DAFTAR LABELKU (klik saja jangan ragu-ragu)

Jumat, 17 Juli 2015

Perlu Jujur Terhadap Kekurangan Diri

Kita sering mendengar kata-kata inspirasi "gajah di pelupuk mata tak tampak, semut di seberang lautan tampak". Eeeh ternyata benar adanya. Memang mudah sekali kita mengoreksi kekurangan  orang lain dari pada mencari-cari kekurangan diri sendiri. 

Demikian juga mencari-cari kekurang di keluarga orang lain, rasanya lebih  mudah. Akhirnya kita perlu evaluasi diri. Bila istri  atau suami kita bermasalah, kita juga harus mau mencari-cari kekurangan diri sendiri. Demikian juga ketika anak-anak kita juga  nakal, evaluasilah diri kita selaku orang tua. Siapa tahu ternyata kita kurang sungguh-sunguh dalam mendidik dan mendoakan mereka disebabkan kita lebih disibukkan dengan pekerjaan keduniawian kita. Ketika anak nakal, itu adalah kesempatan emas kita untuk mengevaluasi diri kita sendiri. Siapa tahu ternyata kita pun belum sungguh-sunguh menjaga kualitas kebaikan diri kita sendiri sehingga kejelekan kita ditiru oleh anak-anak kita.

Evaluasilah diri kita sendiri saat kita dizhalimi oleh orang lain. Jangan-jangan kita pun banyak melakukan kezhaliman kepada orang lain, dan seterusnya. Tidak ada bentuk kezhaliman yang kita lakukan kepada orang lain kemudian kita meminta maaf dan tidak memohon ampun kepada Allah Swt, melainkan kezhaliman itu akan berbalik kepada diri kita sendiri.

Pentingnya mengevaluasi diri telah ditegaskan oleh Allah Swt di dalam Al Quran, "Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesunguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada mereka sendiri. Mereka itulah orang-orang yang fasik."(QS. Al Hasyr [59] : 18-19).

Di dalam ayat di atas, Allah Swt menyeru kepada hamba-hamba-Nya yang beriman untuk senantiasa mengevaluasi atau menilai diri sendirilah kita akan mengetahui sudah seperti apa pencapaian kita. Khususnya pencapaian-pencapaian hal yang berkaitan dengan urusan akhirat kita. Jika dalam urusan dunia saja kita seringkali melakukan evaluasi, seperti evaluasi keuangan di dalam perusahaan misalnya, maka evaluasi dalam urusan akhirat kita jauh lebih penting lagi.

Evaluasi diri hendaknya kita lakukan dalam setiap hal yang kita lakukan, sekecil apapun. Sehingga apapun yang kita lakukan akan bernilai ibadah dan kita terhindar dari perbuatan yang sia-sia. Juga agar kita terhindar dari perbuatan yang malah mengakibatkan dosa.

Bukankah kita diciptakan oleh Allah Swt dengan tujuan untuk beribadah kepada-Nya. Di dalam Al Quran, Allah Swt berfirman,"Dan, Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku (beribadah)."(QS. Adz Dzaariyaat [51] :56).

Senantiasa evaluasilah, nilailah diri kita. Sudahkah kita menjadikan setiap apa yang kita lakukan di dalam keseharian kita sebagai bentuk ketaatan dan peribadatan kepada Allah Swt? Karena sesunguhnya tidak ada perbuatan sekecil apapun yang luput dari pengetahuan-Nya. Apalagi, bukankah setiap perbuatan kita akan ada ganjarannya. Dalam ayat-Nya yang lain, Allah Swt berfirman, "Katakanlah sesungguhnya shalatku, sembelihanku (ibadah kurban di saat ibadah haji dan umrah), dan hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam".(QS. Al Anaam [6] :162).


So, daripada kita sibuk menilai orang lain, lebih baik kita sibuk menilai dan mengevaluasi diri kita sendiri. Suatu rezeki yang besar dari Allah Swt ketika kita diberikan kesempatan oleh-Nya untuk mengetahui kekurangan diri, dan diberikan kesempatan untuk memperbaikinya, kita tidak bisa mengubah orang lain, sebelum kita bisa mengubah diri sendiri. Bagaimana kita bisa mengubah orang lain dan mengubah lingkungan yang lebih besar lagi, jika kita tidak bisa jujur dan memperbaiki diri sendiri. Salam sukses sejati.

Senin, 13 Juli 2015

Berubah! Kenapa Tidak?

Aku pikir banyak orang  justru semakin hebat setelah bertahun-tahun hidup dalam berbagai kelemahan. Namun sebaliknya banyak di antaranya semakin  terpuruk, ada juga yang hidup dalam keputusasaan.

Berkaca kepada nasibku sendiri di masa lalu. Kelemahan adalah pakaianku. Karena  aku termasuk sosok yang terlahir dalam kondisi berbagai kelemahan: kelemahan ekonomi, fisik, rendahnya pendidikan keluarga dll. Pokoknya semuanya menjadi penghambat aku untuk tumbuh menjadi manusia percaya diri. Pencerahan diri jelas penting. Proses aku semakin dewasa,  Alhamdulillah aku telah mendapat pencerahan hidup dari berbagai penjuru. Jujur saja pencerahan banyak berasal dari  luar lingkup kelaurga. Baik melalui buku yang kubaca maupun dari motivasi luar biasa dari guru maupun sobat setia.

Teringat berbagai upaya dari diriku yang tak pernah putus. Doa yang senantiasa kusampaikan kepada Allah SWT rasanya  dijawabNya. Aku telah berubah karena  hidayah Allah SWT. Namun, berbagai cara telah kuingat-ingat dan bisa menjadi saran pembelajaran untuk orang lain yang saat ini masih belum bangkit dari keterpurukn dan tidak percaya diri. Berikut caraku untuk menjadi lebih percaya diri sebagai pembelajaran, semoga bermanfaat untuk Anda. Tentunya ini cocok untuk Anda yang senasib denganku:

Menyadari diri  untuk berubah

Allah SWT Maha Kuasa untuk merubah. Tentu bagi yang mau. Aku tak akan bosan berdoa kepadaNYa. Kebanyakan orang mencoba untuk berubah dalam rangka menyenangkan orang lain atau untuk menyesuaikan diri ke dalam lingkungan sosial tertentu. Bagaimanapun, untuk mengubah kelemahan anda menjadi kekuatan, anda harus memahami bahwa proses ini adalah tentang diri anda! Tentang memiliki keberanian untuk mengubah hidup anda dan disiplin diri untuk mengubah keinginan anda menjadi tindakan-tindakan.

Mengidentifikasi kelemahan diri

Jujur pada diri sendiri adalah langkah penting pertama jika anda benar-benar ingin merubah kelemahan anda menjadi kekuatan dan meningkatkan kehidupan anda. Tuliskan sebanyak mungkin kelemahan yang anda miliki dan coba ingat-ingat keluhan apa saja yang telah anda terima sejauh ini dalam hidup terkait kelemahan anda tersebut.

Menghargai diri sendiri

Menghargai adalah salah satu pikiran positif. Berpikir positif diperlukan untuk mencapai tujuan anda. Hal ini berarti bahwa anda harus mengubah cara berpikir anda dan lebih percaya diri. Setiap orang memiliki bakat dan kemampuan yang berbeda … gunakanlah! Disamping itu, jika anda telah mengetahui kelemahan–kelemahan anda, anda dapat melangkah ke tingkat yang lebih tinggi.

Menjauhi dari kelemahan

Gunakan teknik yang tepat untuk menjauh dari kelemahan anda. Misalnya, jika anda tidak dapat membuat rencana untuk jangka panjang, cobalah untuk berkonsentrasi dan membuat rencana jangka pendek. Ini adalah pendekatan yang terbaik untuk terus bergerak maju tanpa merasa bahwa anda telah gagal dan tanpa memaksakan terlalu banyak perubahan pada diri anda sendiri. Cobalah untuk memikirkan bagaimana anda dapat mengubah setiap kelemahan anda menjadi keuntungan!

Memilih teman yang baik

Kemewahan terbesar dalam hidup adalah memiliki orang-orang  yang baik, yang mau memotivasi dan  yang mau mempengaruhi karakter yang anda miliki. Teman-teman, kolega atau anggota keluarga dapat “menetralisir” kelemahan Anda. Sebagian orang meyakini bahwa karakter yang berlawanan justru akan menarik anda, tetapi kebenarannya adalah bahwa mereka saling mengimbangi. Jadi, ketika anda memiliki orang-orang jenis ini di samping anda, kelemahan anda perlahan-lahan akan hilang.

Meningkatkan pemahaman diri

Memahami adalah semacam kekuatan yang memisahkan pemenang dari pecundang! Lihatlah diri anda di hadapan cermin dan cobalah untuk memahami semua tujuan dan keinginan anda. Jika anda tidak mengajukan pertanyaan yang tepat untuk diri anda sendiri, maka anda tidak akan mendapatkan jawaban yang nyata …

Menjauhi pikiran frustasi atau keputusasaan, selalu ada harapan

Albert Einstein pun pernah gagal ujian untuk masuk ke Sekolah Tinggi Teknik! Nyatanya dia memiliki “bintang” dalam hidupnya dan bakat yang unik, tapi tampaknya dia tidak dimaksudkan untuk menjadi seorang insinyur. “Hidup berjalan terus” dan anda tidak pernah tahu apakah karir yang cemerlang menunggu anda di masa depan. Jangan menyerah pada pertempuran, cobalah untuk mengubah kelemahan anda menjadi kekuatan. Salam sukses sejati!

Mencermati Nasihat Ketenteraman

Hidup di dunia ini hanya sekali. So, buat apa  jiwa ini dipenuhi gundah gulana dan sakit hati. Ketenteraman dan kebahagiaan hidup di dunia adalah rezeki tak terbeli. Kalau keduanya ini telah bersemayam di sanubari, wujud syurga sudah terasa sebelum syurga sejati.

Berikut ini caraku untuk meraih ketenteraman hidup dengan mencermati  nasihat- nasihat   dari copas FB sahabat: langkah meraih ketenteraman:
  • Menjaga keutamaan Ilmu. “Tidak ada simpanan yang lebih berguna daripada ilmu, tidak ada sesuatu yang lebih beruntung  daripada adab, tidak ada kawan yang lebih bagus daripada akal dan tidak ada benda ghaib yang  lebih dekat daripada maut”.
  •  Menjaga Lidah.  “Hati itu adalah tempat rahasia dan bibir itu  kuncinya sementara lidah adalah anak kuncinya.  Oleh itu hendaklah setiap orang menjaga anak kunci rahsianya”.
  • Membandingan Akal Dan Harta. “Akal itu menteri yang menasihat dan harta itu seorang tamu yang akan berangkat”
  •  Menahan Pamer Kebaikan diri.  “Apabila engkau berbuat kebaikan sembunyikan, dan apabila orang membuat kebaikan kepadamu  hendaklah engkau sebarkan”
  • Menahan diri dari  tipu daya   kehidupan dunia. “Dunia itu awalnya  menggoda, akhirnya binasa". 
  • Menjaga Pegaulan Yang Baik.  “Bergaullah sesama manusia dengan satu pergaulan yang jika kamu tiada, mereka akan rindu kepada kamu dan jika kamu mati mereka  akan menangisimu”
  • Menjaga kesabaran. “Kesabaran itu ada dua yaitu sabar menahan sesuatu yang dibenci dan sabar melepaskan sesuatu yang disukai. Dan yang kedua itu salah satunya menahan  nafsu”                                       Selanjutnya, SALAM SUKSES SEJATI!

Minggu, 12 Juli 2015

Inspirasi Pikiran Kezuhudan

Kezuhudan bisa dimaknai sifat yang tidak tertipu atau terpedaya oleh kehidupan dunia atau mengutamakan atau mengejar kebahagiaan hidup di akhirat yang abadi daripada mengejar kehidupan dunia yang fana.

Meraih kezuhudan tidak semudah dalam ucapan.  Walau tidak mudah, kita pun bisa belajar, belajar ketentraman, belajar kezuhudan. Berikut ini tulisan yang  bersumber dari blog anonim yang menginspirasi untuk mencari ketenteraman sejati:

Hasan Basri ditanya, “Apa rahasia zuhudmu di dunia ini? Beliau menjawab: aku tahu rezekiku tidak akan diambil orang lain, karena itu hatiku selalu tenang.”

“Aku tahu amalku tidak akan dikerjakan orang lain, karena itulah aku sibuk beramal soleh.”
“Aku tahu ALLAH Ta’ala selalu memerhatikanku, karena itulah aku malu jika ALLAH melihatku sedang dalam maksiat.”

“Dan aku tahu kematian itu sudah menungguku, karena itulah aku selalu menambah bekal untuk hari pertemuanku dengan ALLAH.”

Sahabat-sahabat ku, Jangan tertipu  dengan usia MUDA karena syarat Mati TIDAK harus TUA. 
Jangan terpedaya dengan tubuh yang SEHAT karena syarat Mati  TIDAK mesti dalam keadaan SAKIT

Jangan terperdaya dengan  Harta kekayaan,  Sebab Si kaya pun tidak pernah menyiapkan Kain Kafan buat dirinya meski cuma selembar.
Mari terus berbuat BAIK,  berniat untuk BAIK,  berkata yang BAIK-BAIK, Memberi nasihat yang BAIK
Meskipun TIDAK banyak orang  yang mengenalimu dan  Tidak suka dgn nasihatmu

Cukup lah ا ALLAH  yang   mengenalimu lebih dari  pada orang lain.  Jadilah bagai Jantung  yang tidak terlihat,  Tetapi terus berdenyut  setiap saat hingga kita  terus dapat hidup, berkarya  dan menebar manfaat
bagi sekeliling kita  sampai diberhentikan  oleh NYA
Sahabat-sahabatku,  “Waktu yang kusesali adalah jika pagi hingga matahari terbenam,‘Amalku tidak bertambah sedikitpun, padahal aku saat ini umurku berkurang” (Ibnu Mas’ud r.a)

Kamis, 09 Juli 2015

Pembelajaran Ketentraman dan Kebahagiaan

Tidak bahagia? Tidak apa-apa, bila tidak terus menerus.  Namun bila kita sering tidak bahagia bisa berbahaya.  Tidak bahagia akan mengundang berbagai penyakit dan pasti  menjauhkan rezeki. Lalu kenapa kita sering tidak bahagia, lebih jauh lagi tidak tentram dalam hidup?

Tidak bahagia?. Setidaknya ada 5M  hal  negatif  yang dilakukan kita sebagai manusia:

1. Menjauhkan diri dari “ALLAH SWT”
Kehidupanmu bukan sekedar mencari kesuksesan saja bro, tapi kehidupanmu itu sebenarnya ada yang memiliki, yaitu “ALLAH SWT”, semakin kamu jauh dari DIA semakin menderita juga hidupmu. Kamu akan sulit menjalani semua realita kehidupanmu ini. Masalah kamu akan datang terus tanpa ada jalan keluarnya dan tak kunjung selesai, Karena DIA lah yang mengatur kehidupanmu. coba kamu pikirkan sejenak apakah saat kamu tidur itu kamu yang menggerakan tubuhmu kesana kemari? Dan apakah kamu sadar saat tubuhmu bergerak? Tentu tidakkan! Itu buktinya kalau DIA lah yang membantu menggerakan tubuh kita ini.
2. Mengkufuri Nikmat Allah SWT
Orang yang tidak bersyukur dengan apa yang dia miliki, dia akan merasa dirinya selalu kurang dan itu akan menyebabkan dirinya tersiksa dengan keadaan hidupnya sendiri. Dia akan selalu mengeluhkan keadaannya, iri dengan kehidupan orang lain yang jauh lebih baik, bahkan dia akan memprotes kepada “ALLAH SWT” dengan keadaan hidupnya itu.
3. Melakukan Kemaksiatan
Kemaksiatan menjauhkan kebahagiaan, pasti. Sudah jelas orang sering berbuat  maksiat itu tidak akan bahagia dalam hidupnya, dia akan dihantui oleh rasa bersalahnya walaupun diluar kita bisa melihat senyuman palsunya. Pikirannya akan selalu was – was apabila kejahatannya itu diketahui.
4. Memelihara pikiran negatif
Pikiran negatif mencakup banyak hal: iri dengki, prasangka buruk dll. Terang saja orang yang berpikiran negatif itu dia akan selalu takut menghadapi kejadian – kejadian yang belum terjadi ataupun yang sudah terjadi, baik itu dengan keadaan hidupnya sendiri atau dengan hidup orang lain. Prasangka buruknya selalu datang dalam pikirannya, yang membuat hidupnya tidak tenang dan damai.
5.  Mengeluh dari kenyataan hidup
Setiap orang yang tidak bisa menerima keadaan hidupnya sendiri, dia akan mudah galau, gelisah dan gundah dalam menjalani hidupnya tersebut. Tidak bisa menikmati hidupnya dengan tenang dan sejahtera, selalu merasa bahwa dia adalah orang yang paling menderita di dunia ini. Mengeluhkan kekurangan yang ada baik itu menyangkut tentang dirinya maupun lingkungan tempat dia hidup. Salam Sukses Sejati

Jalan Meraih Kebahagiaan

Malam ini adalah malam ganjil di hari kesepuluh terakhir bulan ramadlon 2015. Banyak hal positif  yang bisa dilakukan untuk mendapat ridlo, kebahagiaan dan  pertolongan  dari Allah SWT.  Pasti!, Kalau Allah menghendaki seseorang untuk diangkat derajad, maupun mendapat rdlo ilahi, orang tersebut akan mendapat kemuliaan luar biasa. Namun, sebaliknya  Allah dengan mudah mampu menjatuhkan seseorang ke derajad yang rendah bila Allah SWT menghendaki. Allah SWT adalah dzat yang  Maha Kuasa.

Syurga adalah kebahagiaan.  Syurga  adalah kemuliaan. Syurga  adalalah balasan bagi "orang baik" menurut kaca mata Allah SWT. Setiap manusia pasti menginginkan syurga. Pasti, manusia  tidak merasa cukup. Manusia senantiasa berdoa supaya mendapat syurganya Allah  di dunia dan di akherat, seperti doa manusia dengan "doa sapu jagat".

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shalih, mereka itu adalah sebaik-baik makhluk. Balasan mereka di sisi Rabb mereka ialah surga ‘Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah ridla terhadap mereka, dan mereka pun ridha kepada-Nya. Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Rabbnya.” (Al Bayyinah 7-8)

Bila kita  ditanya, pasti  semua ingin masuk surga bukan? Jelas Kita  berhak mendapat syurgaNYa, tapi kita   harus memenuhi perintah-perintah Allah swt, sebagai berikut :
1. Berbagi
Memberi makan -minum bagi yang membutuhkan adalah salah satu wujud berbagi.  Bila kita ingin mendapat jaminan masuk surga, salah satu yang harus kita lakukan dalam hidup ini adalah memberi makan kepada orang yang membutuhkannya.
Rasulullah saw bersabda: “Sembahlah Allah Yang Maha Rahman, berikanlah makan, tebarkanlah salam, niscaya kamu masuk surga dengan selamat ” (HR. Tirmidzi)
2. Menyambung Silaturrahim.
Rasulullah saw bersabda: “Tidak akan masuk surga orang yang suka memutuskan, Sufyan berkata dalam riwayatnya: yakni memutuskan tali persaudaraan ” (HR. Bukhari dan Muslim).

“Ketika Rasulullah saw bertanya kepada pada sahabat tentang maukah aku beritahukan kepada kalian tentang orang yang akan menjadi penghuni surga? diantaranya beliau menjawab: Seorang laki-laki yang mengunjungi saudaranya di penjuru kota dengan ikhlas karena Allah ” (HR. Ibnu Asakir, Abu Na’im dan Nasa’i).
3. Shalat Malam
 Allah swt berfirman: “Dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; Mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang Terpuji ” (QS Al Isra [17]:79).

Manakala seseorang sudah rajin melaksanakan shalat tahajjud, ia merasa menjadi seorang yang begitu dekat dengan Allah swt dan bukti kedekatannya itu adalah dengan tidak melakukan penyimpangan dari ketentuan Allah swt meskipun peluang untuk menyimpang sangat besar dan bisa jadi ia mendapatkan keuntungan duniawi yang banyak.
4. Memberikan kemudahan kepada  Orang Lain.
Karena itu, sesama manusia idealnya bisa saling memudahkan, termasuk dalam jual beli. Manakala kita sudah bisa memudahkan orang lain, maka salah satu faktor yang membuat manusia mendapat jaminan surga telah diraihnya. Rasulullah saw bersabda: “Barangsiapa memudahkan orang yang kesulitan, Allah memudahkannya di dunia dan akhirat ” (HR. Ibnu Majah dari Abu Hurairah).
5. Tidak Sombong.
Takabbur atau sombong adalah menganggap dirinya lebih dengan meremehkan orang lain, karenanya orang yang takabbur itu seringkali menolak kebenaran, apalagi bila kebenaran itu datang dari orang yang kedudukannya lebih rendah dari dirinya.

Bila kita mati dalam keadaan terbebas dari kesombongan amat mendapatkan jaminan masuk surga, Rasulullah saw bersabda: “Barangsiapa yang mati dan ia terbebas dari tiga hal, yakni sombong, fanatisme dan utang, maka ia akan masuk surga ” (HR. Tirmidzi).
6. Berhati-hati terhadap  Utang.
Rasulullah saw bersabda: “Berhati-hatilah dalam berutang, sesungguhnya berutang itu suatu kesedihan pada malam hari dan kerendahan diri (kehinaan) pada siang hari ” (HR. Baihaki)
7. Menahan Amarah
. Ada beberapa bahaya dari sifat marah yang harus diwaspadai.

Pertama, merusak iman, karena semestinya bila seseorang sudah beriman dia akan memiliki akhlak yang mulia yang salah satunya adalah mampu mengendalikan dirinya sehingga tidak mudah marah kepada orang lain.
Rasulullah saw bersabda: “Marah itu dapat merusak iman seperti pahitnya jadam merusak manisnya madu ” (HR. Baihaki).

Kedua, mudah mendapatkan murka dari Allah swt terutama pada hari kiamat, karena itu pada saat kita hendak marah kepada orang lain mestinya kita segera mengingat Allah sehingga tidak melampiaskan kemarahan dengan hal-hal yang tidak benar.
Allah swt berfirman sebagaimana yang disebutkan dalam hadits Qudsi:
“Wahai anak Adam, ingatlah kepada-Ku ketika kamu marah. Maka Aku akan mengingatmu jika Aku sedang marah (pada hari akhir) “.

Ketiga, mudah marah juga akan mudah menyulut kemarahan orang lain sehingga hubungan kita kepada orang lain bisa menjadi renggang bahkan terputus sama sekali. Oleh karena itu, seseorang baru disebut sebagai orang yang kuat ketika ia mampu mengendalikan dirinya pada saat marah sehingga kemarahan itu dalam rangka kebenaran bukan dalam rangka kebathilan.
Rasulullah saw bersabda: “Orang kuat bukanlah yang dapat mengalahkan musuh, namun orang yang kuat adalah orang yang dapat mengontrol dirinya ketika marah ” (HR. Bukhari dan Muslim).
8. Ikhlas Menerima Kematian Anak dan OrangYang Dicintai.
Setiap orang yang berumah tangga pasti mendambakan punya anak, karena anak itu menjadi harapan masa depan dan kesinambungan keluarga. Karenanya bahagia sekali seseorang bila dikaruniai anak, baik laki maupun perempuan.

Rasulullah saw bersabda: “Tidaklah mati tiga anak seseorang, lalu dia merelakannya (karena Allah) kecuali dia rnasuk surga”. Seorang wanita bertanya: “atau dua orang anak juga, wahai Rasulullah?”. Beliau menjawab: “atau dua anak” (HR. Muslim).


Semoga bermanfaat. Salam sukses sejati

Selasa, 07 Juli 2015

Mengenal Kesempatan Bisnis di Bulan Puasa dan Lebaran

Aku bersama istri  sedikit-sedikit sudah belajar menjadi  wirausahawan, walau skupnya masih kecil. Tapi untuk mengawali usaha kecil dulu tak apa kan?.

Ternyata setelah haunting informasi di bulan puasa ini sebenarnya banyak kesempatan untuk memulai usaha bisnis yang menjajanjikan. Berikut ini  usaha-usaha bisnis yang menjanjikan di bulan puasa:

  • Bisnis Pakaian / Busana / Busana Muslim. Bisnis ini sangat jelas, banyaknya bazar, pasar murah dimana-mana sepanjang bulan puasa merupakan bukti bahwa bisnis ini tetap menjadi trend bisnis berpotensi. Budaya masayarakat indonesia khususnya muslim yang banyak membeli pakaian baru untuk berlebaran menjadikan bisnis ini tumbuh subur dan meraup untung besar di bulan puasa / ramadhan.
  • Bisnis Makanan Minuman / kuliner. Buka puasa, sahur, hadiah lebaran seperti parcel menjadikan bisnis ini menjamur dan bisa meraup untung besar. Budaya buka puasa bersama di rumah makan di kafe tentu membawa dampak besar bagi kenaikan pendapatan.
  • Bisnis Travel dan Sewa Kendaraan, Bisnis ini sudah jelas, budaya mudik masyarakat indonesia menjadikan bisnis ini bisa meraup untuk besar - besaran terutama menjelang lebaran dan setelah lebaran.
  • Bisnis Objek Wisata. Objek wisata terbuka seperti   water boom, alam terbuka bisa menjadi trend bisnis di bulan puasa apalagi saat libur lebaran.

  • Jumat, 03 Juli 2015

    Percayalah!. Uang Bukan Segalanya

    Tanpa uang, memang banyak hal yang hilang. Hilang kesempatan, hilang  gengsi, hilang kenyamanan dll. Uang memang penting. Namun uang bukan segalanya.

    Sederhana saja! Coba kita merenung:  bagaimana perasaan kita bila kita memiliki banyak uang  tapi kita tidak dihormati orang lain. Bagaimana perasaan kita, walau kita banyak uang tapi berpenyakit, baik jiwa dan raga?

    Sekali lagi bagiku uang itu sangat penting. Tapi banyak hal yang tak ternilai hanrganya bila dibanding uang:
    1. Indahnya  Hubungan Harmonis di  Rumah Tangga
    Sudah banyak hasil study membuktikan betapa uang mampu menjadi sumber kehancuran hubungan percintaan dan rumah tangga, karena cinta yang di bangun karena ambisi ingin punya uang banyak akan berakhir disaat uang itu sudah tidak mampu lagi membeli cintanya.
    Sering terjadinya  pertengkaran karena uang yang menjadi pemicu retaknya hubungan pertemanan, keluarga, dan asmara. 
    2.  Kenyamanan Sebagai Manusia Bermakna
    Pada banyak kasus Mengapa uang sering menjadi sebab timbulnya ketidaknyamanan jiwa alias  stress karena justru mereka yang punya banyak uang pikirannya selalu merasa takut kehilangan uangnya, orang yang stress karena uang akan lebih parah dibandingkan stress karena hal lain. Orang kaya stress karena takut miskin, sehingga cepat sekali terkena stress kronis.

    Lebih lengkap berikut ini hal-hal  yang  tak tebeli dengan uang:

    1. Waktu
    Waktu tidak akan bisa kita beli dengan uang berapapun nilainya, waktu juga termasuk satu hal yang sangat berharga dalam kehidupan kita, waktu tidak akan pernah bisa kita putar kembali walaupun sedetik saja. Itulah sebabnya jangan pernah bermain – main dengan waktu yang begitu berharga.
    2. Kebahagiaan 
    Jika saja ada yang menjual kebahagiaan yang bisa menjadikan seseorang bisa hidup bahagia selamanya maka setiap orang pasti akan berebut untuk membelinya, tapi sayang itu tidak akan bisa terjadi.
    Walaupun kita menghabiskan banyak uang untuk mencari kebahagaan percayalah itu hanya akan berlangsung sesaat saja.
    3. Rasa Cinta
    Cinta adalah perasaan yang hadir secara alami dalam hati seseorang baik kepada dirinya maupun cinta kepada orang lain. Cinta adalah kata kerja yang hanya bisa di lakukan bukan untuk di beli dengan uang.
    Dusta jika ada yang bahagia hanya karena memiliki banyak uang, bahkan justru karena uang malah akan membuat dirinya semakin stress.
    4. Kearifan
    Kearifan  bisa kita   temukan dari pengalaman hidup yang kita jalani, kita tidak akan bisa membeli kebijaksanaan dengan berapapun nilai uang..
    5. Tujuan Hidup
    Kita semua memiliki tujuan hidup yang berbeda, apabila kita masih mudah hidup dikendalikan oleh orang lain itu artinya  kita belum memiliki tujuan hidup sendiri. Tujuan hidup andalah yang menentukannya bukan orang lain. Orang lain hanya bisa memberikan masukan tapi semua pertimbangan ada pada diri kita dan tidak bisa di beli dengan uang.
    6. Bakat
    Bakat adalah apa yang secara alami kita bawa sejak lahir, walaupun bakat dapat diasah tapi kita tidak akan bisa membeli bakat dari orang lain untuk di hadirkan pada diri kita. Setiap orang diberi rezeki bakat sendiri-sendiri.
    7. Motivasi
    Motivasii tak terbeli. Motivasi yang tinggi merupakan awal dari perkembangan dan cara membuka kejelasan masa depan. Namun ingat, semangat atau motivasi dalam hal yang positif untuk diterapkan. Sedangkan   semangat  dalam hal negative untuk dijauhi.
    8. Pilihan Hidup
    Ingatlah selalu wahai saudaraku, apa yang kita pilih pada hari ini adalah gambaran akan bagaimana kehidupan kita dimasa mendatang, untuk itulah mengapa kita harus bisa menentukan pilihan hidup dengan sebijak mungkin. Pilihan hidup merupakan hal yang sangat berharga dalam kehidupan kita dan itu tidak bisa dibeli dengan uang.
    9. Kepercayaan
    Kepercayaan dari orang lain adalah salah satu yang tidak boleh kita bermain – main dengan hal ini, karena kepercayaan dari orang lain kepada kita merupakan nilai yang sangat berharga dan tidak dapat di beli dengan uang apabila anda ingin di anggap sebagai orang yang jujur. Apabila kepercayaan telah  kita khianati maka hilang sudah harga diri anda dimata orang lain.
    10. Nyawa
    Hidup kita semua sudah ditentukan masanya oleh yang Maha Kuasa, walaupun uang mampu membantu kita  dalam menjaga kesehatan tapi tetap saja uang tidak akan mampu menjamin masa hidup  kita semua. 

    So, semangat dalam hidup untuk mencari uang itu perlu. Tapi tidak perlu terlalu "ngoyo" kan? SALAM SUKSES SEJATI!


    Selasa, 30 Juni 2015

    Mudik Ke Syurga

    Belajar pencerahan tak peduli dari siapa yang mengatakan. Belajar kehidupan dengan para guru kehidupan. Semoga hidup ini penuh kebermaknaan. Di suatu kesempatan  aku mendapat pencerahan dari Cak Nun:

    Kita bukan penduduk bumi, kita adalah penduduk syurga.
    Kita tidak berasal dari bumi,  tapi kita berasal dari syurga.

    Kita bisa merenung bahwa kita mestinya sibuk menyiapkan diri membawa bekal pulang dengan  bekal untuk kembali ke rumah, kembali ke kampung halaman.

    Pada hakikatnya di dunia bukan rumah kita,   lalu mengapa kita terlena dengan   kesenangan dunia yang menipu?

    Saat ini bulan puasa,  kita menikmati hidup di  dunia untuk mendapat syurganya Allah SWT. Teringat hadist  Nabi SAW:

    “Sesungguhnya di dalam Surga terdapat sebuah pintu yang disebut Ar-Royyan. Orang-orang yang rajin berpuasa akan masuk Surga melewatinya pada hari kiamat nanti…”
    Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
    “Sesungguhnya di dalam Surga terdapat sebuah pintu yang disebut Ar-Royyan. Orang-orang yang rajin berpuasa akan masuk Surga melewatinya pada hari kiamat nanti. Tidak ada orang yang memasukinya selain mereka. Diserukan kepada mereka, ‘Manakah orang-orang yang rajin berpuasa?’. Maka merekapun bangkit. Tidak ada yang masuk melewati pintu itu selain golongan mereka. Dan kalau mereka semua sudah masuk maka pintu itu dikunci sehingga tidak ada lagi seorangpun yang bisa melaluinya…” (HR. Bukhari   dari Sahl radhiyallahu’anhu).

    Senin, 29 Juni 2015

    Bagiku Ini Pembelajaran Hidup Yang Bermakna

    Kalau kita menuruti hawa nafsu untuk tidak bersyukur, pasti banyak alasan. Mungkin kita merasa belum kaya, banyak cita-cita tetapi baru sedikit yang tercapai, belum ini dan belum itu. Pokoknya kalau nuruti nafsu, tentu banyak alasan kita semakin tidak bersyukur. 

    Nikmat Allah SWT   yang dilimpahkan kepada kita sangat luar biasa jumlahnya. Dan saat ini kita mendapat kenikmatan kesempatan untuk hidup. Kini aku ingin berkisah, dalam  seminggu  di awal bulan puasa ini, banyak saudara  dan para tetanggaku   sudah menghadap ke sang pencipta.

    Kisah pertama, tetanggaku, suami istri, keduanya kepala sekolah SD. Mereka adalah Mas Joko dan mbak Yayuk harus tinggal di  RS dr Oen Solo Baru beberapa hari. Mbak Yayuk menderita sakit tekanan darah tinggi. Sedangkan suaminya sakit maag dan paru-paru. Rabu  24/06/2015 mbak Yayuk telah dipanngil oleh Allah S WT.

    Kisah kedua tetanggku yang lain, pak Rohman   sebelum bulan puasa sudah beberapa hari tinggal di ICU dr Oen Solo Baru ginjalnya sakit. Saat di ICU setengah sadar dia merasa banyak hal buruk telah dilakukan sebelum sakit. Dia berdoa dan mau bertobat. Akhirnya pak Rohman  bisa sembuh dan deperbolehkan pulang.

    Setelah pak Rohman pulang,  dia mau pergi ke masjid untuk sholat sebagi pertanda awal pertobatan seperti yang dijanjikan. Padahal  pak Rohman sudah puluhan tahun tidak mau sholat, apalagi pergi kemasjid. Seperti di sampaikan ke Mas Joko, saudarku, dia mau berubah.

    Kurang lebih empat kali dalam empat hari  pak Rohman pergi ke masj id, dia sakit lagi dan dia menghadap ke sang pencipta di  hari jum'at kemarin

    Kisah ketiga, di hari yang sama kepergian pak Rohman, mas Jumadi teman dekat pak Rohman juga harus tnggal di RS dr Oen Solo Baru.  Karena penyakit gula yang telah diderita lama. Akhirnya dia juga menyusul menghadap sang pencipta. Jadi dalam satu hari dalam satu desa telah dikubur dua jenazah dari sepasang sahabat dekat.

    Di  awal bulan puasa ini, memang banyak orang berkabung karena mereka telah kehilangan orang-orang  yang dicintai. Berbagai kisah akhirnya berpengaruh terhadap sikap hidup.  Ada di antara kita ada yang merasa biasa saja. Ada juga yang merasa termotivasi menjadi  lebih baik.

    Tadi siang, rumahku kedatangan tamu, namanya mbah S. Mbah S memang sering  berkunjung   ke rumahku, terkadang  dia menawarkan buah pisang ke keluargaku, terkadang dia minta sayuran di kebunku.

    "Mbah usia panjenengan berapa? Tanyaku
    "Wis 60 lebih! Aku isih wedi mati mas!"
    "Lha kenapa  wedi mati mbah?, Tanyaku
    "Pokoke aku wedi, aku peningi yen mati yen wis tua"

    Mbah S, beliau sudah tua,  secara kasat mata, tidak ada hal yang bernilai plus untuk mbah S. Mbah S hidup dalam kemiskinan, penampilan tidak menarik, anak-anaknya pun juga hidup dalam kemiskinan.  Kita mestinya harus banyak bersyukur saat-saat  melihat mbah S. Walau  mbah S hidup dalam kekurangan,tapi beliau masih bersemangat dalm hidup. Beliau takut mati karena salah satunya belum siap bekal untuk mati.

    Selanjutnya, terserah kita sendiri bagaimana bersikap.  Yang jelas kita semua akan meninggalkan dunia  yang penuh  dengan hingar bingar. Entah kita berani mati apa takut mati, kita pasti akan menghadap kepada sang pencipta. Semua perbuatan kita akan dimintai tanggung jawab. Lalu, kalau kita bisa mengisi hidup dengan kebaikan kenapa kita harus mengisi hidup ini dengan keburukan?




    Minggu, 28 Juni 2015

    Pembelajaran Menuju Ikhlas

    Kenapa kita harus ikhlas? Bagaimana menuju pribadi ikhlas itu , apa ciri-ciri orang ikhlas? Keuntungannya  apa menjadi ikhlas? Inilah  berbagai pertanyaan   yang berkecamuk di pikiranku. Kupikir beberapa pembaca juga ada kemiripan pertanyaan dengan apa yang ada di benakku.

    Yang jelas menurutku orang yang ikhlas itu orang yang paling bahagia di dunia. Walau mereka  mendapat musibah  mereka  ikhlas menerima. Walau saudara atau sobatnya mendapat kenikmatan, mereka juga ikhlas turut bahagia.
     
    Berdasar beberapa referensi yang kubaca, secara umum orang  ikhlas memiliki ciri-ciri sbb:
    •   Energetic dalam kebaikan
    •   Menyadari  kekurangan diri
    •   Tak perduli  dengan popularitas 
    •  Tidak suka pamer   amal  kebaikan 
    •  Hidupnya jarang sekali merasa  kecewa
    •  Tidak tergantung  atau berharap pada makhluk
    •  Mengutamakan keridhaan Allah  SWTdiatas segalanya
    • Tidak pernah membedakan antara amal besar dan amal kecil
     
     Lalu bagaimana agar kita selalu menjadi orang yang ikhlas?Ada beberapa hal yang harus diperhatikan.
    • Mengikuti kajian pencerahan keagamaan 
    • Mengingat  segala kenikmatan yang Allah sudah berikan kepada kita;
    • Mlihat pada orang-orang yang lebih menderita dan kurang beruntung dari kita
    • Melakukan segala kewajiban hanya karena dan untuk menggapai ridha-Nya, bukan karena sesuatu, bukan karena takut atasan, atau untuk dipuji oleh orang lain;
    • Melihat pada orang-orang yang lebih menderita dan kurang beruntung dari kita;
    • Mengakui dalam hati bahwa nikmat yang kita terima adalah dari Allah dan akan kembali kepada-Nya;                                                                                                                                                 - Allahu a'lamu biswawab. SALAM SUKSES SEJATI!               




    Sabtu, 27 Juni 2015

    Pembelajaran Menuju Taqwa

    Sekitar usiaku  delapan tahun, aku sudah terbiasa puasa. Walau hanya puasa "mbedhuk", alias tidak sampai sehari penuh. Dan sekitar usai sembilan tahun aku sudah terbiasa puasa  sehari penuh. Bukan karena aku hebat. Karena lingkungan di desaku sudah terbiasa anak kecil puasa  seharian penuh. Terkadang  ini hanya  kegiatan ikut-ikutan saja. Juga malu bila aku tidak berpuasa. Walau ini tak menunjukkan  keikhlasan dalam  beribadah. Eeeh ternyata kebaikan, keikhlasan, dan ketaqwaan perlu dilatih sejak kecil.

    Dampaknya kini aku sudah memiliki banyak anak, kegiatan puasa kuanggap  bukan hal yang memberatkan. Teringat firman Allah SWT: “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kamu bertaqwa” (QS. Al Baqarah: 183).

    Tujuan final ibadah puasa adalah TAQWA. Untuk menuju  tingkatan  taqwa, pasti perlu pembelajaran. Ibadah puasa adalah salah satu pembelajaran menuju  manusia mulia  yakni manusia TAQWA. Lalu keuntungannya apa menjadi manusia bertaqwa?.

    Keuntungan menjadi manusia bertaqwa sungguh luar biasa. Yang jelas manusia baik menurut Allah SWT adalah manusia yang  bertaqwa. Kebaikan berdampak kebaikan pula. Kebaikan pengundang kebahagiaan, sedangkan keburukan pengundang kesengsaraan.

    Lebih lengkap lagi, bahwa ada banyak keuntungan menjadi orang bertaqwa:

    Pertama, orang bertaqwa itu akan punya banyak solusi dan jalan keluar atas berbagai problem hidup yang dihadapinya. Dalam surat At Thalaq ayat 2, Allah swt menegaskan, “Barang siapa yang bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan ke luar.” Berjuanglah untuk semakin takwa harga kita tidak “ruwet” menjalani kehidupan ini. Apabila ada masalah segera selesai dan saat pikiran buntu berbagai solusi datang dari segala penjuru. Itulah salah satu nikmatnya taqwa.

    Kedua, orang bertaqwa itu mendapat rezeki dari arah yang tidak diduga-duga. (At Thalaq: 3). Rezeki tidak harus berupa materi kan?. Mungkin  kita tiba-tiba  bisa berangkat  ke Tanah Suci,  terbebaskan  dari hutang, bea siswa, mendapatkan door prize, order meningkat, berjodoh dengan orang baik, hadiah dan lain sebagainya. Semakin bertaqwa maka berbagai pintu datangnya rezeki semakin terbuka.

    Ketiga, orang bertaqwa itu urusannya dipermudah. Ini janji Allah swt di dalam surat At Thalaq ayat 4, “Dan barang siapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Allah menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya.” 

    Menjadi orang bertaqwa agar berbagai kemudahan menjalani kehidupan mewarnai perjalanan hidup kita. Masalah yang sulit dan berat bagi sebagian orang akan terasa mudah bagi orang yang bertaqwa.

    Keempat, orang bertaqwa itu kesalahannya dihapus, pahalanya dilipatgandakan. Simak firman Allah swt di sura At Thalaq 5, “… Barang siapa yang bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan menghapus kesalahan-kesalahannya dan akan melipat gandakan pahala baginya.” Setiap manusia pasti punya salah dan dosa, bersihkanlah dengan semakin taqwa. Setiap kita inging melakukan leverage dalam berbagi hal termasuk pahala, tempuhlah dengan jalan taqwa.

    Kelima, orang bertaqwa itu dimuliakan. Lihatlah surat Al Hujurat ayat 13. Kemuliaan yang paling utama bukanlah karena kekayaan, keturunan, pendidikan dan lainnya. Allah swt akan memuliakan dan mengangkat derajat orang yang bertaqwa. Bila kita bukan anak raja, kaya pun tidak, pendidikan juga biasa saja, angkatlah derajat hidup kita dengan landasan taqwa.

    Selanjutnya, hidup adalah pilihan. Kita tinggal memilih: jalan ketaqwaan atau kekufuran. Keduanya terbentang di depan kita. Salam sukses sejati!

    Jumat, 26 Juni 2015

    Rindu Nasihat Yang Menentramkan

    Akhir-akhir ini pikiranku agak kacau alias kurang tentram. Padahal aku sudah sering memotivasi diri dan orang lain, bahwa hidup di dunia ini hanya sekali. Kita pasti akan meninggalkan dunia ini menuju alam keabadian di akherat kelak. So, buat apa hidup tidak bahagia dan tidak tentram?.

    Ternyata salah satu penyebab ketidaktenteraman  hatiku adalah godaan syetan yang mengarah pada cinta dunia, kecemasan yang tidak perlu, takut gagal di dunia dll. Ujung-ujungnya masalah materi.  Sungguh aku rindu pada nasihat yang menentramkan. Salah satu ustadz kehidupanku  adalah Aa Gym. Beliau mampu sering memberikan nasihat  yang menyejukkan. Kini kutemukan dan kukumpulkan berbagai nasihat dari Aa Gym.
    1. Salah satu ciri orang diperbudak keinginan adalah lelah, sibuk dan sengsara karena berpikir dan mencari yang belum ada sehingga tak punya waktu untuk mensyukuri apa yang ada.
    2. Orang akan mengeluarkan apa yang dimilikinya, orang hina akan mengeluarkan kata-kata hina dan menghina, orang mulia akan mengeluarkan kata dan sikap mulia.
    3. Perubahan adalah sesuatu yang pasti terjadi, siapapun yang tak siap dengan perubahan dan tak bersungguh-sungguh merubah diri menjadi lebih baik, niscaya akan berat menghadapi hidup ini.
    4. Jujur saja, kita akan berusaha menghindar dan tak suka bila bertemu dengan orang yang terlalu sering mengkritik, apalagi bila kritik tak pada tempatnya. Hati-hatilah bila kita termasuk pengkritik.
    5. Semakin ingin menunjukkan siapa diri kita, agar diakui dihormati, maka semakin tertekan, tegang dan melelahkan bathin dan biasanya semakin tak disukai.
    6. Punya keinginan adalah normal, diperbudak keinginan adalah sengsara dan hina, mengendalikan keinginan hanya yang bermanfaat untuk dunia dan akheratlah yang membuat bahagia dan mulia.
    7. Hati yang penuh kebencian kepada orang lain berarti mewakafkan hidupnya hanya untuk memikirkan orang yang dibencinya.
    8. Kerendahan hati dan ketenangan adalah satu paket, kesombongan dan kegelisahan bathin adalah paket lainnya, bila ingin tenang pilihlah kerendahan hati.
    9. Hati yang bening akan peka terhadap ladang amal, sehingga apapun yang dia lihat menjadi ladang amal solehnya, walaupun sekecil apapun, misalnya memungut puntung rokok.
    10. Kesombongan merupakan tanda kebodohan, bodoh tak tahu bahwa dirinya milik tuhannya, dan bodoh tak tahu bahwa kesombongan tak menambah selain kehinaan.
    11. Hati-hati kebiasaan mudah mengkritik dan mengkoreksi orang lain tanpa memperhatikan niat, etika dan suasana, niscaya akan membuat kita dijauhi dan tak disukai.
    12. Bila keinginan kian mendesak maka harus kian waspada karena nafsu selalu menggampangkan segalanya, perhitungan cenderung ceroboh dan biasanya berakhir dengan penyesalan  
    13. Bila kian ingin sebaiknya ditahan terlebih dahulu karena tergesa-gesa adalah pangkal penyesalan, ketenangan dalam meluruskan niat dan merenung + berdoa insya allah akan mendapatkan yang terbaik.
    14. Bersikap berani tampil apa adanya akan lebih menentramkan jiwa daripada ingin kelihatan lebih dari kenyataan sebenarnya.
    15. Gelas bening berisi air bening mudah nampak kotoran yang masuk, hati beningpun demikian mudah tahu dan sadar tiap kali berbuat kesalahan, peka dan mudah tobat .
    16. Kekuatan terhebat dan terdasyat dari seorang pemimpin adalah KETELADANAN, jangan menyuruh sebelum menyuruh diri, jangan melarang sebelum melarang diri , rasakan manfaatnya.
    17. Bila cermin kotor bagaimana mungkin digunakan untuk bercermin orang lain, sedang untuk bercermin diri saja sulit, begitulah bila hati kotor sulit jadi tauladan karena menilai diri saja tak bisa.
    18. Komentar spontan kita mungkin hanya satu patah kata, tapi bisa melukai hati dan menimbulkan kebencian mendalam, oleh karena itu waspadalah walaupun hanya sepatah kata.
    19. Keberanian untuk mengatakan tak tahu untuk yang tak diketahuinya jauh akan lebih menenangkan dan dihormati daripada selalu ingin kelihatan serba tahu dan sok tahu.
    20. Sikap emosional ciri belum terampil mengendalikan diri, bagaimana mungkin dapat mengendalikan orang lain dengan baik bila diri sendiri kurang terkendali, jangan emosional.
    21. Air yang menetes terus menerus walaupun kecil akan melubangi batu, begitulah kelembutan yang konsisten/istiqomah, merupakan kekuatan merubah sekeras apapun hati , insya allah.
    22.  Semakin menjadi pemarah maka semakin tak disukai siapapun, karena kata, sikap dan keputusan pemarah lebih cenderung memuaskan nafsu, menyakiti dan tak adil.
    23. Gelas kotor berisi air keruh tak bisa mendeteksi kotoran  yang masuk, begitulah hati yang keruh dan kotor tak mau mengaku bersalah walau berlumur dosa dan maksiat.
    24. Sesungguhnya orang-orang lebih simpati dan tertarik kepada pribadi yang tenang, rendah hati dan tak banyak ekspos kebaikannya dan tak suka kepada orang yang sombong dan pamer diri.
    25. Berani hidup berarti harus berani menghadapi masalah, jangan takut dan gentar, hadapi dengan benar dan tawakal karena setiap masalah sudah diukur allah sesuai kemampuan kita.
    26. Allah maha tahu keadaan kita, lebih tahu daripada kita sendiri, dia tak akan pernah mendzolimi hambaNYA, hadapilah setiap persoalan sesuai tuntutanNYA sambil bergantung hanya kepadaNYA.
    27. Sebaik-baik keinginan adalah ingin sesuatu yang membuat diri menjadi lebih berahlaq baik, lebih bermanfaat bagi sesama mahluk  serta lebih dekat dengan allah yang maha kuasa.
    28.  3 Pemahaman kunci agar tidak menimbulkan masalah yaitu : Paham apa yang akan diperbuat , Paham procedure yang benar  dan Paham akan resiko yang dipikul.
    29. Seburuk-buruk  keinginan adalah sibuk ingin duniawi dan hanya memuaskan nafsu tanpa peduli agama, ahlaq dan kemaslahatan bagi orang lain , padahal ajal bisa datang setiap saat.
    30. Teko hanya mengeluarkan isi teko, didalam madu keluar madu didalam kotor keluar kotor. Demikianlah cara dan isi perkataan seseorang menunjukkkan siapa dirinya.
    31.  Seorang akan berbuat sesuai pemahamannya, oleh karena itu bila ingin merubah orang lain berilah pemahaman yang tepat, tak cukup hanya dengan menyuruh dan melarang.
    32. Jangan risau dengan penghinaan orang lain , karena dia sedang memperlihatkan kehinaan dirinya. Tak akan menghina kecuali yang hina karena orang mulia selalu berkata mulia.


         Semoga bermanfaat khususnya bagi aku sendiri , dan teman-teman semua. Salam Sukses Sejati!

    Rabu, 24 Juni 2015

    Pendidikan Mental Kewirausahaan - Menurut Mas Jamil

    Aku baru saja membaca tulisan Mas Jamil tentang mental wirausaha. Ternyata aku masih perlu banyak tahu apakah  mental wirausaha itu. Kini kutemukan jawaban yang lebih lengkap  dari tulisan Mas Jamil.

    Yang jelas negri ini masih membtuhkan banyak wirausahawan. So, pendidikan mental berwirausaha mestinya semakin digalakkan. Banyak orang merasa sudah memiliki mental wirausaha saat mereka baru memulai usaha atau sudah memiliki usaha. Padahal mental wirausaha tidak selalu berhubungan dengan punya usaha atau tidak punya usaha. Seorang karyawan pun bisa memiliki mental wirausaha.

    Apabila Anda punya usaha tetapi selama bertahun-tahun Anda masih terjebak mengerjakan pekerjaan teknis operasional berarti Anda tidak memiliki mental wirausaha. Seorang yang punya usaha restoran tapi dia terjebak mengolah masakan dan mengerjakan urusan dapur sendirian ia tak memiliki mental wirausaha. Seseorang yang membuat agar usahanya sangat tergantung dengan keberadaannya, ia tidak memiliki mental wirausaha.

    Lantas seperti apa orang yang memiliki mental wirausaha? Banyak cirinya, saya sampaikan beberapa diantaranya. Pertama, ia membangun tim yang solid.  Seseorang yang bermental wirausaha tidak akan tergoda untuk menokohkan dirinya. Ia lebih memprioritaskan kerja tim yang didukung dengan sistem yang kuat. Perusahaan harus tetap jalan tanpa kehadirannya.

    Tengoklah pengusaha-pengusaha besar, usaha mereka tetap berkibar walau mereka tinggal untuk keliling dunia. Bukan hanya itu, sepulang dari keliling dunia biasanya ada bisnis baru yang ia bawa untuk dikembangkan. Ia akan membentuk tim dan sistem lagi untuk mengembangkan bisnis barunya itu. Bisnisnya terus tumbuh membesar dan melebar.

    Kedua, ia pro aktif membangun kekuatan dan jaringan. Seseorang yang bermental wirausaha tidak ingin maju sendirian. Secara pro aktif ia akan terus berkolaborasi dengan orang orang yang memiliki visi dan misi yang seirama. Bisnisnya kuat karena mereka saling menguatkan satu dengan yang lain. Setiap membangun kerjasama mereka ingin selalu win-win solution, saling menguntungkan bukan “yang penting saya untung”.

    Ketiga, ia mudah beradaptasi dengan perubahan. Orang-orang yang bermental wirausaha tidak kaku dengan ide dan gagasannya. Mereka cepat mengikuti perubahan zaman, cepat membaca selera pasar dan kemudian memanfaatkannya untuk kemajuan bisnisnya.

    Baca dan pelajarilah perusahaan-perusahaan yang mampu bertahan ratusan tahun. Mereka semua dikelola oleh orang-orang yang bermental wirausaha. Bisnisnya tidak hanya bertahan pada satu generasi tetapi bisa diwariskan kepada anak cucunya.

    Nah, bagi Anda yang sudah berbisnis lebih dari 5 tahun, tolong jawab pertanyaan-pertanyaan berikut ini.  Apakah sudah punya tim yang solid? Apakah jaringan yang mendukung bisnis Anda terus bertambah? Apakah produk dan jasa Anda memang sangat diminati pasar? Bila semua jawabannya belum/tidak, patut diragukan Anda memiliki mental wirausaha.

    Jumat, 19 Juni 2015

    Selasa, 09 Juni 2015

    Pembelajaran Hidup dari :"Pokil Man" dan " Pokil Woman"

    Sumber pembelajaran hidup terbentang sangat luas. Insya Allah kita termasuk orang beruntung jika kita dibukakan hati kita oleh Allah SWT berupa hidayah: bila kita mudah  menerima kebenaran. Untuk mendapat kesempurnaan hidup jelas tidak mungkin, tapi bila kita mendapat jalan kebenaran, kenapa kita tidak istiqomah dalam menjaganya?

    Polah tingkah manusia, dan mungkin pengalaman pribadi kita sendiri tentu bisa sebagai sarana refleksi diri agar kita menjadi lebih baik.  Yang lalu biarlah berlalu, mungkin kita sendiri pun pernah melakukan kesalahan.

    Namun, akhir akhir ini kita sering dibukakan mata kita  melalui  berbagi media untuk belajar dan memahami pembelajaran hidup atas perilaku orang  licik. Beberapa di antaranya sudah diganjar langsung di penjara. Kelicikan dalam bahasa Jawanya adalah POKIL.

    Turunan  makna "pokil" yaitu, tidak adil, licik, egois, rakus, tamak dll. Dan sebetulnya setiap manusia memiliki watak buruk dari pokil tadi, walau prosentasenya bervariasi.  Cuma bedanya ada orang yang memiliki REM  kuat dan ada yang lemah. REM di sini bermakna  pertahanan  nafsu diri, dan atau rasa malu. Adanya REM disini adalah kekuatan iman.

    Di antara kita  mungkin pernah memiliki teman yang rela menginjak,  menipu,  dan mengambil hak orang lain secara sengaja. Aku pun pernah melihat secara langsung, temanku sering menyedot bensin dari  kendaraan majikannya  yang dititipkannya.

    Secara mudahnya,  seseornang yang culas/licik  bila cowok disebut "pokil man" bila cewek "pokil woman". Ini sekedar sebutan saja. Yang jelas,   kita perlu belajar jangan sampai meniru polah tingkah orang orang yang pokil alias egois,  rakus dan licik.Ternyata dari berbagi referensi yang telah kukumpulkan banyak dampak buruk dari sifat "pokil".

    Bahaya yang muncul dari sifat "pokil"    ada dua macam ,ada bahaya bagi objek atau orang lain,ada yang bagi subjeknya yaitu pelakunya sendiri. Lalu kita perlu tahu juga  kerugian-kerugian  atas dampak sifat "pokil":
    1.Orang  lain termotivasi ingin saling menjatuhkan demi mencapai tujuannya. Untuk memenuhi hawa nafsunya ia tidak ragu ragu berbuat licik. Padahal keinginannya dapat tercapai tanpa harus berbuat licik. Sikap licik adalah sikap yang sangat dibenci  oleh manusia maupun agama.
    2.Orang lain dan dirinya sendiri  akan terpengaruh bisa  menjadi  semakin rakus; orang yang licik nafsunya tidak akan terpuaskan. Ia bertindak seperti orang yang dahaga kemudian meminum air laut untuk melepas rasa dahaganya. Padahal semakin minum air laut semakin dahaga pula
    3.Orang yang "pokil" sering menjegal orang lain sebab ia ingin  menjadi orang yang unggul,tanpa memperdulikan kemampuannya. Ia akan berupaya dengan segala cara untuk menyingkirkan orang yang bisa merintangi ambisinya.
    4. Iman orang  "pokil" akan semakin lemah.  Orang yang berbuat pokil/ licik pasti imannya akan berkurang dan jika tidak berniat betobat. Orang yang mempunyai sifat licik layak dikasihi karena kurang iman semakin menipis, hatinya jauh dari mengingat Allah,ia lalai jika Allah selalu mengawasi perbuatan hambaNya.
    5. Orang pokil, ketika ia butuh ia mendekat dan menjilat ,dan ketika ia tidak butuh ia menjauhkan diri. Kemudian membeberkan semua aib dan menfitnah orang tersebut.tanpa ia mengingat kebaikannya selama ia bergaul pada orang tersebut. 
    6.  Hati orang "pokil"  selalu tidak tentram ,hatinya dipenuhi dengan rasa gelisah. Secara normal kebaikan itu menentramkan, dan keburukan membuat hati gelisah.

    7.  Hilangnya keberkahan dalam dalam hidupnya. Apabila ia menafkahi keluarga dengan cara licik lalu anak diberi makan yang tidak halal,maka akan menjadi daging yang tidak mau untuk taat kepada Allah SWT.

    Refleksi dan evaluasi diri  idealnya tiada henti. Allahu a'lamu bishowab, dan SALAM SUKSES SEJATI.

    Jumat, 05 Juni 2015

    Membangkitkan Diri Sendiri

    Salah satu hobiku adalah hunting  nasihat  dari para motivator dan menulis kata-kata motivasi tersebut dalam buku harian dan dalam blog pribadiku. Ooh  ternyata dampaknya bisa luar biasa, aku bisa merasa hidupku lebih nyaman dan termotivasi. Dampak yang lain, Insya Allah aku akan  mendapat pahala dariNya, karena aku mau berbagi informasi lewat blog Maskatno Giri.

    Baru saja aku mendapat inspirasi dari mas Jamil Azzaini, bagaimana mendapat "orgasme kehidupan". Lalu aku merangkumnya. Intinya bagaimana kita mendapat getaran-getaran kebahagiaan dan lebih bersemangat dalam kehidupan. Berikut cara- cara untuk mendapatkan "orgasme kehidupan"

    Pertama, mencintai Allah. Ini memang sulit bagi kita untuk mencintai Allah SWT dari apa yang kita miliki. Tentu kalau kita tidak bisa sempurna, minimal dalam setiap tindakan kita perlu kesadaran bahwa Allah Maha Melihat atas semua tindakan kita. Selanjutnya kita wajib berhati-hati. Jangan sampai keburukan kita melebihi dari kebaikan kita.

    Kedua, punya “progress” alias bertumbuh. Mereka yang stagnan dan monoton cenderung hidupnya tidak happy, hampa dan sering mengeluh. Maka  kita perlu duduk  sejenak dan jawab pertanyaan ini, “Apakah progress yang  kita  alami hari ini dibandingkan bulan lalu?”
    Semakin banyak progress yang kita alami maka semakin sering kita berorgasme. Perlu kita menciptakan  berbagai progress dalam banyak sendi kehidupan kita.

    Ketiga, kontribusi. Progress menunjukkan  kita  grow up, sementara kontribusi menunjukkan kita membuat orang lain grow up. Kontribusi juga bermakna  kita  punya peran dalam proyek-proyek kebaikan. Hidup tidak hanya sekedar hidup. Tetapi hidup yang “menghidupkan” orang lain.

    SALAM SUKSES SEJATI!