DAFTAR LABELKU (klik saja jangan ragu-ragu)

Rabu, 24 September 2014

Tak Ada Duka Lara dan Kekuatiran Karena Pencerahan

Di pagi yang cerah, Alhamdulillah mendapat  nasihat yang mencerahkan. Dan nasihat berikut ini, sebenarnnya sudah kuperoleh puluhan tahun yang lalu. Tapi sayangnya aku sering terlupa. Begitu rasa galau  melanda, aku harus memotivasi  diri: bangkit, dan bangkit lagi . Aku seharusnya hidup bahagia. Kayaknya, nasihat ustadzku begitu menyihirku. Nasihat ini  insya Allah    akan kusebarkan dan kuingat-ingat sepanjang masa. Insya Allah aku semakin bahagia.

Nasihat ini sebenarnya, bersumber dari QS. Al Fushilat ayat 30-31, Alhamdulillah aku telah menghafalnya, dan terima kasihku kepada  para ustadzku yang telah menekankan kepadaku untuk menghafalnya.

 "Bagi orang yang meneguhkan dirinya (baca; konsisten) dalam kebaikan dan menegaskan bahwa (Tuhan kami adalah Allah bukan pangkat  jabatan,  harta benda dll), mereka akan dibantu, diberi tambahan kekuatan oleh Allah SWT melalui pasukanNya  yang tidak kasat mata, mereka adalah malaikat-malaikat Allah. Dan mereka berkata," Jangan kamu bersedih, kuatir, kamu dijamin kemuliaanmu,  dan kebahagiaanmu, Tidak  usah lama-lama menunggu kebahagiaan itu di syurga akherat. Namun, kamu bisa dikarunia syurga di dunia. Pastikan bahwa jalan syukur, jalan taqwa adalah jalan utama dan  perlu diingat bahwa tak ada yang menandingi kekuatan selain Allah SWT. Dialah  pelindung yang tak terkalahkan".

Terinspirasi dari para ustadzku,  aku mendapatkan  hikmah  "10 M cara untuk menghilangkan rasa duka, galau, kuatir, dan nestapa".


 Pertama: MENTAUHIDKAN ALLAH
Ibnul Qayyim mengatakan, “Sejauh mana kesempurnaan, kekuatan dan bertambahnya tauhid, maka sejauh itu pula kelapangan dada pemiliknya.”
[Zaadul Ma'aad]

 Kedua: MENJAUHI  PRASANGKA BURUK KEPADA ALLAH
Berbaik sangka kepada Allah Ta'ala yakni kita merasa bahwa Allah akan melapangkan kesulitan kita dan menghilangkan duka kita. Selagi hamba berbaik sangka kepada Rabb-nya, maka Allah akan membukakan berbagai keberkahan untuknya dari arah yang tidak disangkanya. Karena itu wahai hamba Allah, hendaklah kita berbaik sangka kepada Rabb, niscaya kita akan melihat dari Allah sesuatu yang menggembirakan kita.


“Allah Ta'ala berfirman, 'Aku sesuai dengan prasangkaan hamba-Ku terhadap-Ku. Jika prasangkaannya baik terhadap-Ku, maka ia mendapatkan (kebaikan itu). Dan jika prasangkaannya buruk, maka ia mendapatkan (keburukan itu).'” [HR Imam Ahmad dan Ibnu Hibban]

 Ketiga: MENUNTUT ILMU 
Ilmu itu sangat penting. Ilmu dapat meluaskan dan melapangkan dada, sedangkan kejahilan (kebodohan) akan menyebabkan kesempitan, keterbatasan dan menyebabkannya tertahan. Setiapkali ilmu kita bertambah dan semakin luas, maka dada kita menjadi lapang dan luas.

Ibnul Qayyim berkata, “Ilmu dapat melapangkan dada dan meluaskannya hingga lebih luas dari dunia, sedangkan kejahilan menyebabkan kesempitan, keterbatasan dan menyebabkan tertahan. Setiapkali ilmu hamba bertambah luas, maka dadanya menjadi lapang dan luas. Namun ini tidak berlaku untuk semua ilmu. Hal ini hanya berlaku untuk ilmu yang diwariskan dari Rasulullah صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ  , yaitu ilmu yang bermanfaat. Orang yang memiliki ilmu tersebut adalah orang yang paling lapang dadanya, paling luas hatinya, paling baik akhlak dan juga kehidupannya.”

KeempatMENGINGAT-INGAT NIKMAT  ALLAH  MELALUI DZIKIR DAN  DO'A
Wahai orang yang sempit dadanya dan keruh urusannya, angkatlah tanganmu dengan penuh ketundukkan kepada Kekasih-mu, sampaikan keluhan dan kesedihanmu kepada-Nya, dan alirkan air mata dihadapan-Nya. Ketahuilah, semoga Allah memeliharamu, bahwa Allah menyayangimu melebihi kasih sayang ayah, ibu, sahabat karib dan anak-anakmu kepadamu.

“Tidak ada Tuhan yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Allah Yang Maha Agung lagi Maha Penyantun. Tidak ada ilah yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Allah Rabb (Pemilik) 'Arsy yang agung. Tidak ada ilah yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Allah Rabb langit, Rabb bumi dan Rabb (Pemilik) 'Arsy yang mulia.'” [HR Al-Bukhari dan Muslim]


Keenam MELAKSANAKAN KEWAJIBAN
Memelihara dan senantiasa melaksanakan kewajiban, memperbanyak amalan-amalan sunnah berupaa shalat, puasa, shadaqah, (berbagai) kebaikan dan selainnya, merupakan sebab-sebab (turunnya) kecintaan Allah Ta'ala kepada hamba-Nya.

Dari Abu Hurairah  r.a dia berkata, “Rasululullah SAW  bersabda, 'Allah Ta’ala berfirman:

Barangsiapa yang memusuhi wali-Ku maka Aku umumkan perang kepadanya. Tidaklah hamba-Ku mendekatkan diri kepada-Ku dengan sesuatu yang lebih Aku cintai daripada yang telah Aku wajibkan kepadanya. Dan terus menerus hamba-Ku mendekatkan diri kepada-Ku dengan amalan yang sunnah hingga Aku mencintai dia. Jika Aku sudah mencintainya, maka Akulah pendengarannya yang dia mendengar dengannya, dan pandangannya yang dia memandang dengannya , dan tangannya yang dia menyentuh dengannya dan kakinya yang dia berjalan dengannya . Jikalau dia meminta kepada-Ku niscaya pasti akan Kuberi, dan jika dia meminta perlindungan kepada-Ku niscaya pasti akan Kulindungi.'” [HR. Al-Bukhari no. 6502]

 KetujuhMEMILIKI SAHABAT-SAHABAT YANG SHALIH
Rasa duka bisa sirna dengan hadirnya sahabat yang baik atau shalih dan shalihah. Berkumpul bersama teman-teman yang shalih, setia mendengar pembicaraan mereka, memetik buah dan arah pembicaraan mereka, maka duduk bersama mereka mendatangkan keridhaan Allah Yang Maha Penyayang dan membuat syaitan murka. Karena itu senantiasalah duduk dan bergaul bersama mereka, serta mintalah nasehat mereka, niscaya kau mendapati kelapangan dan kegembiraan dalam dadamu. Kemudian berhati-hatilah dirimu dengan kesendirian. Hati-hatilah untuk tidak sendirian tanpa teman, apalagi pada saat berbagai urusan menyusahkanmu. Karena syaitan akan menambah kelemahan pada seorang hamba jika ia seorang diri.

Kedelapan: MEMBACA DAN MENGKAJI  ISI AL-QUR'AN
Membaca Al-Qur'an dengan tadabbur dan penuh perhatian termasuk salah satu sebab terbesar untuk menghilangkan kesedihan dan kesusahan. Sebab, membaca Al-Qur'an dapat menentramkan hati dan melapangkan dada.

“(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah. Ingat, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tentram.” [QS. Ar-Ra'd : 28]

Ibnu Katsir mengatakan, “Yakni senang dan bersandar ke hariban-Nya, tentram saat mengingat-Nya, dan ridha kepada-Nya sebagai Penolongnya. Karena Allah berfirman, 'Ingat, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tentram. “ [QS. Ar-Ra'd : 28]

Yakni, ketentraman pasti terwujud karena berdzikir.

Karena itu, hendaklah kamu -semoga Allah merahmatimu- berkeinginan keras untuk memperbanyak membacanya di waktu-waktu malam dan siang. Mohonlah kepada Rabb agar bacaan Al-Qur'an mu menjadi sebab kelapangan dadamu. Sebab, selagi hamba menuju Rabb-nya dengan jujur, maka Allah membukakan untuknya keberkahan-Nya yang agung.

Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Rabb-mu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang ada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman.” [QS. Yunus : 57]

 Dan Kami turunkan dari Al-Qur'an sesuatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman, dan Al-Qur'an itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zhalim selain kerugian.” [QS. Al-Israa' : 82]

 Kesembilan MELAKUKAN KEBAIKAN KEPADA SESAMA
Berbuat baik kepada sesama dan memberi manfaat kepada mereka dengan apa yang kita miliki berupa harta dan kedudukan termasuk sebab yang dapat melapangkan dada. Sesungguhnya orang yang dermawan kepada orang lain adalah orang yang paling lapang dadanya dan paling baik jiwanya. Karena itu, berkeinginanlah untuk memberikan kebaikan kepada sesama, terutama kepada kedua orang tua dan orang-orang yang menjadi tanggung jawab kita.

Perhatikanlah tetangga dan teman-teman kita, jangan meremehkan kebaikan sekecil apa pun. Berusahalah untuk senang dengan kebaikan yang diperoleh orang lain, sebagaimana kita senang kebaikan tersebut kita peroleh. Lapang dadalah dalam menyelesaikan berbagai hajat saudara-saudara kita sesama kaum muslimin, niscaya kita akan menemukan kebahagiaan tanpa diragukan lagi.

Kesepuluh: MEMBUANG KEDENGKIAN HATI DAN BERKEINGINAN KERAS UNTUK MEMBERSIHKANNYA

Hati yang bersih adalah sebab terpenting yang dapat melapangkan hati, mendatangkan kegembiraan dan kebahagiaan untuknya. Sementara dendam dan dengki adalah penyakit hati yang paling berbahaya dan menyempitkannya.

Ibnul Qayyim mengatakan, “Diantaranya, bahkan yang terbesar adalah mengeluarkan (membuang) kedengkian hati. Ini termasuk diantara sifat-sifat tercela yang menyempitkan hati dan menyiksanya, serta menghalanginya untuk mendapatkan kebersihan hati. Sebab, ketikaa manusia melakukan sebab-sebab yang bisa melapangkan dadanya sedangkan ia tidak membuang sifat-sifat tercela tersebut dari hatinya, maka itu tidak berguna untuk melapangkan dadanya. Maksimal ia memiliki dua unsur yang masuk ke hatinya, dan hati tersebut akan dikuasai oleh unsur yang lebih dominan dari keduanya.

Karena itu, hendaklah dirimu -semoga Allah memeliharamu- berkeinginan keras untuk membersihkan hatimu dan menjauhi segalaa hal yang dapat menyempitkannya. Tinggalkanlah permusuhan, kebencian dan kedengkian terhadap orang lain. Cintailah orang lain sebagaimana kau mencintai dirimu sendiri, niscaya kau menjadi orang yang berbahagia di dunia dan akhirat.

Semoga Allah memberikan taufiq kepada kita semua untuk meraih kebaikan dan kebahagian di dunia dan akhirat.


Selasa, 23 September 2014

Belajar Kata Bijak dari Pak Muhammad Nuh (mendikbud)

Dalam kolom opini hari ini, Kompas 23/9//2014 bapak mendikbud  kita, Muhammad Nuh  menyatakan bahwa salah satu syarat kebiasaan orang memberikan apresiasi adalah dia sendiri pernah berprestasi atau merasakan betapa beratnya untuk berprestasi.

Menurutku pernyataan Pak Nuh sungguh sarat makna. Dan setiap orang punya kebebasan dan  kemampuan diri untuk mengambil makna dan hikmah dari pernyataan Pak Nuh.

Kalau  aku sendiri sangat setuju dengan pernytaan Pak Nuh. Yang pertama bahwa orang yang mudah mengapresiasi baik karya atau  kebaikan orang lain, minimal orang tersebut adalah orang yang bermutu baik: menghormati, andap asor, pembelajar, peduli, beradab dll.

Sebaliknya bagi orang yang tidak peduli atas karya dan kebaikan orang lain kecenderungan; pencemooh, pendengki, merasa benar, merasa lebih hebat, dll.

Pernyataan Pak Nuh  yang kedua orang bahwa yang suka mengapresiasi orang lain adalah orang yang berprestasi.. Orang yang berprestasi adalah orang yang  "linuwih". Minimal dia adalah berusaha menjadi lebih baik.

Sebaliknya orang yang "rendahan", dia cenderung memandang sesuatu dengan kaca mata negatif.

Yang terakhir, menurut Pak Nuh, untuk menjadi pribadi  berprestasi itu bukan pekerjaan ringan. Aku benar-benar bisa membenarkan dan merasakan. Teringat  tentang  masa  laluku,  sejak remaja aku haus prestasi, jungkir balik  dalam belajar, tapi masih saja prestasi tak bisa  kuraih dengan baik.

Cuma sekedar mengenang masa laluku. Aku mati-matian belajar dari  SD, SMP  sampai SMA, inginnya sih bisa juara satu. Eeeh ternyata  aku belum  pernah merasakan menjadi juara 1. Tapi lumayan juga, di SD  dan di SMP pernah juara dua walau hanya sekali. Sedangkan di SMA terpental  jauh, karena teman sekelasku memang cerdas-cerdas, rajin-rajin, pokoknya mereka sangat luar biasa. Kebetulan kelasku termasuk  kelas ungulan. Bagi yang melanjutkan ke PTN,  hampir seratus persen diterima melalui PTN favorit. Kabar terakhir yang menjadi dokter ada  lima, ada yang menjadi camat (alumni STPDN) dll.

Waktu kuliah? Semakin terpental.  Sobatku ternyata lebih berprestasi dan luar biasa juga. Sabar-sabar-sabar. Yang pentinng ,  aku sudah berusaha keras untuk  berprestasi walau hasilnya masih jauh dari impian. Ora opo-opo, aku harus ikhlas atau legowo  atas kelemahanku. Oh ya walau prestasi  akademikku jelek waktu kuliah, aku bisa mencari biaya sendiri untuk kuliah dari mendaftar  UMPTN sampai wisuda. Ya  cuma itulah  prestasiku.

Maksud tulisanku di bagian akhir, aku cuma menceritakan satu sisi jenis prestasi, yaitu prestasi akademik. Prestasiku yang bersifat akademik memang tak bisa diandalkan, ini memang kusadari sepenuhnya. Tapi aku selalu memotivasi diri sendiri juga kepada anak, istri dan para siswaku, untuk tetap happy walau kemampuan akademik rendah. Tentu masih banyak yang perlu digali  berbagai jenis prestasi , pada setiap insan. Tak  perlu risi dengan satu jenis prestasi yang kurang.

Minggu, 21 September 2014

Tak Ada Rahasia Untuk Menjadi Penulis Luar Biasa

Ada segelintir orang mengajukan  pertanyaan yang salah alamat,  maksudnya pertanyaannya ditujukan  kepadaku, " Pak bagaimana caranya menjadi penulis?".
Lho kok tanya ke aku? Aku saja bingung kok, aku juga masih belajar menulis. Sering juga  terlintas  di pikiranku, "Bagaimana, yaa supaya menghasilkan tulisan yang baik, dan syukur-syukur menghasilkan uang buanyaak. Nulis di blogku ini jelas tidak menghasilkan uang, memang ini tidak dijual belikan. No problem!. Rezeki tidak harus uang,  kan?".  Sebetulnya aku juga sering menulis, cuma modal nekat.

Bagi orang nekat harus menjawab dengan nekat pula. Kesimpulan pribadiku, kunci sukses di banyak bidang "nekat is the best".

Aku telah berkali-kali membaca kisah para penulis hebat, baik penulis international setingkat JK Rowling atau para penulis lokal. Ternyata kesimpulanku selama ini agak mendekati kebenaran: NEKAT IS THE BEST".

Menurutku nekat  dalam menulis dapat dimaknai sangat mendalam: motivasi tinggi untuk berkreasi, menggunakan waktu sebaik-baiknya untuk berkarya,  belajar dari kesuksesan penulis dsb. 

Penting. Ini ada kata-kata keren untuk memotivasi  diri dari  penulis International, Stephen King, “If you want to be a writer, you must do two things above all others: read a lot and write a lot.”

 Aku terinspirasi dari keterangan aquarius learning.com ada 7 cara untuk menjadi penulis sukses.   Cara tersebut telah kurangkum dan kumodivikasi menjadi rumus  "7M Sukses Penulis" , sebagai  berikut:

1.  Membaca dan Membaca.
      Ada input ada output. Kita mendengar untuk berbicara dan kita membaca untuk menulis. Seorang bayi tidak akan pernah bisa berbicara tanpa mendengar terlebih dahulu perkataan dari orang tuanya. Begitupun seorang penulis. Anda tidak akan bisa menulis tanpa membaca. Bacaan adalah modal awal Anda untuk membuat tulisan. 
2. Menentukan Genre Fiksi dan Non Fiksi
       “Sebenarnya ketika kita menulis apa yang kita suka, secara tidak langsung kita sudah memberi napas di buku itu” (Alanda Kariza, Penulis muda berbakat dan produktif)
        Mulailah menulis dari yang hal/bidang yang Anda sukai.
      Tentukan genre tulisan yang akan Anda tekuni. Biasanya ini tergantung pada karakter Anda. Jika Anda gemar berimajinasi dan sering memiliki ide cerita menarik, jenis tulisan fiksi seperti novel atau cerpen bisa Anda garap.
       Namun jika Anda lebih menyukai sesuatu yang ilmiah atau tips-tips praktis dalam kehidupan, jenis tulisan non fiksi bisa Anda tekuni.
 3. Menciptakan Lingkungan Kondusif
         Carilah mentor Anda dalam menulis. Hal ini bisa Anda dapatkan dari mengikuti pelatihan menulis maupun gabung di komunitas para penulis.
          Saat ini sudah banyak pelatihan menulis yang ditawarkan berbagai lembaga. Selain itu, beberapa komunitas saat ini juga sudah mulai banyak yang mewadahi para penulis pemula. Gabunglah ke dalamnya.
 4. Menyisihkan Waktu Per Hari Untuk Menulis
            Saya ingin memberi tahu Anda satu fakta menarik. Anda pasti sudah familiar dengan novel negeri 5 menara bukan? Yup, novel trilogi karangan Ahmad Fuadi tersebut berhasil tembus menjadi best seller dan sudah sukses diangkat ke layar lebar. Tahukah Anda bahwa sang penulis sebelumnya sama sekali tidak tahu menahu soal penulisan novel. Istrinyalah yang membelikan buku “How to Write a Novel”. Lalu apa kunci sukses beliau menulis novel?
         Ternyata ia hanya membutuhkan konsistensi. Ia hanya meluangkan 1,5 jam setiap harinya untuk menyelesaikan novelnya. Yup. Hanya 1,5 jam per hari untuk menulis dan sekarang novelnya sudah begitu fenomenal.
5. Melakukan  Kolaborasi dengan Penulis Lain
         Cara untuk cepat menghasilkan karya Anda dalam sebuah buku adalah dengan berkolaborasi. Ajaklah teman Anda yang sama-sama ingin menulis buku namun masih bingung caranya. Bicarakan konsep bukunya, buat outlinenya dan bagi tugas. Dengan begitu, pekerjaan menulis ini akan jauh menjadi lebih ringan dan tak disangka, dalam hitungan kurang dari satu tahun naskah Anda bisa jadi sudah diterbitkan! Anda akan menemukan buku bertuliskan nama Anda di rak-rak “new arrival” dalam toko buku. Pasti menyenangkan ya
6. Menentukan Deadline
         Nah yang tidak kalah penting adalah membuat batasan waktu dalam menulis. Kapan naskah Anda akan selesai? Beri batasan waktunya! Jika Anda ingin menerbitkan buku, buat batasan waktu misalkan 3 atau 4 bulan. Jika Anda ingin menulis sebuah artikel di media massa, tentukan pula waktunya misalnya 1 minggu. Begitupun jika Anda ingin menghasilkan ragam tulisan yang lain. Buatlah standar baku untuk tulisan Anda.
 7. Membuat Timeline 
        Setelah menentukan deadline kapan naskah Anda akan selesai, buatlah time line waktu bekerja Anda. Buatlah outline dari buku atau tulisan yang akan Anda tulis. Pecah dalam beberapa bab atau sub bab. Berapa waktu yang akan Anda pakai untuk setiap bab?
        Berapa lama Anda akan membuat outline? Setelah itu, berapa lama waktu yang Anda akan pakai untuk riset? Berapa lama waktu pengerjaan setiap bab? Berapa lama waktu untuk editing? Dan seterusnya.

Jumat, 19 September 2014

Belajar Bahasa Inggris tentang Conjunction/ Kata Sambung

Oooh hampir lupa! Kalau ada janjian dengan pembaca blogku. Sebetulnya aku tidak mengajar kelas XII IPA. Namun kemarin aku mendapat permohonan dari siswaku  kelas XII IPA untuk berbagi tulisan tentang  pelajaran Bahasa Inggris  utamanya membahas  Conjunction/ kata sambung.

Kini kutulis ulang tentang Conjunction.(sumber referensi : Belajar bahasa Inggris.net.  Kata sambung dalam bhs. Inggris  dibedakan menjadi dua macam menurut fungisnya yaitu subordinating conjunction dan coordinating conjunction.
1. Subordinating Conjunction
Conjunction / kata sambung dalam bahasa inggris jenis ini berfungsi untuk menghubunkan antara induk kalimat dengan anak kalimat. Kata penghubung yang termasuk dalam tipe ini adalah:
ConjunctionContoh conjunction dalam Kalimat
WhoThe girl who is reading a novel is my sister
WhichI love that picture which can make me happy
WhereThe teacher knows where the students are hiding.
WhyMom doesn’t know why the washing machine is not working.
HowDad knows how to fix a car
That-Rob realized that it’s not his fault
-The wallet that is brought by him is gone.
WhileUncle Sam is gardening while Patsy takes a nap
WhetherI don’t know whether it’s right or wrong
BeforeI had locked the door before I left the house
Although, thoughI have to attend the lectures although it’s going to rain
SinceWe have had in a relationship since in high school.
So that-You are so beautiful that everybody’s attracted to you.
-Harry has to study hard so that he can pass the national exam
UntilYou have to wait until the bus comes.
As-Coolie fell down the stairs as he tried to get down
AfterI directly go to campus after taking a bath
As ifShe talks  as if knowing everything
In order thatYou need to smile in order that she likes you.
OnceGary called his girlfriend once he got a badnews
Beause of + (noun phrase)Because + (S+V)-My roommate is screaming because of the sudden dark.
-She did not come today because she is sick.
UnlessYou may sign the attendance list unless you come on time
IfI won’t give them a mercy if I were you.
ThanYou’d better find the solution soon than complaining.
As long asYou’re allowed to live here as long as you pay the monthly fee.
2. Coordinating Conjunction
Conjunction / kata sambung dalam bahasa inggris tipe ini berfungsi untuk menggabungkan dua kalimat yang berkedudukan sama dan terletak di antara kalimat/klausa yang dihubungkan.
ConjunctionContoh conjunction dalam kalimat
AndShe’s smart and pretty I think.
ButMy brother is mischievous but diligent.
OrYou want money or prize?
HoweverThe fuel cost is rising up however the public transportation cost won’t make any change.
neverthelessThe tuition fee is increasing each year, nevertheless the rector won’t let the students get difficulties in their study.
thereforeIt’s hard to earn money therefore you have to save more money.
forI did not withdraw the money for the bank was closed
yetRudy loves to eat a lot yet he doesn’t grow bigger.
soThe shop offers a great sale so there are numerous of customers come to it.
Both…and…..Both of you and me are rivals
Neither..nor..Neither my parents nor my friends do not care to me.
Either…or….Either Gaby or Jennifer is a good girl
Not only…. But also…Kim is not only talkative but also funny.

Kamis, 18 September 2014

Belajar Kreatif Menuju Bahagia

Mungkin para  pembaca Maskatno Giri's Motivational blog bertanya-tanya? Apakah kreativitas bisa dilatih?  Lalu apa keuntungan menjadi pribadi kreatif dan bagaimana tip untuk melatih kreativitas kita? 

Baik, pertanyaan yang pertama jawabannya  kreativitas pasti  bisa dilatih, namun itu tidak akan terjadi  secara instant.  Jawaban kedua, bahwa menjadi kreatif berarti  mudah menjalani hidup dengan bahagia. Teringat pada nasihat Cak Nun: salah satu cara bersyukur adalah berkreatif ria menjadi penghibur diri sendiri, JADILAH DIRI SENDIRJANGAN SUKA MEMBANDINGKAN DIRI KITA DENGAN ORANG LAIN. Itulah cara bahagia sebagai rasa Syukur.  

Jujur saja bahwa aku sendiri (baca: Maskatno Giri)  ingin bahagia, dan  modal yang kumiliki hanya "modal nekat berkreativitas". Kalau modalku yang lain modal di bawah standar: wajah  pas-pasan, cerdas pas-pasan, harta juga pas-pasan.  Sudah kubuktikan bahwa  dengan modal  pikiran kreatif kita bisa menghibur dan menotivasi  diri kita sendiri. 

Pertanyaan yang ketiga untuk menjadi kreatif, setidak-tidaknya mengikuti tip 10M menuju pribadi kreatif.

Inilah buah dari aku mengikuti pelatihan motivasi berkreatif,  di sini aku berbagi  tip    menuju  pribadi  kreatif. "Yen ora bolo ora tak kandani":

1. Melakukan sesuatu yang berbeda
Melakukan pekerjaan yang sama secara terus-menerus lama kelamaan akan membuat Anda merasa jenuh. Selain itu pengetahuan dan keterampilanmu hanya terbatas di pekerjaan itu saja.
2. Membangun komunikasi positif dengan banyak orang
Jangan sampai kita menjadi kuper alias kurang pergaulan. Apa ada hubungan antara kreativitas dengan berkomunikasi dengan banyak orang? Tentu saja ada. Komunikasi seringkali memunculkan ide-ide yang tidak pernah Anda bayangkan sebelumnya.
3. Membaca
Intensitas membaca yang tinggi akan meningkatkan pengetahuanmu terhadap berbagai macam hal. Koran, buku, majalah, portal berita online, dan ebook adalah contoh-contoh bacaan yang bisa bermanfaat bagi Anda. Banyaknya wawasan dan pengetahuan yang Anda miliki akan sangat meningkatkan kreativitasmu juga.
4. Menyediakan waktu untuk sendiri
Suasana dan tempat yang tenang membuat kita mampu berpikir dan berkonsentrasi. Sebaliknya jika Anda mengerjakan sesuatu sambil menyalakan TV atau berbicara dengan orang lain, itu akan mengalihkan pikiran dan Anda tidak akan bisa bekerja secara efektif.
5. Memupuk rasa selalu ingin tahu terhadap apapun
Membangun ketrampilan dan kreativitasmu itu penting. Perlu diniatkan bahwa Anda  selalu memiliki keingintahuan yang kuat terhadap segala hal. Mengapa dan bagaimana jika adalah pertanyaan bagus untuk meningkatkan kreativitas. Lama kelamaan Anda bisa menghasilkan atau menemukan sesuatu yang belum pernah dihasilkan atau ditemukan oleh orang lain.
6. Menuliskan apa saja yang ada di pikiran
Saya, Maskatno Giri adalah seorang blogger. Saya memiliki suatu kebiasaan yang sangat membantu untuk melatih kreativitas saya yaitu menulis di blog sebagai buku harian. Aku juga sering membawa buku tulis dan bolpen untuk mencatat banyak hal atau ide-ide kreatif.
7. Mengamati sesuatu yang dikerjakan orang lain
Kreativitas juga dapat dibangun dengan mempelajari apa yang dilakukan oleh orang lain. Dari situ Anda bisa mendapatkan inspirasi dan ide-ide untuk membuat karyamu sendiri. Watch and learn from the best!
8. Menantang diri  sendiri
Anda harus selalu mau untuk mengembangkan diri dan tidak mau berlama-lama di zona nyaman untuk menjadi orang yang kreatif. Saya, Maskatno Giri adalah seorang pegawai, namun kini sudah merintis kewirausahaan. Inilah tantangan untuk saya sendiri. Jika Anda sudah bertahun-tahun menjadi seorang pegawai, mengapa tidak mencoba untuk mengembangkan usahamu sendiri?
9. Meluangkan waktu untuk beristirahat dan  santai
Bekerja dalam waktu yang lama sangat menguras tenaga dan pikiran. Di saat-saat jenuh seperti itu, Anda tidak akan bisa berpikir jernih dan bekerja secara efektif. Anda akan selalu bergelut dengan rasa penat.  Kita perlu istirahat. Saat pikiranmu sudah fresh, itulah saat yang tepat untuk berkreatif lagi.
10. Membangun kepercayaan yang positif
Kepercayaan bahwa semua masalah bisa diselesaikan adalah sikap yang baik untuk meningkatkan kreativitas. Ide dan kegiatanmu boleh saja dianggap remeh oleh orang lain, namun jika Anda sudah yakin terhadap apa yang Anda kerjakan, tetap lakukan dan buktikanlah! Kreativitas justru akan berkembang pesat ketika seseorang berada dalam keadaan yang tidak baik jika ia mampu untuk tetap optimis.

Itulah 10 tip  menjadi kreatif yang  sudah  saya coba praktikan. Walau hasilnya belum maksimal, saya sudah merasa beda dengan yang dulu. setidak-tidaknya buah kreatifku aku mampu membuat blog motivasi (Maskatno Giri's blog) . Selamat mencoba-coba yang positif menjadi pribadi kreatif untuk menyambut sukses sejati.

Salam sukses sejati.

Rabu, 17 September 2014

Belajar dari Jebakan Kebahagiaan/"Istidraj"

Baru saja mengikuti pengajian on line, kuperoleh  hikmah pencerahan yang luar biasa.

Sang ustadz mengawali  kisah: ada seorang ibu sering berkomentar: “Saya sudah bahagia sekarang, anak-anak saya semuanya sudah jadi, sudah berhasil semua, saya bangga, anak pertama wakil direktur di bank, anak kedua saya jadi perwira polisi, anak ketiga saya menjadi anggota DPR pusat dan pengurus parpol”.

Tentu dong, kita tidak boleh iri. Setiap orang memiliki jatah rezeki masing-masing. Namun, Islam membolehkan iri dalam  hal amal kebaikan dan ilmu yang bermanfaat.

Singkat cerita, menurut  pemberitaan media,  salah satu dari putera ibu tertangkap  oleh KPK karena kasus berat: suap, penipuan data,  penggelapan dan pencucian uang.

Beberapa bulan kemudian ada berita lagi, ada kasus kredit fiktif  milyaran rupiah di salah satu bank suasta, kini dalam proses penyelidikan. Eeeeh ternyata anak dari ibu yang di sebut di atas terlibat kasus pemalsuan tanda tangan .

Itulah sedikit cerita yang disampaikan oleh kajian : muslim.com.  yang  aku ikuti. Ya dalam kesempatan ini sang ustadz bicara tentang “KEBAHAGIAAN SEMU” dalam kajian Islam disebut  Jebakan kebahagiaan/ Istidraj.

Sang ustadz mengingatkan kepada kita bahwa kebahagiaan semu itu menipu dan sering kali melalaikan dari akhirat. Yang tertipu oleh godaan syetan tersebut  jelas tak peduli lagi apa itu haram atau halal pokoknya yang penting enak dan banyak duit.
Sang ustadz mengingatkan kita lewat  firman Allah Ta’ala,
 Sesungguhnya janji Allah adalah benar, maka janganlah sekali-kali kehidupan dunia melalikan kamu, dan jangan (pula) penipu (syaitan) memperdayakan kamu dalam (mentaati) Allah.”  (QS. Luqmaan: 33)

Allah Ta’ala juga berfirman,
 Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu” (QS. Al Hadid: 20)

Kita kembali pada  komentar seorang ibu,
Saya sudah bahagia sekarang, anak-anak saya semuanya sudah jadi, sudah berhasil semua, saya bangga, anak pertama wakil direktur di bank, anak kedua saya jadi perwira polisi, anak ketiga saya menjadi anggota DPR pusat dan ketua parpol”.

Sebetulnya, di tengah lantangnya suara ibu bercerita, ada bisik-bisik di antara ibu-ibu, " Ora usah nggumunan lho bu!. Anaknya sudah jadi orang semua. Biar anak kita miskin, tapi juga orang  lho bu, ! dudu "jaran"!.  Aku juga pernah dengar-dengar untuk meraih jabatan dari anak-anaknya "tidak fair ". Pokoknya didengarkan saja.

Kalau benar adanya bahwa, pihak berwajib menemukan bukti  bahwa putra dari ibu di atas memang pelaku kemaksiatan, maka baik anak dan ibunya memang sudah tertipu atau terjebak pada definisi bahagia sejati.
Kebahagian semu adalah kebahagiaan tipu-tipu karena polah tingkah syetan. Dan menurut al Qur ‘an  kebanyakan manusia,  bisa juga aku sendiri mudah terkena godaan hawa nafsu syetan. Allah berfirman:
 Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah.” (QS. Al-An’am: 116).

Apakah standar  kebahagiaan kita?
Jika ada komentar, “saya hidup bahagia sekarang, punya istri yang cantik, anak dan pintar, punya rumah yang cukup besar karir saya di kantor terus naik dan bisnis lancar terus”. Maka, orang yang tidak memiliki iman/ ingkar  juga bahagianya seperti komentar di atas, oleh karena itu tidak sepantasnya seorang muslim bahagia  hanya  dengan patokan kebahagiaan seperti komentar di atas. Mengenai ayat,
 “Janganlah sekali-kali kamu terpedaya oleh kebebasan orang-orang kafir bergerak di dalam negeri. Itu hanyalah kesenangan sementara, kemudian tempat tinggal mereka ialah Jahannam; dan Jahannam itu adalah tempat yang seburuk-buruknya.” QS. Ali Imran: 196-197)
Apa itu kebahagiaan Sejati menurut Islam?
Kebahagiaan adalah bahagia jika melaksanakan perintah Allah dan merasa sedih jika melakukan kemaksiatan. Allah Ta’ala berfirman,
 Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik.” (QS. An Nahl: 97)
Jadi jika kita berat melaksanakan shalat, puasa, atau bahkan berat melaksanakan amalan-amalan sunnah, maka itu adalah tanda tidak bahagia. Kemudian jika kita melakukan maksiat tetapi kita tenang-tenang saja, atau yang lebih parah tidak tahu bahwa hal yang kita lakukakan adalah maksiat dan dilarang oleh agama. 

Bandingkan dengan perkataan Ibnu Mas’ud radhiallahu ‘anhu,
 “Seorang mukmin memandang dosa-dosanya seakan-akan ia duduk di bawah sebuah gunung yang ditakutkan akan jatuh menimpanya. Sementara seorang fajir/pendosa memandang dosa-dosanya seperti seekor lalat yang lewat di atas hidungnya, ia cukup mengibaskan tangan untuk mengusir lalat tersebut.”

Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab menjelaskan mengenai ciri kebahagiaan: “jika diberi [kenikmatan] maka ia bersyukur, jika diuji [dengan ditimpa musibah] ia bersabar dan jika melakukan dosa ia beristigfar [bertaubat]. Tiga hal ini adalah tanda kebahagiaan.”

 Dan mengenai bahagia yang sesungguhnya jelas letaknya adalah di hati. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
Yang namanya kaya (ghina’) bukanlah dengan banyaknya harta (atau banyaknya kemewahan dunia). Namun yang namanya ghina’ adalah hati yang selalu merasa cukup.

Oleh karena itu mari kita mencari kebahagiaan sejati. SALAM SUKSES SEJATI

Memiliki Keluarga Harmonis, Kenapa Tidak?

      Tulisanku ini tidak hanya untuk mereka yang sudah berkeluarga. Namun, ini bisa untuk pembelajaran hidup bagi yang masih remaja atau yang sudah siap-siap berkeluarga.  Yang jelas, tak ada seorang pun yang ingin hidup menderita, kacau, berantakan dalam rumah tangga. Kehidupan  yang harmonis, tenteram dan damai dalam keluarga dapat diibaratkan "kehidupan laksana di rumah syurga" atau istilah kerenya itu "home sweet home" atau juga "baitii jannatii". Sebaliknya rumah tangga yang jauh dari keharmonisan, ketentraman, keberkahan laksanan hidup dalam neraka.
          Apakah tulisanku ini hanya teori atau dengan kata lain hanya dalam awang-awang alias cuma dalam impian?
      Tentu tidak, sobat!. Aku telah menikah  sejak Desember 1998, bukan bermaksud menyombongkan diri. Dan aku  bukan  merasa sudah  berpengalaman sekitar 15 tahun. Kami dan istri sudah berdoa dan berusaha sekuat tenaga supaya hidup ini memang bermakna dan bahgia.

        Kehidupan rumah tangga  kami   Insya Allah sangat tenteram, bahagia dan dalam keharmonisan. Sebagai bentuk kemarahan, belum pernah  ada piring melayang, kata-kata tidak sopan/ kasar dan bentak-bentakan di antara suami-istri.  Mungkin pembaca bertanya-tanya, lha Maskatno Giri hidupnya kaya-raya!. Tidak sobat! hidupku sederhana saja. Aku adalah  seorang guru bukan pejabat, aku satu-satunya pencari  nafkah dalam keluarga. Istriku  satu sebagai ibu rumah tangga. Sedangkan anakku empat dan ditambah lagi ada  seorang ibu kandungku yang tinggal bersamaku. Jadi  penghasilanku untuk  tujuh  manusia. Jadi untuk hidup laksana di syurga tidak perlu kaya raya.
        Tahukah sobat !. Seseorang yang telah menikah  tentunya menginginkan  kehidupan  rumah tangga yang harmonis, tentram, damai, rukun dll. Maka yang harus dipikirkan pertama kali adalah bagaimana melakukan harmonisasi hubungan  rumah tangga (baca:suami-istri). Kalau hanya berteori, setiap orang bisa dan gampang. Perlu diingat bahwa  anak-anak akan memperhatikan dan meniru  keharmonisan dan kebaikan ortunya.  Kenyataanya menjaga keharmonisan pasangan suami-istri (pasutri) tidaklah semudah membalikkan telapak tangan, dibutuhkan ilmu,  usaha dan pengorbanan.
         Sebelum membicarakan  tip-tip untuk membentuk kehidupan rumah tangga yang harmonis. Kita perlu memastikan bahwa kita memiliki niat yang benar bahwa hidup di dunia hanya sekali, kita  (suami dan istri) harus berniat memiliki keluarga  yang baik, harmonis, tenteram, berkah dll. Jadi NIAT yang baik itu 'Harus".
      Berikut ini adalah sepuluh tip  mewujudkan keharmonisan dalam rumah tangga yang telah aku praktikan dan tip-tip berikut ini pun sering dibahas dalam berbagi versi buku tentang rumah tangga,  salah satunya  telah  ditulis Wafaa‘ Muhammad, dalam kitabnya versi terjemahan on line Kaifa Tushbihina Zaujah Rumansiyyah. Tip-tip menuju keluarga harmonis, tenteram dan bahagia:
1. Berupaya saling mengenal dan memahami
      Perbedaan lingkungan dan kondisi tempat suami atau istri tumbuh sangat berpengaruh dalam pembentukan ragam selera, perilaku, dan sikap yang berlainan pada setiap pihak dari yang lain. Hal itu merupakan kewajiban setiap pasutri untuk memahami keadaan ini dan berusaha mengetahui serta mengenal pihak lain yang menjadi pasangan hidupnya. Mereka juga harus mengetahui semua hal yang berkaitan dengan situasi kehidupan yang mempengaruhi, sehingga dapat maju ke depan dan mewujudkan keharmonisan.
2. Perasaan timbal-balik
       Suami dan istri adalah partner dalam satu kehidupan yang direkatkan dalam tali pernikahan; satu ikatan suci yang mempertemukan keduanya. Tak pelak lagi, keduanya harus berbagi suka-duka; membagi kesedihan dan kegembiraan bersama. Keduanya saling berkelindan untuk menyongsong satu cita-cita luhur yaitu mewujudkan tatanan kehidupan berdasarkan aturan Allah dan Rasul-Nya. Untuk memupuk kasih sayang di masing-masing pihak, suami membutuhkan cinta istri, dan istri pun membutuhkan cinta suami.
…Suami dan istri harus berbagi suka-duka, membagi kesedihan dan kegembiraan bersama…
3. Setiap pihak harus hormat
       Ketika suami atau istri memasuki rumahnya, maka dia layak mendapatkan penghormatan dan apresiasi dari pasangannya. Hal itu bertujuan untuk menjaga harkat dan mengangkat prestise pasutri, sehingga masing-masing merasa nyaman untuk membangun rumah tangga harmonis. Dalam hal ini, sudah menjadi kewajiban pasutri untuk mencari poin-poin positif yang dimiliki masing-masing untuk digunakan sebagai penopang sikap saling menghormati.
4. Berusaha membahagiakan  pasangannya
     Dalam kehidupan keluarga, bahkan dalam kehidupan sosial secara general, jika seseorang berusaha mengedepankan dan mengutamakan orang lain dari dirinya sendiri, maka berarti dia telah menanam benih-benih cinta dan kedekatan kepada semua orang di sekelilingnya.
    Dengan demikian, setiap pasutri disarankan untuk senantiasa menyenangkan pasangannya, dan mendahulukan serta mengutamakannya dari dirinya sendiri, demi memperkukuh ikatan cinta kasih di antara keduanya. Pasalnya, ketika suami melihat istri membaktikan diri untuk menyenangkan dirinya, tentunya dia akan melakukan sesuatu yang bisa membuat senang dan gembira hati istri. Hal itu dilakukannya untuk membalas kebaikan istrinya, atau setidaknya sebagai pengakuan atas kebaikan tersebut.
5. Mengatasi persoalan bersama
       Pernikahan merupakan bentuk relasi partnership dan partisipasi. Partnership yang berdiri di atas landasan kesamaan tujuan, cita-cita, sikap, intuisi dan perasaan, serta kolaborasi dan solidaritas dalam memecahkan setiap persoalan. Setiap masalah yang timbul dalam kehidupan suami-istri, maka masalah itu dilihat sebagai suatu kecemasan kolektif.
…Setiap masalah yang timbul dalam kehidupan suami-istri, harus dipandang sebagai suatu kecemasan kolektif…
       Paradigma demikian memicu suami agar berusaha bekerja keras dalam rangka memberikan kehidupan mulia bagi istri dan anak-anaknya. Pun demikian, istri akan berusaha menjalankan urusan rumah tangga sesuai prosedur yang disepakati bersama. Upaya yang dilakukan oleh suami dan istri tersebut merupakan solusi untuk memecahkan masalah bersama. Pun demikian, baik suami maupun istri tidak perlu menyembunyikan problemnya, bahkan diperlukan kejujuran dan transparansi demi menumbuhkan benih-benih kepercayaan dan saling pengertian, sehingga mudah menemukan solusi. Bisa  jadi, permasalahan memiliki dampak positif untuk meneguhkan ikatan suami-istri.
6. Sikap qana’ah (bersyukur dengan apa yang telah diterima)
      Di antara tanda keharmonisan cinta pasutri adalah sikap merasa puas dengan yang ada (qana’ah); merasa puas dengan prasarana hidup yang tersedia. Kelanjutan sikap manja, kebiasan hidup serba ada, boros dan berfoya-foya pada masa kecil atau remaja termasuk salah satu faktor yang memicu pertikaian  pasutri. Sikap demikian berlawanan dengan kedewasaan yang menuntut pandangan realistis tentang kehidupan. Hal-hal picisan dan glamor yang digembar-gemborkan media publikasi sejatinya tidak akan menciptakan kebahagiaan. Karena kebahagiaan sejati memancar dari hati dan jiwa terdalam, bukan bertolak dari aspek-aspek materi yang justru memicu kesenjangan dan konflik pasutri.
7. Sikap toleransi kedua belah pihak
       Sungguh  sangat tidak logis jika setiap pihak mengharapkan perilaku ideal permanen dari pasangannya dalam hubungan rumah tangga, karena menurut tabiatnya, manusia kadang salah dan benar. Suami atau istri kadang lupa dan khilaf sehingga kerap mengulangi kesalahan serta kekeliruannya. Dia mungkin melakukan kesalahan karena ketidaktahuan, dan mengulanginya tanpa disadarinya. Jika setiap pihak berkeinginan untuk menghukum, menghakimi, atau membalas dendam untuk setiap kesalahan yang dilakukan pasangannya, maka berarti dia merusak fondasi keharmonisan rumah tangga.
…Kesalahan tidak perlu diikuti dengan tekanan, cacian, dan intimidasi, terutama jika kesalahan itu tidak berkaitan dengan norma-norma keislaman…
       Jika kita mencela segala hal, maka kita tidak akan menemukan sesuatu yang tidak kita cela. Melakukan kesalahan adalah hal lumrah yang hanya membutuhkan pelurusan, pengarah, dan petunjuk, yang dibarengi dengan sikap penyesalan dan keinginan untuk berubah lebih baik. Kesalahan tidak perlu diikuti dengan tekanan, cacian, dan intimidasi, terutama jika kesalahan itu tidak berkaitan dengan norma-norma keislaman. Yakinlah bahwa seseorang tidak akan kehabisan cara yang sesuai untuk mengoreksi kesalahan dan penyimpangan pasangannya. Jalan terbaik dalam hal ini adalah nasihat yang tenang dan membuat pasangannya merasa bahwa hal itu adalah untuk kebaikan diri dan keluarganya.
8. Mengutamakan komunikasi secara terus-terang
     Sikap terus terang, kejujuran, dan keberanian adalah kunci kebahagiaan kehidupan rumah tangga yang tidak mungkin nihil dari kesalahan. Dalam artian, jika Anda melakukan kesalahan, maka yang harus   Anda lakukan adalah bergegas meminta maaf, berani mengakuinya, dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi di kemudian hari. Sikap tersebut sama sekali tidak berarti menistakan status dan harga diri Anda. Hal itu justru mendorong pihak lain untuk menghormati, mempercayai, dan memaafkan  Anda.
9. Kepedulian dan solidaritas
        Bagian fragmen terindah kehidupan rumah tangga adalah kepedulian dan solidaritas yang dilakoni suami atau istri dalam menghadapi kesulitan dengan kesabaran dan perjuangan luar biasa. Tatkala istri berdiri di samping suaminya, maka suami akan merasa kuat dan penuh percaya diri, begitu juga sebaliknya. Ketika istri atau suami merasakan bahwa pasangannya merasa kuat dan percaya diri, maka dia akan merasa jiwanya diliputi kedamaian dan ketenteraman. Sisi ini pada kenyataannya merupakan esensi pernikahan dan integrasi batin di antara kedua belah pihak.
10. Kearifan
        Kearifan satu sama lain –hingga pada situasi yang paling suram— membantu meletakkan fondasi kukuh keharmonisan. Bisa jadi, dikarenakan sebuah kesalahan, suami atau istri memiliki kemampuan hebat untuk mencelakai pasangannya, hanya saja kearifan mencegahnya melakukan hal itu. Kearifan memperkokoh semangat kesepahaman di antara keduanya. Kearifan bisa terwujud bila ada motivasi saling belajar, bukan merasa saling benar.

Yang terakhir bahwa hidup adalah proses belajar.  Tak ada manusia sempurna, termasuk  Maskatno Giri. mari berlomba-lomba dalam kebaikan. SALAM SUKSES SEJATI.

Selasa, 16 September 2014

Cerdas Soal Pendidikan, Beserta Tip-tipnya

Masyarakat kita  ternyata sudah cerdas. Betapa tidak,  berbagai sarana  tersedia  untuk menuju kreatif, selektif, progressive dan inovatif. Salah satunya  melalui pergaulan.  Pergaulan di sini tidak terbatas melalui kehidupan nyata, namun pergaulan melalui  dunia maya.

Dampaknya,  kecerdasan bukan saja  miliknya orang terpelajar. Pencerdasan yang demikian terlihat adalah soal pendidikan. Masyarakat awam semakin sadar, "niteni", mengkritisi, dan membandingkan mutu pendidikan.

Tidak terlupakan, komentar beberapa waktu lalu sobatku guru SD Negeri mengatakan, " Mas sebaiknya anakmu ojo di sekolahke neng SD Negeri". Beliau menmbahkan bahwa di SD Negeri, sejak dulu ya cuma begitu-begitu  saja. Guru-gurunya kurang gethol menanamkan nilai-nilai spiritualitas, kreativitas dan kualitas dll.  Dia menambahkan   bahwa anaknya saja tidak disekolahkan di SD Negeri. 

Sobatku menyatakan, sekarang  orang-orang sudah pintar. Mereka sudah "titen".  Dia juga menambahkan anak adalah investasi di dunia dan  di akherat. Anak harus ditanamkan nilai-nilai  spiritualitasnya, jadi tidak hanya akademiknya saja. Anak harus tahu  akhidah dan akhlaq. Jadi jangan sampai menjadi anak-anak yang durhaka kepada ortunya,  kacau di masyarakat dan tak peduli dengan bangsanya. Apalagi sudah rendah pemahaman agamanya juga   miskin ilmu. "Wah itu pasti kujur songo likur dan rugi  ndonya akherat", itulah tandasnya.

Aku  dan istriku  baru saja muter-muter, bersilaturahmi dan mencari  berbagai informasi. Saat bertamu ke rumah sobatku,  dia mengatakan bahwa SDN yang dekat rumahnya cuma memiliki murid total 70 dari enam kelas. Jadi rata-rata murid SDN hanya memiliki murid sekitar sepuluh untuk setiap kelasnya. Bahkan ada  2 SD digabungkan menjadi satu.   Wah memprihatinkatinkan! Masyarakat sudah "niteni  dan "ngemohi"  mutu  pendidikan yang buruk . Namun sebaliknya SD-SD suasta yang membawa bendera "unggulan,  berbasis  agama Islam atau  terpadu, program khusus atau MIN atau SDN yang bagus, jelas muridnya melimpah ruah.

Kami pun perlu hati-hati dalam memilih lembaga pendidikan, dan kami memiliki tip dalam memilihnya:
1. Ortu harus  sudah memastikan bahwa sekolah atau lembaga pendidikan tersebut peduli tentang perkembangan akhlaq anak, juga memiliki kegiatan khusus untuk pencerahan ruhani. Ortu  perlu tahu lewat kar oment alumni, ortu dari anak yang pernah sekolah   di situ, atau menanyakan langusng ke pihak pengelola sekolah.
2. Ortu sudah memiliki rekam jejak  positif dari para pengelola dan juga prestasi dari sekolahan tersebut.
3. Ortu harus memastikan bahwa sekolah tersebut menjaga kebersiihan, ketertiban, keamannan, keindahan dsb.
4.  Ortu harus memastikan bahwa sekolah tersebut harus menanamkan disiplin dan peduli dalam mengangani siswanya.
5.  Ortu harus memastikan bahwa anak yang dididik di lembaga tersebut ada hasil positifnya:  anak lebih dewasa , berilmu, berakhlaq, rajin, peduli dll.

Semoga bermanfaat. Salam sukses sejati.


Senin, 15 September 2014

Anda Layak Hidup Bahagia. Tanpa Syarat Modal

Percayalah kepadaku bahwa Anda layak hidup bahagia, tidak usah menunggu lama-lama. Kalau  Anda  ingin bahagai di akherat jelas Anda  harus nunggu  mati dulu. Jangan dong!.  Tentu Anda selalu berdoa supaya  panjang umur, rezeki melimpah dan barokah.

Kembali soal  hidup bahagia, apakah  Anda  sering tidak bahagia? Kalau jawabanya iya.  Itu salah Anda sendiri. Anda kayaknya malas belajar atau membaca motivasi hidup bahagia  terutama dari blog Maskatno Giri.

Di blogku ini kutulis rahasia hidup bahagia tanpa  syarat modal  sama sekali.  Ini tidak sekedar teori dalam awang-awang. Walau aku belum sempurna,  namun aku sudah  mencoba mempraktikkan rahasia hidup bahagia ini.  Hasilnya hidupku lumayan bahagia. Ini sungguhan "yen ora bolo ora tak kandani".

6 M Rahasia hidup bahagia tanpa syarat:

Yang pertama: memutuskan untuk bahagia detik ini juga. Kalau selama ini Anda sering  bergalau, itu karena Anda memilih untuk galau. Nah, sekarang   Anda harus memilih untuk bahagia.
Yang kedua, menghargai dan  mensyukuri apa yang dimiliki saat ini. Bersyukur kepada  Allah  adalah kunci kemujuran dan kebahagiaan. Banyak orang tidak menghargai apa yang dimiliki sampai itu semua direnggut darinya. Ketika Anda bersyukur, Anda merasakan kebahagiaan dan kekayaan batin.
Yang ketiga: miliki ilmu. Anda sulit bahagia  kalau tidak berilmu. karena ilmu adalh lentera kebahagiaan. Malas  dalam menuntut ilmu sulit untuk bahagia.
Yang keempat: menjauhkan  diri dari pikiran negatif. Anda mungkin sudah mengerti ini. Bagaimana mungkin bisa bahagia kalau pikiran terus memikirkan sesuatu yang negatif, pesismis, prasangka buruk dll? 
Yang kelima: memberikan sebagian milik Anda pada orang lain. Istilah kerennya sedekah.  Banyak yang membahas tentang sedekah ini. Sedekah, apabila bisa membantu apalagi membuat orang bahagia, otomatis kita akan lebih bahagia.
Yang keenam: mengatakan "good bye" masa lalu. Mengenang masa lalu  terkadang mengganggu. Setiap manusia memiliki pengalaman yang bikin, malu, beralah tidak PD dsb. yang jelas kita harus sadar bahwa kita hidup di masa kini. Tugas kita hanya berdoa dan menutupi kekurangan dengan kebaikan.


Salam sukses sejati.