DAFTAR LABELKU (klik saja jangan ragu-ragu)

Sabtu, 02 April 2016

Tidak Bisa Hebat. Minimal Berpribadi Hebat

Menjadi sempurna? Jelas kita tidak mungkin. Menjadi hebat? Berat! Memiliki pribadi hebat? Kenapa tidak?

Berikut ini  Maskatno Giri yang berusaha baik hati dan tidak sombong menulis 9 modal untuk  menjadi  manusia    berpribadi hebat. 
1. Keikhlasan
Ikhlas dalam bahasa  Jawa  dikenal LEGOWO. Orang legowo adalah orang yang paling  bahagia di dunia. Jika mereka terkena musibah, mereka sabar, bila  mendapat anugerah mereka tulus berbagi. Keikhlasan  hanya dimiliki oleh orang –orang yang hebat.
2. Kerendahan hati
Kerendahan hati mengungkapkan kekuatan. Hanya orang yang  hebat dan kuat jiwanya yang bisa bersikap rendah hati. Orang yang rendah hati mampu  mengakui dan menghargai keunggulan orang lain.
3.  Holistik  thinking
Holistik thinking  levelnya di atas positif  thinking.  Orang yang berjiwa holistik adalah orang yang bersikap   atas pertimbangan  Allah dan rasulnya. Orang yang bersikap  holistik  selalu melihat segala sesuatu dari kacamata positif dalam artian yang luas dan benar, bahkan dalam situasi yang buruk sekalipun.
4. Keceriaan
Orang  ceria adalah orang yang murah senyum kepada siapapun. Sedangkan senyuman adalah sedekah yang paling murah.  Demikian juga orang yang ceria adalah orang yang bisa menikmati hidup, tidak suka mengeluh dan selalu berusaha meraih kegembiraan. Ia punya potensi untuk menghibur dan mendorong semangat orang lain.
5. Bertanggung jawab
Orang yang bertanggung jawab akan melaksanakan kewajibannya dengan sungguh-sungguh. Jika ia melakukan kesalahan, ia berani mengakuinya.
6. Percaya diri
Orang  percaya diri adalah orang yang menghargai nikmat Tuhanya. Tuhan Allah SWT telah menciptakan berbagai keluarbiasaan kepada kita. Namun, kita sering tidak  menyadari dan sering kita tidak percaya diri. Percaya diri memungkinkan seseorang menerima dirinya sebagaimana adanya, menghargai dirinya dan menghargai orang lain.
7. Kebesaran jiwa
Dapat dilihat dari kemampuan seseorang memaafkan orang lain. Orang yang berjiwa besartidak akan membiarkan dirinya dikuasai oleh rasa benci dan permusuhan.
8. Easy going
Orang yang memiliki sifat ini menjalani hidupnya dengan ringan. Dia tidak suka membesar-besarkan masalah. Bahkan ia berusaha menyederhanakan  masalah-masalah besar.
9. Bijaksana
Bijaksana adalah sifat yang sangat mengagumkan. Orang yang bijaksana bukan saja bisa menjadi pendengar yang baik, tapi juga bisa menempatkan dirinya pada posisi orang lain.

Semoga bermanfaat.  SALAM SUKSES SEJATI

Jumat, 01 April 2016

Aku Sering Lupa (seri 2)

Aku sering lupa untuk bersyukur. Aku terkadang bagaikan orang kehausan atas limpahan rahmat dari Allah Yang Maha Kuasa. Hampir-hampir, aku tidak merasa  legowo/ ikhlas atas pemberian berbagai nikmat dari Nya yang tak ternilai harganya. Aku sering menuntut  yang lebih dan lebih.

Dalam upaya kesyukuran/ Aku berusaha mengingat masa laluku. Tentu masa lalu yang mampu membangkitkan energiku  kembali. .........................Aku  terlahir dari  pasangan  Buruh-Petani; bp Alm Karso Widjoyo dan Ibu Kainah. Aku anak terakhir dari tujuh bersaudara. Dan aku  satu-satunya anak yang diberi kesempatan oleh Allah SWT mampu  bersekolah sampai S2 (S1-S2 di UNS Solo). Ini kujalani dengan nekat sambil  merangkak-rangkak. Aku kuliah total dengan biaya sendiri. Bahkan dari SMA aku sudah sambil kerja. Subhanallah ini semata-mata keajaiban dari Allah SWT. Bagaimana ini tidak ajaib?

Aku berpisik lemah dan kecil. Bahkan saat di SD sampai di SMP aku yang paling kecil. Salah satu sebabnya, aku kurban gizi buruk. Maklum ibuku melahirkanku saat-saat  beliau mendekati menopuase (sekitar 45 tahun). Wajar saja kalau  aku tidak mampu berpikir cerdas -cerdas amat (baca= biasa-biasa saja). Ya, karena kesadaran mau berdoa dan  belajar saja aku sanggup  bersaing dengan para siswa normal.

Sudah gizi buruk, juga miskin. Itulah kenyataan yang harus kuterima dengan sabar. Allah SWT bersama dengan orang-orang sabar. Itu pasti benar. Aku telah menjadi bukti. Aku telah ditolong oleh Allah.  Sekolah sambil bekerja dibutuhkan stamina prima, Allah telah memabantuku, saat-saat aku bersekolah di Solo  ortu tinggal di desa Wonogiri (SMA sampai kuliah ) aku hampir tidak pernah diganjar sakit. Setelah SMA  aku lolos tes ke PTN. Dan  aku mampu menyelesaikan kuliah lebih cepat dari rata-rata, walau nilai pas-pasan. Alhasil  aku lebih cepat mendapat pekerjaan dari rata-rata temanku.

Tidak percaya diri dengan hidup pas-pasan: nilai pas-pasan,  pisik pas-pasan, ekonomi pas-pasan. dll. Aku terbentuk menjadi pribadi kurang percaya diri. Bahkan  untuk mencintai lawan jenis saja aku tidak berani. Tapi akhirnya, setelah lukus aku dijodohkan dengan tetangga baruku.  Aku menikah dengan seseorang yang belum pernah kukenal sama sekali.

Pacaran setelah menikah ternyata membawa keberkahan dan kebahagiaan. Aku harus bersyukur dengan modal lemah dan nekat aku  telah  diberi kekuatan menikmati hidup bahagia di akhir-akhir usiaku saat ini. Benar juga kata ustadzku : MENUNDA KESENANGAN SAAT MUDA, BAHAGIA DI MASA TUA. Allahu a'lamu bisahwab.  TULISAN ......MASIH BERLANJUT




Selasa, 29 Maret 2016

Aku Sering Lupa

Sering aku lupa bersyukur. Aku telah diberi hidayah keimanan. Padahal  aku tinggal menjaganya agar aku tetap istiqomah. Keimanan  jelas akan menyelamatkanku di dunia dan di akherat. Banyak kasus orang yang tidak menjaga keimanannya secara istiqomah, mereka akhirnya  terpuruk 

Sering aku lupa aku telah diberi nikmat kesehatan, sehingga aku mampu berkarya dan beribadah. Banyak orang yang menderita sakit. Bahkan penyakitnya telah disandang bertahun-tahun.

Aku sering lupa atas keberadaan diri.  Aku sering tidak menghargai diri sendiri. Aku sering merendahkan diriku sendiri. Padahal Allah telah menakdirkanku lahir di dunia. Mestinya aku sadar bahwa kelahiranku bukan suatu kebetulan untuk pelengkap saja. Mestinya aku yakin bahwa kehadiranku di dunia tidak untuk sia-sia. 

Aku sering menuntut yang lebih. Aku sering membandingkan diri  dengan orang lain yang lebih mujur. Padahal sebenarnya, aku tahu, untuk menuju syukur kita  harus MELIHAT KE BAWAH BUKAN KE ATAS.

Aku sering lupa bahwa di samping kekuatan, setiap manusia  diberi kelemahan, sehingga mereka mampu merasakan bahwa tidak perlu kita menyombongkan diri. Aku juga sering lupa, andai Allah cuma memberikan kelebihan, kekuatan, kebesaran dan kecerdasan, manusia akan malas belajar. Dengan kelemahan, manusia perlu belajar dari kelemahannya.

Aku sering lupa di samping aku memiliki banyak kelemahan, aku juga memiliki kelebihan  harus dijaga dan disukuri. 

Kini saatnya aku flash back  ke masa kecilku..... berlanjut


Senin, 28 Maret 2016

Bahasa Gaul -up to date dalam Bahasa Inggris


Bahasa Indonesia memiliki bahasa gaul,  demikian juga  dalam Bahasa Inggris. Meskipun demikian kita juga  harus paham akan tata bahasa yang baku (grammar).
Bahasa inggris gaul merupakan bahasa yang tidak baku. Dalam rangka menambah pengetahuan akan kayanya bahasa Inggris, diblog pribdiku ini disajikan dan diberikan frasa kata Slang beserta artinya dan penggunaannya di kalimat. Look at these below!
1. Dunno = tidak mengerti/ tahu (merupakan peengucapan dari frasa kata: don’t know)
Contoh: We dunno they has come back.
2. Gimme  = beri aku (pengucapan dari frasa kata: give me)
Contoh: Gimme more these candies!
3. Kepo= singkatan dari Knowing Every Particular Object.Yaitu sebutan untuk orang selalu ingin tahu tentang segala apapu
Contoh: You’ re so kepo!
4. Skive = malas melakukan sesuatu
Contoh: Dunno, today I just want to stay at my room, I feel skive.
5. Nutter = orang gila
Contoh: They are afraid of that nutter.
6. Jack of legs = laki-laki yang tinggi
Contoh: I like to see jack of legs.
7. It`s monkeys outside= keadaan dingin sekali di luar
Contoh: It was monkeys outside yesterday so that I couldn’t go there.
8. Give you a bell = menelpon mu
Contoh: She had given you a bell for long time yesterday.
9. Didle = berbohong
Contoh: Talk the true to me, you didle on me, I know.
10. DIY = do it by yourself
Contoh: Just DIY, do not be lazy person!
11. Down= setuju ditandai dengan kepala mangut-mangut
Contoh: A= Will you come to my party?
              B= down
12. Soof= beneran, sumpah deh!
Contoh: A= You are liar, I don’t believe you anymore!
              B= soof!
13. Yolo= hidup cuma sekali loh
Contoh: Hey, Yolo, do just do the right things!
14. Guap= banyak uang, kaya
Contoh: I have had much guap,  let’s get something good!
15. Kudos= hormat
Contoh: You must kudos with us!
16. Selfie= mengambil foto kita sendiri untuk narsis
Contoh: Let’s take selfie together!
17. Hella= sangat
Contoh: Wua… she is hella beautiful!
18. Diss= mulai tidak hormat
Contoh: Please respect to him, don’t diss him!
19. unreal= keren sekali
Contoh: It was amazing, it was an unreal image ever!
20. Bullshit: bohong, omong kosong
Contoh: I know you are bullshit!
21. Get the drift?: Mengerti?
Contoh: Those are mine, get the drift?
22. Get out of it: lupakanlah, Sudahlah.
Contoh: I am tired to explain it anymore, get out of it now!
23. Get off my back, get off my ass, get off my case: Sudahlah, pergilah
Contoh: Get off my ass, I don’t want to see you again!
24. No hassle: tak mengapa, tidak apa-apa
Contoh: It is no hassle, don’t be worry!
25. Make your own sandwich: terserah, bodohlah
Contoh: I don’t care, make your own sandwich!
26. Wasted: Drunk, mabuk
Contoh: He wasted after drinking this.
27. Wuss: pecundang, pengecut, penakut
Contoh: Don’t be a wuss person dude!
28. look like shit: keliahtan kusut sekali
Contoh: Wash your face, you look like a shit.
29. You gotta kick the habit: Kamu mesti menghentikan kebiasaan itu
Contoh: You must change, so you gotta kick the habbit now!
30. Pissed: mabuk minuman
Contoh: You pissed for long time.
31. Life is a bitch, Life sucks and then you die: Hidup itu tidak mudah
Contoh: Life is a bicth bro, so do the right things in your living.
32. Dig= suka akan sesuatu
Contoh: I did your behavior.

Rabu, 23 Maret 2016

Perlu Motivasi? Inilah Dia!

Kemalasan adalah temannya setan. Itulah  nasihat dari ustadzku. Memang, setan mengajak kerusakan. 

Namun, kesadaran kita akan arti kehidupan mengubah segalanya. Kita layak hidup bahagia dan barokah jauh dari godaan setan.  Kita perlu semangat atau motivasi dalam meniti hidup

Motivasi memberikan peranan yang sangat penting dalam proses pencapaian  cita-cita  seseorang. Banyak orang yang berhenti di tengah jalan atau bahkan menyerah dalam menggapai mimpi mereka, disebabkan karena mereka sudah tidak termotivasi (baca: tidak punya motivasi) lagi dalam hidupnya. Lalu bagaimana caranya supaya kita tetap bersemangat dalam menggapai mimpi kita, walaupun kita berada pada keadaan yang sulit? Seperti yang telah di kutip dari successconsciousness.com menyebutkan bahwa ada enam cara yang harus kita lakukan disaat kita down, agar motivasi kita kembali tumbuh, bahkan lebih besar lagi.


1.  Memiliki  Tujuan Hidup

Bagaimana mungkin kita akan tetap bersemangat dalam menjalani hari-harimu tanpa adanya tujuan yang jelas. Dengan memiliki  tujuan di masa depan akan membuat kita   tetap semangat dalam menjalani hari-hari kita. Jadi, sebelum kita tidur di malam hari, usahakan untuk merencanakan apa yang akan kita lakukan esok hari. Ini akan membuat hari kita lebih terarah dan teratur. Sehingga kita tidak akan merasa bingung lagi, apa yang seharusnya kita lakukan hari ini.

2.   Pantang Menyerah

Kata "menyerah" harus di buang jauh-jauh dari hidupmu. tak masalah seberat apapun beban yang kita pikul saat ini, sesulit apapun situasi yang kita hadapi sekarang, tetaplah untuk fokus kepada apa yang sedang kita rencanakan. Yakinlah kepada diri sendiri bahwa kita bisa melewati ini semua. Saat kita merasa jenuh dengan usaha yang sedang kita lakukan, ingatlah bahwa ini akan sangat indah sekali saat kita bisa mncapai apa yang menjadi tujuan kita. Dan ingatlah bahwa tidak akan ada yang bisa menghentikan impian  kit, kecuali diri kita sendiri. Never give up!

3. Menentukan Target
 
Dalam artian, kita harus mempunyai spesifikasi tujuan yang jelas. Misalnya, "Aku harus turun 4 Kg, di minggu pertama bulan Oktober" ini lebih baik dari pada kita menetapkan tujuan umum, misal "Aku harus turun beberapa kilogram di bulan oktober ini". Jadi yang harus kita lakukan adalah tetapkan Deadline dari masing-masing tujuan kita. Karena jika kita ingin mencapai sesuatu, kita harus menetapkan batas waktunya, sehingga kita bisa lebih terpacu dalam menjalaninya.

4. Percaya pada Diri sendiri

Jika kita percaya kepada kemampuan kita, itu berarti kita selangkah lebih dekat dengan impianmu. Percayalah, bahwa kita bisa. Jangan sampai kata-kata "Da aku mah apa atuh" , "Aku bisa apa" atau "Aku ini payah, mereka lebih jago" bersarang di fikiran kita. Buang jauh semua kalimat tersebut, karena itu hanya akan membuat kita  jauh tertinggal di belakang. Jadi percayalah bahwa kita bisa.

5. Mau Kerja keras

Tentu saja, semuanya sia-sia tanpa adanya usaha. Bermimpi memang mudah, akan tetapi mimpi tanpa adanya usaha sama saja bohong. Jika kita ingin sukses, kita tak bisa hanya duduk berpangku tangan di kamar , kita harus bangkit dan berusaha.

6.  Tersenyum Ikhlas

Ini dia hal yang banyak orang lupakan. Tersenyum. Seberat apapun masalah yang sedang kita hadapi , sejenuh apapun usaha yang sedang kita lakukan. Tetaplah tersenyum untuk orang yang berada di sekitarmu. Berkumpulah dengan orang-orang yang menginspirasi kita. Dan yang terpenting, raihlah apa yang menjadi tujuan kita dengan senyuman lebar.

Rabu, 16 Maret 2016

Sempurna ? Tidak Mungkin. Menjadi Beda? Kenapa Tidak?

Menjadi sempurna? Jelas tidak mungkin. Menjadi terbaik?  Menurutku juga sulit. Makanya  aku  sadar diri bahwa berjuang menjadi orang baik, lebih utama. Atau kalau semuanya sulit aku berusaha menjadi yang beda, maksudnya beda  bukan dalam keburukan.

Salah satu tujuanku menulis di sini adalah menghibur diri, supaya aku dan pembaca mampu hidup lebih nyaman walau dalam keterbatasan. Paling tidak aku mampu menggali diri tetap percaya diri walau hidup dalam kelemahan dan keterbatasan. Makanya, aku berusaha mempraktikkan cara-cara  menjadi  "beda dalam kebaikan". Kalau kita hidup tidak bisa terbaik. paling tidak kita tidak yang terburuk. Cara -cara tersebut adalah:
  •  Membandingkan kenikmatan yang kita terima dari  Allah SWT  dengan orang yang lebih kurang beruntung. Inilah wujud kesyukuran kita.
  • Berpikiran terbuka, atau setidaknya  kita berusaha terbuka. Belajar untuk melihat dunia dari perspektif yang berbeda (dan tidak hanya dari perspektif manusia saja). Tak perlu  takut sama mereka yang menantang prasangka dan nilai-nilai kita
  • Berusaha  untuk damai dengan diri kita  sendiri. Terkejut saat orang tidak menyukai ke-anehan kita adalah kebodohan yang jelas dari  kita. Kalau  kita  tidak mau menerima pandangan atau sindiran dari orang,  kita  tidak punya pilihan kecuali untuk menahan ke-anehan  diri  kita  sendiri.
  • Melakukan  apa yang  kita sukai dan jangan pikirkan apa yang dikatakan orang.
  • Tidak perlu  bertindak lebih tinggi dari mereka yang tidak beda. Kebanyakan dari mereka menyukai gaya mereka dan acara televisi yang mereka tonton. Ingat, hal-hal yang populer menjadi populer karena ada alasannya. Tak perlu meremehkannya.

Selasa, 15 Maret 2016

Nasihat Anda Ingin Diterima? Ini Tipnya

Saling menasihati itu sudah menjadi kuwajiaban kita sebagai seorang Islam. Ingat! Surat Al "Asyr. Namun, kita juga perlu bagaimana cara menasihati yang efektif dan beradab. Aku sebagi guru SMA, terkadang sebel juga, karena nasihatku tidak digubris. Setelah merenung, ternyata  aku perlu refleksi diri. Bagaimana cara mejadi penasihat yang efektif dan beradab.


Aku pun yakin bahwa hampir setiap orang mampu menasihati. Cuma masalahnya tidak semua orang mampu dan paham bagaiman  menasihati dengan bijak dan tepat.

Aku sering memperhatikan bahwa sering juga seseorang  menasihati  justru mudah diterima dengan memakai joke/ humor. Alasannya  humor adalah bentuk nasihat tanpa menggurui dan membawa hikmah santai. 

Maka perlu bagi  kita sebagai penasihat  belajar bagaimana cara menasihati.  Jelas penting  seseorang dalam memberikan nasehat berharap bahwa nasihatnya  diterima. Makanya adabnya  perlu diperhatikan :
1. Mengharapkan ridha Allah Ta’ala
Seorang yang ingin menasehati hendaklah meniatkan nasehatnya semata-semata untuk mendapatkan ridha Allah Ta’ala. Karena hanya dengan maksud inilah dia berhak atas pahala dan ganjaran dari Allah Ta’ala di samping berhak untuk diterima nasehatnya. Rasulullaah shallallaahu alaihi wa sallam bersabda,
Artinya, “Sesungguhnya setiap amal itu bergantung kepada niatnya dan sesungguhnya setiap orang itu hanya akan mendapatkan sesuai dengan apa yang diniatkannya. Barangsiapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya maka hijrahnya (dinilai) kepada Allah dan Rasul-Nya, dan barangsiapa yang hijrahnya karena dunia yang hendak diraihnya atau karena wanita yang hendak dinikahinya, maka (hakikat) hijrahnya itu hanyalah kepada apa yang menjadi tujuan hijrahnya.”(HR. Bukhari dan Muslim)
2. Tidak dalam rangka mempermalukan orang yang dinasehati
Seseorang yang hendak memberikan nasihat harus berusaha untuk tidak mempermalukan orang yang hendak dinasehati. Ini adalah musibah yang sering terjadi pada kebanyakan orang, saat dia memberikan nasihat dengan nada yang kasar. Cara seperti ini bisa berbuah buruk atau memperparah keadaan. Dan nasehatpun tak berbuah sebagaimana yang diharapkan.
3. Menasehati secara rahasia
Nasihat disampaikan dengan terang-terangan ketika hendak menasehati orang banyak seperti ketika menyampaikan ceramah. Namun kadangkala nasehat harus disampaikan secara rahasia kepada seseorang yang membutuhkan penyempurnaan atas kesalahannya. Dan umumnya seseorang hanya bisa menerimanya saat dia sendirian dan suasana hatinya baik. Itulah saat yang tepat untuk menasehati secara rahasia, tidak di depan publik. Sebagus apapun nasehat seseorang namun jika disampaikan di tempat yang tidak tepat dan dalam suasana hati yang sedang marah maka nasehat tersebut hanya bagaikan asap yang mengepul dan seketika menghilang tanpa bekas.
Al Hafizh Ibnu Rajab berkata: “Apabila para salaf hendak memberikan nasehat kepada seseorang, maka mereka menasehatinya secara rahasia… Barangsiapa yang menasehati saudaranya berduaan saja maka itulah nasehat. Dan barangsiapa yang menasehatinya di depan orang banyak maka sebenarnya dia mempermalukannya.” (Jami’ Al ‘Ulum wa Al Hikam, halaman 77)
Abu Muhammad Ibnu Hazm Azh Zhahiri menuturkan, “Jika kamu hendak memberi nasehat sampaikanlah secara rahasia bukan terang-terangan dan dengan sindiran bukan terang-terangan. Terkecuali jika bahasa sindiran tidak dipahami oleh orang yang kamu nasehati, maka berterus teranglah!” (Al Akhlaq wa As Siyar, halaman 44)
4. Menasehati dengan lembut, sopan, dan penuh kasih
Seseorang yang hendak memberikan nasehat haruslah bersikap lembut, sensitif, dan beradab di dalam menyampaikan nasehat. Sesungguhnya menerima nasehat itu diperumpamakan seperti membuka pintu. Pintu tak akan terbuka kecuali dibuka dengan kunci yang tepat. Seseorang yang hendak dinasehati adalah seorang pemilik hati yang sedang terkunci dari suatu perkara, jika perkara itu yang diperintahkan Allah maka dia tidak melaksanakannya atau jika perkara itu termasuk larangan Allah maka ia melanggarnya.
Oleh karena itu, harus ditemukan kunci untuk membuka hati yang tertutup. Tidak ada kunci yang lebih baik dan lebih tepat kecuali nasehat yang disampaikan dengan lemah lembut, diutarakan dengan beradab, dan dengan ucapan yang penuh dengan kasih sayang. Bagaimana tidak, sedangkan Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
Artinya, “Setiap sikap kelembutan yang ada pada sesuatu, pasti akan menghiasinya. Dan tidaklah ia dicabut dari sesuatu, kecuali akan memperburuknya. (HR. Muslim)
Fir’aun adalah sosok yang paling kejam dan keras di masa Nabi Musa namun Allah tetap memerintahkan Nabi Musa dan Nabi Harun agar menasehatinya dengan lemah lembut. Allah Ta’ala berfirman,
Artinya, “Maka berbicaralah kamu berdua kepadanya (Fir’aun) dengan kata-kata yang lemah lembut.” (QS. Ath Thaha: 44)
Saudariku… dan lihatlah tatkala nasehat dilontarkan dengan keras dan kasar maka akan banyak pintu yang tertutup karenanya. Banyak orang yang diberi nasehat justru tertutup dari pintu hidayah. Banyak kerabat dan karib yang hatinya menjauh. Banyak pahala yang terbuang begitu saja. Dan tentu banyak bantuan yang diberikan kepada setan untuk merusak persaudaraan.
5. Tidak memaksakan kehendak
Salah satu kewajiban seorang mukmin adalah menasehati saudaranya tatkala melakukan keburukan. Namun dia tidak berkewajiban untuk memaksanya mengikuti nasehatnya. Sebab, itu bukanlah bagiannya. Seorang pemberi nasehat hanyalah seseorang yang menunjukkan jalan, bukan seseorang yang memerintahkan orang lain untuk mengerjakannya. Ibnu Hazm Azh Zhahiri mengatakan: “Janganlah kamu memberi nasehat dengan mensyaratkan nasehatmu harus diterima. Jika kamu melanggar batas ini, maka kamu adalah seorang yang zhalim…” (Al Akhlaq wa As Siyar, halaman 44)
6. Mencari waktu yang tepat
Tidak setiap saat orang yang hendak dinasehati itu siap untuk menerima petuah. Adakalanya jiwanya sedang gundah, marah, sedih, atau hal lain yang membuatnya menolak nasehat tersebut. Ibnu Mas’ud pernah bertutur: “Sesungguhnya adakalanya hati bersemangat dan mudah menerima, dan adakalanya hati lesu dan mudah menolak. Maka ajaklah hati saat dia bersemangat dan mudah menerima dan tinggalkanlah saat dia malas dan mudah menolak.” (Al Adab Asy Syar’iyyah, Ibnu Muflih)
Jika seseorang ternyata tak bisa menasehati dengan baik maka dianjurkan untuk diam dan hal itu lebih baik karena akan lebih menjaga dari perkataan-perkataan yang akan memperburuk keadaan dan dia bisa meminta tolong temannya agar menasehati orang yang dimaksudkan. Sebagaimana sabda Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam,
Artinya, “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari Akhir hendaklah berkata yang baik atau diam…”(HR. Bukhari dan Muslim)
Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin dalam Syarhu Al Arba’in An Nawawi memberikan beberapa faedah dari cuplikan hadits di atas yaitu wajibnya diam kecuali dalam kebaikan dan anjuran untuk menjaga lisan.
Jangan pernah putus asa untuk memohon pertolongan Allah karena pada hakekatnya Allah-lah Yang Maha Membolak-balikkan hati seseorang. Meski sekeras apapun hati seseorang namun tidak ada yang mustahil jika Allah berkehendak untuk melembutkan hatinya dan menunjukkan kepada jalan-Nya. Wallaahu Musta’an.
“Jika engkau inginkan kebaikan pada saudaramu
Maka ajaklah ia tuk bergandengan
Dan beriringan menuju jalan-Nya
Bertuturlah dengan baik
Berilah senyuman tatkala ia tak peduli
Tunggulah… Bersabarlah… hingga pintu itu terbuka
Jangan kau paksa.. dan jangan pula kau marahi
Sebab nasehat itu akan berubah menjadi pisau yang tajam
Yang hanya membuat goresan di hati
Dan akan membuat lari
Jangan kau paksa.. dan jangan pula kau marahi
Sesungguhnya hidayah itu ada di tangan Sang Rabb
Yang Maha Membolak-balikkan hati”
Referensi:
1.       Menasehati Tanpa Menyakiti“. Abu Muhammad Shu’ailik. Pustaka Arafah
2.       Syarhu Al Arba’in An Nawawi“. Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin. Daarul Ittiba’ dan Ad Daaru Al ‘Aalamiyyah Lin Nasyr wat Tauzii’
3.       99 Kisah Orang Shalih“. Muhammad bin Hamid Abdul Wahab. Darul Haq
4.      Artikel www.muslimah.or.id oleh Lilis Mustikaningrum, Murojaah: Ustadz Ammi Nur Baits
5.