DAFTAR LABELKU (klik saja jangan ragu-ragu)

Selasa, 28 Juli 2015

Terbukti: Dahsyat Karena Niat

Di siang hari saat rapat, kami dan teman-teman di  kantor. " Wah  aku kelaparan sudah  jam dua belasan kok belum makan". Itulah kata salah satu temanku.

Aku cuma tersenym, karena  saat itu aku diam-diam baru  berpuasa sunnah syawal di hari ketiga. Alhamdulillah aku tidak merasakan lapar sedikitpun. Ini beneran.  Aku menympulkan bahwa  NIAT  ternyata  memberi keKUATAN dan kedahsyatan. 

Timbul niatan ku untuk browsing : mencari jawaban  ada apa di balik kekuatan niat.  Alhamdulillah kutemukan penjelasan tentang NIAT oleh   Prof Nasaruddin Umar

Sesungguhnya niat membedakan antara perbuatan manusia (human creations) dan perbuatan binatang (animal creations).

Ibnu Arabi mengatakan perbuatan yang dilakukan dengan niat suci dan penuh penghayatan maka sesungguhnya itu adalah dine creations, wujud perbuatan keilahian. Hadis mutawatir dari Nabi Muhammad menegaskan hal tersebut.

''Innam al-a'mal bi al-niyat (sesungguhnya nilai amal itu ditentukan oleh niat).'' Demikian bunyi hadis mutawatir tersebut. Ini mengingatkan kepada kita,  perbuatan yang positif  yang dilakukan hendaknya diawali niat positif pula.

Ulama fikih menganggap sia-sia amal perbuatan tanpa niat. Karena itu, Imam Syafii, pendiri Mazhab Syafii yang dianut di Asia Tenggara, mengharuskan adanya niat untuk perbuatan jika dikehendaki sebagai ibadah.

Niat sesungguhnya ialah konsep matang dari dalam diri tentang perbuatan yang dilakukan. Dalam bahasa manajemen, niat disepadankan dengan programming atau perencanaan yang baik.

Tanpa perencanaan, sulit mengharapkan hasil baik. Dalam ilmu manajemen modern, selalu dititikberatkan arti penting sebuah programming. Sebab, pekerjaan tanpa perencanaan yang baik pasti tidak menjanjikan hasil yang baik.

Dalam bahasa agama, niat adalah the first creation dan implementasinya adalah the second creation. Seorang Muslim ideal mengerjakan amal perbuatannya dua kali. Sekali dalam niat atau program dan sekali dalam actions. Menurut prof  Nasaruddin Umar Allah SWT pun melakukan kehendaknya dua kali.

Niat yang baik, tulus, dan ikhlas melahirkan energi dahsyat. Seseorang yang bekerja dengan niat ikhlas tidak akan merasa lelah, kecewa, dan frustrasi. Bahkan, mati pun akan tersenyum selama ia mempertahankan niat.

Niat yang baik melahirkan mental hard worker dan good performance yang merupakan prasyarat masyarakat profesional. Niat yang baik menjanjikan output dan outcome yang baik dan besar.

Ini perintah agama dan juga tuntutan hidup. Orang-orang yang memiliki niat luhur dan baik akan mengadopsi inner power dalam dirinya sendiri sehingga seberat apa pun tugas dan pekerjaan, rasanya lebih mudah.

Sebaliknya, niat buruk dan tidak ikhlas akan menyedot energi dan memancarkan fibrasi negatif sehingga orang lain juga merasakannya. Karena itu, perlu mengingatkan pada diri sendiri, segalanya berangkat dari niat baik.

Akhirnya, kita bisa berpikir: kalau niat itu sesuatu yang gratis. Kenapa kita tidak memperbanya niat untuk melakukuan banyak hal positif?. Sekali lagi  di balik NIAT ada kekuatan DAHSYAT.   Buktinya bisa kurasakan sendiri  dan mungkin pembaca juga pernah mengalami yang sama. Kita berpuasa tapi tidak merasa berat.

Bukti kedua, aku berniat membuat blog pribadi dan  berniat memotivasi diri. Eeeeeeeh ternyata dahzyat juga blogku  ini sudah berisi ribuan artikel dan sudah dibaca oleh ratusan ribu orang. Walau ada kelemahan di bloggku, tapi blog ini sedikit banyak bermanfaat. Inilah bukti kedahsyatan NIAT. Salam sukses sejati.

Kepasrahan Mengundang Kesuksesan

"Menyandarkan diri kepada Allah semata. Inilah namanya kepasarahan yang nyata. Tidak perlu menyandarkan selain  kepada Allah SWT. Apalagi hanya kepada seseorang bahkan kepada batu".

Itulah inti  pencerahan halal bi halal yang disampaikan oleh Ustadz Indrwawan, saat di SMA N 1 Girimarto yang dihadiri oleh para guru karyawan beserta para keluarganya.

Kemudian sang ustadz menambahkan, kenapa  kita supaya hati-hati dengan doa orang yang terdzalimi?  Karena doa orang yang dizalimi sering dikabulkan oleh Allah SWT. Saat orang yang  terdzalimi  berdoa, tiada tabir antara dirinya dengan Allah SWT. Dan saat inilah terjadi kepasarahan yang sangat. Sekali lagi doa dan upaya  bagi orang-orang yang benar-benar berserah diri  ( baca=bersandar) kepada Allah SWT, Insya Allah akan terkabul. 

Kepasarahan, keikhlasan dan kesungguhan mendekat hanya  kepada  Allah SWT  adalah salah satu kunci terkabulnya doa. Selanjutnya, kunci yang lain  bagi orang yang bedoa harus hati-hati dalam mengkonsumsi makanan yang haram dan syuhbat.

Pasrah menimbulkan kekuatan. Di dalam kepasrahan ada power yang maha dahsyat yang tak terduga. Ada potensi kedalaman yang selama ini tertidur menjadi terbangun bersamaan dengan kepasrahan yang mendalam. Pasrah bukanlah kelemahan, sebagaimana yang disangka oleh mereka yang tidak mengerti. Pasrah adalah sarana untuk lahirnya kekuatan inti manusia. 

Pasrah bukanlah putus asa. Tetapi merupakan kepercayaan penuh terhadap pihak yang dipasrahi. Pasrah bukanlah kebodohan. Tapi merupakan kesadaran yang kuat akan kefanaan diri dan pengakuan akan kesempurnaan pihak yang dipasrahi. Pasrah bukanlah tindakan yang membabi-buta. Tapi merupakan kepercayaan yang total akan kebijaksanaan agung dan rancangan paripurna dari Dzat yang Maha Tinggi.

Namun, ada pemahaman yang   salah kaprah. Yaitu pasrah yang dilandasi kebodohan. Pasrah yang tanpa pemahaman. Seperti pasrahnya orang yang pengecut. Didholimi, disiksa bukannya berusaha membela diri tapi  cuma mengeluh saja dan  menyerah saja.

Idealnya pasrah dijadikan sumber kekuatan atau  power. Yaitu kepasrahan yang diarahkan kepada Kekuatan yang Maha. Jadi bukan sekedar menyerah, sekedar berpasrah. Tapi ada kesadaran bahwa ada yang layak untuk dijadikan sandaran dan pegangan. Ada si Dia Ashshomad, tempat bergantung. Ada si Dia Almujiib, yang Maha memperkenankan doa. Ada si Dia Alwakiil, yang Maha Mewakili.

Lalu bagaimana cara mempraktek kepasrahan?

Setiap hari, setiap jam, setiap menit, bahkan setiap detik berpasrahlah, menyerahlah, sumelehlah, ikhlaskan apapun yang terjadi . Tidak perlu berprasangka buruk kepada Allah, yang Maha berkreasi mengerjakan pekerjaanNya. Dengan kemarahan, dengan protes, dengan penilaian. Dengan mengatakan " Kalau ini tidak terjadi pasti keadaan akan menjadi lebih baik, kalau aku kaya raya pasti aku akan bahagia, musibah ini terjadi pasti karena orang itu ". Dan lain-lain penghakiman.

Biarkanlah Allah SWT berkehendak semau-mauNya. Maha Kuasa dan wajib bagi kita  menyadari  akan kebijaksanaan yang sempurna, rancangan yang paripurna dari Dzat yang Maha Bijaksana senantiasa diungkapkan, dan disertakan dalam setiap taqdir dan rancanganNya.

Dalam kepasrahan yang mendalam kepada Allah SWT  ada kedamaian yang luar biasa, hawa thumakninah/ketenangan yang bersifat langit, yang pada akhirnya akan membawakan kita pada peningkatan jenjang spiritual, kesadaran yang meningkat ke level yang lebih tinggi, dan juga pada waktunya yang tepat, muncullah solusi dari masalah-masalah yang dihadapi. Insya Allah. Salam Sukses Sejati.

Jumat, 24 Juli 2015

Mencari Sisi Nikmatnya Bekerja

Tercerahkan! Inilah  kesanku terhadap  berbagai tulisan dan motivasi on line dari mas Jamil Azzaini. Baru saja aku membaca tulisan  yang berjudul "Apa Nikmatnya Bekerja?" 

Tulisan mas Jamil ini kupikir terinspirasi dari memperhatikan jadwal pekerjaan   yang sudah aktif lagi, karena liburan puasa dan lebaran.

Bener juga   kata mas Jamil, banyak juga  di antara kita yang masih ingin berlama-lama dalam  liburan. Mungkin kalau disuruh  memilih mereka pinginnya libur terus, tapi gaji tetep mengalir. 

Mungkin juga ada di antaranya justru  merasa tidak nyaman, karena terlalu lama berlibur. Mereka merasa kehilangan makna, bila hidup  tanpa kerja. Baginya bekerja adalah ibadah dan berharap  hidupnya  lebih  barokah. Bekerja adalah tidak saja mecari nafkah, tapi mendapat hiburan dan aktualisasi diri.

Bagi kita semua yang berkuwajiban sebagai pencari nafkah, mas Jamil memotivasi  supaya kita menemukan alasan, apa yang membuat kita  nikmat bekerja? Jangan biarkan kita seolah hanya robot berwujud manusia. Setiap hari  bekerja, hanya menjalankan rutinitas. 

Dalam berbagai  kajian Islam kita dimotivasi:  Bekerja adalah ibadah. Bekerja  bisa menghapus dosa yang tidak bisa dihapus dengan ibadah lain –menurut hadits riwayat Abu Nuaim.

Tempat kerja ( baca: kantor)  adalah tempat menambah sahabat dan relasi. Semakin banyak orang yang kita temui maka proses pendewasaan diri semakin cepat. Sahabat di tempat kerja  bisa menjadi partner, guru dan penyempurna hidup.

Mari kita mencari sisi positif lain dan alasan yang kuat mengapa kita  bekerja. Salam sukses sejati!

Tidak Responsive Terkadang Perlu

Tidak cepat-cepat merespon terkadang memang perlu. Ini juga bisa  bermakna kita tidak terlalu cepat  dalam memberi kesimpulan  atas sesuatu kejadian

Berikut ini ada kisah berhikmah yang bersumber dari sharing blog anonim: 
Alkisah ada seorang petani miskin memiliki seekor kuda putih yang sangat cantik dan gagah. Suatu hari, seorang saudagar kaya ingin membeli kuda itu dan menawarkan harga yang sangat tinggi. Sayang si petani miskin itu tidak menjualnya.

Teman-temannya menyayangkan dan mengejek dia karena tidak menjual kudanya itu. Keesokan hari nya, kuda itu hilang dari kandangnya, maka teman-temannya berkata: “Sungguh jelek nasibmu, padahal kalau kemarin dijual kamu kaya, sekarang kudamu sudah hilang”.

Si petani miskin tidak meresponya.
Beberapa hari kemudian, kuda si petani kembali bersama 5 ekor kuda lainnya. Lalu teman-temannya berkata : “Wah beruntung sekali nasibmu, ternyata kudamu membawa keberuntungan”. Si petani hanya diam saja ….

Beberapa hari kemudian, anak si petani yang sedang melatih kuda-kuda baru mereka, terjatuh dan kakinya patah!!

Teman-temannya berkata: “Rupanya kuda-kuda itu membawa sial, lihat sekarang anakmu kakinya patah”. Si petani tetap  tidak meresponya..

Seminggu kemudian terjadi peperangan di wilayah itu. Semua anak muda di desa dipaksa untuk berperang, kecuali si anak petani karena tidak bisa berjalan. Teman-temannya mendatangi si petani sambil menangis: “Beruntung sekali nasibmu karena anakmu tidak ikut berperang, kami harus kehilangan anak-anak kami!!”

Si petani kemudian berkomentar: “Janganlah terlalu cepat membuat kesimpulan dengan mengatakan nasib baik atau jelek, semuanya adalah suatu rangkaian proses. Syukuri dan terimalah keadaan yang terjadi saat ini.”

Apa yang kelihatan baik hari ini belum tentu baik untuk hari esok. Apa yang buruk hari ini belum tentu buruk untuk hari esok. Yang pasti, ALLAH SWT Maha Mengetahui.  Dia paling tahu yang terbaik buat hambaNYa. Selamat berdekat-dekat dengan Dzat Yang Maha Mengetahui. Dan Salam Sukses  Sejati!

Kamis, 23 Juli 2015

Cara Jitu Mengundang Rezeki

Baru saja aku mendapat motivasi Islami on line. Sang ustadz sungguh luar biasa. Beliau telah rela berbagi motivasi tentang cara untuk mengundang rezeki dalam kajian santri blog, berikut rangkumannya: cara jitu mengundang rezeki.
1. Beribadah
Allah tidak akan menyia-nyiakan pengabdian diri hamba-Nya, seperti firman-Nya dalam hadis qudsi:

"Wahai anak Adam, sempatkanlah untuk menyembah-Ku maka Aku akan membuat hatimu kaya dan menutup kefakiranmu. Jika tidak melakukannya maka Aku akan penuhi tanganmu dengan kesibukan dan Aku tidak menutup kefakiranmu." (Riwayat Ahmad, Tirmizi, Ibnu Majah dan al-Hakim dari Abu Hurairah)

2. Beristighfar
Istighfar adalah rintihan dan pengakuan dosa seorang hamba di depan Allah , yang menjadi sebab Allah  kasihan kepada hamba-Nya lalu Dia berkenan melapangkan jiwa dan kehidupan si hamba. Sabda Nabi s.a.w.: "Barang siapa memperbanyak istighfar maka Allah s.w.t akan menghapuskan segala kedukaannya, menyelesaikan segala masalahnya dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka." (Riwayat Ahmad, Abu Daud, an-Nasa'i, Ibnu Majah dan al-Hakim dari Abdullah bin Abbas .a.)

3. Berhati-hati atas perbuatan dosa
Istighfar tidak laku di sisi Allah jika hambanya  masih buat dosa. Dosa bukan saja membuat hati manusia  resah malah menutup pintu rezeki. Sabda Nabi s.a.w.:

"… dan seorang lelaki akan diharamkan baginya rezeki kerana dosa yang dibuatnya." (Riwayat at-Tirmizi)

4. Berdzikir dan Berdoa
Banyak ingat Allah buatkan hati tenang dan kehidupan terasa lapang. Ini rezeki yang hanya Allah beri kepada orang beriman. Firman-Nya:

"(yaitu) orang-orang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingati Allah . Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah hati menjadi tenteram." (Ar-ra'd: 28) 

Berdoa menjadikan seorang hamba dekat dengan Allah SWT, penuh bergantung dan mengharap pada rahmat dan pemberian dari-Nya. Dalam al-Quran, Allah suruh kita meminta kepada-Nya, nescaya Dia akan perkenankan.

5. Berdoa Untuk Orang Tua
Dalam hadis riwayat Imam Ahmad, Rasulullah s.a.w. berpesan agar siapa yang ingin panjang umur dan ditambahi rezekinya, hendaklah berbakti kepada ibu bapanya dan menyambung tali kekeluargaan. Baginda s.a.w. juga bersabda: "Siapa berbakti kepada ibu bapanya maka kebahagiaanlah buatnya dan Allah akan memanjangkan umurnya." (Riwayat Abu Ya'ala, at-Tabrani, al-Asybahani dan al-Hakim)

Mendoakan ibu bapa juga menjadi sebab mengalirnya rezeki, berdasarkan sabda Nabi s.a.w.:

"Apabila hamba itu meninggalkan berdoa kepada kedua orang tuanya nescaya terputuslah rezeki (Allah ) daripadanya." (Riwayat al-Hakim dan ad-Dailami)  
6. Bersilaturrahim
Nabi s.a.w. bersabda : "Barang siapa ingin dilapangkan rezekinya dan dilambatkan ajalnya maka hendaklah dia menghubungi sanak-saudaranya." (Riwayat Bukhari)
7.  Bertaqwa
Dengan taqwa, seseorang itu akan direzekikan rasa kaya dengan Allah . Firman-Nya :

"Barang siapa bertaqwa  kepada Allah , nescaya Allah mencukupkan (keperluannya) ." (At-Thalaq: 3)

Nabi s.a.w. bersabda :
"Seandainya kamu bertaqwa kepada Allah dengan sebenar-benar taqwa , nescaya kamu diberi rezeki seperti burung diberi rezeki, ia pagi hari lapar dan petang hari telah kenyang." (Riwayat Ahmad, at-Tirmizi, Ibnu Majah, Ibnu Hibban, al-Hakim dari Umar bin al-Khattab .a s.)  

8. Menolong orang yang lemah
Berbuat baik kepada orang yang lemah ini termasuklah  diantaranya menggembiraka: orang tua, orang sakit, anak yatim dan fakir miskin, juga isteri dan anak-anak yang masih kecil. Sabda Nabi s.a.w.: "Tidaklah kamu diberi pertolongan dan diberi rezeki melainkan kerana orang-orang lemah di kalangan kamu." (Riwayat Bukhari)

7. Menunaikan hajat orang lain
Menunaikan hajat orang menjadi sebab Allah lapangkan rezeki dalam bentuk tertunainya hajat sendiri, seperti sabda Nabi s.a.w.: "Siapa yang menunaikan hajat saudaranya maka Allah akan menunaikan hajatnya…" (Riwayat Muslim)

8. Menjaga kebajikan 
Ibnu Abbas berkata: "Sesungguhnya kebajikan itu memberi cahaya kepada hati, kemurahan rezeki, kekuatan jasad dan disayangi oleh makhluk yang lain. Manakala kejahatan pula boleh menggelapkan rupa, menggelapkan hati, melemahkan tubuh, sempit rezeki dan makhluk lain mengutuknya."

9. Membiasakan Bangun Pagi
Menurut Rasulullah s.a.w., bangun pagi, melakukan sholat sunnah fajar (dunia seisinya ibaratnya sudah ada pada genggamannya lalu (melakukan  sholat Shubuh berjamaah) adalah amalan yang barokah

10. Berwudlu
Seorang Arab desa menemui Rasulullah s.a.w. dan meminta pedoman mengenai beberapa perkara termasuk mahu dimurahkan rezeki oleh Allah . Baginda s.a.w. bersabda :

"Senantiasalah berada dalam keadaan bersih (dari hadas) nescaya Allah akan memurahkan rezeki." (Diriwayatkan daripada Sayidina Khalid al-Walid)

11. Bersedekah
Sedekah mengundang rahmat Allah dan menjadi sebab Allah buka pintu rezeki. Nabi s.a.w. bersabda kepada Zubair bin al-Awwam: "Hai Zubair, ketahuilah bahawa kunci rezeki hamba itu ditentang Arasy, yang dikirim oleh Allah azza wajalla kepada setiap hamba sekadar nafkahnya. Maka siapa yang membanyakkan pemberian kepada orang lain, nescaya Allah membanyakkan baginya. Dan siapa yang menyedikitkan, nescaya Allah menyedikitkan baginya." (Riwayat ad-Daruquthni dari Anas .a.)

12. Sholat tahajud
Ada keterangan bahawa amalan solat tahajjud memudahkan memperoleh rezeki, menjadi sebab seseorang itu dipercayai dan dihormati orang dan doanya dimakbulkan Allah .

13. Sholat Dhuha
Amalan solat Dhuha yang dibuat waktu orang sedang sibuk dengan urusan dunia (aktiviti harian), juga mempunyai rahsia tersendiri. Firman Allah dalam hadis qudsi :

"Wahai anak Adam, jangan sekali-kali engkau malas mengerjakan empat rakaat pada waktu permulaan siang (solat Dhuha), nanti pasti akan Aku cukupkan keperluanmu pada petang harinya." (Riwayat al-Hakim dan Thabrani)

14.Mensyukuri Nikmat Allah SWT
Syukur ertinya mengakui segala pemberian dan nikmat dari Allah . Lawannya adalah kufur nikmat. Allah berfirman: "Demi sesungguhnya! Jika kamu bersyukur, nescaya Aku tambahi nikmat-Ku kepadamu, dan demi sesungguhnya jika kamu kufur, sesungguhnya azab-Ku amat keras." (Ibrahim: 7) Firman-Nya lagi: "… dan Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur." (Ali Imran: 145)

15. Mengutamakan  Cinta Allah SWT
Siapa berusaha, dia akan dapat. Ini sunnatullah. Dalam satu hadis sahih dikatakan bahawa Allah berikan dunia kepada orang yang dicintai-Nya dan yang tidak dicintai-Nya, tapi agama hanya Allah beri kepada orang yang dicintai-Nya saja. (Riwayat Ahmad, Ibnu Abi Syaibah dan al-Hakim)

Pendek kata, bagi orang Islam, untuk mendapat kemurahan  rezeki kuncinya adalah berbuat amalan-amalan taqwa. Amalan-amalan ini menjadi sebab jatuhnya kasih sayang Allah SWT , lalu Dia akan melimpahkan hamba-Nya dengan keluasan rezeki dan rasa kaya dengan pemberian-Nya. SALAM SUKSES SEJATI!.

Selasa, 21 Juli 2015

Bukan Tentang Saya, Tapi Soal Kita

Beberapa waktu lalu Mas Jamil menulis tentang  kemenangan SUPERTEAM  dibanding SUPERMAN. Maksud mas Jamil memotivasi kita bahwa hidup adalah kerja sama. Hidup adalah bergandengan tangan. Lebih jauh lagi  hidup sukses sejati adalah menghilangkan ego pribadi.

Di dalam Al Qur'an ada nama surat An Naml yang bermakna semut. Sebenarnya kita bisa banyak belajar dari koloni semut,  mereka aktif bekerja sama. Sehingga barang yang besar dan berat bisa terangkat karena  gotong royong atau kerja sama. 

Kalau dipikir lebih jauh, kalau kita bisa sukses bersama-sama, kenapa harus sukses sendiri. Bagi manusia normal tentu bisa menyimpulkan: kira-kira nyaman yang mana antara sukses sendirian dibanding sukses bersama-sama?... Kalau hanya mengejar sukses pribadi, dan yang lain sengsara inilah namanya egoistik

Di akhir tulisan motivasi mas Jamil menekankan: buat apa bangga jadi Superman. Padahal untuk jangka  panjang  SUPERMAN bisa dikalahkan oleh SUPERTEAM.

Sebetulnya banyak hikmah hidup kerja sama dalam SUPERTEAM. Dalam team kita dilatih untuk menjaga kesabaran , toleransi, berbagi dan mendidik diri dari sifat kesombongan, dan kerakusan. SALAM SUKSES SEJATI.

Senin, 20 Juli 2015

Pembelajaran Hikmah Lebaran

Rasanya baru saja memulai puasa, tahu-tahu habis dan ditutup dengan Sholat Ied.   Lebaran  sudah berlalu, Lebaran tinggal kenangan sekejap. Memang dunia ini bergerak dengan cepat. Dan semuanya akan berakhir.

Semuanya berhikmah, tentu bagi kita yang mau berpikir. Belajar hikmah: belajar menjadi lebih baik. Setidak-tidaknya ada 5 hikmah dari perayaan Iedul Fitri atau lebaran:
1. Kebahagiaan dan  Kesyukuran . Makna  perayaan hari raya berarti identik dengan kegembiraan dan kebahagiaan. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sendiri telah menegaskan itu dalam hadits shahihnya.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Setiap amal anak Adam dilipatgandakan pahalanya. Satu macam kebaikan diberi pahala sepuluh hingga tujuh ratus kali. Allah ‘azza wajalla berfirman; ‘Selain puasa, karena puasa itu adalah untuk-Ku dan Aku-lah yang langsung akan memberinya pahala. Sebab, ia telah meninggalkan nafsu syahwat dan nafsu makannya karena-Ku.’ Dan bagi orang yang berpuasa ada dua momen kegembiraan: kebahagiaan ketika ia berbuka (baca: berhari raya fitri), dan kegembiraan lain ketika ia bertemu dengan Rabb-Nya. Sesungguhnya bau mulut orang yang berpuasa itu lebih wangi di sisi Allah daripada aroma kesturi.” (HR. Muttafaq ’alaih).

”Barangsiapa bersenang hati dengan amal kebaikannya, dan bersedih hati dengan keburukan yang diperbuatnya, maka berarti dia orang beriman” (HSR Ath-Thabrani).
Begitu pula kegembiraan orang berima adalah kegembiraan karena syukur atas berbagai kenikmatan Allah yang tak terhitung. Seperti firman-Nya yang artinya):
“Dan jika kamu mau menghitung nikmat-nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan mampu menghitungnya” (QS. Ibrahim [14]: 34; QS. An-Nahl [16]: 18).
Dan nikmat yang paling utama tentulah nikmat hidayah, nikmat keimanan, nikmat keislaman dan nikmat ketaatan.
2. Ketauhidan, Keimanan dan Ketaqwaan
Dalam menyambut ‘Iedul Fithri, disunnahkan bagi kita untuk banyak mengumandangkan takbir, tahlil, tasbih dan tahmid sebagai bentuk penegasan dan pembaharuan deklarasi iman dan tauhid. Itu berarti bahwa identitas iman dan tauhid harus selalu kita perbaharui dan kita tunjukkan, termasuk dalam momen-momen kegembiraan dan perayaan, dimana biasanya justru kebanyakan orang lalai dari berdzikir dan mengingat Allah.
“… dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya (puasa Ramadhan), dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas hidayah-Nya yang diberikan kepadamu, dan supaya kamu (lebih) bersyukur” (QS. Al-Baqarah: 185).

“Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan (penaklukan Mekkah).Dan kamu lihat manusia masuk agama Allah dengan berbondong-bondong, Maka (sebagai bentuk syukur) bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan beristighfarlah kepada-Nya. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penerima taubat” (QS. An-Nashr: 1-3).
3. Kefitrahan
Biasa juga dikatakan bahwa, dengan hadirnya Iedul fitri berarti kita kaum muslimin kembali kepada fitrah, kembali kepada kesucian. Dan itu benar. Karena jika benar-benar dioptimalkan, maka Ramadhan dengan segala amaliah istimewanya adalah salah satu momentum terbaik bagi peleburan dosa dan penghapusan noda yang mengotori hati dan jiwa kita serta membebani diri kita selama ini.

Dari Abu Hurairah berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa yang berpuasa karena iman dan mengharap pahala (dan ridha Allah), maka niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu”. (HR. Muttafaq ‘alaih).
Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa melakukan qiyamullail pada bulan Ramadlan karena iman dan mengharap pahala (dan ridha Allah), maka niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu”. (HR. Muttafaq ‘alaih).

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallambersabda: “Barangsiapa yang melakukan qiyamullail pada (malam) lailatul qadar (mengisi dengan ibadah) karena iman kepada Allah dan mengharapkan pahala (hanya dari-Nya) maka niscaya akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu… “ (HR. Muttafaq ‘alaih).
 4. Kepedulian
Bicara Islam adalah bicara kepedulian. Oleh karenanya uammatnyapun adalah ummat peduli. .
Dari Ibnu ‘Abbas berkata, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam adalah manusia yang paling dermawan, lebih-lebih pada bulan Ramadlan ketika malaikat Jibril ‘alaihis salam menemuinya, dan adalah Jibril ‘alaihis salammendatanginya setiap malam di bulan Ramadlan, untuk bertadarus Al Qur’an dengan beliau. Sungguh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam jauh lebih ermawan dengan kebajikan daripada angin yang bertiup (HR. Muttafaq ‘alaih).
5. Kebersamaan dan Persatuan
Selama Ramadhan, suasana dan nuansa kebersamaan serta persatuan ummat begitu kental, begitu terasa dan begitu indah.

Dari Abu Hurairah bahwasanya Nabi Shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda: ” Berpuasa itu adalah pada hari dimana kalian semua berpuasa (secara bersama-sama), dan beriedul fitri itu adalah pada hari dimana kalian semua beeiedul fitri (secara bersama-sama), demikian juga dengan Iedul Adlha, yaitu pada hari dimana kalian semuanya beriedul adha (secara bersama-sama).” (HR Tirmidzi, Abu Dawud dan Ibnu Majah; dishahihkan oleh Ahmad Syakir dan Al-Albani. ).
Sumber referensi; SuaraMuslimNet.

Sabtu, 18 Juli 2015

Kilas Balik - Niat Menjadi Wirausahawan

Sebetulnya sudah  sejak  remaja aku ingin menjadi wirausahawan. Bahkan, saat aku masih umur belasan tahun aku sudah memiliki berbagai usaha dan memiliki karyawan: jualan koran  dan buka warung susu segar roti bakar di depan Mangkunegaran Solo.

Menurutku, kalau hanya sekedar menjadi wirausahawan  itu mudah. Yang sulit menjadi wirausahawan sukses. Teringat puluhan tahun yang lalu. Aku memutuskan berhenti sekolah dan menjadi PKL, aku putus sekolah karena faktor biaya. Kesanku, betapa  beratnya menjadi wirausahan pemula di saat remaja. Tak ada modal dari  ortu atau bantuan modal orang lain. Semua kutanggung sendiri dari utang-utangan. Saking beratnya baik pisik mauapun mental sampai saat-saat usiaku sudah empat puluhan masih terbawa mimpi. Aku sering bermimpi jualan dan mengantar koran. Di tengah-tengan mimpi  terbangun badanku kelelahan dan sakit semua.

Menjadi pengusaha warung susu segar  selama setahun, lalu kujual, karena hanya sekedar cukup untuk makan.  Hasil dari jualan warung  untuk modal sekolah. Akhirnya aku menjadi pelajar  lagi dan berlanjut menjadi mahasiswa di kampus UNS. Namun, usaha  koran kujalani sampai aku lulus S1 FKIP bahasa Inggris UNS.

Alhamdulillah setelah lulus aku dengan mudah diterima sbagai PNS di SMAN 1 Girimarto tanpa WB. Karena aku  terpilih sebagai mahasiswa penerima beasiswa ikatan dinas karena  belas kasih Allah SWT lantaran dosenku tercinta Dra, Dewi R. M.Pd Ph d. Barangkali aku menjadi mahasiswa dan makhluq favorit karena pantas dikasihani. Aku bisa lulus lancar, alau IPK pas-pasan Heh...heh.hheeh. Mohon ampun dan Puji syukur Ya Allah, engkau telah memberikan berbagai keajaiban dan rezeki yang luar biasa. Alhamdulllah, aku bisa cepat lulus, bisa kerja dan bisa mendapat istri yang shalihah

Walau kini aku PNS, aku masih penasaran ingin menjadi  wirausahawan  sukses. Dan aku sering mencari info melalui membaca buku dan cari motivasi untuk menjadi pengusaha. Dan ini kutulis ulang  untuk motivasi diri dan orang lain yang bersumber dari berbagi media.

Tips yang diharapkan bisa membantu mewujudkan niat wirausaha Anda:
Pertama, cari teman-teman baru. Salah satu cara terbaik untuk mempelajari wirausaha adalah dengan berteman dengan sejumlah pengusaha. Tidak musti berteman dengan pengusaha yang kaya, tetapi bertemanlah dengan pelaku usaha yang biasa di mana dia bekerja untuk dirinya sendiri.
Bertemulah dengan pelaku usaha dari berbagai industri. Semakin beragam gaya kewirausahaan yang ditemui, maka semakin kaya pengalaman kita.
Lantas bagaimana jika kita tidak kenal satu orang pun pengusaha? Mulailah bertanya dengan orang-orang untuk mengenalkan Anda ke sejumlah pengusaha. Bisa juga dengan mengikuti sebuah kelompok lewat LinkedIn atau Facebook. Cari teman pelaku usaha dari sana. Siapa tahu Anda bisa banyak bertemu pengusaha lewat jejaring sosial tersebut.
Kedua, pilih sejumlah pelaku usaha sebagai panutan. Pelaku usaha yang dijadikan contoh kiranya yang sudah terbukti kesuksesannya di dunia usaha. Mungkin kita tidak bisa berbincang dengan mereka secara dekat, tapi kita bisa melakukan analisa kesuksesannya. Kita bisa memilih sejumlah merek ataupun perusahaan yang kita sukai.
Lalu, coba telaah pemilik usahanya melalui banyak hal seperti situs perusahaannya dan profil pengusahanya di media atau artikel lainnya. Bahkan mungkin ada buku mengenai otobiografi pengusaha tersebut yang bisa kita baca. Pelajari kepribadiannya dan gaya kepemimpinannya yang telah sedemikian rupa membentuk mereka atau perusahaan yang dijalankannya.
Ketiga, coba senangi bisnis kecil sebagai seorang pelanggan. Selain berteman dengan pengusaha, penting juga untuk berhubungan dengan bisnisnya. Tidak perlu langsung berpikir sebuah bisnis besar. Coba lirik sebuah bisnis kecil atau bisnis yang baru saja dimulai yang Anda sukai.
Cari tahu pengalaman atau cerita pemilik usahanya. Apa yang mereka lakukan untuk menjadi berbeda. Lantas berpikirlah sebagai seorang konsumen karena dengan cara itu Anda bisa tahu apa yang menarik yang kiranya bisa diambil sebagai masukan untuk usaha Anda.
Keempat, melawan mitos berbicara bisnis. Maksudnya, sering kali calon pelaku usaha berpikir bahwa dibutuhkan pengetahuan dan keahlian yang mumpuni untuk memulai usaha. Padahal tidak perlu menjadi lulusan MBA untuk berwirausaha. SALAM SUKSES SEJATI.



Jumat, 17 Juli 2015

Perlu Jujur Terhadap Kekurangan Diri

Kita sering mendengar kata-kata inspirasi "gajah di pelupuk mata tak tampak, semut di seberang lautan tampak". Eeeh ternyata benar adanya. Memang mudah sekali kita mengoreksi kekurangan  orang lain dari pada mencari-cari kekurangan diri sendiri. 

Demikian juga mencari-cari kekurang di keluarga orang lain, rasanya lebih  mudah. Akhirnya kita perlu evaluasi diri. Bila istri  atau suami kita bermasalah, kita juga harus mau mencari-cari kekurangan diri sendiri. Demikian juga ketika anak-anak kita juga  nakal, evaluasilah diri kita selaku orang tua. Siapa tahu ternyata kita kurang sungguh-sunguh dalam mendidik dan mendoakan mereka disebabkan kita lebih disibukkan dengan pekerjaan keduniawian kita. Ketika anak nakal, itu adalah kesempatan emas kita untuk mengevaluasi diri kita sendiri. Siapa tahu ternyata kita pun belum sungguh-sunguh menjaga kualitas kebaikan diri kita sendiri sehingga kejelekan kita ditiru oleh anak-anak kita.

Evaluasilah diri kita sendiri saat kita dizhalimi oleh orang lain. Jangan-jangan kita pun banyak melakukan kezhaliman kepada orang lain, dan seterusnya. Tidak ada bentuk kezhaliman yang kita lakukan kepada orang lain kemudian kita meminta maaf dan tidak memohon ampun kepada Allah Swt, melainkan kezhaliman itu akan berbalik kepada diri kita sendiri.

Pentingnya mengevaluasi diri telah ditegaskan oleh Allah Swt di dalam Al Quran, "Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesunguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada mereka sendiri. Mereka itulah orang-orang yang fasik."(QS. Al Hasyr [59] : 18-19).

Di dalam ayat di atas, Allah Swt menyeru kepada hamba-hamba-Nya yang beriman untuk senantiasa mengevaluasi atau menilai diri sendirilah kita akan mengetahui sudah seperti apa pencapaian kita. Khususnya pencapaian-pencapaian hal yang berkaitan dengan urusan akhirat kita. Jika dalam urusan dunia saja kita seringkali melakukan evaluasi, seperti evaluasi keuangan di dalam perusahaan misalnya, maka evaluasi dalam urusan akhirat kita jauh lebih penting lagi.

Evaluasi diri hendaknya kita lakukan dalam setiap hal yang kita lakukan, sekecil apapun. Sehingga apapun yang kita lakukan akan bernilai ibadah dan kita terhindar dari perbuatan yang sia-sia. Juga agar kita terhindar dari perbuatan yang malah mengakibatkan dosa.

Bukankah kita diciptakan oleh Allah Swt dengan tujuan untuk beribadah kepada-Nya. Di dalam Al Quran, Allah Swt berfirman,"Dan, Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku (beribadah)."(QS. Adz Dzaariyaat [51] :56).

Senantiasa evaluasilah, nilailah diri kita. Sudahkah kita menjadikan setiap apa yang kita lakukan di dalam keseharian kita sebagai bentuk ketaatan dan peribadatan kepada Allah Swt? Karena sesunguhnya tidak ada perbuatan sekecil apapun yang luput dari pengetahuan-Nya. Apalagi, bukankah setiap perbuatan kita akan ada ganjarannya. Dalam ayat-Nya yang lain, Allah Swt berfirman, "Katakanlah sesungguhnya shalatku, sembelihanku (ibadah kurban di saat ibadah haji dan umrah), dan hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam".(QS. Al Anaam [6] :162).


So, daripada kita sibuk menilai orang lain, lebih baik kita sibuk menilai dan mengevaluasi diri kita sendiri. Suatu rezeki yang besar dari Allah Swt ketika kita diberikan kesempatan oleh-Nya untuk mengetahui kekurangan diri, dan diberikan kesempatan untuk memperbaikinya, kita tidak bisa mengubah orang lain, sebelum kita bisa mengubah diri sendiri. Bagaimana kita bisa mengubah orang lain dan mengubah lingkungan yang lebih besar lagi, jika kita tidak bisa jujur dan memperbaiki diri sendiri. Salam sukses sejati.

Senin, 13 Juli 2015

Berubah! Kenapa Tidak?

Aku pikir banyak orang  justru semakin hebat setelah bertahun-tahun hidup dalam berbagai kelemahan. Namun sebaliknya banyak di antaranya semakin  terpuruk, ada juga yang hidup dalam keputusasaan.

Berkaca kepada nasibku sendiri di masa lalu. Kelemahan adalah pakaianku. Karena  aku termasuk sosok yang terlahir dalam kondisi berbagai kelemahan: kelemahan ekonomi, fisik, rendahnya pendidikan keluarga dll. Pokoknya semuanya menjadi penghambat aku untuk tumbuh menjadi manusia percaya diri. Pencerahan diri jelas penting. Proses aku semakin dewasa,  Alhamdulillah aku telah mendapat pencerahan hidup dari berbagai penjuru. Jujur saja pencerahan banyak berasal dari  luar lingkup kelaurga. Baik melalui buku yang kubaca maupun dari motivasi luar biasa dari guru maupun sobat setia.

Teringat berbagai upaya dari diriku yang tak pernah putus. Doa yang senantiasa kusampaikan kepada Allah SWT rasanya  dijawabNya. Aku telah berubah karena  hidayah Allah SWT. Namun, berbagai cara telah kuingat-ingat dan bisa menjadi saran pembelajaran untuk orang lain yang saat ini masih belum bangkit dari keterpurukn dan tidak percaya diri. Berikut caraku untuk menjadi lebih percaya diri sebagai pembelajaran, semoga bermanfaat untuk Anda. Tentunya ini cocok untuk Anda yang senasib denganku:

Menyadari diri  untuk berubah

Allah SWT Maha Kuasa untuk merubah. Tentu bagi yang mau. Aku tak akan bosan berdoa kepadaNYa. Kebanyakan orang mencoba untuk berubah dalam rangka menyenangkan orang lain atau untuk menyesuaikan diri ke dalam lingkungan sosial tertentu. Bagaimanapun, untuk mengubah kelemahan anda menjadi kekuatan, anda harus memahami bahwa proses ini adalah tentang diri anda! Tentang memiliki keberanian untuk mengubah hidup anda dan disiplin diri untuk mengubah keinginan anda menjadi tindakan-tindakan.

Mengidentifikasi kelemahan diri

Jujur pada diri sendiri adalah langkah penting pertama jika anda benar-benar ingin merubah kelemahan anda menjadi kekuatan dan meningkatkan kehidupan anda. Tuliskan sebanyak mungkin kelemahan yang anda miliki dan coba ingat-ingat keluhan apa saja yang telah anda terima sejauh ini dalam hidup terkait kelemahan anda tersebut.

Menghargai diri sendiri

Menghargai adalah salah satu pikiran positif. Berpikir positif diperlukan untuk mencapai tujuan anda. Hal ini berarti bahwa anda harus mengubah cara berpikir anda dan lebih percaya diri. Setiap orang memiliki bakat dan kemampuan yang berbeda … gunakanlah! Disamping itu, jika anda telah mengetahui kelemahan–kelemahan anda, anda dapat melangkah ke tingkat yang lebih tinggi.

Menjauhi dari kelemahan

Gunakan teknik yang tepat untuk menjauh dari kelemahan anda. Misalnya, jika anda tidak dapat membuat rencana untuk jangka panjang, cobalah untuk berkonsentrasi dan membuat rencana jangka pendek. Ini adalah pendekatan yang terbaik untuk terus bergerak maju tanpa merasa bahwa anda telah gagal dan tanpa memaksakan terlalu banyak perubahan pada diri anda sendiri. Cobalah untuk memikirkan bagaimana anda dapat mengubah setiap kelemahan anda menjadi keuntungan!

Memilih teman yang baik

Kemewahan terbesar dalam hidup adalah memiliki orang-orang  yang baik, yang mau memotivasi dan  yang mau mempengaruhi karakter yang anda miliki. Teman-teman, kolega atau anggota keluarga dapat “menetralisir” kelemahan Anda. Sebagian orang meyakini bahwa karakter yang berlawanan justru akan menarik anda, tetapi kebenarannya adalah bahwa mereka saling mengimbangi. Jadi, ketika anda memiliki orang-orang jenis ini di samping anda, kelemahan anda perlahan-lahan akan hilang.

Meningkatkan pemahaman diri

Memahami adalah semacam kekuatan yang memisahkan pemenang dari pecundang! Lihatlah diri anda di hadapan cermin dan cobalah untuk memahami semua tujuan dan keinginan anda. Jika anda tidak mengajukan pertanyaan yang tepat untuk diri anda sendiri, maka anda tidak akan mendapatkan jawaban yang nyata …

Menjauhi pikiran frustasi atau keputusasaan, selalu ada harapan

Albert Einstein pun pernah gagal ujian untuk masuk ke Sekolah Tinggi Teknik! Nyatanya dia memiliki “bintang” dalam hidupnya dan bakat yang unik, tapi tampaknya dia tidak dimaksudkan untuk menjadi seorang insinyur. “Hidup berjalan terus” dan anda tidak pernah tahu apakah karir yang cemerlang menunggu anda di masa depan. Jangan menyerah pada pertempuran, cobalah untuk mengubah kelemahan anda menjadi kekuatan. Salam sukses sejati!

Mencermati Nasihat Ketenteraman

Hidup di dunia ini hanya sekali. So, buat apa  jiwa ini dipenuhi gundah gulana dan sakit hati. Ketenteraman dan kebahagiaan hidup di dunia adalah rezeki tak terbeli. Kalau keduanya ini telah bersemayam di sanubari, wujud syurga sudah terasa sebelum syurga sejati.

Berikut ini caraku untuk meraih ketenteraman hidup dengan mencermati  nasihat- nasihat   dari copas FB sahabat: langkah meraih ketenteraman:
  • Menjaga keutamaan Ilmu. “Tidak ada simpanan yang lebih berguna daripada ilmu, tidak ada sesuatu yang lebih beruntung  daripada adab, tidak ada kawan yang lebih bagus daripada akal dan tidak ada benda ghaib yang  lebih dekat daripada maut”.
  •  Menjaga Lidah.  “Hati itu adalah tempat rahasia dan bibir itu  kuncinya sementara lidah adalah anak kuncinya.  Oleh itu hendaklah setiap orang menjaga anak kunci rahsianya”.
  • Membandingan Akal Dan Harta. “Akal itu menteri yang menasihat dan harta itu seorang tamu yang akan berangkat”
  •  Menahan Pamer Kebaikan diri.  “Apabila engkau berbuat kebaikan sembunyikan, dan apabila orang membuat kebaikan kepadamu  hendaklah engkau sebarkan”
  • Menahan diri dari  tipu daya   kehidupan dunia. “Dunia itu awalnya  menggoda, akhirnya binasa". 
  • Menjaga Pegaulan Yang Baik.  “Bergaullah sesama manusia dengan satu pergaulan yang jika kamu tiada, mereka akan rindu kepada kamu dan jika kamu mati mereka  akan menangisimu”
  • Menjaga kesabaran. “Kesabaran itu ada dua yaitu sabar menahan sesuatu yang dibenci dan sabar melepaskan sesuatu yang disukai. Dan yang kedua itu salah satunya menahan  nafsu”                                       Selanjutnya, SALAM SUKSES SEJATI!

Minggu, 12 Juli 2015

Inspirasi Pikiran Kezuhudan

Kezuhudan bisa dimaknai sifat yang tidak tertipu atau terpedaya oleh kehidupan dunia atau mengutamakan atau mengejar kebahagiaan hidup di akhirat yang abadi daripada mengejar kehidupan dunia yang fana.

Meraih kezuhudan tidak semudah dalam ucapan.  Walau tidak mudah, kita pun bisa belajar, belajar ketentraman, belajar kezuhudan. Berikut ini tulisan yang  bersumber dari blog anonim yang menginspirasi untuk mencari ketenteraman sejati:

Hasan Basri ditanya, “Apa rahasia zuhudmu di dunia ini? Beliau menjawab: aku tahu rezekiku tidak akan diambil orang lain, karena itu hatiku selalu tenang.”

“Aku tahu amalku tidak akan dikerjakan orang lain, karena itulah aku sibuk beramal soleh.”
“Aku tahu ALLAH Ta’ala selalu memerhatikanku, karena itulah aku malu jika ALLAH melihatku sedang dalam maksiat.”

“Dan aku tahu kematian itu sudah menungguku, karena itulah aku selalu menambah bekal untuk hari pertemuanku dengan ALLAH.”

Sahabat-sahabat ku, Jangan tertipu  dengan usia MUDA karena syarat Mati TIDAK harus TUA. 
Jangan terpedaya dengan tubuh yang SEHAT karena syarat Mati  TIDAK mesti dalam keadaan SAKIT

Jangan terperdaya dengan  Harta kekayaan,  Sebab Si kaya pun tidak pernah menyiapkan Kain Kafan buat dirinya meski cuma selembar.
Mari terus berbuat BAIK,  berniat untuk BAIK,  berkata yang BAIK-BAIK, Memberi nasihat yang BAIK
Meskipun TIDAK banyak orang  yang mengenalimu dan  Tidak suka dgn nasihatmu

Cukup lah ا ALLAH  yang   mengenalimu lebih dari  pada orang lain.  Jadilah bagai Jantung  yang tidak terlihat,  Tetapi terus berdenyut  setiap saat hingga kita  terus dapat hidup, berkarya  dan menebar manfaat
bagi sekeliling kita  sampai diberhentikan  oleh NYA
Sahabat-sahabatku,  “Waktu yang kusesali adalah jika pagi hingga matahari terbenam,‘Amalku tidak bertambah sedikitpun, padahal aku saat ini umurku berkurang” (Ibnu Mas’ud r.a)

Kamis, 09 Juli 2015

Pembelajaran Ketentraman dan Kebahagiaan

Tidak bahagia? Tidak apa-apa, bila tidak terus menerus.  Namun bila kita sering tidak bahagia bisa berbahaya.  Tidak bahagia akan mengundang berbagai penyakit dan pasti  menjauhkan rezeki. Lalu kenapa kita sering tidak bahagia, lebih jauh lagi tidak tentram dalam hidup?

Tidak bahagia?. Setidaknya ada 5M  hal  negatif  yang dilakukan kita sebagai manusia:

1. Menjauhkan diri dari “ALLAH SWT”
Kehidupanmu bukan sekedar mencari kesuksesan saja bro, tapi kehidupanmu itu sebenarnya ada yang memiliki, yaitu “ALLAH SWT”, semakin kamu jauh dari DIA semakin menderita juga hidupmu. Kamu akan sulit menjalani semua realita kehidupanmu ini. Masalah kamu akan datang terus tanpa ada jalan keluarnya dan tak kunjung selesai, Karena DIA lah yang mengatur kehidupanmu. coba kamu pikirkan sejenak apakah saat kamu tidur itu kamu yang menggerakan tubuhmu kesana kemari? Dan apakah kamu sadar saat tubuhmu bergerak? Tentu tidakkan! Itu buktinya kalau DIA lah yang membantu menggerakan tubuh kita ini.
2. Mengkufuri Nikmat Allah SWT
Orang yang tidak bersyukur dengan apa yang dia miliki, dia akan merasa dirinya selalu kurang dan itu akan menyebabkan dirinya tersiksa dengan keadaan hidupnya sendiri. Dia akan selalu mengeluhkan keadaannya, iri dengan kehidupan orang lain yang jauh lebih baik, bahkan dia akan memprotes kepada “ALLAH SWT” dengan keadaan hidupnya itu.
3. Melakukan Kemaksiatan
Kemaksiatan menjauhkan kebahagiaan, pasti. Sudah jelas orang sering berbuat  maksiat itu tidak akan bahagia dalam hidupnya, dia akan dihantui oleh rasa bersalahnya walaupun diluar kita bisa melihat senyuman palsunya. Pikirannya akan selalu was – was apabila kejahatannya itu diketahui.
4. Memelihara pikiran negatif
Pikiran negatif mencakup banyak hal: iri dengki, prasangka buruk dll. Terang saja orang yang berpikiran negatif itu dia akan selalu takut menghadapi kejadian – kejadian yang belum terjadi ataupun yang sudah terjadi, baik itu dengan keadaan hidupnya sendiri atau dengan hidup orang lain. Prasangka buruknya selalu datang dalam pikirannya, yang membuat hidupnya tidak tenang dan damai.
5.  Mengeluh dari kenyataan hidup
Setiap orang yang tidak bisa menerima keadaan hidupnya sendiri, dia akan mudah galau, gelisah dan gundah dalam menjalani hidupnya tersebut. Tidak bisa menikmati hidupnya dengan tenang dan sejahtera, selalu merasa bahwa dia adalah orang yang paling menderita di dunia ini. Mengeluhkan kekurangan yang ada baik itu menyangkut tentang dirinya maupun lingkungan tempat dia hidup. Salam Sukses Sejati

Jalan Meraih Kebahagiaan

Malam ini adalah malam ganjil di hari kesepuluh terakhir bulan ramadlon 2015. Banyak hal positif  yang bisa dilakukan untuk mendapat ridlo, kebahagiaan dan  pertolongan  dari Allah SWT.  Pasti!, Kalau Allah menghendaki seseorang untuk diangkat derajad, maupun mendapat rdlo ilahi, orang tersebut akan mendapat kemuliaan luar biasa. Namun, sebaliknya  Allah dengan mudah mampu menjatuhkan seseorang ke derajad yang rendah bila Allah SWT menghendaki. Allah SWT adalah dzat yang  Maha Kuasa.

Syurga adalah kebahagiaan.  Syurga  adalah kemuliaan. Syurga  adalalah balasan bagi "orang baik" menurut kaca mata Allah SWT. Setiap manusia pasti menginginkan syurga. Pasti, manusia  tidak merasa cukup. Manusia senantiasa berdoa supaya mendapat syurganya Allah  di dunia dan di akherat, seperti doa manusia dengan "doa sapu jagat".

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shalih, mereka itu adalah sebaik-baik makhluk. Balasan mereka di sisi Rabb mereka ialah surga ‘Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah ridla terhadap mereka, dan mereka pun ridha kepada-Nya. Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Rabbnya.” (Al Bayyinah 7-8)

Bila kita  ditanya, pasti  semua ingin masuk surga bukan? Jelas Kita  berhak mendapat syurgaNYa, tapi kita   harus memenuhi perintah-perintah Allah swt, sebagai berikut :
1. Berbagi
Memberi makan -minum bagi yang membutuhkan adalah salah satu wujud berbagi.  Bila kita ingin mendapat jaminan masuk surga, salah satu yang harus kita lakukan dalam hidup ini adalah memberi makan kepada orang yang membutuhkannya.
Rasulullah saw bersabda: “Sembahlah Allah Yang Maha Rahman, berikanlah makan, tebarkanlah salam, niscaya kamu masuk surga dengan selamat ” (HR. Tirmidzi)
2. Menyambung Silaturrahim.
Rasulullah saw bersabda: “Tidak akan masuk surga orang yang suka memutuskan, Sufyan berkata dalam riwayatnya: yakni memutuskan tali persaudaraan ” (HR. Bukhari dan Muslim).

“Ketika Rasulullah saw bertanya kepada pada sahabat tentang maukah aku beritahukan kepada kalian tentang orang yang akan menjadi penghuni surga? diantaranya beliau menjawab: Seorang laki-laki yang mengunjungi saudaranya di penjuru kota dengan ikhlas karena Allah ” (HR. Ibnu Asakir, Abu Na’im dan Nasa’i).
3. Shalat Malam
 Allah swt berfirman: “Dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; Mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang Terpuji ” (QS Al Isra [17]:79).

Manakala seseorang sudah rajin melaksanakan shalat tahajjud, ia merasa menjadi seorang yang begitu dekat dengan Allah swt dan bukti kedekatannya itu adalah dengan tidak melakukan penyimpangan dari ketentuan Allah swt meskipun peluang untuk menyimpang sangat besar dan bisa jadi ia mendapatkan keuntungan duniawi yang banyak.
4. Memberikan kemudahan kepada  Orang Lain.
Karena itu, sesama manusia idealnya bisa saling memudahkan, termasuk dalam jual beli. Manakala kita sudah bisa memudahkan orang lain, maka salah satu faktor yang membuat manusia mendapat jaminan surga telah diraihnya. Rasulullah saw bersabda: “Barangsiapa memudahkan orang yang kesulitan, Allah memudahkannya di dunia dan akhirat ” (HR. Ibnu Majah dari Abu Hurairah).
5. Tidak Sombong.
Takabbur atau sombong adalah menganggap dirinya lebih dengan meremehkan orang lain, karenanya orang yang takabbur itu seringkali menolak kebenaran, apalagi bila kebenaran itu datang dari orang yang kedudukannya lebih rendah dari dirinya.

Bila kita mati dalam keadaan terbebas dari kesombongan amat mendapatkan jaminan masuk surga, Rasulullah saw bersabda: “Barangsiapa yang mati dan ia terbebas dari tiga hal, yakni sombong, fanatisme dan utang, maka ia akan masuk surga ” (HR. Tirmidzi).
6. Berhati-hati terhadap  Utang.
Rasulullah saw bersabda: “Berhati-hatilah dalam berutang, sesungguhnya berutang itu suatu kesedihan pada malam hari dan kerendahan diri (kehinaan) pada siang hari ” (HR. Baihaki)
7. Menahan Amarah
. Ada beberapa bahaya dari sifat marah yang harus diwaspadai.

Pertama, merusak iman, karena semestinya bila seseorang sudah beriman dia akan memiliki akhlak yang mulia yang salah satunya adalah mampu mengendalikan dirinya sehingga tidak mudah marah kepada orang lain.
Rasulullah saw bersabda: “Marah itu dapat merusak iman seperti pahitnya jadam merusak manisnya madu ” (HR. Baihaki).

Kedua, mudah mendapatkan murka dari Allah swt terutama pada hari kiamat, karena itu pada saat kita hendak marah kepada orang lain mestinya kita segera mengingat Allah sehingga tidak melampiaskan kemarahan dengan hal-hal yang tidak benar.
Allah swt berfirman sebagaimana yang disebutkan dalam hadits Qudsi:
“Wahai anak Adam, ingatlah kepada-Ku ketika kamu marah. Maka Aku akan mengingatmu jika Aku sedang marah (pada hari akhir) “.

Ketiga, mudah marah juga akan mudah menyulut kemarahan orang lain sehingga hubungan kita kepada orang lain bisa menjadi renggang bahkan terputus sama sekali. Oleh karena itu, seseorang baru disebut sebagai orang yang kuat ketika ia mampu mengendalikan dirinya pada saat marah sehingga kemarahan itu dalam rangka kebenaran bukan dalam rangka kebathilan.
Rasulullah saw bersabda: “Orang kuat bukanlah yang dapat mengalahkan musuh, namun orang yang kuat adalah orang yang dapat mengontrol dirinya ketika marah ” (HR. Bukhari dan Muslim).
8. Ikhlas Menerima Kematian Anak dan OrangYang Dicintai.
Setiap orang yang berumah tangga pasti mendambakan punya anak, karena anak itu menjadi harapan masa depan dan kesinambungan keluarga. Karenanya bahagia sekali seseorang bila dikaruniai anak, baik laki maupun perempuan.

Rasulullah saw bersabda: “Tidaklah mati tiga anak seseorang, lalu dia merelakannya (karena Allah) kecuali dia rnasuk surga”. Seorang wanita bertanya: “atau dua orang anak juga, wahai Rasulullah?”. Beliau menjawab: “atau dua anak” (HR. Muslim).


Semoga bermanfaat. Salam sukses sejati

Selasa, 07 Juli 2015

Mengenal Kesempatan Bisnis di Bulan Puasa dan Lebaran

Aku bersama istri  sedikit-sedikit sudah belajar menjadi  wirausahawan, walau skupnya masih kecil. Tapi untuk mengawali usaha kecil dulu tak apa kan?.

Ternyata setelah haunting informasi di bulan puasa ini sebenarnya banyak kesempatan untuk memulai usaha bisnis yang menjajanjikan. Berikut ini  usaha-usaha bisnis yang menjanjikan di bulan puasa:

  • Bisnis Pakaian / Busana / Busana Muslim. Bisnis ini sangat jelas, banyaknya bazar, pasar murah dimana-mana sepanjang bulan puasa merupakan bukti bahwa bisnis ini tetap menjadi trend bisnis berpotensi. Budaya masayarakat indonesia khususnya muslim yang banyak membeli pakaian baru untuk berlebaran menjadikan bisnis ini tumbuh subur dan meraup untung besar di bulan puasa / ramadhan.
  • Bisnis Makanan Minuman / kuliner. Buka puasa, sahur, hadiah lebaran seperti parcel menjadikan bisnis ini menjamur dan bisa meraup untung besar. Budaya buka puasa bersama di rumah makan di kafe tentu membawa dampak besar bagi kenaikan pendapatan.
  • Bisnis Travel dan Sewa Kendaraan, Bisnis ini sudah jelas, budaya mudik masyarakat indonesia menjadikan bisnis ini bisa meraup untuk besar - besaran terutama menjelang lebaran dan setelah lebaran.
  • Bisnis Objek Wisata. Objek wisata terbuka seperti   water boom, alam terbuka bisa menjadi trend bisnis di bulan puasa apalagi saat libur lebaran.

  • Jumat, 03 Juli 2015

    Percayalah!. Uang Bukan Segalanya

    Tanpa uang, memang banyak hal yang hilang. Hilang kesempatan, hilang  gengsi, hilang kenyamanan dll. Uang memang penting. Namun uang bukan segalanya.

    Sederhana saja! Coba kita merenung:  bagaimana perasaan kita bila kita memiliki banyak uang  tapi kita tidak dihormati orang lain. Bagaimana perasaan kita, walau kita banyak uang tapi berpenyakit, baik jiwa dan raga?

    Sekali lagi bagiku uang itu sangat penting. Tapi banyak hal yang tak ternilai hanrganya bila dibanding uang:
    1. Indahnya  Hubungan Harmonis di  Rumah Tangga
    Sudah banyak hasil study membuktikan betapa uang mampu menjadi sumber kehancuran hubungan percintaan dan rumah tangga, karena cinta yang di bangun karena ambisi ingin punya uang banyak akan berakhir disaat uang itu sudah tidak mampu lagi membeli cintanya.
    Sering terjadinya  pertengkaran karena uang yang menjadi pemicu retaknya hubungan pertemanan, keluarga, dan asmara. 
    2.  Kenyamanan Sebagai Manusia Bermakna
    Pada banyak kasus Mengapa uang sering menjadi sebab timbulnya ketidaknyamanan jiwa alias  stress karena justru mereka yang punya banyak uang pikirannya selalu merasa takut kehilangan uangnya, orang yang stress karena uang akan lebih parah dibandingkan stress karena hal lain. Orang kaya stress karena takut miskin, sehingga cepat sekali terkena stress kronis.

    Lebih lengkap berikut ini hal-hal  yang  tak tebeli dengan uang:

    1. Waktu
    Waktu tidak akan bisa kita beli dengan uang berapapun nilainya, waktu juga termasuk satu hal yang sangat berharga dalam kehidupan kita, waktu tidak akan pernah bisa kita putar kembali walaupun sedetik saja. Itulah sebabnya jangan pernah bermain – main dengan waktu yang begitu berharga.
    2. Kebahagiaan 
    Jika saja ada yang menjual kebahagiaan yang bisa menjadikan seseorang bisa hidup bahagia selamanya maka setiap orang pasti akan berebut untuk membelinya, tapi sayang itu tidak akan bisa terjadi.
    Walaupun kita menghabiskan banyak uang untuk mencari kebahagaan percayalah itu hanya akan berlangsung sesaat saja.
    3. Rasa Cinta
    Cinta adalah perasaan yang hadir secara alami dalam hati seseorang baik kepada dirinya maupun cinta kepada orang lain. Cinta adalah kata kerja yang hanya bisa di lakukan bukan untuk di beli dengan uang.
    Dusta jika ada yang bahagia hanya karena memiliki banyak uang, bahkan justru karena uang malah akan membuat dirinya semakin stress.
    4. Kearifan
    Kearifan  bisa kita   temukan dari pengalaman hidup yang kita jalani, kita tidak akan bisa membeli kebijaksanaan dengan berapapun nilai uang..
    5. Tujuan Hidup
    Kita semua memiliki tujuan hidup yang berbeda, apabila kita masih mudah hidup dikendalikan oleh orang lain itu artinya  kita belum memiliki tujuan hidup sendiri. Tujuan hidup andalah yang menentukannya bukan orang lain. Orang lain hanya bisa memberikan masukan tapi semua pertimbangan ada pada diri kita dan tidak bisa di beli dengan uang.
    6. Bakat
    Bakat adalah apa yang secara alami kita bawa sejak lahir, walaupun bakat dapat diasah tapi kita tidak akan bisa membeli bakat dari orang lain untuk di hadirkan pada diri kita. Setiap orang diberi rezeki bakat sendiri-sendiri.
    7. Motivasi
    Motivasii tak terbeli. Motivasi yang tinggi merupakan awal dari perkembangan dan cara membuka kejelasan masa depan. Namun ingat, semangat atau motivasi dalam hal yang positif untuk diterapkan. Sedangkan   semangat  dalam hal negative untuk dijauhi.
    8. Pilihan Hidup
    Ingatlah selalu wahai saudaraku, apa yang kita pilih pada hari ini adalah gambaran akan bagaimana kehidupan kita dimasa mendatang, untuk itulah mengapa kita harus bisa menentukan pilihan hidup dengan sebijak mungkin. Pilihan hidup merupakan hal yang sangat berharga dalam kehidupan kita dan itu tidak bisa dibeli dengan uang.
    9. Kepercayaan
    Kepercayaan dari orang lain adalah salah satu yang tidak boleh kita bermain – main dengan hal ini, karena kepercayaan dari orang lain kepada kita merupakan nilai yang sangat berharga dan tidak dapat di beli dengan uang apabila anda ingin di anggap sebagai orang yang jujur. Apabila kepercayaan telah  kita khianati maka hilang sudah harga diri anda dimata orang lain.
    10. Nyawa
    Hidup kita semua sudah ditentukan masanya oleh yang Maha Kuasa, walaupun uang mampu membantu kita  dalam menjaga kesehatan tapi tetap saja uang tidak akan mampu menjamin masa hidup  kita semua. 

    So, semangat dalam hidup untuk mencari uang itu perlu. Tapi tidak perlu terlalu "ngoyo" kan? SALAM SUKSES SEJATI!


    Selasa, 30 Juni 2015

    Mudik Ke Syurga

    Belajar pencerahan tak peduli dari siapa yang mengatakan. Belajar kehidupan dengan para guru kehidupan. Semoga hidup ini penuh kebermaknaan. Di suatu kesempatan  aku mendapat pencerahan dari Cak Nun:

    Kita bukan penduduk bumi, kita adalah penduduk syurga.
    Kita tidak berasal dari bumi,  tapi kita berasal dari syurga.

    Kita bisa merenung bahwa kita mestinya sibuk menyiapkan diri membawa bekal pulang dengan  bekal untuk kembali ke rumah, kembali ke kampung halaman.

    Pada hakikatnya di dunia bukan rumah kita,   lalu mengapa kita terlena dengan   kesenangan dunia yang menipu?

    Saat ini bulan puasa,  kita menikmati hidup di  dunia untuk mendapat syurganya Allah SWT. Teringat hadist  Nabi SAW:

    “Sesungguhnya di dalam Surga terdapat sebuah pintu yang disebut Ar-Royyan. Orang-orang yang rajin berpuasa akan masuk Surga melewatinya pada hari kiamat nanti…”
    Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
    “Sesungguhnya di dalam Surga terdapat sebuah pintu yang disebut Ar-Royyan. Orang-orang yang rajin berpuasa akan masuk Surga melewatinya pada hari kiamat nanti. Tidak ada orang yang memasukinya selain mereka. Diserukan kepada mereka, ‘Manakah orang-orang yang rajin berpuasa?’. Maka merekapun bangkit. Tidak ada yang masuk melewati pintu itu selain golongan mereka. Dan kalau mereka semua sudah masuk maka pintu itu dikunci sehingga tidak ada lagi seorangpun yang bisa melaluinya…” (HR. Bukhari   dari Sahl radhiyallahu’anhu).

    Senin, 29 Juni 2015

    Bagiku Ini Pembelajaran Hidup Yang Bermakna

    Kalau kita menuruti hawa nafsu untuk tidak bersyukur, pasti banyak alasan. Mungkin kita merasa belum kaya, banyak cita-cita tetapi baru sedikit yang tercapai, belum ini dan belum itu. Pokoknya kalau nuruti nafsu, tentu banyak alasan kita semakin tidak bersyukur. 

    Nikmat Allah SWT   yang dilimpahkan kepada kita sangat luar biasa jumlahnya. Dan saat ini kita mendapat kenikmatan kesempatan untuk hidup. Kini aku ingin berkisah, dalam  seminggu  di awal bulan puasa ini, banyak saudara  dan para tetanggaku   sudah menghadap ke sang pencipta.

    Kisah pertama, tetanggaku, suami istri, keduanya kepala sekolah SD. Mereka adalah Mas Joko dan mbak Yayuk harus tinggal di  RS dr Oen Solo Baru beberapa hari. Mbak Yayuk menderita sakit tekanan darah tinggi. Sedangkan suaminya sakit maag dan paru-paru. Rabu  24/06/2015 mbak Yayuk telah dipanngil oleh Allah S WT.

    Kisah kedua tetanggku yang lain, pak Rohman   sebelum bulan puasa sudah beberapa hari tinggal di ICU dr Oen Solo Baru ginjalnya sakit. Saat di ICU setengah sadar dia merasa banyak hal buruk telah dilakukan sebelum sakit. Dia berdoa dan mau bertobat. Akhirnya pak Rohman  bisa sembuh dan deperbolehkan pulang.

    Setelah pak Rohman pulang,  dia mau pergi ke masjid untuk sholat sebagi pertanda awal pertobatan seperti yang dijanjikan. Padahal  pak Rohman sudah puluhan tahun tidak mau sholat, apalagi pergi kemasjid. Seperti di sampaikan ke Mas Joko, saudarku, dia mau berubah.

    Kurang lebih empat kali dalam empat hari  pak Rohman pergi ke masj id, dia sakit lagi dan dia menghadap ke sang pencipta di  hari jum'at kemarin

    Kisah ketiga, di hari yang sama kepergian pak Rohman, mas Jumadi teman dekat pak Rohman juga harus tnggal di RS dr Oen Solo Baru.  Karena penyakit gula yang telah diderita lama. Akhirnya dia juga menyusul menghadap sang pencipta. Jadi dalam satu hari dalam satu desa telah dikubur dua jenazah dari sepasang sahabat dekat.

    Di  awal bulan puasa ini, memang banyak orang berkabung karena mereka telah kehilangan orang-orang  yang dicintai. Berbagai kisah akhirnya berpengaruh terhadap sikap hidup.  Ada di antara kita ada yang merasa biasa saja. Ada juga yang merasa termotivasi menjadi  lebih baik.

    Tadi siang, rumahku kedatangan tamu, namanya mbah S. Mbah S memang sering  berkunjung   ke rumahku, terkadang  dia menawarkan buah pisang ke keluargaku, terkadang dia minta sayuran di kebunku.

    "Mbah usia panjenengan berapa? Tanyaku
    "Wis 60 lebih! Aku isih wedi mati mas!"
    "Lha kenapa  wedi mati mbah?, Tanyaku
    "Pokoke aku wedi, aku peningi yen mati yen wis tua"

    Mbah S, beliau sudah tua,  secara kasat mata, tidak ada hal yang bernilai plus untuk mbah S. Mbah S hidup dalam kemiskinan, penampilan tidak menarik, anak-anaknya pun juga hidup dalam kemiskinan.  Kita mestinya harus banyak bersyukur saat-saat  melihat mbah S. Walau  mbah S hidup dalam kekurangan,tapi beliau masih bersemangat dalm hidup. Beliau takut mati karena salah satunya belum siap bekal untuk mati.

    Selanjutnya, terserah kita sendiri bagaimana bersikap.  Yang jelas kita semua akan meninggalkan dunia  yang penuh  dengan hingar bingar. Entah kita berani mati apa takut mati, kita pasti akan menghadap kepada sang pencipta. Semua perbuatan kita akan dimintai tanggung jawab. Lalu, kalau kita bisa mengisi hidup dengan kebaikan kenapa kita harus mengisi hidup ini dengan keburukan?