DAFTAR LABELKU (klik saja jangan ragu-ragu)

Jumat, 25 Desember 2015

Sedekah Ekstrem Atau Sedekah Istiqomah? Sedekah Pemancing Rezeki atau Sedekah Sebagai Rasa Syukur?



Beruhubungan dengan sedekah, kita mesti yakin bahwa sedekah adalah pengundang barokah. Hidup barokah adalah hidup yang membahagiakan.

Namun, kadang saya salah niat  bahwa sedekah disimpulkan sebagai pengundang rezeki. Dan saya pu terkadang salah menyimpulkan bahwa rezeki adalah harta atau yang bersifat kebendaan.

Kini aku telah mendapat pencerahan hidup. Salah satunya dari Cak Nun. Aku harus mengucapkan rasa terima kasih luar biasa kepada Cak Nun, terutama yang berhubungan dengan keajaiban  sedekah.  Ya, aku memang perlu kaya wawasan akar hidup ini penuh kebahagiaan.

Sebetulnya  benakku masih menympan tanda tanya. Apakah urgensi dari sedekah ekstrem? Ini yang sering disamapaikan oleh salah seorang motivator. Masalahnya, sependek akau tahu sedekah yang istiqomah itu lebih dicintai oleh Allah SWT. Aku juga masih menympan pertanyaan: Apakah kita dituntunkan oleh Allah SWT untuk bersedekah sebagai sarana pemancing rezeki? Atau sedekah seharusnya menjadi kuwajiban bagi si kaya , sebagai rasa syukur?

Alhamdulillah Cak Nun telah bergerak dan mau memulai pencerahannya apa arti sedekah dan syukur, tulisan beliau kurang lebih sbb: ini penting! khususnya untuk para GENTHO (begundal) aitau bag mereka yang sedang berproses mencari kebenaran Allah SWT.
BEBERAPA tahun belakangan marak 'SEDEKAH AJAIB' yang sering digiatkan oleh itu, Si Ustad 'nganu'. Cak Nun hanya mengingatkan, "SEDEKAH itu dalam rangka BERSYUKUR, berbagi rejeki & kebahagiaan, BUKAN dalam rangka MENCARI REJEKI. Ingat itu!

Kalau Anda mengharapkan kembalian berlipat-lipat dari sedekah, itu bukan sedekah, tapi dagang! Paham?"
Beliau tidak mengecam juga, lha wong taraf imannya masih segitu kok.
Kalau menyedekahkan uang, sepeda motor, mobil, rumah, helikopter atau apa pun, ya wis, kasihkan saja, titik! Setelah itu Jangan Berharap Apa-apa. Walau kita yakin akan dibalas dengan berlipat ganda, tapi ketidaktepatan dalam niat menjadikan sedekah bukan lagi sedekah, melainkan sekedar jual beli. Sedekahnya sudah bagus, tapi janji Allah SWT jangan pernah dijanjikan oleh manusia, nggak boleh! 

Banyak orang beribadah yang masih salah niat gara-gara manut omongan si motivator sedekah. Naik haji/umroh biar dagangannya lebih laris. Sholat Duha biar diterima jadi PNS, biar duit banyak, biar jadi milyarder biar dihormati orang. Ibadah itu dalam rangka bersyukur, titik! Menangislah pada Allah SWT tapi bukan berarti jadi cengeng. Nabi dalam sholatnya menangis, tapi sebenarnya itu adalah menangisi. Beda antara menangis dan menangisi. Kalau menangis itu kecenderungan untuk dirinya sendiri, tapi kalau menangisi itu untuk selain dirinya : orangtua, anak, istri, kakek, nenek, saudara, sahabat dan seterusnya.

Ada seorang pedagang miskin yang dagangannya nggak laku, dia sabar dan ikhlas : "kalau memang saya pantasnya miskin, dagangan saya nggak laku, saya ikhlas, manut ae, yang penting Allah SWT ridho sama saya." Malah keikhlasan seperti ini yang langsung dijawab oleh Allah SWT dengan rejeki berlimpah yang tak disangka-sangka datangnya.

Tapi kalau kita yang ditimpa sial, dagangan nggak laku, biasanya langsung mewek : "Ya Allah SWT kenapa saya kok mlarat, miskin, dagangan gak laku, gak bisa beli montor, gak bisa beli mobil, aku salah apa sih..!???" Waaahh..., malaikat langsung gregeten, nampar mukamu : "Oalaaaaah.., cengeng byanget kamu ya...!!!"

Iman seseorang memang tidak bisa distandarisasi. Tiap orang mempunyai kapasitas iman yang berbeda.
Makanya kalau jadi imam harus paham makmumnya. Makmumnya koboi tapi bacaan imamnya panjang-panjang disamakan dengan anak pesantren. Akhire makmumnya di belakang nggerundel, gak ihklas.

So, mulai saat ini, kita perlu menajamkan pikiran dan jiwa. Agar hidup ini lebih bermakna.

Kamis, 10 Desember 2015

Nasihat Pencerahan Kebahagiaan dari Hasan Al-Bashri

Aku tidak boleh malas. Itulah kata motivasi andalanku untuk memotivasi diriku sendiri.  Kata  guruku kemalasan temannya setan. Lagi pula aku sadar: apa yang kuandalkan dari diriku yang lemah ini. Modal hidupnya cuma serba pas-pasan. Ternyata bagiku,  bermodal pas-pasan menjadikan diri mau berubah. Berubah menjadi nekat untuk meraih  hasil lebih dalam menjemput rezeki dari Allah SWT.

Salah satu ketidakmalasanku adalah aku berusaha mencari nasihat yang membahagiakan, khususnya untuk diriku sendiri. Lalu aku berusaha  membagikan kepada orang lain.

Berikut ini nasihat luar biasa dariImam Hasan Al-Bashri yang luar biasa:

Nasehat al Imam Hasan Al-Bashri :"Aku bisa tenang menjalani hidup ini karena 4 hal"
Aku tahu bahwa rezekiku tidak akan jatuh ke tangan orang lain, maka hatiku menjadi tenang.
Aku tahu bahwa tugasku tidak akan dikerjakan orang lain, maka aku sibukkan diriku dengannya.
Aku tahu bahwa Allah selalu melihatku, maka aku malu jika aku menjatuhkan diriku dalam lumpur dosa.
Aku tahu bahwa ajal itu pasti datang, maka aku selalu bersiap2 menantinya.

Mestinya tak ada kata duka dalam dunia. Kata bahagia lebih utama. Kesyukuran merupakan upaya kita menjadi lebih bahagia. Salam sukses sejati!

Senin, 30 November 2015

Kenapa Harus Optimis?

Idealnya, kita harus memiliki  optimisme dalam hidup. Walau pada tataran teori, optimisme memang mudah untuk dibicarakan, tapi sulit untuk dilakukan. Namun, kita perlu tahu dulu dong, apa definisi optimisme.

Menurut wikipedia: Optimisme adalah paham keyakinan atas segala sesuatu dari segi yang baik dan menyenangkan dan sikap selalu mempunyai harapan baik dl segala.

 Baru saja aku membaca tulisan  yang berkenaan dengan optimismr dari motivator Jamil Azzaini. Mas Jamil menyatakan bahwa optimis itu penting  dan sangat bermanfaat.

Manfaat pertama adalah superior health. Atau bisa kita definisikan mental tahan banting dan fisik tetap prima. Optimis selain memperbesar potensi memiliki usia yang lebih panjang dan memperkecil resiko mengalami stress serta depresi, ternyata bisa membuat kualitas kesehatan mental dan fisik Anda tetap prima.

Manfaat berikutnya menjadi optimis lain adalah greater achievement alias pencapaian prestasi yang lebih hebat. Mengenai hal ini, mereka yang optimis lebih mampu menciptakan sinergi yang positif dan performa yang jauh lebih baik ketimbang tim yang pesimis.

Manfaat selanjutnya menjadi optimis adalah persistence alias ketekunan yang terus menerus. Ketekunan mengantarkan Anda menjadi sosok yang berhasil. Anda ingat Donald Trump dan Sriyono dengan Siomay Pinknya? Ya, mereka pernah merasakan sangat bangkrut dan bahkan tidak cuma sekali. Tetapi dengan menjadi optimis, mereka mampu bangkit dan dengan tekun membangun kembali bisnis mereka hingga seperti yang kita saksikan saat ini.

Akhirnya, memiliki jiwa optimis harus menjadi prioritas utama dalam mengarungi kehidupan.

Berniat Positif Insya Allah!: refleksi diri, usia tidak muda lagi, kini aku mau berbagi buku gratis

Besuk adalah hari ultahku: tgl 30 November. Aku terus terang agak malu mengakui berapa umurku sebenarnya. Kata banyak orang aku terlihat lebih muda dari usia sebenarnya. Komentar ini sering terlontar saat aku reunian dengan sobat-sobat di sekolah dulu. Kenapa aku harus malu-malu dengan jujur berapa usiaku?

Aku sudah tua, usia  sudah di atas kepala empat dengan anak berjumlah empat. Namun, rasanya usiaku dan kualitas hidupku masih belum sesuai dengan pengharapanku (baca ideal dan obsesiku). Aku merasa usiaku masih tiga puluhan tahun. Kualitas hidupku pun  belu  sebanding dengan usiaku: ini baru sebatas penilaian subjektifku. Aku masih banyak kekurangan.

Sebagai rasa syukurku atas hidayah keimanan, kesehatan dan rezeki beruapa apapun, jelas aku tak sanggup menghitungnya. Besuk pagi aku mau berbagi: bersedekah buku motivasi gratis untuk sepuluh orang yang mau  datang di kantorku dari jam 07.00 WIB sampai jam 12.00. Namun, bagi yang  berminat harus inbox atau sms dulu melalui FB ku: Maskatno Giri. 

Maka bagi yang berminat silahkan inbox atau sms mulai malam ini  di FBku. Terima Kasih. Mari kita saling mendoakan semoga kita menggunakan  usia kita dengan kebaikan dan kesyukuran. Semoga kita hidup dalam keberkahan.


Jumat, 27 November 2015

Selamat Tinggal Kesusahan!

Jujur saja atas kisahku. Pernikahanku  tanpa berawal pacaran. Ternyata berhikmah luar biasa. Usia pernikahan lebih dari 15 tahun. Pasca pernikahan sampai aku memiliki beberapa anak, aku termasuk jarang sekali mengalami kesusahan. Bukan berati tidak pernah susah. Yang jelas kelurga kami sangat harmonis. Prosentasi kesusahanku terasa sedikit sekali. Ingin tahu kenapa? Kami diajari oleh ustadzku supaya bersama-sama keluarga belajar bersyukur. Bersyukur kunci bahagia. Berikutnya, rasanya  kesusahanku sudah terkuras habis saat aku masih muda. Sejujurnya, saat muda aku hidup dalam kemiskinan terutama miskin kesyukuran.

Kini aku tahu dan semakin  sadar betapa banyak rahmat yang telah diberikan Allah SWT kepada ku. Namun, sering kali aku termasuk orang yang lalai untuk bersyukur.

Pasti kita sudah tahu bahwa syukur kunci mujur dan makmur. Namun, kita sering tergoda syetan untuk jauh dari Allah SWT. Karena jauh dari Allah SWT bermakna kufur. Namanya manusia tempat salah dan dosa, aku juga  kadang melupakanNya. Saat melupakanNya, mudah sekali hati ini galau, susah dll.

Terkadang aku  menyalahkan Allah SWT. Atau lebih jauh lagi cenderung   ingkar kepada  nikmat Allah SWT. Sebetulnya bisa kurasakan bahwa  bila kita semakin jauh dari Allah SWT, kita akan terjerumus kepada cinta dunia dan semakin takut  dengan kematian. Terlalu cinta dunia, secara mudah kita akan  galau. Sebab permasalahan sedikit dianggap susuatu yang berharga. Itulah dunia.   Padahal, kematian pasti akan datang kepada kita, semuanya yang kita miliki  akan kita tinggal.

Berikut ini kutulis ulang obat susah, yang disebabkan kita terlalu kesengsem dengan kehidupan dunia. Pencerahan ini kuproleh dari kajian di dunia maya  dari  blog sakinah. Tulisan ku arngkum, kutambahi dan kumodivikasi. Yang jelas tujuannya untuk memotivasi dan menghibur diri.

Dinyatakan: Sesungguhnya suatu penyakit hati berupa kegalauan aau kesusahan dapat disembuhkan dekat kepada Allah SWT. Semua penyakit hati bersumber dari rasa cinta yang berlebihan terhadap dunia, hati kosong dari Allah dan dipenuhi kesenangan dunia, maka obat yang paling mujarab satu-satunya adalah lawan dari cinta dunia yaitu qana’ah dalam menghadapi hidup ini. 

Setiap insan yang memiliki hati yang qana’ah, maka rasa gelisah, sedih dan susah dapat berkurang karena keyakinannya pada Allah dan hari akhirat. Akhir setiap kegelisahan, kegembiraan. Kekayaan, kefakiran, kesulitan, kemudahan, sakit dan lapar adalah mati. Cara lain untuk mengatasi kegelisahan, manusia diperintahkan untuk meningkatkan iman, takwa, dan amal shaleh. Hanya dengan cara mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memasrahkan diri kepada Allah SWT, maka hati gelisah manusia akan hilang. Mendekatkan diri bukan hanya dengan cara melalui hubungan vertikal dengan Allah SWT, tetapi juga melalui hubungan horizontal dengan sesama manusia sebagaimana yang diperitahkan oleh Allah SWT.

Beberapa obat kesusahan, kegelisahan, kepedihan dan kesedihan adalah:
  1. Bertaubat
  2. Sholat dan berdoa
  3. Berbaik sangka kepada Allah SWT.
  4.  Bersungguh-sungguh dalam kebaikan
  5. Mau berbagi kebaikan walau sebesar dzaroh
  6. Beristiqomah dalam memohon ampun kepada Allah SWT.
  7. Dengan tauhid ar-rububiyah { keyakinan bahwa Allah adalah satu-satunya zat yang melindungi, memelihara dan menjaga makhluknya}.
  8. Dengan tauhid al-uluhiyyah { keyakinan bahwa Allah adalah satu-satunya zat yang harus di takuti dan disembah}.
  9. Mengesakan Allah, dengan keyakinan yang kuat dan pemahaman yang benar.
  10. Menyucikan Allah dari anggapan bahwa Allah berlaku aniaya terhadap hambaNya
  11. Pengakuan seorang hamba bahwa ia adalah orang yang zalim
  12. Bertawasul kepada Allah SWT dengan sesuatu yang paling dicintai-Nya yaitu dengan menggunakan nama-nama dan sifay-Nya. Dan diantara nama-nama dan sifat yang paling mencakupnya adalah Al-Hayya Al- Qayyum { Allah adalah Dzat yang Hidup Kekal dan terus menerus mengurus makhlukNya }.
  13. Hanya meminta pertolongan kepada-Nya
  14. Pengakuan hamba kepada-Nya bahwa ia mengharapkan anugerah-Nya
  15. Membuktikan tawakkal kepada-Nya, menyerahkan segala persoalan kepada-Nya dan mengakui bahwa nasibnya berada dalam kekuasaan-Nya.
  16. Hendaknya ia menyejukkan hatinya dalam taman-taman Al-Qur’an. Menjadikan Al-Qur’an bagi hatinya seperti musim semi yang menyegarkan semua hewan. Menjadikan Al-Qur’an sebagai cahaya yang menerangi kegelapan nafsu syahwat dan kezaliman. Menjadikannya sebagai penghibur dari setiap kesusahan, sebagai pelipur setiap bencana dan sebagai penyembuh dari berbagai penyakit yang menghinggapi jiwanya. Sehingga Al-Quran ini menjadi pembebas kesusahan dan penyembuh kegelisahan dan kegalauannya.



Senin, 23 November 2015

Metode Pengajaran Bahasa Inggris : Communicative Language Teaching (CLT)

Belajar kembali tentang metode pengajaran bahasa Inggris bersumber dari sekolahbahasainggris.com :  Communicative Language Teaching ( CLT )
Berbeda dengan jumlah yang telah ditulis dalam Communicative Language Teaching literatur tentang dimensi komunikatif bahasa, sedikit yang telah ditulis tentang teori belajar. Baik Brumfit dan Johnson (1979) atau Littlewood (1981), misalnya, menawarkan setiap pembahasan teori belajar. Elemen dari teori belajar yang mendasarinya dapat dilihat dalam beberapa praktek CLT, namun. Salah satu unsur tersebut dapat digambarkan sebagai prinsip komunikasi: Kegiatan yang melibatkan komunikasi real mempromosikan belajar. Unsur kedua adalah prinsip tugas: Aktivitas di mana bahasa digunakan untuk melaksanakan tugas-tugas bermakna mempromosikan belajar (Johnson 1982). Unsur ketiga adalah prinsip kebermaknaan: Bahasa yang berarti bagi pelajar mendukung proses pembelajaran. Kegiatan belajar yang akibatnya dipilih sesuai dengan seberapa baik mereka terlibat pelajar di bermakna dan otentik penggunaan bahasa (bukan praktek hanya mekanik pola bahasa). Prinsip-prinsip ini, kami sarankan, dapat disimpulkan dari praktek CLT (misalnya, kecil-kayu 1981; Johnson 1982). Mereka mengatasi kondisi yang diperlukan untuk mempromosikan pembelajaran bahasa kedua, daripada proses akuisisi bahasa.

 Account baru lebih dari Communicative Language Teaching, bagaimanapun, telah berusaha untuk menggambarkan teori dari proses pembelajaran bahasa yang kompatibel dengan pendekatan komunikatif. Savignon (1983) survei akuisisi bahasa kedua penelitian sebagai sumber teori belajar dan menganggap peran linguistik, sosial, kognitif, dan variabel individu dalam akuisisi bahasa. Teori lain (misalnya, Stephen Krashen, yang tidak terkait langsung dengan Communicative Language Teaching) telah mengembangkan teori disebut sebagai kompatibel dengan prinsip-prinsip CLT. Krashen melihat akuisisi sebagai proses dasar yang terlibat dalam mengembangkan kemampuan bahasa dan membedakan proses ini dari belajar. Akuisisi mengacu pada pengembangan sadar dari sistem bahasa target sebagai hasil dari menggunakan bahasa untuk komunikasi real. Belajar adalah representasi sadar pengetahuan tata bahasa yang telah dihasilkan dari instruksi, dan tidak dapat menyebabkan akuisisi. Ini adalah sistem yang diperoleh bahwa kita memanggil untuk membuat ucapan selama penggunaan bahasa spontan. Sistem belajar dapat berfungsi hanya sebagai monitor dari output dari sistem yang diperoleh. Krashen dan teori akuisisi bahasa kedua lainnya biasanya menekankan bahwa pembelajaran bahasa terjadi melalui menggunakan bahasa komunikatif, bukan melalui kemampuan bahasa berlatih.


Johnson (1984) dan Littlewood (1984) mempertimbangkan teori belajar alternatif yang mereka juga lihat sebagai kompatibel dengan CLT-model keterampilan-learning pembelajaran. Menurut teori ini, akuisisi kompetensi komunikatif dalam bahasa adalah contoh pengembangan keterampilan. Ini melibatkan kedua kognitif dan aspek perilaku:
Aspek kognitif melibatkan internalisasi rencana untuk menciptakan perilaku yang sesuai. Untuk penggunaan bahasa, rencana ini berasal terutama dari sistem bahasa – mereka termasuk aturan tata bahasa, tata cara memilih kosa kata, dan konvensi sosial yang mengatur bicara. Aspek perilaku melibatkan otomatisasi rencana ini sehingga mereka dapat dikonversi menjadi kinerja fasih dalam real time. Hal ini terjadi terutama melalui praktek dalam mengkonversi rencana ke kinerja. (Littlewood 1984: 74)
Teori ini sehingga mendorong penekanan pada praktek sebagai cara untuk mengembangkan keterampilan komunikatif.

Minggu, 22 November 2015

Pendekatan Inquiry Based Learning (IBL)

1.  Pengertian Pendekatan IBL
   Kata “Inquiry” berasal dari bahasa Inggris yang berarti mengadakan penyelidikan, menanyakan keterangan, melakukan pemeriksaan (Echols dan Hassan Shadily, 2003: 323). Sedangkan menurut Gulo (2005:84) inkuiri berarti pertanyaan atau pemeriksaan, penyelidikan.
   Pendekatan IBL adalah suatu pendekatan yang digunakan dan mengacu pada suatu cara untuk mempertanyakan, mencari pengetahuan (informasi), atau mempelajari suatu gejala. Pembelajaran dengan pendekatan IBL selalu mengusahakan agar siswa selalu aktif secara mental maupun fisik. Materi yang disajikan guru bukan begitu saja diberitahukan dan diterima oleh siswa, tetapi siswa diusahakan sedemikian rupa sehingga mereka memperoleh berbagai pengalaman dalam rangka “menemukan sendiri” konsep-konsep yang direncanakan oleh guru.
Sasaran utama kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan pendekatan IBL ini adalah:
1. Keterlibatan siswa secara maksimal dalam proses kegiatan relajar mengajar
2. Mengembangkan sikap percaya pada diri sendiri (self-confident) pada diri   siswa tentang apa yang ditemukan dalam proses inkuiri.
   Pembelajaran  dengan  pendekatan  inkuiri  dapat  menggunakan  berbagai macam metode. Apapun metode yang dipilih hendaknya tetap mencerminkan ciri-ciri pembelajaran dengan pendekatan inkuiri. Ada beberapa metode pembelajaran yang dapat digunakan dengan pendekatan inkuiri, antara lain: tanya jawab, diskusi, demonstrasi, eksperimen dan lain-lain.
1.2. Jenis dan Tingkatan dari Inkuiri
Beberapa jenis/ tingkatan inkuiri, dari yang paling sederhana sampai kepada yang ideal, seperti yang terlihat dalam tabel 1.
Tabel 1. Jenis dan Tingkatan Inkuiri
     Dalam penelitian ini, tingkatan inkuiri yang dipilih adalah tipe C, yaitu siswa diberi beberapa pertolongan dalam memformulasikan dan mendefinisikan masalah kemudian dibantu dalam penyelidikan pemecahan masalah. Kesimpulan tidak ditetapkan sebelumnya, kemudian baru pada tahap selanjutnya kesimpulan diambil.
     Model pembelajaran IBL dapat dilakukan dengan cara guru membagi tugas untuk membuat pertanyaan yang disertai dengan jawabannya, kemudian guru juga memberi tugas untuk meneliti suatu masalah ke kelas. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok, dan masing-masing kelompok mendapat tugas tertentu yang harus dikerjakan. Dalam kegiatan ini guru menyediakan petunjuk yang cukup luas kepada siswa dan sebagian perencanaannya dibuat oleh guru. Kemudian mereka mempelajari, meneliti dan membahas tugasnya didalam kelompok. Setelah hasil kerja mereka dalam kelompok didiskusikan, kemudian dibuat laporan yang tersusun dengan baik. Akhirnya hasil laporan kerja kelompok dilaporkan dalam diskusi kelas. Dari diskusi kelas inilah kesimpulan akan dirumuskan sebagai konsep materi yang sedang dibahas.
1.3. Peran Guru dalam Pembelajaran dengan Pendekatan IBL
Menurut Gulo (2005: 86-87) guru dalam menciptakan kondisi belajar dengan pendekatan inkuiri mempunyai berbagai macam peran, antar lain:
a.    Sebagai motivator, yang memberi rangsangan agar siswa aktif dalam berfikir
b.    Sebagai fasilitator, yang menunjukkan jalan keluar jika ada hambatan dalam proses berfikir siswa.
c.  Sebagai penanya, untuk menyadarkan siswa dari kekeliruan yang mereka perbuat dan memberi keyakinan pada diri sendiri.
d.   Sebagai administrator, yang bertanggung jawab terhadap kegiatan di kelas.
e.   Sebagai pengarah, yang memimpin arus kegiatan berfikir siswa ke tujuan yang diharapkan
f.    Sebagai manager, yang mengelola sumber belajar, waktu dan organisasi kelas.
1.4. Kelebihan dan Kelemahan Pendekatan IBL
     Dalam pembelajaran dengan menggunakan metode ceramah, guru lebih aktif sebagai pemberi pengetahuan bagi siswa, guru dianggap sebagai sumber informasi, sedangkan siswa hanya sebagai subjek yang harus menerima materi pelajaran yang diberikan oleh guru. Akibatnya siswa memiliki banyak pengetahuan tetapi tidak pernah dilatih untuk menemukan pengetahuan dan  konsep sehingga siswa cenderung lebih cepat bosan dalam mengikuti pelajaran, serta cepat lupa dengan materi pelajaran yang diajarkan. Masalah demikian dapat diatasi dengan cara menerapkan model pembelajaran dengan pendekatan IBL dalam kegiatan pembelajaran, karena dengan pendekatan ini siswa dilibatkan secara aktif dalam kegiatan. Dari uraian diatas dapat diketahui bahwa model pembelajaran IBL mempunyai banyak kelebihan dibandingkan dengan metode ceramah. Adapun kelebihan model pembelajaran dengan pendekatan IBL ini adalah:
a.  Dapat membentuk dan mengembangkan “self-concept” pada diri siswa, sehingga siswa dapat mengerti tentang konsep dasar dan ide-ide lebih baik.
b.  Membantu dalam menggunakan ingatan dan transfer pada situasi proses belajar yang aru.
c.  Mendorong siswa berpikir dan bekerja atas inisiatifnya sendiri, bersikap byektif, jujur dan terbuka.
d.  Mendorong siswa untuk berpikir intuitif dan merumuskan hipotesisnya sendiri.
e.  Memberi kepuasan yang bersifat intrinsik.
f.   Situasi proses belajar menjadi merangsang.
g.  Dapat mengembangkan bakat atau kecakapan individu.
h.  Memberi kebebasan siswa untuk belajar sendiri.
i.   Siswa dapat menghindari dari cara-cara belajar yang tradisional.
j. Dapat memberikan waktu pada siswa secukupnya sehingga mereka dapat mengamilasi dan mengakomodasi informasi.
Kekurangan pendekatan IBL adalah:
a.  Diharuskan adanya kesiapan mental pada siswa.
b. Perlu adanya proses penyesuaian/adaptasi dari metode tradisional ke pendekatan ini.
Sumber referensi  bacaan darik  mba Dini Lestari blog