DAFTAR LABELKU (klik saja jangan ragu-ragu)

Rabu, 13 April 2016

Berusaha Menemukan Kebahagian Apapun Kondisinya

"Apapun kondisi kita, kita harus mampu menemukan keindahan atau sisi kebahagiaan pada diri kita" Itulah salah satu nasihat inspiratif dari Cak Nun.

Akhirnya aku memotivasi diri untuk tetap bahagia, walau aku dalam kondisi sulit. Aku juga  terus menerus mencari-cari nasihat inspiratif untuk menuju kebahagiaan.


Berikut ini adalah rahasia abadi dari orang-orang bahagia yang bisa kita tiru:
1. Melupakan masa lalu
“Salah satu kunci menuju kebahagiaan adalah ingatan yang buruk.” – Rita Mae Brown
Anda tidak akan bahagia jika anda membawa beban masa lalu. Apakah anda telah membuat kesalahan? Apakah anda memiliki pengalaman yang mengerikan? Apapun itu, anda harus melepaskan dan melupakannya. Tidak ada yang dapat anda lakukan terhadap masa lalu, sehingga alangkah baiknya jika anda membiarkan mereka pergi dan memfokuskan energi anda pada saat ini.
2. Berani bertanggung jawab terhadap hidup anda
“Rahasia Kebahagiaan adalah kebebasan, dan rahasia kebebasan adalah keberanian.” – Thucydides
Untuk menjadi bahagia anda harus memiliki kebebasan dan kebebasan yang paling penting adalah kebebasan untuk memilih. Tidak peduli seberapa buruk situasinya, anda selalu dapat memilih bagaimana anda menanggapinya. Orang bisa mengganggu anda, tapi terserah anda apakah anda akan membencinya atau tidak.
Namun, seperti dikatakan pada kutipan di atas, kebebasan membutuhkan keberanian. Kebebasan untuk memilih membutuhkan keberanian mengambil tanggung jawab terhadap hidup anda. Anda tidak harus menyalahkan orang lain ketika sesuatu berjalan tidak semestinya. Ambil tanggung jawab dan anda memiliki kekuatan untuk memilih.
4. Membina hubungan yang baik
“Kebahagiaan sejati dalam hidup ditemukan dalam persahabatan yang kita buat sepanjang jalan.” – Anonim
Hubungan adalah di mana kita bisa mendapatkan kebahagiaan sejati dalam hidup. Alasannya sederhana: hanya melalui hubungan kita bisa mencintai dan dicintai. Buatlah hubungan prioritas utama anda dan anda berada di jalan untuk kebahagiaan sejati.
4. Menekuni hal-hal yang anda sukai
“Semakin tinggi semangat dan keinginan seseorang, semakin banyak cara seseorang menjadi bahagia.” – Charlotte-Catherine
Gairah membawa anda menuju kebahagiaan. Jadi bukan saja anda menemukan beberapa gairah dalam hidup anda, namun anda juga harus terus memperluas diri untuk gairah baru. Dengan cara ini anda akan menciptakan cara-cara baru menjadi bahagia.
Kunci untuk memperluas gairah baru adalah rasa ingin tahu. Jika anda penasaran, anda akan memiliki seolah tak ada habisnya hal-hal menarik yang menunggu untuk anda.
5. Membangun karakter anda
“Karakter adalah dasar dari kebahagiaan dan kebahagiaan mendukung karakter.” -George Santayana
Membangun karakter anda adalah penting untuk kebahagiaan. Ketika anda jujur pada diri sendiri dan orang lain, anda akan berada dalam kedamaian.
Cara untuk mulai membangun karakter adalah dengan membuat janji-janji dan menepatinya. Misalnya, anda membuat janji kepada diri sendiri bahwa anda tidak akan merokok. Bila anda menyimpannya, anda sedang membangun karakter anda. Atau anda membuat janji kepada orang lain untuk menjadi orang yang menepati waktu. Bila anda menyimpannya, anda membangun karakter anda.
6. Menjadi diri anda sebagaimana adanya
“Puncak kebahagiaan tercapai ketika seseorang siap menjadi dirinya sendiri.” – Desiderius Erasmus
Anda hanya bisa bahagia jika anda menjadi diri anda sendiri. Jangan mewujudkan kehidupan orang lain dengan mencoba memenuhi harapan mereka. Orang mungkin mengharapkan anda untuk memiliki pekerjaan tertentu atau cara hidup tertentu, namun jangan terintimidasi oleh mereka. Cari siapa diri anda dan jadilah sebagaimana adanya.
7. Mewujudkan tujuan hidup  
“Satu-satunya kebahagiaan sejati berasal dari menghabiskan waktu kita untuk suatu tujuan.” – William Cowper
Untuk memiliki kehidupan yang memuaskan, anda harus menemukan tujuan hidup anda dan mengikutinya dengan setia. Cari apa yang penting bagi anda dan bangun keberanian untuk meraihnya.
8. Bersyukur
“Kebahagiaan tidak akan pernah datang kepada mereka yang gagal untuk menghargai apa yang telah mereka miliki.” – Anonim
Menjadi bahagia itu mudah jika kita selalu bersyukur. Sayangnya, melihat apa yang tidak kita miliki seringkali lebih mudah dibanding melihat apa yang sudah kita miliki. Kadang-kadang kita perlu mengalami kerugian sebelum menghargai apa yang kita miliki. Jadi syukuri apa yang kita terima. Lihatlah apa yang anda miliki dan segera anda akan memiliki banyak alasan untuk menjadi bahagia.
9. Memiliki pikiran positif
“Bukan tempat ataupun kondisi, tetapi pikiran sendiri yang bisa membuat orang bahagia atau sengsara.” – Roger L’Estrange
Orang-orang bahagia tahu bagaimana mengontrol pikiran mereka. Mereka tidak membiarkan pikiran negatif masuk. Sementara situasi mungkin tampak buruk kepada orang lain, orang-orang bahagia justru melihatnya dengan cara yang positif. Mereka selalu percaya bahwa tidak peduli seberapa buruk situasi yang terjadi, selalu ada hal yang positif untuk diambil. Pikiran anda dapat membangun atau menghancurkan anda, jadi jagalah ia dengan baik.
10. Bekerja dengan kreatif
“Kebahagiaan terletak dalam sukacita dari prestasi yang kita capai dan upaya yang kreatif.” – Franklin D. Roosevelt
Ketika anda bekerja kreatif pada sesuatu hal, anda akan menemukan kebahagiaan. Ada sebuah fenomena yang terkenal yang disebut ‘mengalir’. Ketika anda berada dalam keadaan mengalir, anda benar-benar fokus pada tugas di tangan sehingga anda tidak lagi menyadari berlalunya waktu. Keadaan mengalir memungkinkan anda untuk mencapai produktivitas yang tinggi dan menjadi bahagia pada saat yang sama.
11. Memulai dengan apa yang anda miliki
“Orang bodoh mencari kebahagiaan di kejauhan, orang bijak menumbuhkanya di bawah kakinya.” – James Oppenheim
Orang-orang bahagia tidak perlu sesuatu yang tidak mereka miliki untuk menjadi bahagia. Mereka tidak membutuhkan pekerjaan tertentu atau tingkat pendapatan tertentu. Sebaliknya, mereka belajar menjadi bahagia dengan apa yang telah mereka miliki. Mereka telah belajar seni kepuasan. Puaslah dengan apa yang anda miliki dan anda akan bahagia.
12.  Mau Berubah
“Barangsiapa ingin terus dalam kebahagiaan atau kebijaksanaan, mereka harus sering berubah.” – Konfusius
Menjadi bahagia mengharuskan anda untuk terus bertumbuh. Bahkan, proses belajar itu sendiri adalah penting untuk kebahagiaan. Pernahkah anda merasakan kegembiraan karena tercerahkan terhadap sesuatu? Pernahkah anda merasakan kegembiraan mencapai tingkat baru dalam hidup? Maka itulah yang harus anda lakukan.
13. Menggunakan talenta/bakat anda
“Kebahagiaan sejati melibatkan penggunaan kekuatan dan bakat seseorang secara penuh.“ – Douglas Pagels
Ada dua pelajaran yang bisa diambil dari kutipan ini. Pertama, anda harus menemukan bakat anda dan kedua, anda harus menggunakannya secara maksimal. Bekerja dengan bakat anda adalah cara yang pasti untuk menikmati pekerjaan karena itu adalah keahlian yang sudah “tertanam” dalam tubuh dan jiwa anda. Menggunakan bakat anda sepenuhnya akan membuat anda lebih bahagia karena kepuasan melakukan yang terbaik.
14. Mewaspadai terhadap hal-hal kecil
“Kebahagiaan dari kebanyakan orang tidak hancur oleh bencana besar atau kesalahan fatal, tetapi dengan pengulangan hal-hal kecil yang merusak secara perlahan-lahan.” – Ernest Dimnet
Hal ini sangatlah benar. Seringkali, bukan hal besar yang merusak kebahagiaan anda, namun hal-hal kecil yang dilakukan. Mungkin anda tidak menyukai seseorang atau melanggar beberapa janji “kecil”. Tetapi bahkan kebocoran kecil sekalipun bisa menenggelamkan kapal kebahagiaan anda, jadi berhati-hatilah dengan mereka.
15.  Mengontrol ambisi  
“Dimana ambisi berakhir kebahagiaan dimulai.” – Anonim
Ingin meraih lebih banyak dalam hidup anda adalah sesuatu hal yang baik, tetapi tidak untuk obsesi. Lakukan yang terbaik untuk memperbaiki diri sendiri namun jangan sampai terobsesi olehnya.
16. Membuat orang lain bahagia
“Kebahagiaan adalah parfum dimana anda tidak bisa menuangkannya pada orang lain tanpa mendapatkan beberapa tetes pada diri sendiri.” – Ralph Waldo Emerson
Ini adalah salah satu rahasia favorit dari kebahagiaan. Cara untuk menjadi bahagia adalah membuat orang lain gembira terlebih dulu. Semakin anda membantu orang lain dan membuat mereka bahagia, semakin anda menjadi gembira. Kebahagiaan tidak datang melalui keegoisan tetapi melalui cara tidak mementingkan diri sendiri. Anda akan menuai apa yang anda tabur.
17. Memberikan kasih sayang
“Jika anda ingin orang lain untuk menjadi bahagia, berikan kasih sayang. Jika anda ingin bahagia, berikan kasih sayang.” – Dalai Lama
Kasih sayang adalah mungkin tingkat tertinggi dari tidak mementingkan diri kita sendiri. Seperti dikatakan dalam kutipan diatas, memberikan kasih sayang dapat membuat baik orang lain dan anda bahagia.

Senin, 11 April 2016

Jangan Sepelekan Kecerdasan Spiritualitas!

Kita jelas butuh spiritualias, tentu tujuaan  kita adalah  meraih sukses tanpa batas. Sukses tanpa batas yang kumaksud di sini kesuksesan yang tidak hanya dibatasi pada kesuksesan duniawi atau hidup dengan bergelimang harta benda. Namun, kesuksesan yang dilandasi  pada tujuan yang lebih luas, lebih bermakna, lebih berjangka panjang dan membahagiakan. 

Beberapa  pakar telah menympulkan betapa pentingnya spiritualias. Namun di sini saya mengarsibawahi  salah satu pendapat dari Burkhardt (1993). Spiritualitas meliputi aspek-aspek :1).Berhubungan dengan sesuatau yang tidak diketahui atau ketidakpastian dalam kehidupan, 2).Menemukan arti dan tujuan hidup, 3).Menyadari kemampuan untuk menggunakan sumber dan kekuatan dalam diri sendiri, dan 4).Mempunyai perasaan keterikatan dengan diri sendiri dan dengan yang Maha Tinggi.

Dari tulisan Burkhardt jelas bisa disimpulkan bahwa spiritualitas erat dengan  Maha Kuasanya Allah SWT. Lalu lebih jauh apakah Kecerdasan Spiritualitas itu ?

Mujib & Mudzakir (2002) menjelaskan bahwa kecerdasan  spiritual adalah kecerdasan kalbu yang berhubungan dengan kualitas batin seseorang. Kecerdasan ini mengarahkan seseorang untuk lebih berbuat secara manusiawi sehingga bisa  menjangkau nilai-nilai luhur yang belum tersentuh oleh akal pikiran manusia. Sedangkan Zohar & Marshall (2001) memaparkan bahwa SQ adalah kecerdasan untuk menghadapi dan memecahkan masalah makna dan nilai menempatkan perilaku dan hidup manusia dalam konteks makna yang lebih luas dan kaya; menilai bahwa tindakan atau jalan hidup seseorang lebih bermakna dibandingkan dengan yang lain.

Kita-kita yang tidak memiliki kecerdasan spiritual akan mudah terjangkit krisis spiritual (spiritual crisis), keterasingan spiritual (spiritual alienation) dan patologi spiritual (spiritual patology). Hal ini akan meningkat seiring perkembangan dan perubahan peradaban karena kemajuan teknologi di abad globalisasi seperti sekarang ini. Hal ini tentunya harus menjadi perhatian bagi orang tua yang menjadi titik awal membentuk  pribadi dan karakter kita karena kita  awalnya pada dasarnya adalah kertas kosong. Jadi hasil gambarnya akan seperti apa, itu adalah karya dari kedua orang tua /keluarga yang membesarkan kita. Jangan sampai kita dibiarkan mencari kebutuhan-kebutuhan dasarnya seperti kebutuhan akan spiritualitas di luar, karena kondisi di luar rumah sangatlah beranekaragam karena sekarang ini budaya konsumerisme, hedonisme dan sekulerisme sudah mulai menggila, lebih-lebih dikota besar seperti Jakarta. Oleh karena itu, perlu adanya penerapan pola asuh yang tepat guna membentengi kita dan membentuk kita menjadi pribadi yang tangguh, tidak mudah terombang-ambing oleh perubahan hidup.

Orang tua merupakan role model bagi kita sebagai anak  di dalam lingkungan keluarga . Jika orang tua jauh dari nilai-nilai spiritualitas, maka kitapun juga akan mengikuti jejak ayah bundanya. Seperti kata pepatah, buah jatuh tidak jauh dari pohonnya. Kita yang cerdas spiritual sebagian besar dilahirkan dari orang tua yang cerdas secara spiritual, begitu juga sebaliknya.

Kenapa perlu mengembang kesadaran spiritual pada kita? Kita merupakan periode kehidupan yang sangat penting. Dalam hal ini, Freud menyakini bahwa usia keemasan kita pada rentang waktu 1 sampai 5 tahun. Dimana otak berkembang pesat karena stimulasi dari lingkungan. Jika kita mulai sejak dini, stimulasi baik itu yang mengasah kognitif, afektif dan psikomotorik, maka kita akan tumbuh menjadi buah hati yang saling terintegrasi diantara ketiga komponen itu. Namun, yang perlu di pahami adalah bagaimana stimulasi yang tepat sesuai dengan perkembangan si kita.

Kesadaran spiritualitas yang ditekankan oleh orang tua akan membentuk pemahaman akan spiritualitas   kita dan tidak terjadi kekosongan spiritualitas dalam hati dan hidup. Dengan pemahaman, tentunya kita akan memaknai dan mengahayati akan pentingnya sebuah nilai spiritualitas sehingga hidup kita akan merasa lebih bermakna. Begitu itu semua dilakukan, insya Allah akan membentuk kecerdasan spiritual bagi kita sendiri.

Sabtu, 09 April 2016

Belajar Bahasa Inggris Linking Verb


 Contoh Kata Kerja Linking Verb:
look, appear, seem, turn, get, go, grow,
dsb

Bila kita terjemahkan ke Bahasa Indonesia, maka masing-masing memiliki makna, sbb:

look = nampak, kelihatan
appear = nampak, kelihatan
seem = nampak, kelihatan
turn = menjadi, berubah
get = menjadi
go = menjadi
grow = menjadi, tumbuh

Contoh:
You look pale. Are you okay? (kamu kelihatan pucat. apakah kamu baik2 saja?)
Bentuk Kalimat yang Mengandung Linking Verb
Kata kerja look dalam contoh diatas tidak mengandung suatu aksi, tapi lebih identik dengan informasi.
Dalam kedudukan dan fungsinya dalam kalimat verbal, linking verb juga termasuk kata kerja Intransitive oleh karena, kata kerja tersebut tidak dapat ditambah dengan object dan tidak
dapat diubah kebentuk/pola kalimat pasif, tetapi sebuah complement.
Perhatikan struktur kalimat yang didalamnya mengandung Linking Verb berikut ini:
Subject + Linking Verb + Adjective

Perhatikan, bahwa kedudukan dan fungsi Adjective dalam pola kalimat tersebut adalah Complement (Pelengkap).

Bila kita simak baik-baik kedudukan dan fungsi kata kerja linking verb dalam kalimat-kalimat tersebut, kita akan menemukan bahwa TO BE atau BE memiliki kedudukan dan fungsi yang sama.

Contoh:

She looks pretty.
She is pretty.

Kata kerja looks (linking verb) pada kalimat diatas memiliki kedudukan dan fungsi yang sama dengan to be (misalnya dalam hal ini adalah "is") oleh karena kata yang dapat diberikan setelah kata kerja look dan BE adalah kata sifat (adjective) atau complement. Dengan demikian, BE atau TO BE termasuk kata kerja linking verb, hanya saja, kalimat yang mengandung BE diatas adalah dalam bentuk Nominal.




Rabu, 06 April 2016

Mendesak! Mari Bersyukur! (Belajar dari Pak Sukidi yang baru sakit)

Tadi sore habis sholat 'asar saya menyempatkan diri untuk menjenguk  sobatku pak Sukidi  yang berbaring sakit di rumahnya. 

Banyak hikmah yang bisa kuambil dari kunjunganku yang kesekian kalinya atas sakitnya Pak Sukidi.

Pak Sukidi  menderita penyakit anemia berat. Kalau ditotal lama sakitnya sudah lebih dari satu tahun.

"Ya Allah berilah saudaraku kekuatan, kesembuhandan kesabaran!".

Menurut cerita dari Pak Sukidi, anemia yang dideritanya bukan anemia biasa, Bahkan beliau bercerita  bahwa sel darah merahnya dimakan oleh sel darah putih. Beliau menerangkan bahwa sel darah merahnya semakin menyusut, atau dengan kata lain HB nya sangat rendah.  Sering level Hb beliau di bawah 50 persen batas normal. Setahuku manusia dewasa pria normal sekitar  level 14. Sedangkan HB pak  Kidi  sering sekali  di bawah 10 bahkan sering di bawah enam.

Lemas, pusing, sari awan dll sudah biasa dialami oleh Pak Kidi. Beberapa bulan  yang lalu beliau sudah sering mondok di RS karena sakit.  Dan sekitar sebulan yang lalu, di RSU Dr Muwardi Solo sudah memutuskan  untuk mengambil sampel sumsum tulang belakang, lalu dicek. Ternyata memang ada masalah di sumsum tulangnya. Inilah salah satu penyebab HBnya ngedrop.

Setelah  sumsum tulang diambil, juga transfusi darah, beberapa hari kemudian Pak Kidi bisa masuk kerja dan bertemu dengan aku, Beliau berserita  bahwa kondisinya masih  lemas tapi lumayan beliau bisa wira-wiri mengantar jemput  anaknya ke sekolah.

Namun, Allah SWT belum selesai menguji Pak Kidi, sekitar seminggu meninggalkan rumah  sakit,  kondisi Pak Kidi ngedrop lagi.  Dokter menyarankan beliau harus mondok lagi di RS, menurut info HBnya di bawah level 4.

Setelah dirawat lagi di RS, dia mendapat penambanhan darah, kondisi Pak Kidi lumayan segar dan boleh pulang.

Sampai di rumah, Pak Kidi  memang sudah  lumayan segar. Nmaun, Pak Sukidi tidak mampu berjalan. Rupanya ada masalah di tulang belkangnya. jadi di dekat bagian yang diboor katanya terasa nyeri hebat. Samapi kini pak Sukidi tidak mampu berjalan. Bahkan untuk buang air kecil pu  harus di tempat tidur.

Bagi  pembaca yang baik,  kini kuajak membantu pak Sukidi. Pertama, kami mengingtakan diri sendiri bahwa  kita yang sehat wajib bersyukur karena nikmat sehat sungguh luar biasa. Ngomong bersyukur belum cukup, harus  ada aksi nyata. Mari kita mendoakan atas kesembuhan beliau. Berikutnya, mendoakannya belum cukup,  mari sisihkan uang ( baik zakat, infaq ataupun sedekah) kita untuk membantu beliau. Pak Sukidi adalah guru PAI  masih honorer di dua SMA yakni SMAN 2 Wonogiri dan SMAN1 Girimarto. Beliau adalh tulang punggung keluarga. Istrimya adalah ibu rumah tangga. Maka sekali lagi mari kita bantu  beliau.

Tulisan ini kutulis pukul 1. 40 malam, karena aku tidak bisa tidur. Aku saat ini tidur di sekolah untuk piket malam UN SMA.  Semoga tulisan ini  menggugah kesadaran  saya dan pembaca. Untuk hidup penuh  kebahagiaan kesyukuran  adalah kuncinya.
 

Senin, 04 April 2016

Mencari Potensi Diri

       Tak terasa Aku sudah tua. Usia anakku yang pertama pun sudah remaja. Teringat masa remajaku, rasanaya  baru seperti kemarin.
       Menyesali bukan solusi. Semoga aku mampu mewariskan sesuatu yang berguna buat anak-anakku dan para siswaku. Yang jelas, sampai saat ini aku masih memendam pertanyaan: kenapa potensi  kita tidak muncul-muncul. Atau kalau potensi muncul, prestasi kita masih biasa-biasa saja. Kini aku memiliki sedikit jawaban bahwa kita kurang mampu menemukan potensi diri sejak dini. Waktu, dan tenaga kita tidakdimaksimalkan secara   efektif untuk mengembangkan potensi. Sering kita merasa : ooohh aku agak telat, kini aku sudah  tua!
        Akhirnya, kuputuskan aku harus belajar bagaimana cara menemukan potensi diri sejak dini. Tulisan ini sangat penting terutama bagi remaja.  Ttulisan insiratif  ini bersumber dari referensi http://www.kompasiana.com/gustibob,

Setidaknya ada 5 cara mudah untuk menemukan  potensi  diri;
1. Mendengarkan orang lain – “Gajah di pelupuk mata tidak kelihatan, kuman di seberang lautan kelihatan”. Ungkapan yang sama juga berlaku dalam melihat bakat tersembunyi. Dibandingkan diri sendiri, orang lain—seringkali—jauh lebih tahu dibandingkan anda. Besar kemungkinannya orang lain sudah pernah (bahkan berkali-kali) mengatakan bahwa anda sangat menguasai bidang tertentu. Hanya saja selama ini mungkin anda mengabaikannya—tidak menganggap serius. Sekarang saatnya mulai mendengarkan.
2. Menemukan sesuatu yang sangat mudah dilakukan - Suatu saat mungkin anda melihat seseorang [dengan jenis kelamin dan usia yang sama] begitu kesulitan melakukan sesuatu, tetapi anda bisa melakukan aktifitas yang sama dengan super mudah. Lain waktu, anda menemukan orang lain perlu ambil kursus atau sekolah khusus untuk melakukan sesuatu tetapi anda bisa melakukan hal yang sama dengan sangat mudah tanpa kursus atau sekolah khusus. Berarti aktifitas tersebut adalah bakat tersembunyi anda.
3. Menemukan sesuatu yang paling anda nikmati – Bakat tersembunyi sering kali menunjukan dirinya sendiri ke permukaan. Adakah majalah untuk topik [atau komunitas penghobi] tertentu yang tidak bisa anda lewatkan? Atau suatu aktifitas yang sangat ingin anda lakukan tetapi selama ini tidak karena keterbatasan tertentu [waktu/biaya/alat]. Besar kemungkinan aktifitas tersebut adalah bakat tersembunyi anda. Tidak ada jaminan pasti bahwa setiap yang anda sukai merupakan bakat tersembunyi anda, tetapi kerap ada diantaranya.
4. Menemukan sesuatu yang sering anda bicarakan – Adakah topic tertentu yang anda sadari atau tidak, selalu menjadi topik anda? Suatu anda, atau setidaknya terkait.
5. Bertanya  pada orang lain – Dalam banyak hal, ketika mungkin anda membicarakan topik lain, tetapi ujung-ujungnya lari ke topik yang biasa anda bicarakan lagi. Bisa jadi aktifitas yang ada dalam topik tersebut adalah bakat tersembunyi cara termudah dan tercepat untuk mengetahui sesuatu adalah dengan bertanya. Tanya pada siapapun yang anda pikir bisa dan bersedia memberikan penilaian yang obyektif. Tidak selalu orang terdekat, bisa jadi mereka justru paling tidak obyektif. Minta mereka mengabaikan kebiasaan-kebiasaan buruk anda, yang anda butuhkan hanya kelebihan anda [anda tidak sedang merenungi hidup, tetapi menggali bakat tersembunyi]. Sebisa mungkin usahakan dengan pertanyaan langsung “menurut kamu, apa bakat aku?”. Tanyai mereka secara terpisah, catat. Setelah semua jawaban terkumpul, perhatikan sesuatu yang paling sering disebutkan [oleh orang berbeda]. Jika jumlah orang yang anda tanya cukup banyak, saya yakin pasti ada sesuatu yang sering disebutkan. Anda boleh tersenyum, karena 90% itu adalah bakat tersembunyi anda.
Menurut saya, setidaknya ada 5 cara mudah untuk menemukan bakat tersenyembunyi anda; 1. Dengarkan orang lain – “Gajah di pelupuk mata tidak kelihatan, kuman di seberang lautan kelihatan”. Ungkapan yang sama juga berlaku dalam melihat bakat tersembunyi. Dibandingkan diri sendiri, orang lain—seringkali—jauh lebih tahu dibandingkan anda. Besar kemungkinannya orang lain sudah pernah (bahkan berkali-kali) mengatakan bahwa anda sangat menguasai bidang tertentu. Hanya saja selama ini mungkin anda mengabaikannya—tidak menganggap serius. Sekarang saatnya mulai mendengarkan. 2. Temukan sesuatu yang sangat mudah dilakukan - Suatu saat mungkin anda melihat seseorang [dengan jenis kelamin dan usia yang sama] begitu kesulitan melakukan sesuatu, tetapi anda bisa melakukan aktifitas yang sama dengan super mudah. Lain waktu, anda menemukan orang lain perlu ambil kursus atau sekolah khusus untuk melakukan sesuatu tetapi anda bisa melakukan hal yang sama dengan sangat mudah tanpa kursus atau sekolah khusus. Berarti aktifitas tersebut adalah bakat tersembunyi anda. 3. Temukan sesuatu yang paling anda nikmati – Bakat tersembunyi sering kali menunjukan dirinya sendiri ke permukaan. Adakah majalah untuk topik [atau komunitas penghobi] tertentu yang tidak bisa anda lewatkan? Atau suatu aktifitas yang sangat ingin anda lakukan tetapi selama ini tidak karena keterbatasan tertentu [waktu/biaya/alat]. Besar kemungkinan aktifitas tersebut adalah bakat tersembunyi anda. Tidak ada jaminan pasti bahwa setiap yang anda sukai merupakan bakat tersembunyi anda, tetapi kerap ada diantaranya. 4. Temukan sesuatu yang sering anda bicarakan – Adakah topic tertentu yang anda sadari atau tidak, selalu menjadi topik anda? Suatu ketika mungkin anda membicarakan topik lain, tetapi ujung-ujungnya lari ke topik yang biasa anda bicarakan lagi. Bisa jadi aktifitas yang ada dalam topik tersebut adalah bakat tersembunyi anda, atau setidaknya terkait. 5. Tanyakan pada orang lain – Dalam banyak hal, cara termudah dan tercepat untuk mengetahui sesuatu adalah dengan bertanya. Tanya pada siapapun yang anda pikir bisa dan bersedia memberikan penilaian yang obyektif. Tidak selalu orang terdekat [pacar/pasanga], bisa jadi mereka justru paling tidak obyektif. Minta mereka mengabaikan kebiasaan-kebiasaan buruk anda, yang anda butuhkan hanya kelebihan anda [anda tidak sedang merenungi hidup, tetapi menggali bakat tersembunyi]. Sebisa mungkin usahakan dengan pertanyaan langsung “menurut kamu, apa bakat aku?”. Tanyai mereka secara terpisah, catat. Setelah semua jawaban terkumpul, perhatikan sesuatu yang paling sering disebutkan [oleh orang berbeda]. Jika jumlah orang yang anda tanya cukup banyak, saya yakin pasti ada sesuatu yang sering disebutkan. Anda boleh

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/gustibob/cara-mudah-untuk-mengenali-bakat-tersembunyi-anda_5500b69ea333113e09510490