DAFTAR LABELKU (klik saja jangan ragu-ragu)

Jumat, 26 September 2014

Ciri Calon Remaja ber Masa Depan Cerah (MADECER) Versus Calon Remaja berMasa Depan Rusak (MADERUS)

       Semoga kita semakin peduli dengan para remaja kita. Ada indikasi bahwa remaja kita semakin bobrok. Untuk skala nasional. data didukung dari BNN bahwa jumlah kenakalan remaja, lebih khusus pada penggunaan narkoba semakin meningkat. Salah satu penyebabnya adalah faktor dari lingkungan, terutama dari lingkungan terdekat dari remaja tersebut. Lingkungannya   belum bisa dijadikan sarana  belajar untuk menjadi lebih baik..
       Di antara potret bobroknya remaja kita saat ini  :pergaulan  bebas tanpa batas hingga terjadi kehamilan sebelum nikah, pecandu   narkoba dll.  Dan yang memprihatinkan   baru  ada segelintir remaja yang mau prihatin dan belajar memperbaiki diri sehingga dia sanggup dijadikan teladan.
    Remaja peduli terhadap diri sendiri dan peduli nasib bangsaa adalah  REMAJA JEMPOLAN. Di tangannya  tergengggam masa depan cerah, karena mereka memiliki sifat, Kreatif, Aktif, Menyenangkan,Peduli dan pemberani, Rendah hati, Enerjik, Taqwa, Tawadzuk dan Tenang atas pengaruh lingkunan sifat tersebut di singkat dengan  KAMPRET
      Untuk jelasnya Maskatno Giri yang berusaha baik hati  dan tidak sombong akan merinci tentang perbandingan  remaja mulia calon sukses sejati  dibandingkan dengan Remaja calaon generasi rusak.
Berikut, CIRI Calon Remaja ber Masa Depan Cerah (MADECER) Versus Calon Remaja ber Masa Depan Rusak (MADERUS)

No.
Remaja ber Masa Depan Cerah (MADECER)
Remaja ber Masa Depan Rusak (MADERUS)
1.
Memiliki niat nenjadi baik (menjadi hamba Allah yang baik, menjadi umat manusia yang baik terhadap sesama
Hidup tanpa kepastian dan bingung tanpa niat pasti(berniat sing penting urip)
2.
Menggunakan waktu secara efektif 
Mennyia-nyiakan waktu
3.
Rajin belajar melalui berbagai sumber belajar
Bertopang dagu alias malas belajar
4.
Mengendalikan lingkungannya
Diombang-ambingkan oleh lingkungan
5.
Sering berkata “Apa yang dapat saya berikan kepada orang lain”
Berkata “Apa yang dapat orang lain berikan kepada saya”
6.
Berpikir dulu baru bertindak
Bertindak dulu baru berpikir
7.
Berusaha percaya diri dan  berusaha tanpa iri pada orang lain
Merasa rendah diri dan selalu iri dengan orang lain
8.
Tidak malu bertanya dan  meminta pertolongan
Malu bertanya ataupun meminta pertolongan
9.
Berusaha “Saya bisa”
Menyerah “Saya tidak bisa”
10.
Menanggapi setiap tantangan sebagai kesempatan kemajuan
Menanggapinya sebagai rintangan
11.
Tekun, ulet dan gigih, berusaha walaupun gagal
Selalu takut kegagalan
12.
Berpandangan luas
Berpandangan sempit
13.
Tahu diri dan tidak selalu sama dengan orang lain
Selalu membandingkan diri dengan orang lain
14.
 Siap menghadapi masalah sebagai tantangan
Menghadapi masalah sebagai beban
15.
Tidak mudah berbangga diri
Sudah merasa dirinya hebat dan baik
16.
Bersikap positif secara konsisten
Bersikap  tidak konsisten dan ikut 2an jalan negatif
17.
Kaya kreativitas dan inovasi
Miskin kreativitas dan inovasi
18.
Suka bergaul dengan orang-orang baik
Tidak nyaman bergaul dengan orang baik
19.
Giat bekerja
Malas bekerja
20.
Dapat menghadapi hal yang tidak diharapkan
Tidak mampu menghadapi hal yang tidak diharapkan
21.
Menciptakan lingkungan kondusif dan baik untuk belajar
Merusak lingkungan
22.
Berani mencoba hal-hal baru yang positif
Malas dan mudah percaya pada nasib
23.
Menganggap  ilmu, pendidikan, pembelajaran dan pengalaman positif  sebagai nilai yang tinggi
Menempatkan ilmu  sebagai nilai yang rendah
24.
Tidak mudah  mengeluh
Mudah mengeluh dan menganggap orang lain sebagai penyebab
25.
Berusaha berpikir jernih dan khusdudzan
Berpikir ragu-ragu dan bersangka buruk /syuudzan
26.
Berusaha Hidup mandiri dan mau berbagi
Bergantung pada orang lain atau menjadi beban
27.
Melihat cahaya  atau optimisme dalam kegelapan
Hanya melihat  kegelapan dan kecemasan
28.
Berusaha selalu bertahan
Berhenti terlalu awal
29.
Berpendirian teguh
Mudah goyah, mudah terpengaruh
30.
Berusaha mampu memecahkan masalah
Pesismis dan mudah terbawa masalah
31.
Percaya,  kekuatan doa dapat mengubah dan memperbaiki sesuatu karena Allah  s.w.t cinta orang yang selalu optimis
Peragu terhadap kekuatan Allah s.w.t. 

Kamis, 25 September 2014

Belajar dari Mas Tuswadi yang Luar Biasa


Banyak hikmah luar biasa bersahabat dengan mas Tuswadi. Usia persahabatan kami    lebih dari sepuluh tahun.

Awalnya, kami bertemu saat berkompetensi untuk meraih kesempatan pertukaran guru ke Australia. Aku mewakili kab. Wonogiri, sedangkan mas Tus mewakili  kab. Banjarnegara. Namun, kami harus bersabar, kami tidak lolos seleksi. Dari sekitar 35 orang cuma diambil 2.

Sekitar dua tahun kemudian, aku dan mas Tuswadi bertemu lagi dalam kompetensi inovasi pembelajaran tingkat nasional ke 3  tahun 2004 di  Bogor. Eeeeh kami berdua gagal lagi. Kami  bukan juaranya. Andaikan  Anda bertanya apakah Mas Tus dan Maskatno Giri ipernah gagal, pasti kami akan menjawab bahwa  gagal  adalah gizi kehidupan.

Selama kami bertemu,  bisa berjam-jam aku dan mas Tus  asyik berbagi cerita. Eeeeh ternyata kita maching dalam sharing. Kita berdua  memiliki jalan hidup yang berliku dan banyak kemiripan. Khususnya dari  latar belakang keluarga desa  yang terbiasa hidup dalam kemiskinan selama bertahun-tahun.

Awalnya saat aku memandang penampilan mas Tus,  aku belum begitu yakin bahwa  dia memiliki potensi yang  luar biasa. Eeeeh setelah kami ngobrol, ooooh ternyata sejujur-jujurnya aku (Maskatno Giri) merasa iri atas kebaikan dan potensinya. Di atas langit ada langit. Aku merasa seperti masih tinggal di dasar sumur dan kuper, sedangkan mas Tus sudah melejit di atasku. Terpaksa merenung!. Rezeki orang ora usah dimereni. mas Tus memang lebih jago: lebih semangat, cerdas, dan tangguh.

Teringat kisah mas Tus saat kuliah di UNES (FKIP b. Inggris). Saat itu dia tidak punya uang untuk makan. Dia menawarkan diri kesobat-sobatnya sebagai tukang  ngetik tugas secara manual dengan mesin tik butut,  jelas demi sesuap nasi.

Kini mas Tus  jelas sudah lebih sukses dari  sebelumnya. Tentu jutaan manusia turut berbangga dengannya. Dia mendapat beasiswa S2 di Jepang dan lulus tahun 2011, dan dia langsung kuliah dengan bea siswa  di S3 di Jepang juga  Hari ini  Kamis 25/ 09/2014  dunia menyaksikan sejarah "MAN JADDA WAJADA". Mas Tuswadi lulus S3 dan diwisuda. Alhamdulillah. Aku  turut bersyukur dan meneteskan air mata karena keharuan.

Ya, Allah berilah mas Tuswadi keberkahan, keistiqomahan, kebaikan di dunia dan di  akherat. Semoga aku, anak-anakku,  para siswaku tertulari virus optimisme yang disebarkan oleh mas Tuswadi.

Saat awal-awal  kuliah S2 di Jepang, mas Tus melalui FB menyatakan kepadaku bahwa sepulang dari Jepang  dia  mau menemuiku untuk berbagi cerita. Semoga mas Tus tidak lupa dengan keinginan baiknya. Dan semoga dia tidak berubah pendirian .  Selamat dan  Salam Sukses Sejati.

Rabu, 24 September 2014

Tak Ada Duka Lara dan Kekuatiran Karena Pencerahan

Di pagi yang cerah, Alhamdulillah mendapat  nasihat yang mencerahkan. Dan nasihat berikut ini, sebenarnnya sudah kuperoleh puluhan tahun yang lalu. Tapi sayangnya aku sering terlupa. Begitu rasa galau  melanda, aku harus memotivasi  diri: bangkit, dan bangkit lagi . Aku seharusnya hidup bahagia. Kayaknya, nasihat ustadzku begitu menyihirku. Nasihat ini  insya Allah    akan kusebarkan dan kuingat-ingat sepanjang masa. Insya Allah aku semakin bahagia.

Nasihat ini sebenarnya, bersumber dari QS. Al Fushilat ayat 30-31, Alhamdulillah aku telah menghafalnya, dan terima kasihku kepada  para ustadzku yang telah menekankan kepadaku untuk menghafalnya.

 "Bagi orang yang meneguhkan dirinya (baca; konsisten) dalam kebaikan dan menegaskan bahwa (Tuhan kami adalah Allah bukan pangkat  jabatan,  harta benda dll), mereka akan dibantu, diberi tambahan kekuatan oleh Allah SWT melalui pasukanNya  yang tidak kasat mata, mereka adalah malaikat-malaikat Allah. Dan mereka berkata," Jangan kamu bersedih, kuatir, kamu dijamin kemuliaanmu,  dan kebahagiaanmu, Tidak  usah lama-lama menunggu kebahagiaan itu di syurga akherat. Namun, kamu bisa dikarunia syurga di dunia. Pastikan bahwa jalan syukur, jalan taqwa adalah jalan utama dan  perlu diingat bahwa tak ada yang menandingi kekuatan selain Allah SWT. Dialah  pelindung yang tak terkalahkan".

Terinspirasi dari para ustadzku,  aku mendapatkan  hikmah  "10 M cara untuk menghilangkan rasa duka, galau, kuatir, dan nestapa".


 Pertama: MENTAUHIDKAN ALLAH
Ibnul Qayyim mengatakan, “Sejauh mana kesempurnaan, kekuatan dan bertambahnya tauhid, maka sejauh itu pula kelapangan dada pemiliknya.”
[Zaadul Ma'aad]

 Kedua: MENJAUHI  PRASANGKA BURUK KEPADA ALLAH
Berbaik sangka kepada Allah Ta'ala yakni kita merasa bahwa Allah akan melapangkan kesulitan kita dan menghilangkan duka kita. Selagi hamba berbaik sangka kepada Rabb-nya, maka Allah akan membukakan berbagai keberkahan untuknya dari arah yang tidak disangkanya. Karena itu wahai hamba Allah, hendaklah kita berbaik sangka kepada Rabb, niscaya kita akan melihat dari Allah sesuatu yang menggembirakan kita.


“Allah Ta'ala berfirman, 'Aku sesuai dengan prasangkaan hamba-Ku terhadap-Ku. Jika prasangkaannya baik terhadap-Ku, maka ia mendapatkan (kebaikan itu). Dan jika prasangkaannya buruk, maka ia mendapatkan (keburukan itu).'” [HR Imam Ahmad dan Ibnu Hibban]

 Ketiga: MENUNTUT ILMU 
Ilmu itu sangat penting. Ilmu dapat meluaskan dan melapangkan dada, sedangkan kejahilan (kebodohan) akan menyebabkan kesempitan, keterbatasan dan menyebabkannya tertahan. Setiapkali ilmu kita bertambah dan semakin luas, maka dada kita menjadi lapang dan luas.

Ibnul Qayyim berkata, “Ilmu dapat melapangkan dada dan meluaskannya hingga lebih luas dari dunia, sedangkan kejahilan menyebabkan kesempitan, keterbatasan dan menyebabkan tertahan. Setiapkali ilmu hamba bertambah luas, maka dadanya menjadi lapang dan luas. Namun ini tidak berlaku untuk semua ilmu. Hal ini hanya berlaku untuk ilmu yang diwariskan dari Rasulullah ØµَÙ„َّÙ‰ Ø§Ù„Ù„َّÙ‡ُ Ø¹َÙ„َÙŠْÙ‡ِ ÙˆَسَÙ„َّÙ…َ  , yaitu ilmu yang bermanfaat. Orang yang memiliki ilmu tersebut adalah orang yang paling lapang dadanya, paling luas hatinya, paling baik akhlak dan juga kehidupannya.”

KeempatMENGINGAT-INGAT NIKMAT  ALLAH  MELALUI DZIKIR DAN  DO'A
Wahai orang yang sempit dadanya dan keruh urusannya, angkatlah tanganmu dengan penuh ketundukkan kepada Kekasih-mu, sampaikan keluhan dan kesedihanmu kepada-Nya, dan alirkan air mata dihadapan-Nya. Ketahuilah, semoga Allah memeliharamu, bahwa Allah menyayangimu melebihi kasih sayang ayah, ibu, sahabat karib dan anak-anakmu kepadamu.

“Tidak ada Tuhan yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Allah Yang Maha Agung lagi Maha Penyantun. Tidak ada ilah yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Allah Rabb (Pemilik) 'Arsy yang agung. Tidak ada ilah yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Allah Rabb langit, Rabb bumi dan Rabb (Pemilik) 'Arsy yang mulia.'” [HR Al-Bukhari dan Muslim]


Keenam MELAKSANAKAN KEWAJIBAN
Memelihara dan senantiasa melaksanakan kewajiban, memperbanyak amalan-amalan sunnah berupaa shalat, puasa, shadaqah, (berbagai) kebaikan dan selainnya, merupakan sebab-sebab (turunnya) kecintaan Allah Ta'ala kepada hamba-Nya.

Dari Abu Hurairah  r.a dia berkata, “Rasululullah SAW  bersabda, 'Allah Ta’ala berfirman:

Barangsiapa yang memusuhi wali-Ku maka Aku umumkan perang kepadanya. Tidaklah hamba-Ku mendekatkan diri kepada-Ku dengan sesuatu yang lebih Aku cintai daripada yang telah Aku wajibkan kepadanya. Dan terus menerus hamba-Ku mendekatkan diri kepada-Ku dengan amalan yang sunnah hingga Aku mencintai dia. Jika Aku sudah mencintainya, maka Akulah pendengarannya yang dia mendengar dengannya, dan pandangannya yang dia memandang dengannya , dan tangannya yang dia menyentuh dengannya dan kakinya yang dia berjalan dengannya . Jikalau dia meminta kepada-Ku niscaya pasti akan Kuberi, dan jika dia meminta perlindungan kepada-Ku niscaya pasti akan Kulindungi.'” [HR. Al-Bukhari no. 6502]

 KetujuhMEMILIKI SAHABAT-SAHABAT YANG SHALIH
Rasa duka bisa sirna dengan hadirnya sahabat yang baik atau shalih dan shalihah. Berkumpul bersama teman-teman yang shalih, setia mendengar pembicaraan mereka, memetik buah dan arah pembicaraan mereka, maka duduk bersama mereka mendatangkan keridhaan Allah Yang Maha Penyayang dan membuat syaitan murka. Karena itu senantiasalah duduk dan bergaul bersama mereka, serta mintalah nasehat mereka, niscaya kau mendapati kelapangan dan kegembiraan dalam dadamu. Kemudian berhati-hatilah dirimu dengan kesendirian. Hati-hatilah untuk tidak sendirian tanpa teman, apalagi pada saat berbagai urusan menyusahkanmu. Karena syaitan akan menambah kelemahan pada seorang hamba jika ia seorang diri.

Kedelapan: MEMBACA DAN MENGKAJI  ISI AL-QUR'AN
Membaca Al-Qur'an dengan tadabbur dan penuh perhatian termasuk salah satu sebab terbesar untuk menghilangkan kesedihan dan kesusahan. Sebab, membaca Al-Qur'an dapat menentramkan hati dan melapangkan dada.

“(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah. Ingat, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tentram.” [QS. Ar-Ra'd : 28]

Ibnu Katsir mengatakan, “Yakni senang dan bersandar ke hariban-Nya, tentram saat mengingat-Nya, dan ridha kepada-Nya sebagai Penolongnya. Karena Allah berfirman, 'Ingat, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tentram. “ [QS. Ar-Ra'd : 28]

Yakni, ketentraman pasti terwujud karena berdzikir.

Karena itu, hendaklah kamu -semoga Allah merahmatimu- berkeinginan keras untuk memperbanyak membacanya di waktu-waktu malam dan siang. Mohonlah kepada Rabb agar bacaan Al-Qur'an mu menjadi sebab kelapangan dadamu. Sebab, selagi hamba menuju Rabb-nya dengan jujur, maka Allah membukakan untuknya keberkahan-Nya yang agung.

Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Rabb-mu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang ada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman.” [QS. Yunus : 57]

 Dan Kami turunkan dari Al-Qur'an sesuatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman, dan Al-Qur'an itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zhalim selain kerugian.” [QS. Al-Israa' : 82]

 Kesembilan MELAKUKAN KEBAIKAN KEPADA SESAMA
Berbuat baik kepada sesama dan memberi manfaat kepada mereka dengan apa yang kita miliki berupa harta dan kedudukan termasuk sebab yang dapat melapangkan dada. Sesungguhnya orang yang dermawan kepada orang lain adalah orang yang paling lapang dadanya dan paling baik jiwanya. Karena itu, berkeinginanlah untuk memberikan kebaikan kepada sesama, terutama kepada kedua orang tua dan orang-orang yang menjadi tanggung jawab kita.

Perhatikanlah tetangga dan teman-teman kita, jangan meremehkan kebaikan sekecil apa pun. Berusahalah untuk senang dengan kebaikan yang diperoleh orang lain, sebagaimana kita senang kebaikan tersebut kita peroleh. Lapang dadalah dalam menyelesaikan berbagai hajat saudara-saudara kita sesama kaum muslimin, niscaya kita akan menemukan kebahagiaan tanpa diragukan lagi.

Kesepuluh: MEMBUANG KEDENGKIAN HATI DAN BERKEINGINAN KERAS UNTUK MEMBERSIHKANNYA

Hati yang bersih adalah sebab terpenting yang dapat melapangkan hati, mendatangkan kegembiraan dan kebahagiaan untuknya. Sementara dendam dan dengki adalah penyakit hati yang paling berbahaya dan menyempitkannya.

Ibnul Qayyim mengatakan, “Diantaranya, bahkan yang terbesar adalah mengeluarkan (membuang) kedengkian hati. Ini termasuk diantara sifat-sifat tercela yang menyempitkan hati dan menyiksanya, serta menghalanginya untuk mendapatkan kebersihan hati. Sebab, ketikaa manusia melakukan sebab-sebab yang bisa melapangkan dadanya sedangkan ia tidak membuang sifat-sifat tercela tersebut dari hatinya, maka itu tidak berguna untuk melapangkan dadanya. Maksimal ia memiliki dua unsur yang masuk ke hatinya, dan hati tersebut akan dikuasai oleh unsur yang lebih dominan dari keduanya.

Karena itu, hendaklah dirimu -semoga Allah memeliharamu- berkeinginan keras untuk membersihkan hatimu dan menjauhi segalaa hal yang dapat menyempitkannya. Tinggalkanlah permusuhan, kebencian dan kedengkian terhadap orang lain. Cintailah orang lain sebagaimana kau mencintai dirimu sendiri, niscaya kau menjadi orang yang berbahagia di dunia dan akhirat.

Semoga Allah memberikan taufiq kepada kita semua untuk meraih kebaikan dan kebahagian di dunia dan akhirat.


Selasa, 23 September 2014

Belajar Kata Bijak dari Pak Muhammad Nuh (mendikbud)

Dalam kolom opini hari ini, Kompas 23/9//2014 bapak mendikbud  kita, Muhammad Nuh  menyatakan bahwa salah satu syarat kebiasaan orang memberikan apresiasi adalah dia sendiri pernah berprestasi atau merasakan betapa beratnya untuk berprestasi.

Menurutku pernyataan Pak Nuh sungguh sarat makna. Dan setiap orang punya kebebasan dan  kemampuan diri untuk mengambil makna dan hikmah dari pernyataan Pak Nuh.

Kalau  aku sendiri sangat setuju dengan pernytaan Pak Nuh. Yang pertama bahwa orang yang mudah mengapresiasi baik karya atau  kebaikan orang lain, minimal orang tersebut adalah orang yang bermutu baik: menghormati, andap asor, pembelajar, peduli, beradab dll.

Sebaliknya bagi orang yang tidak peduli atas karya dan kebaikan orang lain kecenderungan; pencemooh, pendengki, merasa benar, merasa lebih hebat, dll.

Pernyataan Pak Nuh  yang kedua orang bahwa yang suka mengapresiasi orang lain adalah orang yang berprestasi.. Orang yang berprestasi adalah orang yang  "linuwih". Minimal dia adalah berusaha menjadi lebih baik.

Sebaliknya orang yang "rendahan", dia cenderung memandang sesuatu dengan kaca mata negatif.

Yang terakhir, menurut Pak Nuh, untuk menjadi pribadi  berprestasi itu bukan pekerjaan ringan. Aku benar-benar bisa membenarkan dan merasakan. Teringat  tentang  masa  laluku,  sejak remaja aku haus prestasi, jungkir balik  dalam belajar, tapi masih saja prestasi tak bisa  kuraih dengan baik.

Cuma sekedar mengenang masa laluku. Aku mati-matian belajar dari  SD, SMP  sampai SMA, inginnya sih bisa juara satu. Eeeh ternyata  aku belum  pernah merasakan menjadi juara 1. Tapi lumayan juga, di SD  dan di SMP pernah juara dua walau hanya sekali. Sedangkan di SMA terpental  jauh, karena teman sekelasku memang cerdas-cerdas, rajin-rajin, pokoknya mereka sangat luar biasa. Kebetulan kelasku termasuk  kelas ungulan. Bagi yang melanjutkan ke PTN,  hampir seratus persen diterima melalui PTN favorit. Kabar terakhir yang menjadi dokter ada  lima, ada yang menjadi camat (alumni STPDN) dll.

Waktu kuliah? Semakin terpental.  Sobatku ternyata lebih berprestasi dan luar biasa juga. Sabar-sabar-sabar. Yang pentinng ,  aku sudah berusaha keras untuk  berprestasi walau hasilnya masih jauh dari impian. Ora opo-opo, aku harus ikhlas atau legowo  atas kelemahanku. Oh ya walau prestasi  akademikku jelek waktu kuliah, aku bisa mencari biaya sendiri untuk kuliah dari mendaftar  UMPTN sampai wisuda. Ya  cuma itulah  prestasiku.

Maksud tulisanku di bagian akhir, aku cuma menceritakan satu sisi jenis prestasi, yaitu prestasi akademik. Prestasiku yang bersifat akademik memang tak bisa diandalkan, ini memang kusadari sepenuhnya. Tapi aku selalu memotivasi diri sendiri juga kepada anak, istri dan para siswaku, untuk tetap happy walau kemampuan akademik rendah. Tentu masih banyak yang perlu digali  berbagai jenis prestasi , pada setiap insan. Tak  perlu risi dengan satu jenis prestasi yang kurang.

Minggu, 21 September 2014

Tak Ada Rahasia Untuk Menjadi Penulis Luar Biasa

Ada segelintir orang mengajukan  pertanyaan yang salah alamat,  maksudnya pertanyaannya ditujukan  kepadaku, " Pak bagaimana caranya menjadi penulis?".
Lho kok tanya ke aku? Aku saja bingung kok, aku juga masih belajar menulis. Sering juga  terlintas  di pikiranku, "Bagaimana, yaa supaya menghasilkan tulisan yang baik, dan syukur-syukur menghasilkan uang buanyaak. Nulis di blogku ini jelas tidak menghasilkan uang, memang ini tidak dijual belikan. No problem!. Rezeki tidak harus uang,  kan?".  Sebetulnya aku juga sering menulis, cuma modal nekat.

Bagi orang nekat harus menjawab dengan nekat pula. Kesimpulan pribadiku, kunci sukses di banyak bidang "nekat is the best".

Aku telah berkali-kali membaca kisah para penulis hebat, baik penulis international setingkat JK Rowling atau para penulis lokal. Ternyata kesimpulanku selama ini agak mendekati kebenaran: NEKAT IS THE BEST".

Menurutku nekat  dalam menulis dapat dimaknai sangat mendalam: motivasi tinggi untuk berkreasi, menggunakan waktu sebaik-baiknya untuk berkarya,  belajar dari kesuksesan penulis dsb. 

Penting. Ini ada kata-kata keren untuk memotivasi  diri dari  penulis International, Stephen King, “If you want to be a writer, you must do two things above all others: read a lot and write a lot.”

 Aku terinspirasi dari keterangan aquarius learning.com ada 7 cara untuk menjadi penulis sukses.   Cara tersebut telah kurangkum dan kumodivikasi menjadi rumus  "7M Sukses Penulis" , sebagai  berikut:

1.  Membaca dan Membaca.
      Ada input ada output. Kita mendengar untuk berbicara dan kita membaca untuk menulis. Seorang bayi tidak akan pernah bisa berbicara tanpa mendengar terlebih dahulu perkataan dari orang tuanya. Begitupun seorang penulis. Anda tidak akan bisa menulis tanpa membaca. Bacaan adalah modal awal Anda untuk membuat tulisan. 
2. Menentukan Genre Fiksi dan Non Fiksi
       “Sebenarnya ketika kita menulis apa yang kita suka, secara tidak langsung kita sudah memberi napas di buku itu” (Alanda Kariza, Penulis muda berbakat dan produktif)
        Mulailah menulis dari yang hal/bidang yang Anda sukai.
      Tentukan genre tulisan yang akan Anda tekuni. Biasanya ini tergantung pada karakter Anda. Jika Anda gemar berimajinasi dan sering memiliki ide cerita menarik, jenis tulisan fiksi seperti novel atau cerpen bisa Anda garap.
       Namun jika Anda lebih menyukai sesuatu yang ilmiah atau tips-tips praktis dalam kehidupan, jenis tulisan non fiksi bisa Anda tekuni.
 3. Menciptakan Lingkungan Kondusif
         Carilah mentor Anda dalam menulis. Hal ini bisa Anda dapatkan dari mengikuti pelatihan menulis maupun gabung di komunitas para penulis.
          Saat ini sudah banyak pelatihan menulis yang ditawarkan berbagai lembaga. Selain itu, beberapa komunitas saat ini juga sudah mulai banyak yang mewadahi para penulis pemula. Gabunglah ke dalamnya.
 4. Menyisihkan Waktu Per Hari Untuk Menulis
            Saya ingin memberi tahu Anda satu fakta menarik. Anda pasti sudah familiar dengan novel negeri 5 menara bukan? Yup, novel trilogi karangan Ahmad Fuadi tersebut berhasil tembus menjadi best seller dan sudah sukses diangkat ke layar lebar. Tahukah Anda bahwa sang penulis sebelumnya sama sekali tidak tahu menahu soal penulisan novel. Istrinyalah yang membelikan buku “How to Write a Novel”. Lalu apa kunci sukses beliau menulis novel?
         Ternyata ia hanya membutuhkan konsistensi. Ia hanya meluangkan 1,5 jam setiap harinya untuk menyelesaikan novelnya. Yup. Hanya 1,5 jam per hari untuk menulis dan sekarang novelnya sudah begitu fenomenal.
5. Melakukan  Kolaborasi dengan Penulis Lain
         Cara untuk cepat menghasilkan karya Anda dalam sebuah buku adalah dengan berkolaborasi. Ajaklah teman Anda yang sama-sama ingin menulis buku namun masih bingung caranya. Bicarakan konsep bukunya, buat outlinenya dan bagi tugas. Dengan begitu, pekerjaan menulis ini akan jauh menjadi lebih ringan dan tak disangka, dalam hitungan kurang dari satu tahun naskah Anda bisa jadi sudah diterbitkan! Anda akan menemukan buku bertuliskan nama Anda di rak-rak “new arrival” dalam toko buku. Pasti menyenangkan ya
6. Menentukan Deadline
         Nah yang tidak kalah penting adalah membuat batasan waktu dalam menulis. Kapan naskah Anda akan selesai? Beri batasan waktunya! Jika Anda ingin menerbitkan buku, buat batasan waktu misalkan 3 atau 4 bulan. Jika Anda ingin menulis sebuah artikel di media massa, tentukan pula waktunya misalnya 1 minggu. Begitupun jika Anda ingin menghasilkan ragam tulisan yang lain. Buatlah standar baku untuk tulisan Anda.
 7. Membuat Timeline 
        Setelah menentukan deadline kapan naskah Anda akan selesai, buatlah time line waktu bekerja Anda. Buatlah outline dari buku atau tulisan yang akan Anda tulis. Pecah dalam beberapa bab atau sub bab. Berapa waktu yang akan Anda pakai untuk setiap bab?
        Berapa lama Anda akan membuat outline? Setelah itu, berapa lama waktu yang Anda akan pakai untuk riset? Berapa lama waktu pengerjaan setiap bab? Berapa lama waktu untuk editing? Dan seterusnya.