kebagian  bangsal umum yang dihuni beberapa pasien tumplek bleg.  Menurut hasil  scan beliau  mengalami pecah pembuluh darah. Jadi  mati separo, tangan dan kaki kirinya tak bisa digerakkan sama sekali.

Cerita  di atas  adalah sebagian  cerita berhikmah, waktu aku berkunjungdi RS. dr oen solo Baru kemarin malam.  Hikmahnya jelas nyata , mensyukuri kesehatan jelas tugas utama manusia.

Istri si pasien  melanjutkan kisahnya secara jujur kepadaku walau di dekat suaminya. Sebetulnya  tanpa sengaja dia  telah membuka aib suaminya. Mungkin menurutnya ini bukan aib, justru orang lain perlu banayk belajar tentang arti kehidupan.

Menurut sobatku, sejak dia menikah terpaan badai rumah tangga silih berganti. dari masalah ekonomi sampai godaan wanita berkali-kali. Si suami tidak hanya sebagai sopir tapi juga  dikenal sebagi artis  daerah karena sudah cukup terkenal sebagai MC  dan  penyanyi di grup  Campur sari.

"Ya begitulah pak,di dunia hiburan bayak godaan, terutama  wanita". kata istri  si pasien.
Dia menambahkan, "Kami  sering bermasalah,  kami  diberi Tuhan bahwa kami suapaya menjadi kuat".


Di RS  Kustati Solo.

Kemarin sore. Kunjungan bersama istriku, ibu dari sobat istriku sakit disentri akut.

"Kapan aku mulih, kok suwe banget?" Itulah keluhan dari  ibu sobatku.
"Sabaar bu, pokoke ibu sabar. Nanti insya Allah cepat sembuh" Jawab putrinya.

Akupun bisa mengambil hikmah bahwa kesabaran sangat dibutuh  tidak hanya bagi si pasien tapi juga bagi  keluarga dan sipenunggu pasien.

Pokoknya, sabar -subur. 




Jumat, 15 Agustus 2014

Ingin Bahagia? Milikilah Istri Shalihah

Kalau belum terlanjur menikah, sebaiknya benar-benar harus hati-hati dalam memilih  calon istri. Pilihlah istri yang shalihah. Kalau cari istri yang shalihah sulit. Berdoalah agar dihadirkan istri yang shalihah.  Tapi kalau masih kesulitan! Cari istri  yang  baik yang mendekati shalihah.  Lalu kenapa aku repot-repot menasihati demikian?.

Di blog pribadi  Maskatno Giri berbagi. Cuma ridlo ilahi rabbi yang kunanti. Aku memiliki belas kasihan kepada kaum pria. Ya aku bener-bener kasihan kalau para pria tidak bahagia hidupnya. Ada banyak kisah, di antaranya  adalah  beberapa dari sobat dekatku. Sampai  saat ini kehidupan rumah tagganya kurang bahagia. Dan salah satu penyebab utamanya dia  memiliki istri yang tidak baik (baca: tidak shalihah). Lalu bagaimana dengan  aku?.  Apakah istriku termasuk yang shalihah? Dan apakah  rumah tanggaku bahagia?

Sebelumnya, aku mau bercerita bahwa semasa muda aku memiliki ketakutan, jangan-jangan kehidupanku tidak  bahagia. Aku termasuk termasuk pemuda kuper, minder dll.   Aku belum pernah punya pacar apalagi pacaran. Namun,  saat muda aku sudah  meyakini bahwa  kunci bahagia dalam rumah tangga  jika suami beristrikan wanita shalihah. Maka saat itu aku terus menerus berdoa  bila aku menikah, supaya Allah SWT menakdirkanku untuk memiliki istri yang shalihah. Aku pun juga sadar, aku belum seideal sebagai pemuda shalih. Maka aku belajar  dan berusaha  menjapai keshalihan, sehingga Allah mengabulkan doaku bahwa aku memang layak mendapatkan istri shalihah.

Allah itu Maha Kuasa, Maha Mendengar dan Maha Penuh Kasih. Doaku dikabulkanNya. Aku tidak perlu repot-repot mencari  calon istri. Aku sudah diberi karunia yang luar biasa. Ya akhirnya  aku dijodohkan tanpa proses pacaran. Dan Insya Allah istriku adalah wanita cantik dan shalihah. Menurutku, walau tidak sempurna, istriku adalah  wanita luar biasa. Ya paling tidak mendekati ciri-ciri wanita shalihah yang telah digambarkan oleh  rasulullah SAW.

Menurut nabi SAW, wanita shalihah adalah sebaik-baiknya perhiasan dunia. Abdulah ibn Amr r.a. menuturkan bahwa Rasuullah saw, pernah bersabda :
Dunia itu perhiasan, dan sebaik-baiknya perhiasan dunia adalah wanita shalihah.” (HR Muslim)
Subhanallah, tak terasa usia pernikahanku sudah belasan  tahun. Aku meresapi hadits di atas terebut. Apapun yang kita punya, entah rumah atau kendaraan mewah, tanpa wanita shalihah terasa hampa. Aku memiliki keyakinan diri bahwa  wanita  yang tidak shalihah hanya akan menimbulkan  sengsara baik di dunia apalagi di akhirat. 

Lalu bagaimana sebaiknya  bagi yang sudah menikah, namun kenyataanya istrinya bukan wanita shalihah? Ya tentu tugas suami adalah mendidik, mengarahkan, memotivasi istri, agar dia siap dan mau menjadi istri yang shalihah. Bagaimana kalau istri kita sulit dididik menjadi istri yang shalihah? 

Ya tentu kita harus bersabar dulu. Jangan tergesa-gesa cari istri lagi! Si suami   perlu intropeksi apakah dia juga sebagai lelaki yang shalih. Tidak perlu banyak  menuntut orang lain dulu sebelum kita menjadi orang yang baik terlebih dulu.

Sebagai sarana pembelajaran bagi suami dan istri, berikut ini  beberapa  karakter wanita shalihah yang berdasar pada   Al Qur'an dan As Sunnnah

PERTAMA: Beriman dan menaati Allah dan suaminya.
Allah SWT, berfirman : “Laki-laki adalah pemimpin wanita karena Allah telah melebihkan sebagian mereka atas sebagian yang lain dan karena mereka telah menafkahkan sebagian harta mereka. Oleh karena itu, wanita yang sholihah adalah yang menaati Allah dan memelihara diri ketika suaminya tidak ada karena Allah telah memelihara mereka.” (QS An Nisa’ 4:3).

Abu Umamah juga menuturkan bahwa nabi SAW, pernah bersabda : “ Tidak ada sesuatu yang lebih memberikan manfaat kebaikan bagi seorang mukmin setelah ketakwaannya kepada Allah daripada seorang istri sholihah, jika ia memerintahnya, ia menaatinya, jika ia memandangnya, ia menyenangkannya, jika ia menggilirnya ia memuaskannya, jika ia meninggalkannya ia akan memelihara dirinya dan harta suaminya.” ( HR Ibn Majah).
“Ketika seorang Muslimah meninggal dunia, sementara suaminya meridhoinya, ia pasti akan dimasukan ke dalam surga. Dalam hal ini Ummu Salamah menuturkan bahwa Rasulullah saw pernah bersabda : “Wanita mana saja yang meninggal, sementara suaminya meridhoinya, ia pasti masuk surga.” (HR At Timidzi).

KEDUA : Berhias untuk suaminya.
Abu Hurairoh r.a. juga pernah menuturkan bahwa Nabi saw, pernah ditanya,
“ Wanita manakah yang paling baik?” Beliau menjawab : “Yaitu wanita yang menyenangkan suaminya jika suaminya memandangnya, yang menaati suaminya jika suaminya memerintahnya, dan yang tidak bermaksiat kepada suaminya menyangkut dirinya dan harta suaminya.” ( HR Al Hakim).

KETIGA : Memelihara rumah, diri, dan harta suaminya.
Nabi SAW bersabda : “Setiap diri kalian adalah pemimpin, masing-masing bertanggung jawab atas yang dipimpinnya. Seorang imam adalah pemimpin ia bertangguang jawab atas yang dipimpinnya. Seorang laki-laki (suami) adalah pemimpin keluarganya, ia bertanggung jawab atas yang dipimpinnya. Seorang wanita (istri) adalah pemimpin (pengurus) rumah suaminya dan anak-anaknya ia bertanggung jawab atas yang dipimpinnya” (HR Bukhori dan Muslim).

KEEMPAT : Membantu suaminya dalam urusan akhirat.
Rasulullah SAW, bersabda : ” Hendaknya salah seorang diantara kalian mempunyai qalbu yang bersyukur, lisan yang senantiasa berzikir , dan istri yang beriman yang dapat membantumu dalam urusan dalam urusan akhirat” (HR Ibnu Majah).

KELIMA : Memiliki bekal agama yang baik.
Rasulullah bersabda : “ Janganlah kalian menikahi wanita karena kecantikannya karena kecantikan itu akan menjadikannya berlebihan, janganlah kalian menikahi wanita karena hartanya karena hartanya itu akan membuatnya membangkang. Nikahilah wanta atas dasar agamanya. Sesungguhnya seorang hamba sahaya perempuan yang hitam legam yang memiliki kebaikan agama adalah lebih utama” (HR Ibn Majah).
Abu Adzinah Ash Sudfi menuturkan bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda : “ Sebaik-baiknya istri kalian adalah yang penyayang, banyak anak (subur), suka menghibur dan membantu jika ia bertaqwa kepada Allah” (HR Al Baihaqi).

KEENAM : Bergaul secara baik dengan suaminya untuk memelihara keridhaannya.
Rasulullah bersabda “Diantara kebaikan pergaulan wanita terhadap suaminya adalah ia tidak berpuasa sunah jika suaminya berada di rumah , kecuali seizin suaminya, juga tidak mengizinkan mahramnya berada di rumah suaminya kecuali seizin suaminya, jangan pula ia mengundang seseorang ke rumah suaminya, kecuali seizin suaminya” (HR Al Bukhori dan Muslim).

Selain itu sikap istri yang baik pada suaminya yaitu ia tidak mendirikan shalat sunat pada malam hari, kecuali seizin suaminya . Rasulullah bersabda : “ Janganlah seorang wanita mengizinkan seseorang berada di rumah suaminya kecuali dengan izin suaminya dan janganlah ia bangkit dari tempat tidurnya lalu mendirikan sholat sunat kecuali dengan izin suaminya. ( HR Ath Thabrani).
Diantara kebaikan pergaulan seorang istri terhadap suaminya yaitu keridhoannya jika suaminya memarahinya. Rasulullah bersabda” Ingatlah, aku telah memberitahu kalian tentang istri-istri kalian yang akan menjadi penduduk surga, yaitu yang penyayang, banyak anak (subur), dan banyak memberikan manfaat kepada suaminya, dan jika ia menyakiti suaminya atau disakiti, ia segera datang hingga berada di pelukan suaminya, kemudian berkata “ Demi Allah aku tidak bisa memejamkan mata hingga engkau meridhoiku. (HR Al Baihaqi).

KETUJUH : Tidak menyusahkan atau menyakiti suaminya.
Muadz bin Jabal menuturkan bahwa Nabi SAW, pernah bersabda : “ Tidaklah seorang wanita menyakiti suaminya di dunia kecuali istri-istri suaminya dari para bidadari surga berkata, “Janganlah engkau menyakitinya. Semoga Allah mencelakakanmu. Sesungguhnya bagimu akan segera datang tamu kematian yang akan memisahkanmu dengan suamimu dan mengembalikannya kepada kami” (HR AT Tirmidzi).

KEDELAPAN: Tidak mengadukan suaminya atau tidak banyak menuntut suaminya.
Said Ibn Al Musayyab menuturkan bahwa seorang anak perempuan pernah datang kepada Nabi SAW dan mengadukan suaminya . Nabi SAW kemuadian bersabda “ Kembalilah engkau, Sungguh aku tidak menyukai wanita yang menyeret ekornya untuk mengadukan suaminya. “ (HR Sa’id bin Al Musayyab).

KESEMBILAN : Tidak Banyak keluar rumah, kalaupun keluar rumah atas sejin suaminya
Nabi bersabda yang artinya: "Tidak halal bagi seorang wanita untuk berada di rumah suaminya sedangkan suaminya tidak suka (ridha) dan janganlah ia keluar rumah dalam keadaan suaminya tidak ridha. Janganlah mentaati seorangpun di rumah suaminya (selain suaminya), janganlah ia menjadikan suaminya gusar, janganlah ia menjauhi ranjang suaminya dan janganlah ia merugikan suaminya walaupun ia (suaminya) lebih dhalim darinya (wanita) sampai (si isteri) mencari keridhaan suami. Maka jika suami ridha dan menerimanya, maka itu suatu kenikmatan baginya (wanita). Allah akan menerima udzur-udzurnya dan akan berserilah wajahnya dan ia tidak berdosa, tapi jika suami menolak untuk ridha kepadanya maka sungguh ia telah menyampaikan udzur-udzurnya." Hadits Hasan dikeluarkan Baihaqi dalam "Sunan"nya (7/293) dan Hakim (2/189-190) dari jalan 'Atha bin Abu Muslim al-Khurasany dari Malik bin Yakhamir as-Saksaky dari Mu'adz bin Jabal secara marfu' Bahkan Ibnu Taimiyah berkata: "Jika isteri keluar rumah suami tanpa seijinnya maka tidak ada hak nafkah dan pakaian"..
Itulah ciri ciri wanita yang berman dan shalihah, dan janji Allah surga tempat kembalinya.
“ Allah pasti akan memasukan mukmin laki-laki dan perempuan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Mereka kekal di dalamnya. Alahpun menutupi kesalahan-kesalahan mereka. Yang demikian itu sesungguhnya di sisi Allah merupakan keberuntungan yang besar. (TQS Al Fath 48 : 5)
Wallahu a’lam bishowab. Semoga bermanfaat. Salam sukses sejati!

Selasa, 12 Agustus 2014

Menuju Keluhuran Dengan Meresapi Pitutur Jawa

Belajar dari mana saja sumbernya. Ternyata pembelajaran hidup yang bersumber dari budaya Jawa sangat luar biasa. "Nguri uri budoyo Jawi supoyo mukti ing tibo mburi, wong Jowo ojo ilang Jowone. Ojo lali, amrih biso mulyo kanthi netepi wulangan sae. Jowo kang sugih ing pitutur luhur ojo dilerwake". Itulah kata-kata yang tertanam dan hafal di  otakku, karena aku memang dari Jowo tulen tur Ndeso. Aku asale soko Baturetno Wonogiri.

Untuk memperkaya wawasan nasihat keselamatan, aku tidak bosan meningkatkan diri penegetahuan motivasi dari motivasi BOSO JAWI. Baru saja aku  "hunting" kata-kata motivasi dan kutemukan  di FB sobatku dan aku sudah mohon izin untuk mengkopi  dan  berbagi motivasi.

PITUTUR LUHUR BAHASA JAWI untuk memotivasi diri sendiri.  Itulah  salah satu motto hidup Maskatno Giri. Minimal postingan ini akan bermanfaat untuk diriku sendiri. Lebih jauh lagi  tulisan ini juga bermanfaat untuk keluargaku, semoga  bagi pembaca yang setia bersama Maskatno Giri

1. Urip Iku Urup (Hidup itu Nyala, Hidup itu hendaknya memberi manfaat bagi orang lain disekitar kita, semakin besar manfaat yang bisa kita berikan tentu akan lebih baik)
2. Memayu Hayuning Bawono, Ambrasto dur Hangkoro (Manusia hidup di dunia harus mengusahakan keselamatan, kebahagiaan dan kesejahteraan; serta memberantas sifat angkara murka, serakah dan tamak).
3. Suro Diro Joyo Jayaningrat, Lebur Dening Pangastuti (Segala sifat keras hati, picik, angkara murka, hanya bisa dikalahkan dgn sikap bijak, lembut hati dan sabar)
4. Ngluruk Tanpo Bolo, Menang Tanpo Ngasorake, Sekti Tanpo Aji-Aji, Sugih Tanpa Bondho (Berjuang tanpa perlu membawa massa; Menang tanpa merendahkan atau mempermalukan; Berwibawa tanpa mengandalkan kekuasaan, kekuatan; kekayaan atau keturunan; Kaya tanpa didasari kebendaan).
5. Datan Serik Lamun Ketaman, Datan Susah Lamun Kelangan (Jangan gampang sakit hati manakala musibah menimpa diri; Jangan sedih manakala kehilangan sesuatu).
6. Ojo Gumunan, Ojo Getunan, ojo Kagetan, ojo Aleman (Jangan mudah terheran-heran; Jangan mudah menyesal; Jangan mudah terkejut-kejut; Jangan mudah kolokan atau manja).
7. Ojo Ketungkul Marang Kalungguhan, Kadonyan lan Kemareman (Janganlah terobsesi atau terkungkung oleh keinginan untuk memperoleh kedudukan, kebendaan dan kepuasan duniawi).
8. Ojo Kuminter Mundak Keblinger, ojo Cidro Mundak Cilako (Jangan merasa paling pandai agar tidak salah arah; Jangan suka berbuat curang agar tidak celaka).
9. Ojo Milik Barang Kang Melok, Ojo Mangro Mundak Kendo (Jangan tergiur oleh hal-hal yang tampak mewah, cantik, indah; Jangan berfikir mendua agar tidak kendor niat dan kendor semangat).
10. Ojo Adigang, Adigung, Adiguno (Jangan sok kuasa, sok besar, sok sakti)....

Senin, 11 Agustus 2014

Popularitas Beracun, Suatu Pembelajaran Hidup Dari Aa Gym

Alhamdulilah  aku bukan orang yang populer. Menjadi orang biasa saja terkadang pusing, apalagi menjadi orang terkenal. 

Kita pun bisa belajar dari berbagi sumber inspirasi antara lain dari berbagai  macam idola,   baik  mereka itu berasal dari  luar negeri maupun negeri sendiri. Kita sudah banyak yang tahu bagaimana nasib tragis Michael Jackson.  Demikian juga artis muda  negeri kita Marshanda.  Eeeeeeh ternyata!

Namun, aku ingin banyak belajar dari salah satu tokoh populer : Aa Gym. Ya bener, saat muda aku termasuk penggemar Aa Gym, bahkan aku mengoleksi banyak   kasetnya.  

Di suatu  wawancara di salah satu siaran  TV suasta SATU JAM LEBIH DEKAT di TV One   Aa Gym berbicara secara jujur,   "Saya Kapok Jadi Orang Terkenal." 

Aa Gym berkesimpulan bahwa sesungguhnya lebih beruntung   bagi  orang yang lebih  dekat kepada Allah.  Karena   Aa Gym  telah mengalami sendiri dia merasa dekat kepaaNya setelah tidak lagi populer.

Memang, Aa Gym dulu  sangat terkenal. Namun di tengah popularitas itu, dia merasa hidupnya hampa. Kualitas imannya menurun, waktu bersama keluarga hampir tak pernah ada. Bahkan ia nyaris tak ada waktu untuk mengelola pesantren yang ia dirikan.

Aa Gym bercerita bahwa di suatu saat  ada orang yang mengajaknya kembali berjuang untuk menjadi orang populer, Aa Gym dengan tegas menolak, "Saya sudah merasakan jadi orang terkenal, dan saya tidak bahagia dengan hal itu. Justru, kondisi seperti sekaranglah yang membuat saya bahagia."

Aa Gym  pernah menandaskan, "Uang dan popularitas hanyalah efek samping dari kerja keras kita." Karena itu, efek samping tak perlu dikejar.

Namun bila takdir mengharuskan kita jadi orang populer, maka manfaatkan itu untuk beribadah dan berdakwah di jalan Allah.

Akhirnya kita bisa mendapat pembelajaran hidup bahwa menjadi orang populer atau tidak, yang paling penting adalah kita selalu berusaha bersyukur kepada Allah SWT apapun kondisinya. Dengna bersyukur  menjadikan seseorang  berbahagia. Berikutnya  tugas bagi orang yang bersyukur adalah menjaga iman  secara istiqomah.

Jumat, 08 Agustus 2014

Ingin Bahagia? "Legowo ora opo-opo" Adalah kuncinya

Aku, Maskatno Giri juga manusia biasa yang ingin bahagia. Maka aku tak akan bosan berusaha menjadi bahagia dengan belajar dari manapun sumbernya. Akhirnya kutemukan bahwa "legowo" atau keikhlasan adalah kunci kebahagiaan.

Salah  satu tanda keikhlasan adalah mudah memaafkan. Kata memaafkan mudah diucapkan tapi sulit dilaksanakan. Betapapun sulitnya,  kita pasti bisa menjadi orang yang ikhlas. Jika kita ingin hidup pada tataran kebahagiaan sejati adalah "kita harus berusaha  memiliki keikhlasan".

Sependek yang Maskatno Giri ketahui , ciri-ciri orang yang ikhlas kurang lebih:
 
1 Mengutamakan keridhaan Allah diatas segalanya
2. Mudah memaafkan kesalahan dan kekurangan orang lain dan diri sendiri

3.  Tidak suka pamer amal kebajikan
4. Menyadari  adanya kekurangan,  aib dan kelemahan diri  
5. Tidak perduli dengan popularitas
6. Sabar terhadap usaha dan perjuangan yang panjang.
7. Merasa senang pada kelebihan yang dimiliki orang lain
 
Menjadi ikhlas tentu perlu pengorbanan. Terkadang kita sering menuntut, menasihati dan berharap orang lain supaya  ikhlas memaafkan  terhadap kesalahan kita. Tapi, kita  sering lupa pada diri kita sendiri bahwa kita sering tidak ikhlas terhadap diri sendiri. Kita tidak mudah  memaafkan atas kesalahan, kekurangan, aib diri kita sendiri.

Tak ada manusia sempurna. Jika kita menuntut kesempurnaan dimiliki orang lain terlebih lagi kesempurnaan ada  pada diri sendiri, tentu lama-lama kita  akan menjadi "stress". Sekali lagi menjadi sempurna itu tidak mungkin.

Kita tidak perlu menjadi sempuran. Tetapi menjadi lebih baik "harus'. Jelas orang yang paling baik adalah orang yang ikhlas.  Sederhana saja sebetulnya, untuk menghibur, mempercantik, dan membahagiakan diri sendiri dari hari ke hari adalah "mengiringi  perbuatan, kelemahan, dosa, aib dlll, dengan cara  memperbanyak kebaikan". Karena  Allah menegaskan "iringi keburukanmu dengan kebaikan , pasti keburukan akan tertutupi.

Kita harus berlatih untuk menjadi ikhlas  kuncinya  ” BISA KARENA BIASA “, memang betul ikhlas itu berat, tidak semudah mengedipkan mata, tak segampang membalikkan telapak tangan. Sekali lagi kita harus berusaha:

1.Teruslah berlatih dan berusaha sebisa mungkin untuk bisa menjadi sosok pribadi yang Ikhlash,
2. Terus belajar dan belajar, agar kita bisa dengan jelas memahami manfaat ikhlash ini dan menyadari betapa ruginya kita jika beramal dan beraktifitas tanpa didasari nilai keikhlasan.
3.Mohon bimbingan dan tuntunan Allah agar selalu diarah kepada jalannya orang orang yang ikhlash “ALLOHUMMAJ’ALNII MIN ‘IBAADIKAL MUKHLISHIIN”
” YAA ROBB… JADIKANLAH AKU TERMASUK GOLONGAN HAMBA HAMBAMU YANG IKHLASH …. 


SALAM SUKSES SEJATI!

Rabu, 06 Agustus 2014

Pendidik Juga Perlu Motivasi


Kata orang Maskatno Giri itu  motivator. Benar memang, dia adalah  "momokat"  alias motivator modal nekat. Tidak hanya itu  jelek-jelek dia juga seorang guru. Benar memang. minimal dia  seorang guru di keluarganya.

Entah namanya motivator, pendidik dan guru, mereka pun juga manusia yang membutuhkan motivasi. Memotivasi orang lain ternyata lebih mudah ketimbang memotivasi diri sendiri. Makanya  Maskatno Giri memiliki hobi,  salah satunya mengumpulkan kata-kata motivasi.

Berikut ini beberapa kata motivasi pendidikan yang telah dikumpulkan untuk kepentingan umum , khususnya untuk Maskatno Giri sendiri:

Pendidikan bukanlah seperti mengisi ember yang kosong. Kepala murid-murid kita bukanlah seperti ember kosong yang boleh seenaknya kita isi apa saja. 

Pendidikan adalah seperti menyalakan api yang telah atau hampir padam. (Dengan kata lain, ketika kita mendidik seorang anak, kita harus menyadari bahwa si anak sudah membawa "bekal" mereka masing-masing di dalam pikiran mereka. Mereka sudah memiliki pandangan dan latar belakang pengetahuan dari pengalaman hidup mereka sebelumnya, dan ini harus dihargai guru. Tidak boleh sembarangan mengisi kepala si anak. 

Pendidikan yang benar adalah yang bisa memanfaatkan "bekal" si anak ini dengan baik sehingga semakin berkembang maksimal, seperti api yang dinyalakan kembali.) 

Seorang anak tidak bisa dididik oleh orang yang membencinya dan dia juga tidak bisa dibohongi. Dengan kata lain, seseorang yang tidak dengan tulus peduli pada si anak tidak akan mungkin bisa mendidiknya meskipun di luarnya dia pura-pura peduli. 

Ketulusan mendidik dengan baik datang dari hati. Biasanya, guru/para pendidik lainnya, mendidik lebih banyak dengan contoh nyata yang mereka lakukan sendiri dari pada apa yang cuma mereka ceramahkan. Ini adalah fakta bahwa murid meneladani tindakan nyata bukan kata-kata. 

Guru yang bijak tidak menawarkanmu masuk ke rumah kebijaksanaannya tapi lebih membimbingmu pada ambang pintu otak kalian. Guru paling baik mengajarkan dari hari, bukan dari buku. Rahasia mengajar itu nampak saat mengetahui apa yang kau pelajari tadi pagi. 

Guru juga belajar, beranilah mengajarinya meski kau adalah seorang siswa, jika mampu. Orang yang bisa membuat semua hal yang sulit menjadi mudah dipahami, yang rumit menjadi mudah dimengerti, atau atau yang sukar menjadi mudah dilakukan, itulah pendidik yang sejati. 

Anak-anak itu mirip adonan semen basah. Apapun yang jatuh ke atasnya, meninggalkan bekas, yang kalau tidak segera dihaluskan kembali, bekas tersebut akan mengeras selamanya Indikasi bahwa seseorang bisa disebut guru (pendidik) yang hebat bukanlah pada kemampuannya mengajarkan murid untuk pintar menjawab semua jenis pertanyaan, tetapi pada kemampuannya menginspirasi murid agar mengajukan pertanyaan yang dia sendirinya kesulitan untuk menjawabnya. (Dengan kata lain, bila guru mengajar agar murid bisa sama pintarnya dengan dia, itu biasa saja. 

Guru yang bagus adalah yang bisa mendidik muridnya agar jauh lebih pintar dan lebih kritis daripada dirinya sendiri.) Guru yang biasa-biasa saja memberi tahu. Guru yang baik menjelaskan. Guru yang bagus menunjukkan bagaimana caranya. Tetapi guru yang luar biasa menginspirasi murid-muridnya. Jangan coba memperbaiki siswa, perbaiki diri sendiri dulu. Guru yang baik membuat siswa bodoh menjadi termotivasi menjadi lebih baik.
 

endidikan bukanlah seperti mengisi ember yang kosong. Kepala murid-murid kita bukanlah seperti ember kosong yang boleh seenaknya kita isi apa saja. Pendidikan adalah seperti menyalakan api yang telah atau hampir padam. (Dengan kata lain, ketika kita mendidik seorang anak, kita harus menyadari bahwa si anak sudah membawa "bekal" mereka masing-masing di dalam pikiran mereka. Mereka sudah memiliki pandangan dan latar belakang pengetahuan dari pengalaman hidup mereka sebelumnya, dan ini harus dihargai guru. Tidak boleh sembarangan mengisi kepala si anak. Pendidikan yang benar adalah yang bisa memanfaatkan "bekal" si anak ini dengan baik sehingga semakin berkembang maksimal, seperti api yang dinyalakan kembali.) Seorang anak tidak bisa dididik oleh orang yang membencinya dan dia juga tidak bisa dibohongi. Dengan kata lain, seseorang yang tidak dengan tulus peduli pada si anak tidak akan mungkin bisa mendidiknya meskipun di luarnya dia pura-pura peduli. Ketulusan mendidik dengan baik datang dari hati. Biasanya, guru/para pendidik lainnya, mendidik lebih banyak dengan contoh nyata yang mereka lakukan sendiri dari pada apa yang cuma mereka ceramahkan. Ini adalah fakta bahwa murid meneladani tindakan nyata bukan kata-kata. Guru yang bijak tidak menawarkanmu masuk ke rumah kebijaksanaannya tapi lebih membimbingmu pada ambang pintu otak kalian. Guru paling baik mengajarkan dari hari, bukan dari buku. Rahasia mengajar itu nampak saat mengetahui apa yang kau pelajari tadi pagi. Guru juga belajar, beranilah mengajarinya meski kau adalah seorang siswa, jika mampu. Orang yang bisa membuat semua hal yang sulit menjadi mudah dipahami, yang rumit menjadi mudah dimengerti, atau atau yang sukar menjadi mudah dilakukan, itulah pendidik yang sejati. Anak-anak itu mirip adonan semen basah. Apapun yang jatuh ke atasnya, meninggalkan bekas, yang kalau tidak segera dihaluskan kembali, bekas tersebut akan mengeras selamanya Indikasi bahwa seseorang bisa disebut guru (pendidik) yang hebat bukanlah pada kemampuannya mengajarkan murid untuk pintar menjawab semua jenis pertanyaan, tetapi pada kemampuannya menginspirasi murid agar mengajukan pertanyaan yang dia sendirinya kesulitan untuk menjawabnya. (Dengan kata lain, bila guru mengajar agar murid bisa sama pintarnya dengan dia, itu biasa saja. Guru yang bagus adalah yang bisa mendidik muridnya agar jauh lebih pintar dan lebih kritis daripada dirinya sendiri.) Guru yang biasa-biasa saja memberi tahu. Guru yang baik menjelaskan. Guru yang bagus menunjukkan bagaimana caranya. Tetapi guru yang luar biasa menginspirasi murid-muridnya. Jangan coba memperbaiki siswa, perbaiki diri sendiri dulu. Guru yang baik membuat siswa bodoh menjadi cerdas, dan membuat siswa cerdas menjadi lebih cerdas. Saat siswa kita gagal, kita, sebagai guru, juga gagal. Guru diharapkan bisa mencapai tujuan yang tidak bisa dicapai dengan alat seadanaya. Keajaiban itu ada saat mereka menyelesaikan tugas yang tidak mungkin. Pekerjaan guru itu mengambil rangkaian kawat hidup dan mengetahui bahwa mereka sedang tertimbun di bawah bumi.

Sumber: http://www.katabijaksuper.com/2013/11/kata-mutiara-motivasi-untuk-guru-dan.html
Harap diketahui bahwa Konten ini adalah milik dan dari www.katabijaksuper.com
endidikan bukanlah seperti mengisi ember yang kosong. Kepala murid-murid kita bukanlah seperti ember kosong yang boleh seenaknya kita isi apa saja. Pendidikan adalah seperti menyalakan api yang telah atau hampir padam. (Dengan kata lain, ketika kita mendidik seorang anak, kita harus menyadari bahwa si anak sudah membawa "bekal" mereka masing-masing di dalam pikiran mereka. Mereka sudah memiliki pandangan dan latar belakang pengetahuan dari pengalaman hidup mereka sebelumnya, dan ini harus dihargai guru. Tidak boleh sembarangan mengisi kepala si anak. Pendidikan yang benar adalah yang bisa memanfaatkan "bekal" si anak ini dengan baik sehingga semakin berkembang maksimal, seperti api yang dinyalakan kembali.) Seorang anak tidak bisa dididik oleh orang yang membencinya dan dia juga tidak bisa dibohongi. Dengan kata lain, seseorang yang tidak dengan tulus peduli pada si anak tidak akan mungkin bisa mendidiknya meskipun di luarnya dia pura-pura peduli. Ketulusan mendidik dengan baik datang dari hati. Biasanya, guru/para pendidik lainnya, mendidik lebih banyak dengan contoh nyata yang mereka lakukan sendiri dari pada apa yang cuma mereka ceramahkan. Ini adalah fakta bahwa murid meneladani tindakan nyata bukan kata-kata. Guru yang bijak tidak menawarkanmu masuk ke rumah kebijaksanaannya tapi lebih membimbingmu pada ambang pintu otak kalian. Guru paling baik mengajarkan dari hari, bukan dari buku. Rahasia mengajar itu nampak saat mengetahui apa yang kau pelajari tadi pagi. Guru juga belajar, beranilah mengajarinya meski kau adalah seorang siswa, jika mampu. Orang yang bisa membuat semua hal yang sulit menjadi mudah dipahami, yang rumit menjadi mudah dimengerti, atau atau yang sukar menjadi mudah dilakukan, itulah pendidik yang sejati. Anak-anak itu mirip adonan semen basah. Apapun yang jatuh ke atasnya, meninggalkan bekas, yang kalau tidak segera dihaluskan kembali, bekas tersebut akan mengeras selamanya Indikasi bahwa seseorang bisa disebut guru (pendidik) yang hebat bukanlah pada kemampuannya mengajarkan murid untuk pintar menjawab semua jenis pertanyaan, tetapi pada kemampuannya menginspirasi murid agar mengajukan pertanyaan yang dia sendirinya kesulitan untuk menjawabnya. (Dengan kata lain, bila guru mengajar agar murid bisa sama pintarnya dengan dia, itu biasa saja. Guru yang bagus adalah yang bisa mendidik muridnya agar jauh lebih pintar dan lebih kritis daripada dirinya sendiri.) Guru yang biasa-biasa saja memberi tahu. Guru yang baik menjelaskan. Guru yang bagus menunjukkan bagaimana caranya. Tetapi guru yang luar biasa menginspirasi murid-muridnya. Jangan coba memperbaiki siswa, perbaiki diri sendiri dulu. Guru yang baik membuat siswa bodoh menjadi cerdas, dan membuat siswa cerdas menjadi lebih cerdas. Saat siswa kita gagal, kita, sebagai guru, juga gagal. Guru diharapkan bisa mencapai tujuan yang tidak bisa dicapai dengan alat seadanaya. Keajaiban itu ada saat mereka menyelesaikan tugas yang tidak mungkin. Pekerjaan guru itu mengambil rangkaian kawat hidup dan mengetahui bahwa mereka sedang tertimbun di bawah bumi.

Sumber: http://www.katabijaksuper.com/2013/11/kata-mutiara-motivasi-untuk-guru-dan.html
Harap diketahui bahwa Konten ini adalah milik dan dari www.katabijaksuper.com
endidikan bukanlah seperti mengisi ember yang kosong. Kepala murid-murid kita bukanlah seperti ember kosong yang boleh seenaknya kita isi apa saja. Pendidikan adalah seperti menyalakan api yang telah atau hampir padam. (Dengan kata lain, ketika kita mendidik seorang anak, kita harus menyadari bahwa si anak sudah membawa "bekal" mereka masing-masing di dalam pikiran mereka. Mereka sudah memiliki pandangan dan latar belakang pengetahuan dari pengalaman hidup mereka sebelumnya, dan ini harus dihargai guru. Tidak boleh sembarangan mengisi kepala si anak. Pendidikan yang benar adalah yang bisa memanfaatkan "bekal" si anak ini dengan baik sehingga semakin berkembang maksimal, seperti api yang dinyalakan kembali.) Seorang anak tidak bisa dididik oleh orang yang membencinya dan dia juga tidak bisa dibohongi. Dengan kata lain, seseorang yang tidak dengan tulus peduli pada si anak tidak akan mungkin bisa mendidiknya meskipun di luarnya dia pura-pura peduli. Ketulusan mendidik dengan baik datang dari hati. Biasanya, guru/para pendidik lainnya, mendidik lebih banyak dengan contoh nyata yang mereka lakukan sendiri dari pada apa yang cuma mereka ceramahkan. Ini adalah fakta bahwa murid meneladani tindakan nyata bukan kata-kata. Guru yang bijak tidak menawarkanmu masuk ke rumah kebijaksanaannya tapi lebih membimbingmu pada ambang pintu otak kalian. Guru paling baik mengajarkan dari hari, bukan dari buku. Rahasia mengajar itu nampak saat mengetahui apa yang kau pelajari tadi pagi. Guru juga belajar, beranilah mengajarinya meski kau adalah seorang siswa, jika mampu. Orang yang bisa membuat semua hal yang sulit menjadi mudah dipahami, yang rumit menjadi mudah dimengerti, atau atau yang sukar menjadi mudah dilakukan, itulah pendidik yang sejati. Anak-anak itu mirip adonan semen basah. Apapun yang jatuh ke atasnya, meninggalkan bekas, yang kalau tidak segera dihaluskan kembali, bekas tersebut akan mengeras selamanya Indikasi bahwa seseorang bisa disebut guru (pendidik) yang hebat bukanlah pada kemampuannya mengajarkan murid untuk pintar menjawab semua jenis pertanyaan, tetapi pada kemampuannya menginspirasi murid agar mengajukan pertanyaan yang dia sendirinya kesulitan untuk menjawabnya. (Dengan kata lain, bila guru mengajar agar murid bisa sama pintarnya dengan dia, itu biasa saja. Guru yang bagus adalah yang bisa mendidik muridnya agar jauh lebih pintar dan lebih kritis daripada dirinya sendiri.) Guru yang biasa-biasa saja memberi tahu. Guru yang baik menjelaskan. Guru yang bagus menunjukkan bagaimana caranya. Tetapi guru yang luar biasa menginspirasi murid-muridnya. Jangan coba memperbaiki siswa, perbaiki diri sendiri dulu. Guru yang baik membuat siswa bodoh menjadi cerdas, dan membuat siswa cerdas menjadi lebih cerdas. Saat siswa kita gagal, kita, sebagai guru, juga gagal. Guru diharapkan bisa mencapai tujuan yang tidak bisa dicapai dengan alat seadanaya. Keajaiban itu ada saat mereka menyelesaikan tugas yang tidak mungkin. Pekerjaan guru itu mengambil rangkaian kawat hidup dan mengetahui bahwa mereka sedang tertimbun di bawah bumi.

Sumber: http://www.katabijaksuper.com/2013/11/kata-mutiara-motivasi-untuk-guru-dan.html
Harap diketahui bahwa Konten ini adalah milik dan dari www.katabijaksuper.com

Selasa, 05 Agustus 2014

Belajar Dari Kisah Immang (23 th): An Inspiring Youngster, Kandidat Doktor Fisika di Oxford .

    Aku  tidak tahu apakah Firmansyah Kasim alias Immang (Foto: M Nur Abdurrahman/detikcom) pernah bermimpi menjadi manusia hebat. Kata guruku orang  menjadi hebat itu berawal dari mimpi. Mungkin benar untuk kondisi umum.
    Kalau aku (baca: Maskatno Giri) sudah lama sebenarnya bermimpi menjadi orang sehebat mas Immang, tapi kenyataannya mimpiku tinggallah mimpi. Sampai sekarang pun aku tetap biasa-biasa saja. Yang menjadi kenyataan dan kemiripanku dengan mas Immang cuma kurusnya dan  sederhananya  saja. Waah! Ra po po.
     Seperti dikisahkan di detik.com. Mas Immang layak menjadi motivator terutama bagi para pemuda yang galau.
     Di balik kesederhanaan dan senyum ramahnya, mungkin tidak ada yang menyangka, Firmansyah Kasim  merupakan kandidat Doktor Fisika Partikel Universitas Oxford di Inggris.
    Ketika duduk di bangku SMA, di SMA Islam Athirah, putra bungsu pasangan Kasim dan Farida kelahiran 26 Januari 1991 ini pernah meraih medali emas di 38th International Physics Olympiad, Juli 2007 di Isfahan, Iran dan pada April 2007 juga meraih medali emas di Asian Physics Olimpiad (APhO) di Beijing,Tiongkok, termasuk beberapa penghargaan internasional lainnya.
     Selain sibuk menimba studi di negeri Ratu Elizabeth ini, Immang merupakan warga Indonesia pertama yang aktif di Lembaga Penelitian Fisika Partikel di Universitas Oxford. Selain itu pula ia juga aktif sebagai peneliti di CERN (Conseil Europe;ene pour la Recherche Nucle;aire) laboratorium penelitian Fisika Partikel dan Nuklir terbesar di dunia, yang berada di Jenewa, Swiss.
    Di jurusan Fisika Partikel Oxford ini pula Immang sealmamater dengan fisikawan dunia, Stephen Hawking. Jika tak ada aral menghalang, dalam 2 tahun ke depan Immang akan meraih gelar Doctor Philosopy atau biasa disingkat DR. Phil bidang Fisika Partikel, gelar kebanggaan alumni Universitas Oxford.
    Immang berharap akan semakin banyak anak Indonesia yang mengikuti jejaknya, menimba ilmu di universitas ternama di dunia. Syaratnya, tekun belajar dan pandai memanfaatkan peluang beasiswa sekolah di luar negeri.
    Dalam wawancara dengan media mas Immang berharap  "Saya  bisa mengabdikan diri untuk bangsa setelah selesai menimba ilmu di Oxford dan semakin banyak pula putra-putri Indonesia yang mendapat kesempatan memperoleh pendidikan berkualitas, seperti di Oxford," pungkas alumnus jurusan Teknik Elektro ITB ini.