DAFTAR LABELKU (klik saja jangan ragu-ragu)

Minggu, 04 Januari 2015

Bersemangat Dalam Kebaikan

Salah satu ciri orang yang diberi hidayah oleh Allah SWT  adalah bahwa seseorang tersebut  memiliki sifat enerjetik  (semangat) dalam kebaikan. Sedangkan orang yang dicabut nikmat hidayah dari Allah SWT, dia malas, nglokro, bahkan prustasi dalam menjalani hidup.

Baru saja aku mendapat motivasi dari pemberi tausiyah dalam acara arisan keluarga, pembicara berpesan: "Jangan  mudah mengeluh dan bersemangatlah  dalam kebaikan!". .

Berkenanan dalam semangat hidup,  Islam mengacu pada   istilah fastabiqul khairat. Ini merujuk pada firman Allah SWT sebagai berikut:

“Maka ber lomba2 lah kamu dalam berbuat kebaikan”. (Qs Al-Baqarah ayat 148)
 

“Dan tolong menolonglah kalian dalam kebaikan dan takwa & janganlah kalian tolong menolong dalam perbuatan dosa & permusuhan”. (Qs Al Maidah ayat 2 )

Kebetulan si pemberi tausiyah dalam arisan keluarga tersebut belum dikaruniai anak, padahal sudah menikah puluhan tahun. Aku sempat meneteskan air mata memperhatikan semangat hidupnya dan dalam menjalankan  ibadah. 

Dia menambahkan, "Kita  harus tetap bersemangat dalam  beramal ( beribadah )  dan menjalani hidup,  hidup di dunia ini tidak abadi. Pasti nanti kita akan mengahdapi pertanggungan jawab  di akherat kelak".

Rabu, 31 Desember 2014

Refleksi Diri Dalam Mendidik Anak

Sebenarnya aku sudah  lumayan tua, sebab sudah lebih dari lima belas tahun aku menikah. Anakku pun sudah empat. Namun, namanya manusia tetap saja sering lupa Ternyata aku pun perlu belajar dan evaluasi diri tiada henti unutk menjadi orang tua yang baik. Membaca adalah salah satu cara untuk memperbaiki diri.

Baru saja mendapat pembelajaran dari teman FB tentang kesalahan-kesalahan dalam mendidik anak. Temanku menulis keterangan  ulang dari Ummu Shofia dalam  kitab At-Taqshir Fi Tarbiyatil Aulad, Al-Mazhahir Subulul Wiqayati Wal Ilaj, Muhammad bin Ibrahim Al-Hamd]. Berikut ini cukup kuringkas saja; beberapa kesalahan dalam mendidik anak:

Pertama: Menumbuhkan Rasa Takut Dan Minder Pada Anak

Kadang, ketika anak menangis, kita menakut-nakuti mereka agar berhenti menangis. Kita takuti mereka dengan gambaran hantu, jin, suara angin dan lain-lain. Dampaknya, anak akan tumbuh menjadi seorang penakut : Takut pada bayangannya sendiri, takut pada sesuatu yang sebenarnya tidak perlu ditakuti. Misalnya takut ke kamar mandi sendiri, takut tidur sendiri karena seringnya mendengar cerita-cerita tentang hantu, jin dan lain-lain.

Kedua. Mendidiknya Menjadi Sombong, Panjang Lidah, Congkak Terhadap Orang Lain. Dan Itu Dianggap Sebagai Sikap Pemberani.
 Kesalahan ini merupakan kebalikan point pertama. Yang benar ialah bersikap tengah-tengah, tidak berlebihan dan tidak dikurang-kurangi. Berani tidak harus dengan bersikap sombong atau congkak kepada orang lain. Tetapi, sikap berani yang selaras tempatnya dan rasa takut apabila memang sesuatu itu harus ditakuti. Misalnya : takut berbohong, karena ia tahu, jika Allah tidak suka kepada anak yang suka berbohong, atau rasa takut kepada binatang buas yang membahayakan. Kita didik anak kita untuk berani dan tidak takut dalam mengamalkan kebenaran.
 
Ketiga. Membiasakan Anak-Anak Hidup Berfoya-foya, Bermewah-mewah Dan Sombong.
 Dengan kebiasaan ini, sang anak bisa tumbuh menjadi anak yang suka kemewahan, suka bersenang-senang. Hanya mementingkan dirinya sendiri, tidak peduli terhadap keadaan orang lain. Mendidik anak seperti ini dapat merusak fitrah, membunuh sikap istiqomah dalam bersikap zuhud di dunia, membinasakah muru’ah (harga diri) dan kebenaran.

 Keempat. Selalu Memenuhi Permintaan Anak
 Sebagian orang tua ada yang selalu memberi setiap yang diinginkan anaknya, tanpa memikirkan baik dan buruknya bagi anak. Padahal, tidak setiap yang diinginkan anaknya itu bermanfaat atau sesuai dengan usia dan kebutuhannya. Misalnya si anak minta tas baru yang sedang trend, padahal baru sebulan yang lalu orang tua membelikannya tas baru. Hal ini hanya akan menghambur-hamburkan uang. Kalau anak terbiasa terpenuhi segala permintaanya, maka mereka akan tumbuh menjadi anak yang tidak peduli pada nilai uang dan beratnya mencari nafkah. Serta mereka akan menjadi orang yang tidak bisa membelanjakan uangnya dengan baik.


Kelima. Terlalu Keras Dan Kaku Dalam Menghadapi Mereka, Melebihi Batas Kewajaran.
 Misalnya dengan memukul mereka hingga memar, memarahinya dengan bentakan dan cacian, ataupun dengan cara-cara keras lainnya. Ini kadang terjadi ketika sang anak sengaja berbuat salah. Padahal ia (mungkin) baru sekali melakukannya.
 
Keenam. Terlalu Pelit Pada Anak-Anak, Melebihi Batas Kewajaran
 Ada juga orang tua yang terlalu pelit kepada anak-anaknya, hingga anak-anaknya merasa kurang terpenuhi kebutuhannya. Pada akhirnya mendorong anak-anak itu untuk mencari uang sendiri dengan bebagai cara. Misalnya : dengan mencuri, meminta-minta pada orang lain, atau dengan cara lain. Yang lebih parah lagi, ada orang tua yang tega menitipkan anaknya ke panti asuhan untuk mengurangi beban dirinya. Bahkan, ada pula yang tega menjual anaknya, karena merasa tidak mampu membiayai hidup. Naa’udzubillah mindzalik

 Ketujuh. Tidak Mengasihi Dan Menyayangi Mereka, Sehingga Membuat Mereka Mencari Kasih Sayang Diluar Rumah Hingga Menemukan Yang Dicarinya.

Fenomena demikian ini banyak terjadi. Telah menyebabkan anak-anak terjerumus ke dalam pergaulan bebas –waiyadzubillah-. Seorang anak perempuan misalnya, karena tidak mendapat perhatian dari keluarganya ia mencari perhatian dari laki-laki di luar lingkungan keluarganya. Dia merasa senang mendapatkan perhatian dari laki-laki itu, karena sering memujinya, merayu dan sebagainya. Hingga ia rela menyerahkan kehormatannya demi cinta semu.
 
Kedelapan. Hanya Memperhatikan Kebutuhan Jasmaninya Saja.
 Banyak orang tua yang mengira, bahwa mereka telah memberikan yang terbaik untuk anak-anaknya. Banyak orang tua merasa telah memberikan pendidikan yang baik, makanan dan minuman yang bergizi, pakaian yang bagus dan sekolah yang berkualitas. Sementara itu, tidak ada upaya untuk mendidik anak-anaknya agar beragama secara benar serta berakhlak mulia. Orang tua lupa, bahwa anak tidak cukup hanya diberi materi saja. Anak-anak juga membutuhkan perhatian dan kasih sayang. Bila kasih sayang tidak di dapatkan dirumahnya, maka ia akan mencarinya dari orang lain.

 Kesembilan. Terlalu Berprasangka Baik Kepada Anak-Anaknya
 Ada sebagian orang tua yang selalu berprasangka baik kepada anak-anaknya. Menyangka, bila anak-anaknya baik-baik saja dan merasa tidak perlu ada yang dikhawatirkan, tidak pernah mengecek keadaan anak-anaknya, tidak mengenal teman dekat anaknya, atau apa saja aktifitasnya. Sangat percaya kepada anak-anaknya. Ketika tiba-tiba, mendapati anaknya terkena musibah atau gejala menyimpang, misalnya terkena narkoba, barulah orang tua tersentak kaget. Berusaha menutup-nutupinya serta segera memaafkannya. Akhirnya yang tersisa hanyalan penyesalan tak berguna.


Selasa, 30 Desember 2014

Refleksi Diri di Akhir Tahun atas Rumah Tangga Kami

Bingung juga, mau ngapain di liburan panjang.  Sebetulnya kami ingin  piknik dan berbelanja. Namun ternyata dananya belum ada.  Daripada bengong pokoknya nulis saja.

Tulisanku ini bukan teori dan angan-angan belaka. Bukan  juga bermaksud untuk kepentingan  membanggakan diri. Aku menulis sebisanya, semoga Allah SWT meridloinya. 

Sehari lagi sudah pergantian tahun. Kesempatan emas untuk refleksi diri.  Tak terasa usia rumah tangga kami tidak muda lagi. Ternyata sudah lima belasan tahunan. Dan Alhamdulillah rumah tangga kami sangat membahagiakan. Selama belasan tahun, kami tidak pernah bertengkar. Ini beneran lho!, keempat anak kami belum pernah sama sekali mengetahui kalau kami bertengkar. Belum pernah ada piring/gelas  terbang sebagai wujud kemarahan. Tidak percaya silahkan tanya saja pada anak-ank atau para tetangga kami!. Wah, wah. Bukan untuk wah-wahan lho!

Di pengujung tahun kami perlu mawas diri dan menjaga keistiqomahan atas keharmonisan kami, semoga kebahagian kami abadi.  Tentu, doa kami, kebahagiaan kami terbawa sampai di akherat  nanti.

Sekali lagi ini bukan bermaksud berteori dan menyombongkan diri. Sejak belum menikah, kami sudah giat berdoa, supaya jika kami menikah, semoga Allah SWT memberikan keluarga sakinah, mawadah dan warrohmah. Kami tidak berpacaran, kami dijodohkan.Terbukti, tanpa pacaran  kami  hidup bahagia. Jelas, Allahlah pembimbing kami.

Lalu, aku akan bertutur tentang tip kami untuk menciptakan surga dalam rumah tangga;

1.    Menjadikan agama Islam sebagai pondasi keluarga.
Kenapa agama  Islam sebagai pondasinya? Islam adalah keyakinan kami. Karena tidak dapat dipungkiri bahwa keluarga adalah batu pertama untuk membangun istana masyarakat muslim dan merupakan madrasah iman yang diharapkan dapat mencetak generasi-generasi yang shalih dan shalihah yang mampu menegakkan kalimat Allah di muka bumi.

Rasulullah saw pernah bersabda, “Janganlah kamu menikahi wanita karena kecantikannya, sebab kecantikan itu akan lenyap dan janganlah kamu menikahi mereka karena hartanya, sebab harta itu akan membuat dia sombong. Akan tetapi, nikahilah mereka karena agamanya, sebab seorang budak wanita yang hitam dan beragama itu lebih utama.” (H.R. Ibnu Majah).

2.   Menjadikan cinta kasih sebagai atapnya.
Cinta Kasih adalah sesuatu yang mesti ada dalam sebuah pernikahan, karena cinta merupakan bumbu perkawinan. Jika pernikahan dibarengi dengan cinta, maka pernikahan akan terasa indah, penuh dinamika.

Dalam salah satu hadits dikisahkan, bahwa Mughirah bin Syu’bah telah meminang seorang gadis, kemudian Rasulullah saw memberikan nasehatnya: ”Lihatlah gadis tersebut terlebih dahulu, karena dengan melihatnya bisa menjamin kelangsungan dan keharmonisan engkau berdua” (H.R. At-Tirmidzi, An-Nasa’i, Ibnu Majah dan Ahmad).

3.    Menghiasi keluarga dengan jiwa sabar dan syukur.
Rasulullah saw bersabda, ”Sungguh menakjubkan urusan seorang mukmin, semua urusannya baik baginya dan kebaikan itu tidak dimiliki kecuali oleh seorang mukmin. Apabila dia mendapat kesenangan dia bersyukur dan itulah yang terbaik untuknya. Dan apabila mendapat musibah dia bersabar dan itulah yang terbaik untuknya.” (H.R. Muslim).

Kami pun masih pada tataran belajar  kesyukuran. Eeeh baru belajar saja sudah bahagia. Keluarga  bahagia/ sakinah terbentuk bukan karena kosongnya kesulitan, ujian, dan problematika hidup. Tapi, ia terbentuk karena sikap dan cara menyikapinya dengan benar, yaitu dengan menanamkan sikap sabar dan syukur.
4.    Menjadikan  MODELLING (keteladanan)  sebagai cara utama dalam mendidik anak-anak.
Ali bin Abi Thalib pernah berpesan, ”Didiklah anak-anakmu dengan bijak, karena mereka akan mengalami zaman yang tidak akan engkau alami”. Banyak cara dalam mendidik anak namun mendidik dengan memberikan teladan adalah yang paling utama. Anak belajar dengan mudah karena orang tua menjadi model bagi sang anak. 

Semoga Bermanfaat. Salam Sukses Sejati!

Memegang Kejujuran: Masa Depan Penuh Keberkahan

Kompas Senin, 29/12/2014 mengangkat kisah nyata: Satu Kejujuran yang Mengantarkan pada Kesuksesan. 

Dikisahkan ada seorang pemuda  kuli bangunan yang berawal menemukan HP senilai sekitar 15 Juta. Namun, pemuda tersebut tidak berniat menjualnya,  lalu dikembalikan ke pemiliknya, melalui kontak telephone.

Tidak disangka, ternyata pemilik HP adalah orang yang sangat kaya. Singkat cerita, pemuda disekolahkan  oleh pemilik HP ke PT, dibelikan spd motor dan diberi pekerjaan.  Singkatnua, kini pemuda tersebut menjadi direktur sebuah hotel berbintang. Pemuda tersebut adalah Dwi Saputra dari Solo.

Kini aku menasihati dir sendiri; pegang kejujuran secara konsisten/ istiqomah, memiliki hidup penuh berkah, kenapa tidak? . Jujur kepada diri sendiri, jujur kepada orang lain, dan yang pasti  menyadari  bahwa  Allah  Maha Mengetahui dan Berkuasa.

Akhirnya,  kutulis kembali  beberapa nasihat para ustadz yang hebat:  manfaat  memegang nilai-nilai kejujuran:

Pertama, jujur  akan mengantarkan ke surga. Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya kejujuran akan mengantarkan kepada kebaikan dan kebaikan akan mengantarkan ke surga … dan sungguh kebohongan akan mengatarkan kepada dosa, dan dosa akan mengantarkan kepada neraka .…” (HR Bukhari-Muslim).

Kedua, jujur akan melahirkan ketenangan.
Rasulullah SAW bersabda, “… maka sesungguhnya kejujuran adalah ketenangan dan kebohongan adalah keraguan .…” (HR Turmidzi). Orang yang selalu jujur akan selalu tenang, sebab ia selalu membawa kebenaran. Sebaliknya, para pembohong selalu membawa kebusukan dan kebusukan itu membawa kegelisahan akibat kebusukannya.
Ketiga, jujur disukai semua manusia. Abu Sofyan pernah ditanya oleh Heraklius mengenai dakwah Rasulullah SAW.  Abu Sofyan menjelaskan bahwa di antara dakwahnya adalah mengajak berbuat jujur. (HR Bukhari-Muslim).

Rasulullah SAW terkenal  dengan gelar Al Amin (bisa dipercaya).  Bahkan, sebelum kedatangan Islam, beliau sudah masyhur sebagai orang yang jujur. Orang-orang kafir Makkah pun mengakui kejujuran Rasulullah SAW, sekalipun mereka tidak beriman.  Selain itu, mereka juga selalu menitipkan barang berharga kepada Rasul SAW.

Keempat, jujur akan mengantarkan pelakunya pada derajat tertinggi.
Rasulullah SAW bersabda, “Siapa yang memohon dengan jujur untuk mati syahid, (maka ketika ia wafat) ia akan tergolong syuhada sekalipun mati di atas kasurnya.” (HR Muslim).

Dan kelima, jujur akan mengundang rezeki dan  keberkahan. Rezeki di sini dalam artian yang luas. Rezeki lahir dan bathin atau rezeki langsung dan tidak langsung. dll Nabi Muhammad SAW pernah mengatakan bahwa seorang pembeli dan pedagang yang jujur dalam melakukan transaksi perdagangannya maka ia akan diberkahi oleh Allah. Sebaliknya, jika menipu maka Allah akan mencabut keberkahan dagangannya. (HR Bukhari Muslim). Wallahu a’lamu bisahwab. Dan SALAM SUKSES SEJATI

Menutupi Kelemahan Lewat Tulisan

Bisa dipastikan bahwa setiap manusia memiliki  kelemahan, titik kelemahan di sini bisa kepemilikan  aib, tract record yang kurang baik, kesalahan, kebodohan,  mungkin juga  ketidakjujuran dll, yang jelas intinya sesuatu yang membikin kita tidak nyaman mengenangnya; karena pernah melakukanya walau hanya sekali. Salah satunya ini  aku sendiri.

Aku  berusaha pantang menyerah dalam menutupi  kelemahan diri. Aku pun juga harus ikhlas bahwa aku  juga memiliki kelemahan. Jelas, aku masih jauh dari kesempurnaan. Tak akan pernah kulupakan nasihat dari ustadzku berdasar suatu hadis: bertaqwalah kepada Allah SWT di manapun kamu berada. Iringilah sesuatu yang buruk (baca: kelemahan, aib, dosa dll) dengan perbuatan baik niscaya  kelemahanmu akan tertutupi, juga tutupilah aib orang lain. Allah akan menutupi aib kalian.

Makanya, aku semakin termotivasi untuk menutupi kelemahan salah satunya   lewat  menulis,  dan inilah  cara mudah  aku menutupi kelemahan diri. Sekaligus menulis adalah sarana menasihati dan memotivasi diri sendiri.

Lebih jauh lagi dengan menulis, aku mendapat  segi positif  yang lain: 

1. Menularkan/ berbagi ide/pemikiran.
Ide/pemikiran yang dimiliki oleh seseorang jika tidak ditulis dan di share ke orang lain, maka ide/pemikiran tersebut akan sirna dengan sia-sia, padahal mungkin saja ide/pemikiran tersebut bisa membantu menyelesaikan masalah orang lain, sehingga bermanfaat.
2. Mengobati stress.
Seseorang yang mau  menulis bisa melampiaskan perasaannya ke dalam tulisan. Perasaan senang atau stress bisa dituangkannya ke dalam tulisan. Menuangkan tulisan sama saja dengan bicara pada diri sendiri. Kita seakan-akan sedang berkomunikasi dengan diri kita sendiri.
3. Mengisi waktu   lebih efektif
Sebagian orang begitu sibuk  bekerja sampai merasa kekurangan waktu, tapi di sisi lain banyak juga orang yang menyia-nyiakan waktunya. Bagi orang yang senang bekerja dan tidak mau membuang waktunya dengan percuma, maka aktivitas menulis bisa dijadikan cara untuk mengisinya.
4. Mencari uang.
Melalui karya tulisan jika dijalankan dengan serius bisa menghasilkan uang yang tidak sedikit. Memang, kebanyakan orang menempatkan aktivitas menulis hanya sekedar hobi atau sebagai penghasilan tambahan, tetapi jika benar-benar ditekuni bisa menghasilkan uang yang banyak dan tidak kalah menarik dengan profesi lainnya.
5. Menasihati  
Menasiahti diri sendiri atau orang lain adalah bentuk  komunikasi. Berkomunikasi di sini  bisa dilakukan dengan cara tertulis. Tentu saja ada perbedaan anatar berkomunikasi secara verbal (bicara) dan lisan (melalui tulisan). Meskipun keduanya merupakan aktivitas berkomunikasi yang bertujuan menyampaikan sesuatu.

Dengan menulis, kita berharap semakin lebih baik. Selamat tinggal: kelemahan, kebodohan, dan aib diri, dan SALAM SUKSES SEJATI!

Minggu, 28 Desember 2014

Sabar Bersama Anak Nakal

Baru saja aku  mendapat pembelajaran dari buku "Chicken Soup for the Teenage  Soul", dalam kisah nyata: "She  Didn't Give Up on Me". Diceritakan seorang ibu yang memiliki kesabaran luar biasa  dalam menghadapi anak perempuannya (6 tahun) yang sangat kurang ajar. 

Anaknya sering marah-marah dan suatu waktu membentak ibunya: I hate you  I don't want to  live  here with you!...... Ibunya tidak marah dan tidak terlalu serius menanggapinya, lalu sambil memeluknya dan  berkata:   "We're family, and family don't  give up on each other".(Kita keluarga dan keluarga tak menyerah satu sama lain). Anaknya terdiam.

Singkatnya ibu memiliki keunggulan: tidak hanya  memiliki kesabaran luar biasa, juga pantang menyerah  dalam menghadapi kekurangajaran putrinya.  Pada akhirnya anaknya yang nakal lambat laun bersamaan dengan perubahan usianya, dia berubah menjadi anak yang baik dan terinspirasi  ingin menjadi ibu yang  sabar seperti ibunya.

Sebetulnya ceritanya panjang. Aku sempat membaca secara berulang kisah ibu yang sabar dan aku meneteskan air mata: aku harus belajar menjadi sabar dan lebih baik kepada ortuku dan kepada anakku.  Lalu aku mengumpulkan beberapa nasihat bagaiman  menjadi sabar. Berikut ini nasihat supaya kita  tidak mudah marah  dalam menghadapi anak kita yang nakal:

1.  Bersyukur . Seberat apapun rintangan dalam mendidik anak, tetap saja kita jauh lebih beruntung dan bahagia daripada para orang tua yang belum pernah memiliki anak.
 2. Berwudlu. Islam mengajarkan supaya kita  menjaga wudlu. Apalagi saat marah. 
 3. Bertanya pada diri sendiri apakah bermanfaat atas kemarahan kita. Sebelum meluapkan kemarahan dengan kata-kata yang penuh emosi pada anak kita, pikirkan sejenak apakah kata-kata kita akan bermanfaat dan akan semakin mendidik anak, atau malah mengajarkan kekerasan pada anak
 4. Membayangkan jika kemarahan kita diketahui orang lain. Apa yang  kita rasakan bila kemarahan kita pada anak ternyata diketahui orang lain? Pastinya  kita  akan merasa malu sebagai orang tua. Kita sudah tahu tentu: Malu sebagian dari iman 
5. Mengingat seseorang yang penyabar. Hampir di setiap keluarga, selalu ada seseorang yang benar-benar memiliki kesabaran yang kuat. Biasanya orang itu adalah orang tua kita, ayah dan ibu. Coba kita bayangkan bagaimana sikap  ibu kita yang penyabar bila menghadapi kesulitan mendidik anak seperti yang  kita alami. Dengan kata lain, tirulah kesabaran orang lain!
Semoga bermanfaat dan  SALAM SUKSES SEJATI!



Sabtu, 27 Desember 2014

Ngugemi "Pitutur Luhur"

        Sumangga nggayuh kaluhuran kanthi ngugemi wulangan Jawa. Salah satunggaling sarana nggayuh kaluhuran migatosaken pututur luhur saking para winasis.
          Kados dene pituturipun para winasis bilih dados tiyang  Jawa mboten  perlu minder, nglokro alias  mboten  semangat alias mboten nggadhahi  sifat "GAMBATTE".  Mesti tiyang ingkang  nglokro bakale kujur songo likur.
          Pramila sumangga sami  tancut taliwondo, dados tiyang ingkang  mongkok trumape awake dhewe mboten mongkokake utawi mbanggaake tiyang sanes. Tur dados  tiyang ingkang ngedohi  wewatak iri, drengki, jahil  lan methakil.

       Dados wong  Jawa larang regane. Cobi kita gatosaken. WEDHUS JOWO LUWIH LARANG TINIMBANG WEDHUS  GEMBEL, GULO JOWO LUWIH LARANG TINIMBANG SAKARIN, ASEM JOWO LUWIH LARANG TINIMBANG CUKA, PITIK JOWO LUWINH LARANG TINIMBANG PITIK BROiLER. LAN LIYO LIANE.

           Sepisan malih  sumangga tetep semangat!. Ing ngandhap niki Maskatno Giri nulis malih pitutur luhur soking gurunipun  ingkang luhur budinipun, kanthi usaha sae  atinipun ugi  mboten  sombong  YEN mboten  BOLO mboten  BAKAL kulo  KANDANI, Ing ngandap puniko kagem MOTIVASI DADos KAWULO SUKSES SEJATI:

  1. Ing samubarang gawe ojo sok wani mestek ake, awit akeh lelakon kang    kebak sambekalane sing ora biso dinuga tumibane .                Dalam hal apapun jangan terlalu berani untuk memastikan, karena banyak kejadian yg sarat dengan berbagai rintangan yg tak dapat kita duga kapan akan terjadi.
  2.  Jer koyo unine pepenget, “Menowo manungsa iku yo pancen kudu tansah iktiyar, nanging papestene tetep dumunung ono ing asta-Ne Pangeran Kang Maha Wikan”. Mulo ora sak mesthine yen manungso iku nyumurupi bab-bab sing durung mesti kelakon. Sak umpomo nyumurupono, prayoga ojo diblak-blak ake marang wong liyo, awit temahane hamung bakal murihake blai.                                              Sebagaimana bunyi sebuah kata peringatan bahwa “Manusia itu memang harus selalu berusaha, tapi kepastiannya tetap hanya ada di tangan Allah Yang Maha Tahu”. Jadi tidak semestinya kalau manusia itu mengetahui hal-hal yg belum tentu terjadi. Kalaupun dapat (kesempatan) untuk mengetahuinya, sebaiknya jangan diberitahukan secara jelas dan gamblang kepada orang lain, sebab ketika digunakan untuk keperluan yg tidak baik, justru hal itu akan membuatnya celaka.
  3. “Sabar iku ingaran mustikaning laku, jumbuh karo unine bebasan, “sabar iku kuncining swarga,” ateges marganing kamulyan.        Bertingkah laku dengan mengedepankan kesabaran itu ibaratkan sebuah hal yg sangat indah dalam sebuah kehidupan, sama seperti bunyi sebuah peribahasa, berlaku sabar itu adalah “jalan utama” untuk mendapatkan “surga”yang berarti ketentraman dan kedamaian dalam menjalani kehidupan.
  4. Sabar iku lire momot kuwat nandhang sakehing coba lan pandhadharaning ngaurip, nanging ora ateges gampang pepes kentekan pengarep-arep. Suwalike malah kebak pengarep-arep lan kuwawa nampani apa bae kang gumelar ing salumahe jagad iki..      Sabar itu merupakan sebuah kemampuan untuk menahan segala macam godaan dalam hidup, yg tentunya nanti bisa untuk mendewasakan diri kita masing-masing, namun bukan berarti lalu kita mudah kehilangan pengharapan. Sebaliknya kita harus menjalaninya dengan penuh pengharapan dan seolah-olah mampu untuk mendapatakan apa saja yg ada di dunia ini. (Tentunya dengan disertai rasa mawas diri dan kepasrahan).

5M Sikap Hidup dalam Dosa dan Salah

Menurutku dosa dan salah itu beda. Dosa (dari bahasa Sansekerta: doá¹£a) adalah suatu istilah yang terutama digunakan dalam konteks agama untuk menjelaskan tindakan yang melanggar norma atau aturan yang telah ditetapkan  Allah SWTatau  berdasar Wahyu Illahi.

Namun, salah  biasanya  berhubungan non Ketuhanan.  Salah belum tentu sesuatu yang berkonskuensi dapat balasan dari Allah SWT. Misalnya salah menempatkan sesuatu, salah tulis dll. 

Baik dosa atau salah, pasti pernah dilakukan oleh manusia/ Kalau tidak pernah  melakukan dosa dan salah berarti  bukan manusia.

Lalu bagaimana sikap terbaik kita dalam memahami dosa dan salah yang telah kita pernah lakukan? 5 M sikap  bijak dalam menghadapi dosa dan salah.

1. Memohon  Ampun dengan Tulus

Jika kita telah melakukan  dosa atau kesalahan , sangat penting bagi kita  untuk segera meminta ampun dengan sungguh-sungguh. 

Ya jelas, kalau itu dosa harus minta ampun kepada Allah SWT. Sedangkan jika kita melaukan kesalahan dengan manusia kita juga harus meminta maaf atau minta ridlonya atas kesalahan kita.  Pastikan bahwa itu adalah betul-betul suatu kecelakaan yang tidak akan terulang.

2. Menghindari Menjadi Seorang Yang ’Perfectionist’

Tidak ada manusia sempurna.  Manusia yang merasa perfect atau sempurna , berarti mereka calon orang stress. 

3. Memahami Mengapa   Harus Ada Dosa  Dan Kesalahan

Dosa-dosa  atau kesalahan-kesalahan  muncul membuktikan bahwa kita manusia adalah makhluk yang lemah.  Dengan salah dan dosa kita perlu legowo  atau ikhlas atas berbagai kelemahn kita.

4. Menghindari Mengulang Kesalahan Yang Sama

Kita  harus menghindari perasaan   berdosa atau bersalah yang terus menerus karena telah berbuat kesalahan. Allah SWT Maha Pengampun. Sikap tepat tentu tidak mengulangi kesalahan yang sama.

5. Menyadari Bahwa Kesalahan Adalah Kesempatan Untuk Belajar

Dari kesalahan-kesalahan yang telah kita  buat, tentu saja kita  akan belajar   semakin berkembang dan bijak. 

Semoga bermanfaat dan Salam Sukses Sejati!

Jumat, 26 Desember 2014

Menjadi Sehat Karena Meneladani 7 Tip Sehat Ala Nabi Muhammad SAW

Baru saja aku mendapatkan pencerahan  dari motivasi kesempurnaan nabi SAW dalam menjaga kesehatannya bersumber dari  materi khutbah sholat jum'ah dan dari blog motivasi sehat Islami.

Berikut ini tujuh Tip sehat  ala  Rasulullah Shallahu’alaihi wasallam :
  1. Bangun Sebelum Subuh
    Asupan awal ke dalam tubuh Rasulullah adalah udara segar pada waktu subuh. Beliau bangun sebelum subuh dan melaksanakan qiyamul lail. Para pakar kesehatan menyatakan, udara sepertiga malam terakhir sangat baik dan belum terkotori oleh zat-zat lain, sehingga sangat bermanfaat untuk optimalisasi metabolisme tubuh. Hal itu sangat besar pengaruhnya terhadap vitalitas seseorang dalam aktivitasnya selama seharian penuh.
  2. Menjaga Kebersihan Mulut dan Gigi
    Di pagi hari, Rasulullah saw menggunakan siwak untuk menjaga kesehatan mulut dan gigi. Organ tubuh tersebut merupakan organ yang sangat berperan dalam konsumsi makanan. Apabila mulut dan gigi sakit, maka biasanya proses konsumsi makanan menjadi terganggu.
  3. Sarapan Air Dingin dicampur Madu
    Di pagi hari pula Rasulullah saw membuka menu sarapannya dengan segelas air dingin yang dicampur dengan sesendok madu asli. Khasiatnya luar biasa. Dalam Al Qur’an, madu merupakan syifaa (obat) yang diungkapkan dengan isim nakiroh menunjukkan arti umum dan menyeluruh. Pada dasarnya, bisa menjadi obat berbagai penyakit. Ditinjau dari ilmu kesehatan, madu berfungsi untuk membersihkan lambung, mengaktifkan usus-usus dan menyembuhkan sembelit, wasir dan peradangan.
  4. Menjaga pola makan. Rasulullah  sudah terbiasa tidak kekenyangan; sepertiga bagian perutnya untuk makanan, dua pertiga yang lain untuk udara dan air.
  5. Menghindari kekotoran hati. Rasulullah dalam sirahnya tak pernah punya rasa dendam, iri dengki, sombong dll. Pasti kebersiahan hati pemicu sehatnya fisik.
  6. Tidak langsung tidur setelah makan
    Rasulullah saw tidak langsung tidur setelah makan malam. Beliau beraktivitas terlebih dahulu supaya makanan yang dikonsumsi masuk lambung dengan cepat dan baik sehingga mudah dicerna. Caranya juga bisa dengan shalat. Rasulullah saw bersabda,” Cairkan makanan kalian dengan berdzikir kepada Allah SWT dan shalat, serta janganlah kalian langsung tidur setelah makan karena dapat membuat hati kalian menjadi keras”. (HR Abu Nu’aim dari Aisyar r.a).
  7. Berolahraga
    Rasulullah saw sering menyempatkan diri untuk berolahraga. Terkadang beliau berolahraga sambil bermain dengan anak-ana dan cucu-cucunya. Pernah pula Rasulullah lomba lari dengan istri tercintanya, Aisyah r.a..........Semoga Bermanfaat . Salam Sukses Sejati.

Rabu, 24 Desember 2014

"Common Mistakes in English" atau kesalahan-kesalahan umum dalam Bahasa Inggris

Cuma bengong? Jangan dong! Belajar bahasa Inggris? Tentu  waktumu lebih berarti. Mengunjungi blognya Maskatno Giri semoga  tidak sia-sia. 

Berbagi tentu lebih utama. Ada pesan tertulis dari pembaca untuk blogku: mbok ya ditambahi materi ajar bahasa Inggrisnya, biar membantu para siswa!. Oke jawabku. 

Berbagai blog sebenarnya telah berbagi tentang materi ajar bahasa Inggris  dan kini kuposting ulang yang bersumber dari blog-blog pembelajaran bahasa  Inggris. Maskatno Giri berusaha terus baik hati dan tidak sombong atau bangga diri,  pokoknya terus  berbagi tiada henti, "yen ora bolo ora tak kandani".

Berikut ku sedikit contoh  "  Common Mistakes in English atau kesalahan-kesalahan umum dalam Bahasa Inggris"

1. Lose dan Loose

- Lose/lost (verb) mempunyai arti antara lain: kalah, kehilangan/menghilangkan, melewatkan. Contoh kalimat:
I lost my wallet (Saya kehilangan dompet saya).
Don’t lose to your opponent (Jangan kalah sama lawanmu).
I don’t want to lose you (Saya tidak ingin kehilangan kamu).
- Lost (adjective): hilang, membingungkan, lenyap, mati. Contoh kalimat:
I’m lost (Saya tersesat).
She was lost when he started to explain the theories of quantum physics (Dia bingung ketika dia mulai menjelaskan teori fisika quantum)
- Loose (adjective): longgar, mudah, bebas. Contoh kalimat:
The t-shirt is very loose on me (Kaosnya sangat longgar di saya).
Perbandingan:
Lose yourself dan loose yourself (bebaskan dirimu), di sini loose kurang tepat karena dibutuhkan verb sebelum kata yourself (reflexive pronoun). Bila menggunakan kata loose maka perlu dirubah menjadi verb hingga menjadi loosen yourself. Bentuk adverb dari loose adalah loosely.

2. Live, Leave, Alive, dan Life

- Live (verb): tinggal, hidup Contoh kalimat:
I live in Solo (Saya tinggal di Solo -sekarang-)
She lives in Solo (Dia tinggal di Solo -sekarang-)
I lived in Australia 4 years ago (Saya tinggal di Australia 4 tahun yang lalu -lampau-).
He lived for 25 years (Dia hidup selama 25 tahun).
- Live, alive (adjective): hidup, langsung, bekerja, penting. Contoh kalimat:
I feel alive (Saya merasa hidup).
He is a lively (adverb) person (Dia adalah orang yang hidup/aktif).
I saw the Slash concert live (Saya melihat konser Slash langsung).
- Life, lives (noun): nyawa, hidup, kehidupan. Contoh kalimat:
It’s my life (Ini hidup saya).
Save our lives (Selmatkan hidup kami).
- Leave (verb): meninggalkan. Contoh kalimat:
Don’t leave me (jangan tinggalkan saya).

3. Brought dan Bought

- Brought: bentuk lampau dari kata bring yaitu membawa. Contoh kalimat:
He brought my bags to the car (Dia membawa tas-tas saya ke mobil).
- Bought: bentuk lampau dari kata buy yaitu membeli. Contoh kalimat:
She bought an ice cream sundae (Dia membeli satu ice cream sundae).

4. Quite dan Quiet

- Quite (adverb): agak. Contoh kalimat:
He is quite short (Dia agak pendek).
-Quiet (adjective): sunyi. Contoh kalimat:
Please be quiet (Mohon jangan berisik).

5. Practice dan Practise

- Practice (noun): latihan, praktik, kebiasaan. Contoh kalimat:
Music practice needs a lot of concentration (Latihan musik butuh banyak konsentrasi).
- Practise (verb): berlatih, melakukan, menjalankan, melakukan. Contoh kalimat:
She needs to practise her French (Dia perlu melatih bahasa Perancisnya).

6. Save dan Safe

- Save (verb): menyimpan, menyelamatkan, menabung. Contoh kalimat:
Save your money in the bank (Simpan uangmu di bank).
Somebody save me (Seseorang selamatkan saya).
- Safe (adjective): aman, baik-baik saja. Contoh kalimat:
I feel safe (Saya merasa aman).
Oke teman-teman segitu dulu, kalau ada kata-kata lain yang ingin dibahas langsung contact saja (lihat detailnya di tab info) atau langsung comment.
Oh ya ada video untuk catatan materi ini karena pengucapan untuk kata-kata tersebut berbeda antara yang satu dengan yang lainnya.
Lebih Lengkap ku share tambahan kesalahan umum bersumber dari Englishindo.com


No
Kesalahan Umum
Semestinya
1
Look – It rains
Look – It is raining
2
It’s often raining here
It often rains here
3
When I was 20 I was smoking
When I was 20 I smoked
4
I have seen Louis yesterday
I saw Louis yesterday
5
We’re living here since April
We’ve been living here since April
6
I’ll phone you when I will arrive
I’ll phone you when I arrive
7
I’m not believing him
I don’t believe him
8
I am born in Chicago
I was born in Chicago
9
My sister has 15 years
My sister is 15 (years old)
10
I have cold in this house
I am cold in this house
11
I can to swim
I can swim
12
I must see the dentist yesterday
I had to see the dentist yesterday
13
I want go home
I want to go home
14
I come here for study English
I come here to study English
15
I drove there without to stop
I drove there without stopping
16
Where I can buy stamps?
Where can I buy stamps?
17
Is ready my new office?
Is my new office ready?
18
I’m no asleep
I’m not asleep
19
She looked, but she didn’t see nothing
...she didn’t see anything/….she saw nothing
20
Where is station?
Where is the station?
21
My sister is photographer
My sister is a photographer
22
You speak a very good English
You speak very good English
23
The life is difficult
Life is difficult
24
I haven’t got some free time today
I haven’t got any free time today
25
Everybody were late
Everybody was late
26
It is more cold today
It is colder today
27
It is too much hot in this house
It is too hot in this house
28
The man which lives here is from Greece
The man who lives here is from Greece
29
The people in this town is very friendly
The people in this town are very friendly
30
She never listens me
She never listen to me
31
We went at the seaside on Sunday
We went to the seaside on Sunday
32
I like very much skiing
I like skiing very much / I very much like skiing
33
This soup is not enough hot
This soup is not hot enough
34
I gave to her my address
I gave her my address
35
I have done a mistake
I have made a mistake

 Semoga bermanfaat. SALAM SUKSES SEJATI DALAM BELAJAR BAHASA INGGRIS