DAFTAR LABELKU (klik saja jangan ragu-ragu)

Sabtu, 16 Juli 2016

Alasan Tidak Menjadi Wirausahawan (Refleksi Diri Selaku Pendidik)

Hari  ini aku mendapatkan pembelajaran bermakna. Inilah kisahnya: 
Sore tadi aku pergi ke Solo dalam rangka mengganti ban sepada motor yang telah usang. langsung saja aku masuk ke salah satu toko ban, setelah negosiasi harga DEAL. Ban motorku diganti.

Saat aku menanti beberapa menit. Aku ngobrol dengan salah satu karyawan yang menyambutku ramah: dia cakep, tinggi dan lumayan tampan. Eeeh ternyata dia adalah seperti aku: alumni UNS. Dia alumni D3 Hiperkes F Kedokteran. Kupikir dia alumni STM/ SMK.

Sekitar 15 menit berlalu, motorku sudah OK. Dan aku menyakan namanya, lalu pulang. Dalam perjalanan aku masih berpikir: Alumni UNS hiperkes  menjaga Toko ban Milik pengusaha CINA?

Kenapa, seperti ini. Namanya kalau tidak salah mas Andi.  Alumus SMAN 8 SKA dan UNS.  Sudah punya anak dua, tapi masih kerja ikut orang. Kenapa tidak berwira usaha, kenapa hanya kerja di toko ban? Aku masih bertanya-tanya.

Memang, jenis pekerjan mas Andi halal. namun kenapa  dia yang tampan,   dan fisik kuat, pinter, dan  cerdas. kenapa dia merasa cukup kerja ikut orang. Kenapa dia tidak memaksimalkan potensi hidup? Pikiranku masih mencari-cari jawaban.

Akhirnya aku membaca-baca referensi dan kusimpulkan:  apa alasan orang senang ikut orang, dan kenapa orang tidak mau   menjadi wirausahawan. Untuk sementara aku mendapat jawaban bahwa letak kesalahannya  adalah dari MODEL pendidikan yang diterima di rumah, sekolah dan massyarakat. 

Lalu aku mencari-cari  refernsi, kenapa  orang malas berwirausaha

1. Membutuhkan Modal Yang Besar
Padahal , sebetulnya tidak semua usaha membutuhkan modal yang besar, bahkan sekarang ini banyak yang sukses menjalankan wirausaha dengan tanpa modal sekali pun. Seperti misalnya dengan menjalankan bisnis online atau juga dengan menjadi reseller sebuah produk, semua itu bisa di jalankan hanya dengan modal yang kecil bahkan tanpa modal sama sekali.
2. Belum Mendapatkan Peluang Yang Bagus
Alasan berikutnya adalah karena banyak masyarakat yang beranggapan bahwa sukses berwirausaha itu karena di sebabkan beruntung memiliki peluang yang bagus, karena itu kebanyakan dari mereka hanya menunggu mendapatkan kesempatan itu, padahal yang benar adalah peluang yang bagus itu harus kita cari bukan hanya di tunggu.
3. Menjadi Wirausahawan Memiliki Resiko Yang Tinggi
Sebetulnya bukan hanya bidang wirausaha saja yang memiliki resiko tinggi, pada dasarnya setiap karir itu memiliki resikonya sendiri-sendiri, termasuk juga jika kita memilih menjadi seorang karyawan, seperti misalnya di PHK. Jadi sebaiknya kita harus jauhi alasan tersebut agar tidak menghambat dalam akan memulai sebuah usaha, yang penting cobalah untuk belajar mencari jalan keluar dari resiko-resiko yang mungkin akan terjadi.
4. Pendapat bahwa Menjadi Wirausahawan   Sebuah Bakat
Mestinya kita tahu bahwa bakat seseorang tidak akan mucul tanpa latihan dan belajar dari pengalaman. Jadi berwirausaha itu bukan hanya karena bakat semata, orang yang sema sekali tidak memiliki bakat berbisni pun jika terus belajar, misalnya dengan mengikuti pelatihan bisnis, seminar, membaca buku atau dengan banyak bergaul di lingkungan wirausaha pasti bakat itu akan segera nampak. Asalkan ada niat dan tekad yang kuat, keahlian dalam berbisnis akan bisa di pelajari, bukan karena muncul sendiri dari dalam diri masing-masing.
5. Menjadi Wirausahawan adalah  Faktor Turunan
Anggapan ini untuk menjadi wirausahawan 100% , banyak yang beralasan seseorang yang sukses berwirausaha karena merupakan turunan dari orang tua atau sanak saudaranya yang seorang pengusaha juga. Padahal sebetulnya mereka bisa sukses sebab sedari kecil terbiasa hidup di dunia wirausaha, sehingga mereka sudah mulai belajar berbisnis sejak usia dini. Walaupun anda bukan lahir di keluarga pengusaha, jika memiliki motivasi kuat dan senantiasa mau belajar memperdalam ilmunya, niscaya kesuksesan pun dapat di raih.

Akhirnya, aku juga perlu refeksi. Aku adalah guru, sekaligus ortu, idealnya aku mampu mendidik diri dan orang  lain  supaya mampu menjadi wirausahawan, bukan karyawan. SALAM SUKSES SEJATI.

Jumat, 15 Juli 2016

Don't Worry ! Be happy! Ada Misteri Tentang Kesuksesan

Memotivasi diri dan  menghibur diri, alhamdulillah mendapat ide menulis sebagai tambahan pencerahan. Terhibur? Jelas. Bagi aku sendiri memotivasi diri sangat penting. Tak bisa menghindari kenyataan hidup. Aku cuma bermodal pas-pasan: wajah pas-pasan,  tinggi pas-pasan, ekonomi pas-pasan dan  prestasi akdemikpun juga pas-pasan.

Setelah membaca berbagai referensi, akhirnya aku mendapat hiburan intinya: TIDAK USAH BERKECIL HATI BROW!. Yang Maha SEMPURNA-CERDAS, KAYA, INDAH DDL HANYA ALLAH.  Kita manusia sangat -sangat kecil sekali. Kita hanya  mampu mengira-ira dan berandai-andai. Allah lah yang Maha Tahu dan Kuasa.

Demikian  juga  masalah  modal hidup sukses. Yang diketahui manusia kebanyakan adalah bahwa orang yang  ber IQ tinggi akan lebih sukses, Orang yang ber IPK dan  nilai rapor ynag bagus -pasti lebih sukses! Eeeeh ternyata  orang yang ber nilai akademik tinggi  belum tentu lebih sukses. Suau kenyataan yang terjadi dalam kehidupan bahwa banyak yang berprestasi di sekolah ternyata tidak dapat berpresati dalam masyarakat. Ada yang IP-nya tinggi, ternyata bekerjanya biasa-biasa saja. 

Sebaliknya ada orang yang prestasi di  kampus atau sekolahnya biasa-biasa saja, ternyata dia memiliki prestasi besar dalam kehidupannya. Ada yang jadi miliuner, bos, menejer, pebisnis ulung,  penulis,  kyai, dan lain sebagainya. Bahkan seringkali mengalahkan teman2nya yang memiliki prestai akademik yang baik. Inilah kenyataan, mungkin terasa  membingungkan. 

Lalu, sebenarnya apasih yang menyebabkan orang itu sukses?
 
Dari survey yang sangat terkenal di Amerika, ternyata ada banyak factor lain yang menentukan keberhasilan seseorang. IQ bukanlah segala-galanya.

Berikut adalah hasil survey yang dilakukan oleh Thomas J. Stanley, Ph.D yang ditulis dalam buku The Millionaire Mind. Survei ini dialakukan di Amerika dengan total 1.001 responden. Dari  hasil survey, akhirnya  Thomas J. Stanley, Ph.D mengurutkan daftar faktor Sukses:
1. Bersikap jujur kepada semua orang
2. Mempunyai disiplin yang baik
3. Pintar bergaul
4. Mempunyai pasangan hidup yang mendukung
5. Bekerja lebih keras daripada orang lain
6. Mencintai karier/bisnis
7. Memiliki kualitas kepemimpinan yang baik dan kuat
8. Memiliki semangat/kepribadian yang sangat kompetitif
9. Mengatur hidup dengan sangat baik
10. Memiliki kemampuan untuk menjual ide atau produk
11. Melakukan investasi dengan biajaksana
12. Melihat peluang yang tidak dilihat oleh orang lain
13. Menjadi bos atas diri sendiri
14. Berani mengambil resiko keuangan bila memberikan hasil yang baik
15. Memiliki mentor yang baik
16. Memiliki hasrat untuk menjadi figure yang dihormati
17. Membangun usaha sendiri
18. Menemukan peluang yang menguntungkan
19. Memiliki energy yang besar
20. Fisik yang sehat
21. Memiliki IQ yang tinggi/superior
22. Mengambil spesialisasi
23. Masuk sekolah yang top
24. Mengabaikan kritik yang tidak berguna
25. Hidup hemat
26. Memiliki iman/spiritual yang kuat
27. Beruntung
28. Investasi di  perusahaan yang baik
29. Memiliki penasehat investasi yang baik
30. Lulus dengan nilai tarbaik/hampir terbaik

Walau hanya sebatas survey di Amerika, namun yang baik-baik bisa kita ambil pelajaran, kan?. Paling tidak kita bisa PD bahwa factor kesuksesan seseorang tidak hanya terpatok pada angka2/ nilai di buku rapor. Bahkan lulus dengan nilai terbaik menempati urutan paling akhir dari sekian factor sukses. Sedangkan kalau aku Maskatno Giri  disurvey psti urutan pertama faktor sukses adalah Iman/ spiritualitas. Iman menjadikan kita jujur, syukur dll.

Okelah, yang penting jangan  kita jadikan nilai rapor yang merah, menjadikan emosi kita terbakar sehingga membuat  kita menjadi frustasi karenanya. Namun jadikanlah nilai rapot yang merah membara itu sebagai kobaran api yang akan membakar SEMANGAT  kita   untuk menjadi lebih baik. Merahnya rapor, tidak menandakan merahnya nasib kita. Keberuntungan nasib ditentukan oleh, SIKAP yang TEPAT dalam menghadapi segala situasi dan kondisi. Allahu a'lamu bishshsawab

Semoga bermanfaat. SALAM SUKSES SEJATI!

Sabtu, 09 Juli 2016

Memori Dan Refleksi Kembali (Kenangan Pasca Reunian English 93 UNS FKIP)

Baru saja aku  mendatangi undangan acara reunian dari FKIP  b Inggris 93 UNS di Resto Palm Solo.

Ternyata kami sudah berpisah lebih dari 15 tahun.  Padahal rasanya kami baru saja lulus dari UNS. Sekitar empat tahun kita berkumpul di kampus. Tentu berbagai cerita , dan kisah berhikmah  masih tertanam di benak kita masing-masing. Dan tentu  multi rasa adanya.

Sebetulnya yang berlalu biarlah berlalu. Namun, untuk kepentingan refleksi kembali? No Problem!. Kalau aku berusaha memaknai memori ini sebagi hal yang sangant berarti: kuliah lalu lulus, beberja, dan kini kita bisa berkumpul kembali. Intinya aku harus bersyukur. Malu  rasanya kalau aku tidak mampu bersyukur kepada yang pencipta Allah SWT.. Minimal  aku harus sering berucap: Alhamdulillahi rabbil 'aalamiin.

Bersyukur menuju makmur. Insya Allah. Pembaca belum tahu banyak siapa saya (maskatno Giri) (foto berkaca mata minus dan berkopyah) . Sebenarnya saya adalah yang paling tua di antara mereka. Tidak kelihatan kan?. Masih terlihat  muda kan?

Aku yakin para sobatku  juga  belum tahu banyak tentang aku. Aku  terpaut  sekitar empat atau tiga tahun dengan usia sobat-sobat ku seangkatan sekolah. Karena faktor biaya perjalanan sekolahku terseok-seok.  Lulus SMP berhenti sekolah lalu bekerja. Setelah   beberapa tahun punya modal sekolah ke SMA. Alhamdulillah dari kelas I - III  SMA  bisa mencari beaya sendiri. 

Setelah lulus SMA, tekatku harus kuliah di PTN.  Berhenti lagi satu tahun cari beaya dan Alhmdulilah aku lolos SMPTN FKIP  B inggris. Semasa SMA hampir tidak pernah belajar b Ingris, sebetulnya ajaib bisa diterima di Pend Bhs Inggris UNS. Aku  berusaha bisa cepat  lulus, walau IPK pas-pasan. Alhamdulillahnya lagi dari daftar kuliah sampai wisuda aku mampu membiayai sendiri. Belum pernah aku minta biaya ke orang tua, beliau sdh jompo (aku anak ragil) Hebat kan ? Bukan aku yang hebat! Allah SWT Maha Hebat. Allah Maha Adil.

Sebetulnya, semasa sekolah/ kuliah  aku mindernya minta ampun. Nilai paas-pasan, sudah miskin lagi. Mau naksir cewek? Jelas tidak berani. Aku belum pernah merasakan punya pacar.

Lulus, Alhamdulillah  ndapat pekerjaan. Lalu  ditawari wanita shalihah Insya Allah. Akhirnya setelah lulus menikah dengan wanita yang belum pernah kukenal  sama sekali. Aku dijodohkan. Tenyata ... tanpa pacaran aku pun bisa hidup bahagia . Keluargaku Insya Allah Sakinah mawadah warahmah.

BERLANJUT.... sbgai bahan  novel

Kamis, 09 Juni 2016

Puasa Menuju Luar Biasa: Inilah Hikmahnya

Pembelajaran hidup dalam berpuasa sungguh luar biasa. Ingin berpribadi mulia? Mari kita giat membelajrkan diri; salah satunya adalah melalui puasa.

Di sini kutulis  9  hikmah puasa yang bersumber dari  berbagi referensi terpercaya:
  1. Mendidik Disiplin Waktu — Untuk menghasilkan puasa yang tetap fit dan kuat di siang hari, maka tubuh memerlukan istirahat yang cukup, hal ini membuat kita tidur lebih teratur demi lancarnya puasa. Bangun untuk makan sahur dipagi hari juga melatih kebiasaan untuk bangun lebih pagi untuk mendapatkan rejeki (makanan).
  2. Menjalani Hidup  Seimbang— Pada hakikatnya kita adalah hamba Allah yang diperintahkan untuk beribadah. Namun sayang hanya karena hal duniawi seperti pekerjaan, hawa nafsu dan lain-lain kita sering melupakan kewajiban kita. Pada bulan puasa ini kita terlatih untuk kembali mengingat dan melaksanakan seluruh kewajiban tersebut dengan imbalan pahala yang dilipatgandakan.
  3. Menjalin Silaturahmi — Dalam Islam ada persaudaraan sesama muslim, akan tampak jelas jika berada dibulan Ramadhan, Orang memberikan tajil perbukaan puasa gratis. Sholat bersama di masjid, memberi ilmu islam dan banyak ilmu Islam di setiap ceramah dan diskusi keagamaan yang dilaksanakan di Masjid.
  4. Peduli Pada Sesama — Dalam Islam ada persaudaraan sesama muslim, akan tampak jelas jika berada dibulan Ramadhan, Orang memberikan tajil perbukaan puasa gratis. Sholat bersama di masjid, memberi ilmu islam dan banyak ilmu Islam di setiap ceramah dan diskusi keagamaan yang dilaksanakan di Masjid.
  5. Menjadi Mulia Karena  Ibadah — Setiap langkah kaki menuju masjid ibadah, menolong orang ibadah, berbuat adil pada manusia ibadah, tersenyum pada saudara ibadah, membuang duri di jalan ibadah, sampai tidurnya orang puasa ibadah, sehingga segala sesuatu dapat dijadikan ibadah. Sehingga kita terbiasa hidup dalam ibadah. Artinya semua dapat bernilai ibadah.
  6. Membiasakan diri Berhati-hati Dalam Bertindak — Puasa Ramadhan akan sempurna dan tidak sia-sia apabila selain menahan lapar dan haus juga kita menghindari keharaman mata, telinga, perkataan dan perbuatan. atihan ini menimbulkan kemajuan positif bagi kita jika diluar bulan Ramadhan kita juga dapat menghindari hal-hal yang dapat menimbulkan dosa seperti bergunjing, berkata kotor, berbohong, memandang yang dapat menimbulkan dosa, dan lain sebagainya.
  7. Berlatih Lebih Sabar, Tabah dan Ulet — Dalam Puasa di bulan Ramadhan kita dibiasakan menahan yang tidak baik dilakukan. Misalnya marah-marah, berburuk sangka, dan dianjurkan sifat Sabar atas segala perbuatan orang lain kepada kita. Misalkan ada orang yang menggunjingkan kita, atau mungkin meruncing pada Fitnah, tetapi kita tetap Sabar karena kita dalam keadaan Puasa.
  8. Mendidik Hidup Sederhana — Ketika waktu berbuka puasa tiba, saat minum dan makan sedikit saja kita telah merasakan nikmatnya makanan yang sedikit tersebut, pikiran kita untuk makan banyak dan bermacam-macam sebetulnya hanya hawa nafsu saja.
  9. Melatih Diri  Untuk Bersyukur — Dengan memakan hanya ada saat berbuka, kita menjadi lebih mensykuri nikmat yang kita miliki saat tidak berpuasa. Sehingga kita dapat menjadi pribadi yang lebih mensyukuri nikmat Allah SWT.

Kamis, 02 Juni 2016

Pokoknya Harus Bersyukur, Inilah Alasannya

Terkadang aku pun juga bersedih, jelas alasannya: kurang bersyukur. Melihat kebawah  cara efektif dalam bersyukur. Ternyata setelah aku mampu melihat ke bawah,  tergambar di pikiran masih banayak diantara kita yang belum beruntung.

 Baru saja aku berdiri bersebelahan dengan seseorang seusiaku yang beberapa tahun lalu mengalami sakit stroke. Usianya masih di  sekitar 40 an. Akupun  bisa merasakan: betapa inikmatan kesehatan sungguh berharga.   Akhirnya aku pun memeotivasi diri : KITA WAJIB BERSYUKUR.  Dan inilah alasan  lebih lengkapnya, kenapa kita   wajib bersyukur: 
1) Kita sudah  banyak  memiliki semua yang kita inginkan, karena jika iya, apalagi yang hendak kita cari? Bersyukurlah saat kita tak mengetahui sesuatu, karena itu memberi kita kesempatan untuk belajar. Bersyukurlah atas masa-masa sulit yang kita hadapi, karena selama itulah kita akan tumbuh dewasa. Bersyukurlah ...atas kesalahan-kesalahan yang kita perbuat, karena itu memberi motivasi untuk menjadi lebih baik.

2) Mensyukuri nikmat Allah berarti kita memanfaatkan segala anugerah Allah tersebut untuk melakukan ibadah dan kebaikan. Pepatah mengatakan bahwa orang yang paling bahagia ialah orang yang pandai bersyukur. Kebahagiaan yang dirasakannya tidaklah semasa hidup di dunia saja, melainkan Allah telah menjanjikan pula... kebahagiaan di akhirat bagi hamba-hambanya yang bersyukur.

3) Kita harus menyadari bahwa yang lebih berhak atas diri kita hanyalah Allah SWT. Jadi tidak ada alasan bagi kita untuk tidak bersyukur dengan apa yang diberikan-Nya, apapun itu.

4) Syukuri kenikmatan yang sudah diberikan, jangan hanya berkeluh kesah tentang penderitaan yang baru datang. Sebab jika kita bandingkan kenikmatan yang sudah diberikan jauh melebihi penderitaan yang baru datang. Sebab kurangnya bersyukur merupakan cacat yang harus dibersihkan. Karena bisa saja, cobaan datang kepada kita karena kurangnya kita bersyukur.

5) Umar bin Khattab: “Kalau sekiranya kesabaran dan syukur itu dua kendaraan, aku tak tahu mana yang harus aku kendarai.” (Al Bayan wa At Tabyin III/ 126)

6) Tidakkah kamu perhatikan sesungguhnya Allah telah menundukkan untuk (kepentingan) mu apa yang di langit dan apa yang di bumi dan menyempurnakan untukmu nikmat-Nya lahir dan batin. Dan di antara manusia ada yang membantah tentang (keesaan) Allah tanpa ilmu pengetahuan atau petunjuk dan tanpa Kitab yang memberi penerangan. (QS Luqman : 20)

7) "Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalam (tubuh) nya roh (ciptaan) Nya dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati; (tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur" (QS As Sajdah : 9)

8) Diriwayatkan oleh Imam Ahmad bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda : “Sesungguhnya manusia yang paling banyak bersyukur kepada Allah Yang Maha Suci lagi Maha Tinggi mereka yang lebih banyak bersyukur (berterima kasih) kepada manusia dan pada riwayat lain : Tidak bersyukur kepada Allah orang yang tidak mau berterima kasih ka...pada manusia” (Hadis disahihkan Tirmidzi dan lainnya).

9) Sesungguhnya rezeki mencari seorang hamba sebagaimana ajal mencarinya. (HR. Ath-Thabrani)

10) Dua hal apabila dimiliki oleh seseorang dia dicatat oleh Allah sebagai orang yang bersyukur dan sabar. Dalam urusan agama (ilmu dan ibadah) dia melihat kepada yang lebih tinggi lalu meniru dan mencontohnya. Dalam urusan dunia dia melihat kepada yang lebih bawah, lalu bersyukur kepada Allah bahwa dia masih diberi kelebihan. (HR. Tirmidzi)

11) Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: “Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)”. Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu. (QS. 2:120)

12) Apabila seseorang melihat orang cacat lalu berkata (tanpa didengar oleh orang tadi) :"Alhamdulillah yang telah menyelamatkan aku dari apa yang diujikan Allah kepadanya dan melebihkan aku dengan kelebihan sempurna atas kebanyakan makhlukNya", maka dia tidak akan terkena ujian seperti itu betapapun keadaannya. (HR. Abu Dawud)

13) Seorang sahabat bertanya, "Ya Rasulullah, pesankan sesuatu kepadaku yang akan berguna bagiku dari sisi Allah." Nabi Saw lalu bersabda: "Perbanyaklah mengingat kematian maka kamu akan terhibur dari (kelelahan) dunia, dan hendaklah kamu bersyukur. Sesungguhnya bersyukur akan menambah kenikmatan Allah, dan perbanyaklah do...a. Sesungguhnya kamu tidak mengetahui kapan doamu akan terkabul." (HR. Ath-Thabrani)

14) Jika engkau miskin bersyukurlah karena engkau akan sedikit mempertanggungjawabkan hartamu. Jika engkau kaya bersykurlah karena engkau mempunyai banyak kesempatan beramal. Apapun yang terkadang kita anggap kekurangan sesungguhnya itu rahmat jika kita mensyukurinya. Apapun yang kita anggap nikmat bisa jadi azab jika kita tidak mensyukurinya...

15) Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan, dan hati, agar kamu bersyukur. (An-Nahl: 78)

16) Bersabda Rasulullah saw: “Lihatlah kepada orang yang lebih rendah dari kalian dan janganlah kalian melihat kepada orang yang lebih tinggi dari kalian, karena yang demikian itu lebih pantas agar kalian tidak menganggap rendah nikmat Allah Ta’ala yang telah dianugerahkan kepada kalian.” (Muttafaq ‘alaih)

17) Dan terhadap nikmat Tuhanmu maka hendaklah kamu menyebut-nyebutnya (dengan bersyukur). QS. ad-Dhuha (93) : 11

18) Ibnu al-Qayyim merumuskan tiga faktor yang harus ada dalam konteks syukur yang sungguh-sungguh, yaitu dengan lisan dalam bentuk pengakuan dan pujian, dengan hati dalam bentuk kesaksian dan kecintaan, serta dengan seluruh anggota tubuh dalam bentuk amal perbuatan.

19) Baik kepadamu maupun kepada nabi sebelummu telah diwahyukan: "Jika engkau mempersekutukan Tuhan, maka akan terbuang percumalah segala amalmu dan pastilah engkau menjadi orang yang merugi. Karena itu sembahlah Allah olehmu, dan jadilah orang yang bersyukur (Az-Zumar:

20) Dari Anas r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda: "Sesungguhnya Allah itu niscayalah ridha kepada seseorang hamba yang makan sekali makanan lalu ia memuji kepada Allah atas makanan itu serta ia minum sekali minuman lalu memuji kepada Allah atas minuman itu."

21) Dari Abu Hurairah Radhiyallahu Ta’ala ‘anhu, ia berkata, Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wasallam bersabda :“Lihatlah kepada orang yang lebih rendah dari kalian dan janganlah kalian melihat kepada orang yang lebih tinggi dari kalian, karena yang demikian itu lebih pantas agar kalian tidak menganggap rendah nikmat Allah ...Ta’ala yang telah dianugerahkan kepada kalian.” (Muttafaq ‘alaih)

22) “Sesungguhnya apa yang kamu sembah selain Allah itu adalah berhala, dan kamu membuat dusta. Sesungguhnya yang kamu sembah selain Allah itu tidak mampu memberikan rezki kepadamu; maka mintalah rezki itu di sisi Allah, dan sembahlah Dia dan bersyukurlah kepada-Nya. Hanya kepada- Nyalah kamu akan dikembalikan.” (QS. Al Ankabut : 17)

23) “Barangsiapa tidak mensyukuri yang sedikit maka dia tidak akan mensyukuri atas yang banyak dan barangsiapa yang tidak berterima kasih kepada manusia mk dia tdk bersyukur kepada Allah. Menceritakan sebuah ni’mat kepada orang lain termasuk dari syukur dan meninggalkan adalah kufur, bersatu adalah rahmat dan bercerai berai adalah azab.” (Madarijus Salikin 2/248)

24) Ya Tuhanku, tunjukkanlah kepadaku bagaimana mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu-bapakku. Jadikanlah amal perbuatanku sesuai dengan keridhaanMu dan berikanlah kebaikan kepadaku berkelanjutan sampai kepada anak-cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepadaMu, dan aku adalah orang yang berse......rah diri. (Sepenggal do'a dalam QS Al Ahkaf 15)

25) Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. An Nahl : 18)


sumber inspirasi : htp://ww.facebook.com/page/Bersyukur-Yuk

Senin, 23 Mei 2016

9 Cara Sederhana Bisa Bahagia

Bila kita ingin bahagia, kita harus berusaha menjadi ikhlas di segala situasi. Untuk menjadi ikhlas dibutuhkan proses pelatihan tiada henti. Kini Maskatno Giri yang berusaha baik hati mau berbagi.

Berikut ini  9 cara mencapai  derajad ikhlas: i
  1. Dekat dengan Allah swt.
  2. Tidak  memperdulikan   atas  popularitas
  3. Bergaul  dengan orang yang baik (baca: mukhlis)
  4. Mengutamakan keridhaan Allah diatas segalanya 
  5. Menyembunyikan ‘amal kebajikan / tidak suka pamer
  6. Mengikhlaskan diri  atas kelemahan dan i kekurangan diri 
  7. Menahan diri alias sabar terhadap usaha dan perjuangan yang panjang. 
  8. Ikut bersyukur dan mengIkhlaskan  atas  kelebihan yang dimiliki orang lain 
  9. Menerima orang lain/ mengikhlaskan diri sendiri atas  kelebihan yang tidak kita miliki

Senin, 09 Mei 2016

Jangan Bersedih : La Tahzan Innallaha Ma'ana , Sesungguhnya ALLAH bersama kita"

Selama ALLAH beserta kita
Apalah artinya bersedih hati
Apalah arti takut
Dan ..
Apalah artinya cemas

Tenangkanlah ..
Tegarkanlah ..
Tenteramkan ..
Dan ..
Teduhkanlah hati ..
Karena sesungguhnya ALLAH beserta kita

Kita tidak akan terkalahkan

Tidak akan mundur
Tidak akan sesat
Tidak akan  tersia-sia
Tidak akan putus asa
Dan ..
Tidak akan frustasi
Karena sesungguhnya ALLAH beserta kita

Pertolongan akan berpihak kepada kita
Kemudahan akan menyertai kita
Kemenangan akan selalu menemani kita
Kemuliaan adalah tujuan kita
Dan ..
Kebahagiaan adalah kesudahan kita
Karena sesungguhnya ALLAH senantiasa beserta kita

Obat Kecewa dan Duka

Sebetulnya aku sudah tahu, bahwa kesempurnaan hanya milik Allal SWT. Tak ada manusia yang sempurna. Walau tak ada kesempurnaan, ingin menjadi  lebih baik, tidak ada masalah bukan?.  

Aku  adalah salah  satu orang  yang terkadang sering menuntut diri mendekati sempurna. Dampaknya, aku  merasa kecewa dengan diri sendiri. Aku pun sadar atas kelemahanku. Maka aku berusaha mampu mengobati hati untuk tetap bahagia walau terluka. Aku berusaha mencari obat kecewa. Dan alhamdulillah, aku menemukan berbagi referensi: cara menobati kecewa. Salah satunya kupetik dari tulisan  Wiwik Setiawati dalam blog infoyunik.com. Tulisan mbak Wiwik kutambahi dan kumodifikasi.  5 Cara mengobati kecewa:

1. Tetap Dekat Kepada Allah SWT 
 Dekat kepada Allah SWT dengan cara berdzikir. Allah  SWT adalah  dzat y mang  Maha Kuasa yang  mampu mengubah segalanya. Sumber rezeki adalah dariNya bukan dari yang laian. Lalu kenapa kita galau dengan yanga Maha Pemberi rezeki.?

 2. Jangan Pernah Terlalu Berharap/Bergantung Dengan Manusia
Cara pertama yang bisa diterapkan untuk menghilangkan perasaan kecewa adalah jangan terlalu berharap dengan orang lain. Karena kebanyakan perasaan kecewa itu timbul akibat harapan kita kepada orang lain tidak dapat dipenuhi. Terlalu bergantung dengan orang lain ini tidak diperbolehkan karena manusia adalah tempat khilaf dan bisa saja lepas kontrol. Ada baiknya untuk berharap hanya kepada Tuhan agar hidup menjadi lebih nyaman dan jauh dari perasaan kecewa.

3. Percaya Diri (Pede) Pada Diri Sendiri
Tidak hanya bergantung dengan orang lain yang dapat menyebabkan kecewa. Namun juga perasaan minder atau kurang percaya diri menjadi sumber kecewa. Bagaimana tidak? Ketidaksempurnaan yang dimiliki terkadang membuat seseorang menjadi kecewa dengan dirinya sendiri. Bahkan karena perasaan kecewa tersebut akan membuat orang ini menjadi pembenci. Apalagi ketika orang lain memiliki banyak kelebihan dibanding dirinya. Untuk itu alangkah lebih baiknya jika percaya dengan kemampuan diri sendiri dan memuji kelebihan orang lain. Agar hidup menjadi lebih tenang, namun jangan terlalu percaya diri agar tidak disebut sombong oleh orang lain.

4. Jangan Terlalu Dipikirkan Apa Yang Sudah Terjadi
Pernah dengan pepatah “nasi sudah menjadi bubur?” ungkapan ini memilik arti bahwa setiap hal yang sudah terjadi tidak bisa diputar atau diulang kembali. Untuk itu, ada baiknya tidak terlalu memikirkan apa yang sudah terjadi sebelumnya. Ada baiknya untuk instropeksi diri setelah itu lupakanlah hal yang sudah terjadi. Setelah itu lanjutkanlah kehidupan yang akan dijalani dengan lebih baik lagi.

5. Keep Smile And Keep Positive Thiking
Ketika perasaan kecewa melanda, ada baiknya untuk tetap berpikir positif kepada Tuhan dan orang lain. Walaupun orang lain berbuat jahat atau mengecewakan, ambillah hikmah di balik itu semua. Siapa tahu Tuhan sedang menunjukkan bahwa orang tersebut bukan orang yang baik dan dengan membuat kecewa akan menjauhkan diri darinya. Tidak cukup sampai disana, ketika sedang kecewa teruslah berusaha untuk tersenyum. Jangan perlihatkan perasaan kecewa tersebut di hadapan orang lain, karena tidak semua orang bisa mengerti apa yang sedang dirasakan. Lagi pula, berpikir positif dan tersenyum itu dapat menyehatkan jiwa dan menjauhkan diri dari penyakit hati lainnya. Untuk itu, jadilah seseorang yang bijak dalam menghadapi permasalahan apapun termasuk perasaan kecewa. 

Senin, 25 April 2016

Penghambat Kesuksesan

Apakah aku termasuk orang sukses?

Kalau mau idealis, aku masih jauh dari kata sukses? Namun aku harus bersyukur. Allah SWT telah menganugerahiku banyak sekali rezeki. Rezeki tidak harus berupa materi , bukan? Maksudnya aku sudah mendapat sesuatu yang lebih dari yang kubayangkan dan  kuharapkan. Maksudnyka aku sudah lumayan  berubah, yang dulu sejak kecil hidup dalam kemiskinin, kini aku sudah lebih baik. Setidaknya aku bukan menjadi beban untuk orang lain.
Dulu aku sangat takut  kalau aku tak mampu  mandiri.  Makanya aku giat berdoa, supaya aku  bisa lebih sukses/ kaya dibanding saat masa kecilku. Aku pun  juga sering belajar  bagaimana meraih sukses.

Sampai sekarang pun aku belajar untuk menjadi sukses dan syukur aku bisa membantu    orang lain lebih sukses .

Berdasar  beberapa referensi ada banyak faktor yang mempengaruhi kesuksesan, namun ternyata faktor Internal (diri sendiri)  yang mendominasi penghalang kesuksesan . Kurang lebih penghalang kesuksesan adalah :
  1. Kondisi jiwa : moral, mental, dan sikap (malas dan tidak bersemangat, pesimis, acuh tak acuh/apatis, tidak berani menghadapi tantangan/persaingan, tidak mau belajar, tidak punya dedikasi, cepat puas diri, sulit beradaptasi dan tidak bisa mengikuti perkembangan, tidak disiplin, selalu bimbang dan ragu-ragu untuk bertindak)
  1. Latar belakang pendidikan, pengetahuan, keahlian dan pengalaman (pendidikan rendah, pengetahuan kurang, wawasan dan pengalama sempit, keterampilan tidak memadai)
  1. Kesehatan kesehatan  fisik (sakit-sakitan, mudah lelah, rentan terhadap perubahan cuaca dan sebagainya)
  1. Kemampuan berkomunikasi dengan pihak lain (ketidakmampuan menyampaikan ide atau gagasan juga merupkan penghalang kesuksesan
  2. Rendahnya kualitas lingkungan sosial, lingkungan yang rusak berpengaruh kepada kesuksesan seseorang.
Oleh : J. Haryadi Virus artinya penyakit menular yang sangat berbahaya. Dalam dunia cita-cita, kita juga mengenal virus yang menghambat impian menjadi kenyataan. Kita harus bisa mengantisipasinya agar virus tersebut tidak merasuk ke dalam pikiran kita. Apa saja yang masuk dalam kategori virus impian dimaksud ? Berikut ini adalah jawabannya : 1. Rasa Malas. Malas sangat identik dengan inkonsistensi ! Artinya, orang yang malas itu adalah orang yang tidak konsisten dengan komitmen yang sudah dibuat. Rasa malas adalah virus yang sangat berbahaya, karena orang yang malas akan menyebabkan program yang sudah dibuatnya menjadi tidak masuk target. Malas juga merupakan pemborosan waktu. Pekerjaan yang seharusnya bisa dikerjakan cepat akhirnya terlambat. Bisa anda bayangkan kalau dalam satu hari saja terjadi keterlambatan pekerjaan selama 2 jam akibat malas, maka kalau hal itu berlangsung selama 1 tahun saja berarti sudah terjadi pemborosan sebanyak 360 hari X 2 jam = 720 jam atau sama dengan 30 hari alias 1 bulan. 2. Rasa Takut yang Berlebihan Setiap manusia pasti memiliki rasa takut dan itu merupakan kodrat dari Allah SWT. Rasa takut bisa bernilai positif jika ditempatkan pada tempatnya, misalnya rasa takut berdosa jika melanggar perintah Allah SWT, rasa takut berbuat zalim dan aniaya terhadap orang lain dan sebagainya. Rasa takut yang bernilai positif dan masuk dalam kategori virus adalah rasa takut gagal atau takut ditolak sehingga orang tidak mau melakukan sesuatu dan sebagainya. Rasa takut menyebabkan kita kalah sebelum bertanding. Perasaan takut menyebabkan seseorang tertahan dari mengambil tindakan. Mental rasa takut sering menghambat seseorang untuk sukses. 3. Rasa Malu Rasa malu disebabkan rendahnya self esteem/harga diri. Manusia seringkalisalah menempatkan rasa malu. Dia merasa malu apapbila memiliki kekuranganfisik, tidak percaya diri sehingga tidak bisa mengoptimalkan potensi yangdimilikinya. Dia lupa atau pura-pura lupa bahwa banyak orang bisa sukses walaupun mereka tidak memiliki fisik yang sempurna seperti Helen Keller. Malu yang benar dianjurkan karena malu seperti itu sebagian iman. Denganrasa malu yang benar, tindakan kita terarah terukur dan terjaga. Kitatidak akan berbuat curang, tidak jahil, tidak khianat. Semua kebaikanberawal dari rasa malu yang tepat. jadi tempatkan rasa malu secara tepatuntuk meraih kesuksesaan 4. Cepat Merasa Puas. Cepat merasa puas atas prestasi yang sudah diperoleh juga merupakan hambatan dalam mencapai kesuksesan yang lebih besar. Orang yang cepat merasa puas dengan prestasi yang diraihnya, serta telah merasa nyaman dengan kondisi yang dijalaninya, seringkali terjebak oleh rasa bangga dan rasa puas tersebut, sehingga orang tersebut tidak terdorong untuk menjadi lebih maju lagi. Akibatnya dia lupa untuk menapaki tangga sukses berikutnya yang seharusnya mampu diraihnya. Dia sudah membatasi dirinya sendiri sehingga tidak bisa memaksimalkan potensi yang ada dalam dirinya. Oleh sebab itu, kita harus waspada jika mengalami kesuksesan yang pertama. Lanjutkan lagi dengan inovasi baru, berpikir lebih kreatif dan mencari tantangan baru agar bisa naik ke jenjang yang lebih tinggi. 5. Putus Asa Kegagalan dalam membangun sebuah impian adalah batu sandungan yang seharusnya tidak membuat kita jadi lemah, apalagi berputus asa. Islam melarang umatnya berputus asa. Kita harus intropeksi diri dan mempelajari apa saja yang menyebabkan diri kita gagal dalam meraih impian. Kegagalan bukan harga mati, masih banyak cara lain untuk sukses. Justru dengan adanya masalah,kita merasa terdorong untuk memacu kreativitas agar dapat menemukan cara lain yang lebih baik, lebih cepat, lebih efektif. Kita harus selalu mau mencari peluang atau celah untuk bangkit lagi dari keterpurukan. Kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda. 6. Sombong atau Takabur Keberhasilan dalam hidup seperti memiliki kekayaan, pangkat atau jabatan yang tinggi terkadang membuat kita lupa diri. Salah satu virus yang cukup berbahaya dan sering menyerangnya adalah penyakit sombong alias takabur. Kesombongan membuat orang terlena, karena merasa dirinya lebih hebat, lebih sukses atau lebih baik dari orang lain. Akibatnya, kita tidak mau lagi bekerja keras, apalagi belajar karena mengganggap sudah tidak ada lagi yang bisa mengalahkan kita. Jika terjadi perubahan sistem akibat pengaruh politik, kita tidak sempat mengantisipasinya. Usaha yang tadinya berjalan lancar bisa saja menjadi macet, merugi dan akhirnya bangkrut. 7. Pesimis (merasa diri tidak mampu) Kekurangan yang ada pada diri kita terkadang membuat nyali kita menjadi ciut sehingga akhirnya gentar menghadapi para pesaing. Rasa pesimis karena menganggap lawan lebih baik dari kita membuat kita patah semangat dan menganggap lawan kita tidak mungkin bisa kita kalahkan. Tentu saja pendapat ini keliru ! Fakta sejarah membuktikan, beberapa kali pasukan tempur yang jumlahnya sedikit bisa mengalahkan pasukan musuh yang jumlah tentaranya lebih banyak. Tentu saja diperlukan kecerdasan, kecerdikan dan kreativitas sehingga melahirkan ide-ide yang berilyan dan inovatif dalam menghadapi berbagai tantangan dan akhirnya keluar sebagai pemenang. 8. Belum memahami kemampuan diri. Kemampuan ini berkaitan dengan kemampuan potensial (kecerdasan dan bakat) dan kemampuan nyata (prestasi akademik dan keterampilan khusus). Karena belum memahami kemampuan diri sendiri sehingga kita tidak bisa mengembangkannya. Padahal kemampuan diri bisa dijadikan modal dasar dalam mencapai sukses ataupun meraih mimpi kita. 9. Mudah Menyerah. Kadang-kadang kita tidak mau berusaha dengan keras dalam menggapai sukses. Ketika pertama kali menemui kendala, langsung berhenti alias menyerah. Bagaimana mungkin kita bisa sukses kalau batu kerikil saja kita anggap sebagi batu yang besar ? Tanamkan dalam otak kita bahwa kita mampu melakukannya. Kita harus menganggap diri kita memiliki energi cadangan, sehingga kita akan mengulanginya atau mencoba lagi jika mengalami kegagalan. 10. Miskin impian. Sesuatu ada dan tercipta karena diawali dengan impian, begitu juga dengan kesuksesan. Kita tidak akan mewujudkan mimpi kalau tidak diawali dengan impian atau cita-cita. Jika tidak punya impian, maka kita akan berjalan tanpa arah, ibarat hanyut diatas air yang deras, kita akan terbawa derasnya air tanpa bisa mencapai tepi. *** J. Haryadi Penulis Buku "SMS : Spiritual Motivation for Success" di Penerbit Quanta

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/jumariharyadi/sepuluh-jenis-virus-penghambat-kesuksesan_5528b581f17e616b7b8b45c6
Oleh : J. Haryadi Virus artinya penyakit menular yang sangat berbahaya. Dalam dunia cita-cita, kita juga mengenal virus yang menghambat impian menjadi kenyataan. Kita harus bisa mengantisipasinya agar virus tersebut tidak merasuk ke dalam pikiran kita. Apa saja yang masuk dalam kategori virus impian dimaksud ? Berikut ini adalah jawabannya : 1. Rasa Malas. Malas sangat identik dengan inkonsistensi ! Artinya, orang yang malas itu adalah orang yang tidak konsisten dengan komitmen yang sudah dibuat. Rasa malas adalah virus yang sangat berbahaya, karena orang yang malas akan menyebabkan program yang sudah dibuatnya menjadi tidak masuk target. Malas juga merupakan pemborosan waktu. Pekerjaan yang seharusnya bisa dikerjakan cepat akhirnya terlambat. Bisa anda bayangkan kalau dalam satu hari saja terjadi keterlambatan pekerjaan selama 2 jam akibat malas, maka kalau hal itu berlangsung selama 1 tahun saja berarti sudah terjadi pemborosan sebanyak 360 hari X 2 jam = 720 jam atau sama dengan 30 hari alias 1 bulan. 2. Rasa Takut yang Berlebihan Setiap manusia pasti memiliki rasa takut dan itu merupakan kodrat dari Allah SWT. Rasa takut bisa bernilai positif jika ditempatkan pada tempatnya, misalnya rasa takut berdosa jika melanggar perintah Allah SWT, rasa takut berbuat zalim dan aniaya terhadap orang lain dan sebagainya. Rasa takut yang bernilai positif dan masuk dalam kategori virus adalah rasa takut gagal atau takut ditolak sehingga orang tidak mau melakukan sesuatu dan sebagainya. Rasa takut menyebabkan kita kalah sebelum bertanding. Perasaan takut menyebabkan seseorang tertahan dari mengambil tindakan. Mental rasa takut sering menghambat seseorang untuk sukses. 3. Rasa Malu Rasa malu disebabkan rendahnya self esteem/harga diri. Manusia seringkalisalah menempatkan rasa malu. Dia merasa malu apapbila memiliki kekuranganfisik, tidak percaya diri sehingga tidak bisa mengoptimalkan potensi yangdimilikinya. Dia lupa atau pura-pura lupa bahwa banyak orang bisa sukses walaupun mereka tidak memiliki fisik yang sempurna seperti Helen Keller. Malu yang benar dianjurkan karena malu seperti itu sebagian iman. Denganrasa malu yang benar, tindakan kita terarah terukur dan terjaga. Kitatidak akan berbuat curang, tidak jahil, tidak khianat. Semua kebaikanberawal dari rasa malu yang tepat. jadi tempatkan rasa malu secara tepatuntuk meraih kesuksesaan 4. Cepat Merasa Puas. Cepat merasa puas atas prestasi yang sudah diperoleh juga merupakan hambatan dalam mencapai kesuksesan yang lebih besar. Orang yang cepat merasa puas dengan prestasi yang diraihnya, serta telah merasa nyaman dengan kondisi yang dijalaninya, seringkali terjebak oleh rasa bangga dan rasa puas tersebut, sehingga orang tersebut tidak terdorong untuk menjadi lebih maju lagi. Akibatnya dia lupa untuk menapaki tangga sukses berikutnya yang seharusnya mampu diraihnya. Dia sudah membatasi dirinya sendiri sehingga tidak bisa memaksimalkan potensi yang ada dalam dirinya. Oleh sebab itu, kita harus waspada jika mengalami kesuksesan yang pertama. Lanjutkan lagi dengan inovasi baru, berpikir lebih kreatif dan mencari tantangan baru agar bisa naik ke jenjang yang lebih tinggi. 5. Putus Asa Kegagalan dalam membangun sebuah impian adalah batu sandungan yang seharusnya tidak membuat kita jadi lemah, apalagi berputus asa. Islam melarang umatnya berputus asa. Kita harus intropeksi diri dan mempelajari apa saja yang menyebabkan diri kita gagal dalam meraih impian. Kegagalan bukan harga mati, masih banyak cara lain untuk sukses. Justru dengan adanya masalah,kita merasa terdorong untuk memacu kreativitas agar dapat menemukan cara lain yang lebih baik, lebih cepat, lebih efektif. Kita harus selalu mau mencari peluang atau celah untuk bangkit lagi dari keterpurukan. Kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda. 6. Sombong atau Takabur Keberhasilan dalam hidup seperti memiliki kekayaan, pangkat atau jabatan yang tinggi terkadang membuat kita lupa diri. Salah satu virus yang cukup berbahaya dan sering menyerangnya adalah penyakit sombong alias takabur. Kesombongan membuat orang terlena, karena merasa dirinya lebih hebat, lebih sukses atau lebih baik dari orang lain. Akibatnya, kita tidak mau lagi bekerja keras, apalagi belajar karena mengganggap sudah tidak ada lagi yang bisa mengalahkan kita. Jika terjadi perubahan sistem akibat pengaruh politik, kita tidak sempat mengantisipasinya. Usaha yang tadinya berjalan lancar bisa saja menjadi macet, merugi dan akhirnya bangkrut. 7. Pesimis (merasa diri tidak mampu) Kekurangan yang ada pada diri kita terkadang membuat nyali kita menjadi ciut sehingga akhirnya gentar menghadapi para pesaing. Rasa pesimis karena menganggap lawan lebih baik dari kita membuat kita patah semangat dan menganggap lawan kita tidak mungkin bisa kita kalahkan. Tentu saja pendapat ini keliru ! Fakta sejarah membuktikan, beberapa kali pasukan tempur yang jumlahnya sedikit bisa mengalahkan pasukan musuh yang jumlah tentaranya lebih banyak. Tentu saja diperlukan kecerdasan, kecerdikan dan kreativitas sehingga melahirkan ide-ide yang berilyan dan inovatif dalam menghadapi berbagai tantangan dan akhirnya keluar sebagai pemenang. 8. Belum memahami kemampuan diri. Kemampuan ini berkaitan dengan kemampuan potensial (kecerdasan dan bakat) dan kemampuan nyata (prestasi akademik dan keterampilan khusus). Karena belum memahami kemampuan diri sendiri sehingga kita tidak bisa mengembangkannya. Padahal kemampuan diri bisa dijadikan modal dasar dalam mencapai sukses ataupun meraih mimpi kita. 9. Mudah Menyerah. Kadang-kadang kita tidak mau berusaha dengan keras dalam menggapai sukses. Ketika pertama kali menemui kendala, langsung berhenti alias menyerah. Bagaimana mungkin kita bisa sukses kalau batu kerikil saja kita anggap sebagi batu yang besar ? Tanamkan dalam otak kita bahwa kita mampu melakukannya. Kita harus menganggap diri kita memiliki energi cadangan, sehingga kita akan mengulanginya atau mencoba lagi jika mengalami kegagalan. 10. Miskin impian. Sesuatu ada dan tercipta karena diawali dengan impian, begitu juga dengan kesuksesan. Kita tidak akan mewujudkan mimpi kalau tidak diawali dengan impian atau cita-cita. Jika tidak punya impian, maka kita akan berjalan tanpa arah, ibarat hanyut diatas air yang deras, kita akan terbawa derasnya air tanpa bisa mencapai tepi. *** J. Haryadi Penulis Buku "SMS : Spiritual Motivation for Success" di Penerbit Quanta

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/jumariharyadi/sepuluh-jenis-virus-penghambat-kesuksesan_5528b581f17e616b7b8b45c6
Oleh : J. Haryadi Virus artinya penyakit menular yang sangat berbahaya. Dalam dunia cita-cita, kita juga mengenal virus yang menghambat impian menjadi kenyataan. Kita harus bisa mengantisipasinya agar virus tersebut tidak merasuk ke dalam pikiran kita. Apa saja yang masuk dalam kategori virus impian dimaksud ? Berikut ini adalah jawabannya : 1. Rasa Malas. Malas sangat identik dengan inkonsistensi ! Artinya, orang yang malas itu adalah orang yang tidak konsisten dengan komitmen yang sudah dibuat. Rasa malas adalah virus yang sangat berbahaya, karena orang yang malas akan menyebabkan program yang sudah dibuatnya menjadi tidak masuk target. Malas juga merupakan pemborosan waktu. Pekerjaan yang seharusnya bisa dikerjakan cepat akhirnya terlambat. Bisa anda bayangkan kalau dalam satu hari saja terjadi keterlambatan pekerjaan selama 2 jam akibat malas, maka kalau hal itu berlangsung selama 1 tahun saja berarti sudah terjadi pemborosan sebanyak 360 hari X 2 jam = 720 jam atau sama dengan 30 hari alias 1 bulan. 2. Rasa Takut yang Berlebihan Setiap manusia pasti memiliki rasa takut dan itu merupakan kodrat dari Allah SWT. Rasa takut bisa bernilai positif jika ditempatkan pada tempatnya, misalnya rasa takut berdosa jika melanggar perintah Allah SWT, rasa takut berbuat zalim dan aniaya terhadap orang lain dan sebagainya. Rasa takut yang bernilai positif dan masuk dalam kategori virus adalah rasa takut gagal atau takut ditolak sehingga orang tidak mau melakukan sesuatu dan sebagainya. Rasa takut menyebabkan kita kalah sebelum bertanding. Perasaan takut menyebabkan seseorang tertahan dari mengambil tindakan. Mental rasa takut sering menghambat seseorang untuk sukses. 3. Rasa Malu Rasa malu disebabkan rendahnya self esteem/harga diri. Manusia seringkalisalah menempatkan rasa malu. Dia merasa malu apapbila memiliki kekuranganfisik, tidak percaya diri sehingga tidak bisa mengoptimalkan potensi yangdimilikinya. Dia lupa atau pura-pura lupa bahwa banyak orang bisa sukses walaupun mereka tidak memiliki fisik yang sempurna seperti Helen Keller. Malu yang benar dianjurkan karena malu seperti itu sebagian iman. Denganrasa malu yang benar, tindakan kita terarah terukur dan terjaga. Kitatidak akan berbuat curang, tidak jahil, tidak khianat. Semua kebaikanberawal dari rasa malu yang tepat. jadi tempatkan rasa malu secara tepatuntuk meraih kesuksesaan 4. Cepat Merasa Puas. Cepat merasa puas atas prestasi yang sudah diperoleh juga merupakan hambatan dalam mencapai kesuksesan yang lebih besar. Orang yang cepat merasa puas dengan prestasi yang diraihnya, serta telah merasa nyaman dengan kondisi yang dijalaninya, seringkali terjebak oleh rasa bangga dan rasa puas tersebut, sehingga orang tersebut tidak terdorong untuk menjadi lebih maju lagi. Akibatnya dia lupa untuk menapaki tangga sukses berikutnya yang seharusnya mampu diraihnya. Dia sudah membatasi dirinya sendiri sehingga tidak bisa memaksimalkan potensi yang ada dalam dirinya. Oleh sebab itu, kita harus waspada jika mengalami kesuksesan yang pertama. Lanjutkan lagi dengan inovasi baru, berpikir lebih kreatif dan mencari tantangan baru agar bisa naik ke jenjang yang lebih tinggi. 5. Putus Asa Kegagalan dalam membangun sebuah impian adalah batu sandungan yang seharusnya tidak membuat kita jadi lemah, apalagi berputus asa. Islam melarang umatnya berputus asa. Kita harus intropeksi diri dan mempelajari apa saja yang menyebabkan diri kita gagal dalam meraih impian. Kegagalan bukan harga mati, masih banyak cara lain untuk sukses. Justru dengan adanya masalah,kita merasa terdorong untuk memacu kreativitas agar dapat menemukan cara lain yang lebih baik, lebih cepat, lebih efektif. Kita harus selalu mau mencari peluang atau celah untuk bangkit lagi dari keterpurukan. Kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda. 6. Sombong atau Takabur Keberhasilan dalam hidup seperti memiliki kekayaan, pangkat atau jabatan yang tinggi terkadang membuat kita lupa diri. Salah satu virus yang cukup berbahaya dan sering menyerangnya adalah penyakit sombong alias takabur. Kesombongan membuat orang terlena, karena merasa dirinya lebih hebat, lebih sukses atau lebih baik dari orang lain. Akibatnya, kita tidak mau lagi bekerja keras, apalagi belajar karena mengganggap sudah tidak ada lagi yang bisa mengalahkan kita. Jika terjadi perubahan sistem akibat pengaruh politik, kita tidak sempat mengantisipasinya. Usaha yang tadinya berjalan lancar bisa saja menjadi macet, merugi dan akhirnya bangkrut. 7. Pesimis (merasa diri tidak mampu) Kekurangan yang ada pada diri kita terkadang membuat nyali kita menjadi ciut sehingga akhirnya gentar menghadapi para pesaing. Rasa pesimis karena menganggap lawan lebih baik dari kita membuat kita patah semangat dan menganggap lawan kita tidak mungkin bisa kita kalahkan. Tentu saja pendapat ini keliru ! Fakta sejarah membuktikan, beberapa kali pasukan tempur yang jumlahnya sedikit bisa mengalahkan pasukan musuh yang jumlah tentaranya lebih banyak. Tentu saja diperlukan kecerdasan, kecerdikan dan kreativitas sehingga melahirkan ide-ide yang berilyan dan inovatif dalam menghadapi berbagai tantangan dan akhirnya keluar sebagai pemenang. 8. Belum memahami kemampuan diri. Kemampuan ini berkaitan dengan kemampuan potensial (kecerdasan dan bakat) dan kemampuan nyata (prestasi akademik dan keterampilan khusus). Karena belum memahami kemampuan diri sendiri sehingga kita tidak bisa mengembangkannya. Padahal kemampuan diri bisa dijadikan modal dasar dalam mencapai sukses ataupun meraih mimpi kita. 9. Mudah Menyerah. Kadang-kadang kita tidak mau berusaha dengan keras dalam menggapai sukses. Ketika pertama kali menemui kendala, langsung berhenti alias menyerah. Bagaimana mungkin kita bisa sukses kalau batu kerikil saja kita anggap sebagi batu yang besar ? Tanamkan dalam otak kita bahwa kita mampu melakukannya. Kita harus menganggap diri kita memiliki energi cadangan, sehingga kita akan mengulanginya atau mencoba lagi jika mengalami kegagalan. 10. Miskin impian. Sesuatu ada dan tercipta karena diawali dengan impian, begitu juga dengan kesuksesan. Kita tidak akan mewujudkan mimpi kalau tidak diawali dengan impian atau cita-cita. Jika tidak punya impian, maka kita akan berjalan tanpa arah, ibarat hanyut diatas air yang deras, kita akan terbawa derasnya air tanpa bisa mencapai tepi. *** J. Haryadi Penulis Buku "SMS : Spiritual Motivation for Success" di Penerbit Quanta

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/jumariharyadi/sepuluh-jenis-virus-penghambat-kesuksesan_5528b581f17e616b7b8b45c6

Rabu, 13 April 2016

Berusaha Menemukan Kebahagian Apapun Kondisinya

"Apapun kondisi kita, kita harus mampu menemukan keindahan atau sisi kebahagiaan pada diri kita" Itulah salah satu nasihat inspiratif dari Cak Nun.

Akhirnya aku memotivasi diri untuk tetap bahagia, walau aku dalam kondisi sulit. Aku juga  terus menerus mencari-cari nasihat inspiratif untuk menuju kebahagiaan.


Berikut ini adalah rahasia abadi dari orang-orang bahagia yang bisa kita tiru:
1. Melupakan masa lalu
“Salah satu kunci menuju kebahagiaan adalah ingatan yang buruk.” – Rita Mae Brown
Anda tidak akan bahagia jika anda membawa beban masa lalu. Apakah anda telah membuat kesalahan? Apakah anda memiliki pengalaman yang mengerikan? Apapun itu, anda harus melepaskan dan melupakannya. Tidak ada yang dapat anda lakukan terhadap masa lalu, sehingga alangkah baiknya jika anda membiarkan mereka pergi dan memfokuskan energi anda pada saat ini.
2. Berani bertanggung jawab terhadap hidup anda
“Rahasia Kebahagiaan adalah kebebasan, dan rahasia kebebasan adalah keberanian.” – Thucydides
Untuk menjadi bahagia anda harus memiliki kebebasan dan kebebasan yang paling penting adalah kebebasan untuk memilih. Tidak peduli seberapa buruk situasinya, anda selalu dapat memilih bagaimana anda menanggapinya. Orang bisa mengganggu anda, tapi terserah anda apakah anda akan membencinya atau tidak.
Namun, seperti dikatakan pada kutipan di atas, kebebasan membutuhkan keberanian. Kebebasan untuk memilih membutuhkan keberanian mengambil tanggung jawab terhadap hidup anda. Anda tidak harus menyalahkan orang lain ketika sesuatu berjalan tidak semestinya. Ambil tanggung jawab dan anda memiliki kekuatan untuk memilih.
4. Membina hubungan yang baik
“Kebahagiaan sejati dalam hidup ditemukan dalam persahabatan yang kita buat sepanjang jalan.” – Anonim
Hubungan adalah di mana kita bisa mendapatkan kebahagiaan sejati dalam hidup. Alasannya sederhana: hanya melalui hubungan kita bisa mencintai dan dicintai. Buatlah hubungan prioritas utama anda dan anda berada di jalan untuk kebahagiaan sejati.
4. Menekuni hal-hal yang anda sukai
“Semakin tinggi semangat dan keinginan seseorang, semakin banyak cara seseorang menjadi bahagia.” – Charlotte-Catherine
Gairah membawa anda menuju kebahagiaan. Jadi bukan saja anda menemukan beberapa gairah dalam hidup anda, namun anda juga harus terus memperluas diri untuk gairah baru. Dengan cara ini anda akan menciptakan cara-cara baru menjadi bahagia.
Kunci untuk memperluas gairah baru adalah rasa ingin tahu. Jika anda penasaran, anda akan memiliki seolah tak ada habisnya hal-hal menarik yang menunggu untuk anda.
5. Membangun karakter anda
“Karakter adalah dasar dari kebahagiaan dan kebahagiaan mendukung karakter.” -George Santayana
Membangun karakter anda adalah penting untuk kebahagiaan. Ketika anda jujur pada diri sendiri dan orang lain, anda akan berada dalam kedamaian.
Cara untuk mulai membangun karakter adalah dengan membuat janji-janji dan menepatinya. Misalnya, anda membuat janji kepada diri sendiri bahwa anda tidak akan merokok. Bila anda menyimpannya, anda sedang membangun karakter anda. Atau anda membuat janji kepada orang lain untuk menjadi orang yang menepati waktu. Bila anda menyimpannya, anda membangun karakter anda.
6. Menjadi diri anda sebagaimana adanya
“Puncak kebahagiaan tercapai ketika seseorang siap menjadi dirinya sendiri.” – Desiderius Erasmus
Anda hanya bisa bahagia jika anda menjadi diri anda sendiri. Jangan mewujudkan kehidupan orang lain dengan mencoba memenuhi harapan mereka. Orang mungkin mengharapkan anda untuk memiliki pekerjaan tertentu atau cara hidup tertentu, namun jangan terintimidasi oleh mereka. Cari siapa diri anda dan jadilah sebagaimana adanya.
7. Mewujudkan tujuan hidup  
“Satu-satunya kebahagiaan sejati berasal dari menghabiskan waktu kita untuk suatu tujuan.” – William Cowper
Untuk memiliki kehidupan yang memuaskan, anda harus menemukan tujuan hidup anda dan mengikutinya dengan setia. Cari apa yang penting bagi anda dan bangun keberanian untuk meraihnya.
8. Bersyukur
“Kebahagiaan tidak akan pernah datang kepada mereka yang gagal untuk menghargai apa yang telah mereka miliki.” – Anonim
Menjadi bahagia itu mudah jika kita selalu bersyukur. Sayangnya, melihat apa yang tidak kita miliki seringkali lebih mudah dibanding melihat apa yang sudah kita miliki. Kadang-kadang kita perlu mengalami kerugian sebelum menghargai apa yang kita miliki. Jadi syukuri apa yang kita terima. Lihatlah apa yang anda miliki dan segera anda akan memiliki banyak alasan untuk menjadi bahagia.
9. Memiliki pikiran positif
“Bukan tempat ataupun kondisi, tetapi pikiran sendiri yang bisa membuat orang bahagia atau sengsara.” – Roger L’Estrange
Orang-orang bahagia tahu bagaimana mengontrol pikiran mereka. Mereka tidak membiarkan pikiran negatif masuk. Sementara situasi mungkin tampak buruk kepada orang lain, orang-orang bahagia justru melihatnya dengan cara yang positif. Mereka selalu percaya bahwa tidak peduli seberapa buruk situasi yang terjadi, selalu ada hal yang positif untuk diambil. Pikiran anda dapat membangun atau menghancurkan anda, jadi jagalah ia dengan baik.
10. Bekerja dengan kreatif
“Kebahagiaan terletak dalam sukacita dari prestasi yang kita capai dan upaya yang kreatif.” – Franklin D. Roosevelt
Ketika anda bekerja kreatif pada sesuatu hal, anda akan menemukan kebahagiaan. Ada sebuah fenomena yang terkenal yang disebut ‘mengalir’. Ketika anda berada dalam keadaan mengalir, anda benar-benar fokus pada tugas di tangan sehingga anda tidak lagi menyadari berlalunya waktu. Keadaan mengalir memungkinkan anda untuk mencapai produktivitas yang tinggi dan menjadi bahagia pada saat yang sama.
11. Memulai dengan apa yang anda miliki
“Orang bodoh mencari kebahagiaan di kejauhan, orang bijak menumbuhkanya di bawah kakinya.” – James Oppenheim
Orang-orang bahagia tidak perlu sesuatu yang tidak mereka miliki untuk menjadi bahagia. Mereka tidak membutuhkan pekerjaan tertentu atau tingkat pendapatan tertentu. Sebaliknya, mereka belajar menjadi bahagia dengan apa yang telah mereka miliki. Mereka telah belajar seni kepuasan. Puaslah dengan apa yang anda miliki dan anda akan bahagia.
12.  Mau Berubah
“Barangsiapa ingin terus dalam kebahagiaan atau kebijaksanaan, mereka harus sering berubah.” – Konfusius
Menjadi bahagia mengharuskan anda untuk terus bertumbuh. Bahkan, proses belajar itu sendiri adalah penting untuk kebahagiaan. Pernahkah anda merasakan kegembiraan karena tercerahkan terhadap sesuatu? Pernahkah anda merasakan kegembiraan mencapai tingkat baru dalam hidup? Maka itulah yang harus anda lakukan.
13. Menggunakan talenta/bakat anda
“Kebahagiaan sejati melibatkan penggunaan kekuatan dan bakat seseorang secara penuh.“ – Douglas Pagels
Ada dua pelajaran yang bisa diambil dari kutipan ini. Pertama, anda harus menemukan bakat anda dan kedua, anda harus menggunakannya secara maksimal. Bekerja dengan bakat anda adalah cara yang pasti untuk menikmati pekerjaan karena itu adalah keahlian yang sudah “tertanam” dalam tubuh dan jiwa anda. Menggunakan bakat anda sepenuhnya akan membuat anda lebih bahagia karena kepuasan melakukan yang terbaik.
14. Mewaspadai terhadap hal-hal kecil
“Kebahagiaan dari kebanyakan orang tidak hancur oleh bencana besar atau kesalahan fatal, tetapi dengan pengulangan hal-hal kecil yang merusak secara perlahan-lahan.” – Ernest Dimnet
Hal ini sangatlah benar. Seringkali, bukan hal besar yang merusak kebahagiaan anda, namun hal-hal kecil yang dilakukan. Mungkin anda tidak menyukai seseorang atau melanggar beberapa janji “kecil”. Tetapi bahkan kebocoran kecil sekalipun bisa menenggelamkan kapal kebahagiaan anda, jadi berhati-hatilah dengan mereka.
15.  Mengontrol ambisi  
“Dimana ambisi berakhir kebahagiaan dimulai.” – Anonim
Ingin meraih lebih banyak dalam hidup anda adalah sesuatu hal yang baik, tetapi tidak untuk obsesi. Lakukan yang terbaik untuk memperbaiki diri sendiri namun jangan sampai terobsesi olehnya.
16. Membuat orang lain bahagia
“Kebahagiaan adalah parfum dimana anda tidak bisa menuangkannya pada orang lain tanpa mendapatkan beberapa tetes pada diri sendiri.” – Ralph Waldo Emerson
Ini adalah salah satu rahasia favorit dari kebahagiaan. Cara untuk menjadi bahagia adalah membuat orang lain gembira terlebih dulu. Semakin anda membantu orang lain dan membuat mereka bahagia, semakin anda menjadi gembira. Kebahagiaan tidak datang melalui keegoisan tetapi melalui cara tidak mementingkan diri sendiri. Anda akan menuai apa yang anda tabur.
17. Memberikan kasih sayang
“Jika anda ingin orang lain untuk menjadi bahagia, berikan kasih sayang. Jika anda ingin bahagia, berikan kasih sayang.” – Dalai Lama
Kasih sayang adalah mungkin tingkat tertinggi dari tidak mementingkan diri kita sendiri. Seperti dikatakan dalam kutipan diatas, memberikan kasih sayang dapat membuat baik orang lain dan anda bahagia.

Senin, 11 April 2016

Jangan Sepelekan Kecerdasan Spiritualitas!

Kita jelas butuh spiritualias, tentu tujuaan  kita adalah  meraih sukses tanpa batas. Sukses tanpa batas yang kumaksud di sini kesuksesan yang tidak hanya dibatasi pada kesuksesan duniawi atau hidup dengan bergelimang harta benda. Namun, kesuksesan yang dilandasi  pada tujuan yang lebih luas, lebih bermakna, lebih berjangka panjang dan membahagiakan. 

Beberapa  pakar telah menympulkan betapa pentingnya spiritualias. Namun di sini saya mengarsibawahi  salah satu pendapat dari Burkhardt (1993). Spiritualitas meliputi aspek-aspek :1).Berhubungan dengan sesuatau yang tidak diketahui atau ketidakpastian dalam kehidupan, 2).Menemukan arti dan tujuan hidup, 3).Menyadari kemampuan untuk menggunakan sumber dan kekuatan dalam diri sendiri, dan 4).Mempunyai perasaan keterikatan dengan diri sendiri dan dengan yang Maha Tinggi.

Dari tulisan Burkhardt jelas bisa disimpulkan bahwa spiritualitas erat dengan  Maha Kuasanya Allah SWT. Lalu lebih jauh apakah Kecerdasan Spiritualitas itu ?

Mujib & Mudzakir (2002) menjelaskan bahwa kecerdasan  spiritual adalah kecerdasan kalbu yang berhubungan dengan kualitas batin seseorang. Kecerdasan ini mengarahkan seseorang untuk lebih berbuat secara manusiawi sehingga bisa  menjangkau nilai-nilai luhur yang belum tersentuh oleh akal pikiran manusia. Sedangkan Zohar & Marshall (2001) memaparkan bahwa SQ adalah kecerdasan untuk menghadapi dan memecahkan masalah makna dan nilai menempatkan perilaku dan hidup manusia dalam konteks makna yang lebih luas dan kaya; menilai bahwa tindakan atau jalan hidup seseorang lebih bermakna dibandingkan dengan yang lain.

Kita-kita yang tidak memiliki kecerdasan spiritual akan mudah terjangkit krisis spiritual (spiritual crisis), keterasingan spiritual (spiritual alienation) dan patologi spiritual (spiritual patology). Hal ini akan meningkat seiring perkembangan dan perubahan peradaban karena kemajuan teknologi di abad globalisasi seperti sekarang ini. Hal ini tentunya harus menjadi perhatian bagi orang tua yang menjadi titik awal membentuk  pribadi dan karakter kita karena kita  awalnya pada dasarnya adalah kertas kosong. Jadi hasil gambarnya akan seperti apa, itu adalah karya dari kedua orang tua /keluarga yang membesarkan kita. Jangan sampai kita dibiarkan mencari kebutuhan-kebutuhan dasarnya seperti kebutuhan akan spiritualitas di luar, karena kondisi di luar rumah sangatlah beranekaragam karena sekarang ini budaya konsumerisme, hedonisme dan sekulerisme sudah mulai menggila, lebih-lebih dikota besar seperti Jakarta. Oleh karena itu, perlu adanya penerapan pola asuh yang tepat guna membentengi kita dan membentuk kita menjadi pribadi yang tangguh, tidak mudah terombang-ambing oleh perubahan hidup.

Orang tua merupakan role model bagi kita sebagai anak  di dalam lingkungan keluarga . Jika orang tua jauh dari nilai-nilai spiritualitas, maka kitapun juga akan mengikuti jejak ayah bundanya. Seperti kata pepatah, buah jatuh tidak jauh dari pohonnya. Kita yang cerdas spiritual sebagian besar dilahirkan dari orang tua yang cerdas secara spiritual, begitu juga sebaliknya.

Kenapa perlu mengembang kesadaran spiritual pada kita? Kita merupakan periode kehidupan yang sangat penting. Dalam hal ini, Freud menyakini bahwa usia keemasan kita pada rentang waktu 1 sampai 5 tahun. Dimana otak berkembang pesat karena stimulasi dari lingkungan. Jika kita mulai sejak dini, stimulasi baik itu yang mengasah kognitif, afektif dan psikomotorik, maka kita akan tumbuh menjadi buah hati yang saling terintegrasi diantara ketiga komponen itu. Namun, yang perlu di pahami adalah bagaimana stimulasi yang tepat sesuai dengan perkembangan si kita.

Kesadaran spiritualitas yang ditekankan oleh orang tua akan membentuk pemahaman akan spiritualitas   kita dan tidak terjadi kekosongan spiritualitas dalam hati dan hidup. Dengan pemahaman, tentunya kita akan memaknai dan mengahayati akan pentingnya sebuah nilai spiritualitas sehingga hidup kita akan merasa lebih bermakna. Begitu itu semua dilakukan, insya Allah akan membentuk kecerdasan spiritual bagi kita sendiri.