Andy F.Noya (08 /2/2010) menggambarkan salah satu sosok guru bintang, dia adalah Pak Ciptono dari Semarang. Dia digambarkan sebagai sosok guru yang sangat peduli pada perkembanganan anak-anak berkebutuhan khusus (www.kickandy.com). Pak Ciptono adalah peraih Kick Andy Heroes di bidang pendidikan, karena telah berhasil mendidik anak didiknya menjadi luar biasa, walau mereka memiliki banyak keterbatasan baik mental maupun pisik.
Negeri ini sangat membutuhkan sosok guru bintang yang sanggup memberi keteladanan. Keteladanan merupakan kebutuhan vital di dunia pendidikan. Anak sekolah di jaman global saat ini sungguh berbeda dengan jaman dahulu. Mereka sudah terkena imbas arus informasi dan pengetahuan dari sumber yang bisa diakses secara cepat, bahkan lebih cepat dari yang telah diterima dari orang tua maupun gurunya. Jadi keberadaan guru, lambat laun tidak dianggap penting, bisa lebih parah lagi guru akan ditinggalkan oleh peserta didik. Mereka berpikir bahwa tanpa gurupun mereka bisa pandai. Namun keprihatinan kita bisa terobati karena kehadiran guru bintang yang sanggup membekali peserta didik untuk menjadi generasi bintang.
Guru bintang adalah aset bangsa yang sangat berharga. Mereka menjadi tumpuan harapan untuk meraih cita-cita. Kehadirannya sangat dinantikan oleh para siswa. Merekalah tokoh agent of change di dunia pendidikan. Guru bintang adalah guru yang memiliki jiwa maikem yakni membelajarkan, aktif, inovatif, kreatif dan menyenangkan. Jiwa guru bintang adalah jiwa mulia , tujuannya jelas untuk menuju masa depan cerah.
Anak-anak bintang akan lahir dari guru-guru bintang, salah satu modal guru untuk menjadi bintang adalah kreatifitas. Setiap guru idealnya memiliki kecerdasan kreatif. Tony Buzan (1989) dalam buku The Power of Creative Intelligence, menyatakan bahwa kecerdasan kreatif adalah kemampuan untuk memunculkan ide-ide baru, menyelesaikan masalah dengan cara yang khas, dan untuk lebih meningkatkan imajinasi, perilaku, dan produktivitas. Kecerdasan kreatif melibatkan sejumlah faktor dimana faktor-faktor tersebut bisa dipelajari dan dikembangkan sehingga dapat meningkatkan kreatifitas. Salah satu faktornya yakni fleksibilitas. Fleksibilitas yaitu kemampuan untuk memproduksi berbagai gagasan, kemudian beralih dari satu cara ke cara lain dengan menggunakan berbagai strategi. Cara mencapai fleksibilitas berpikir yakni dengan cara mengubah sudut pandang, guru bintang adalah manusia kaya cara. Melalui kreatifitas dalam pembelajaran para peserta didik tidak akan pernah bosan, karena di sanalah sumber pengalaman yang tak pernah habisnya laksana ”sumur kang lumaku tinimba”, yang berarti sumber mata air yang tak pernah habis. Guru bintang adalah sosok yang tidak pernah berhenti belajar.
Kompetensi Guru Bintang
Guru bintang adalah guru yang memiliki doyo linuwih atau extra competence. Kompetensi yang harus dimiliki seorang guru bintang harus lebih dibandingkan dengan guru konvensional, minimal ada empat kompetensi yang harus dimiliki seorang guru bintang yaitu; kompetensi pedagogik yakni kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik, kompetensi kepribadian, yakni memiliki kepribadian yang siap memberikan teladan yang baik terhadap anak didik maupun masyarakatnya, sehingga guru akan tampil sebagai sosok yang patut “digugu” dan “ditiru” . Zakiah Darajat dalam Syah (2000: 225-226) menegaskan bahwa kepribadian itulah yang akan menentukan apakah ia menjadi pendidik yang baik bagi anak didiknya, ataukah akan menjadi penghancur bagi masa depan anak didiknya. Kompetensi profesional yaitu kemampuan penguasaan materi pelajaran secara luas dan mendalam. Yang terakhir adalah kompetensi sosial yaitu kompetensi yang mencakup keterampilan dalam interaksi sosial dan melaksanakan tanggung jawab sosial. Gumelar dan Dahyat (2002: 127) merujuk pada pendapat Asian Institut for Teacher Education, menjelaskan kompetensi sosial guru adalah salah satu kemampuan guru untuk mempersiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang baik serta kemampuan untuk mendidik, membimbing masyarakat dalam menghadapi kehidupan di masa yang akan datang.
Karakter Guru Bintang
Guru bintang adalah guru efektif yang mampu menyederhanakan sesuatu tidak sederhana. Gary A. Davis dan Margaret A. Thomas (1989), berpendapat bahwa guru paling tidak memiliki empat karakter, yaitu;
Pertama, kemampuan yang terkait dengan pembelajaran, yang kemudian dapat dirinci lagi menjadi (1) memiliki keterampilan interpersonal, khususnya kemampuan untuk menunjukkan empati, penghargaan kepada siswa, dan ketulusan; (2) memiliki hubungan baik dengan siswa; (3) mampu menerima, mengakui, dan memperhatikan siswa secara tulus; (4) menunjukkan minat dan antusias yang tinggi dalam mengajar; (5) mampu menciptakan atmosfir untuk tumbuhnya kerja sama dan kohesivitas dalam dan antar kelompok siswa; (6) mampu melibatkan siswa dalam meng-organisasikan dan merencanakan kegiatan pembelajaran; (7) mampu mendengarkan siswa dan menghargai hak siswa untuk berbicara dalam setiap diskusi; (8) mampu meminimalkan friksi-friksi dalam proses pembelajaran jika ada.
Kedua, kemampuan yang terkait dengan strategi manajemen pembelajaran, yang meliputi: (1) memiliki kemampuan untuk menghadapi dan menangani siswa yang tidak memiliki perhatian, suka menyela, mengalihkan pembicaraan, dan mampu memberikan transisi substansi bahan ajar dalam proses pembelajaran; (2) mampu bertanya atau memberikan tugas yang memerlukan tingkatan berpikir yang berbeda untuk semua siswa.
Ketiga, kemampuan yang terkait dengan pemberian umpan balik (feedback) dan penguatan (reinforcement), yang terdiri dari: (1) mampu memberikan umpan balik yang positif terhadap respon siswa; (2) mampu memberikan respon yang bersifat membantu terhadap siswa yang lamban belajar; (3) mampu memberikan tindak lanjut terhadap jawaban siswa yang kurang memuaskan; (4) mampu memberikan bantuan profesional kepada siswa jika diperlukan.
Keempat, kemampuan yang terkait dengan peningkatan diri, terdiri dari: (1) mampu menerapkan kurikulum dan metode mengajar secara inovatif; (2) mampu memperluas dan menambah pengetahuan mengenai metode-metode pengajaran; (3) mampu memanfaatkan perencanaan guru secara kelompok untuk menciptakan dan mengembangkan metode pengajaran yang relevan.
Beberapa karakter guru yang diuraikan di atas mestinya dimiliki oleh setiap guru dalam menjalankan tugas mulianya. Guru merupakan tokoh penting di dunia pendidikan, mutu pendidikan yang baik dipastikan menentukan keunggulan suatu bangsa. Demikian juga keterpurukan bangsa diawali dari kebobrokan di bidang pendidikan. Penjelasan tentang guru bintang setidak-tidaknya memberikan gambaran bahwa kebutuhann terhadap generasi bintang merupakan kebutuhan yang urgent. Guru bintang diharapkan akan melahirkan generasi bintang untuk meraih masa depan gemilang.
SUKATNO Guru Bahasa Inggris SMANI Girimarto Wonogiri