Tri Dharma Pengabdian,11 azas kepemimpinan serta 36 kompetensi pengawas demi peningkatan kualitas Pendidikan.
Tri Dharma Pengabdian :
1. Rumongso Handarbeni
2. Rumongso hangrungkebi
3. Mulat Sariro Hangroso wani
11 Azas Kepemimpinan :
1. Taqwa
2. Ing ngarso sungtolodo
3. Ing Madyo mangun karso
4.Tut wuri handayani
5.Waspada purba wisesa
6.Ambeg parama artha
7. Satya
8. Prasaja
9. Geminastiti
10.Belaka
11.Legawa.
Mas Guru berbagi motivasi terutama untuk siswanya di SMAN 1 Girimarto
Selasa, 14 Agustus 2012
KOMPETENSI VITAL PENGAWAS SEKOLAH
Kompetensi pengawas sekolah/madrasah yang tersirat dan
tersurat dalam Permendiknas No 12 tahun 2007,terdiri atas enam(6) dimensi kompetensi yang dikembangkan menjadi 36
kompetensi inti,yang terdiri dari:
1. KOMPETENSI
KEPRIBADIAN
Kompetensi
kepribadian pengawas sekolah/madrasah adalah kemampuan pengawas sekolah dalam
menampilkan dirinya atau performance diri
sebagai pribadi yang:
(1) bertanggungjawab dalam
melaksanakan tugas pokoknya
(2) kreatif dalam bekerja dan
memecahkan masalah
(3) ingin tahu
hal-hal baru tentang ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
(4) memiliki
motivasi kerja dan bisa memotivasi orang lain dalam
bekerja
Makna dari
kompetensi kepribadian sebagaimana dikemukakan di atas adalah sikap dan
perilaku yang ditampilkan pengawas sekolah dalam melaksanakan tugas dan
tanggung jawabnya mengandung empat karakteristik di atas. Ini berarti sosok
pribadi pengawas sekolah harus tampil beda dengan sosok pribadi yang lain dalam
hal tanggung jawab, kreatifitas, rasa ingin tahu dan motivasi dalam bekerja.
Sosok pribadi tersebut diharapkan menjadi kebiasaan dalam perilakunya.
2. KOMPETENSI
SOSIAL
Kompetensi sosial pengawas sekolah adalah kemampuan pengawas sekolah dalam
membina hubungan dengan berbagai pihak serta aktif dalam kegiatan organisasi
profesi pengawas (APSI).
Kompetensi sosial pengawas sekolah mengindikasikan dua
keterampilan yang harus dimiliki pengawas sekolah yakni(1) keterampilan
berkomunikasi baik lisan atau tulisan termasuk keterampilan bergaul dan(2)
keterampilan bekerja dengan orang lain baik secara individu maupun secara
kelompok/ organisasi. Keterampilan ini mensyaratkan tampilnya sosok pribadi
pengawas yang luwes, terbuka, mau menerima kritik serta selalu memandang
positif orang lain. Kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial pengawas
sekolah seba-gaimana dijelaskan di atas hanya tambahan dari kompetensi
kepribadian dan kompetensi sosial guru dan kepala sekolah Karena pengawas
sekolah/madrasah berasal dari guru atau kepala sekolah sehingga kompetensi
kepri-badian dan kompetensi sosial guru atau kepala sekolah sudah melekat pada
dirinya.
3. KOMPETENSI
SUPERVISI MANAJERIAL
Kompetensi supervisi manajerial adalah kemampuan
pengawas sekolah dalam melaksanakan pengawasan manajerial yakni menilai dan
membina kepala sekolah dan tenaga kependidikan lain yang ada di sekolah dalam
mempertinggi kualitas pengelolaan dan administasi sekolah.
Standar administrasi dan pengelolaan sekolah secara
konseptual dan operasional tersirat dan tersurat dalam rumusan kompetensi inti
kepala sekolah (Permendiknas No. 13 Tahun 2007) khususnya pada dimensi
kompetensi manajerial. Selain itu dalam kompetensi manajerial pengawas
sekolah, pengawas dituntut juga untuk menguasai program dan kegiatan bimbingan
konseling serta memantau pelaksa-naan standar nasional pendidikan di sekolah
binaannya. Untuk itu pengawas sekolah harus menguasai teori, konsep serta
prinsip tentang metode dan teknik supervisi pendidikan berikut aplikasinya
dalam penyusunan program dan praktek pengawasan manajerial.
Berikut ini kompetensi inti yang harus dimliki
pengawas sekolah dalam dimensi kompetensi supervisi manajerial.
(1) menguasai pengetahuan tentang metode, teknik dan
prinsip-prinsip supervisi dalam meningkatkan mutu pendidikan
(2) menguasai teknik menyusun program pengawasan
berdasarkan visi, misi, tujuan dan program pendidikan sekolah binaan
(3) menyusun metode kerja dan instrumen yang
diperlukan untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi pengawasan di sekolah binaannya.
(4) teknik menyusun laporan hasil-hasil pengawasan dan
menindaklanjutinya untuk perbaikan program pengawasan berikutnya pada sekolah
binaannya
(5) membina kepala sekolah dalam pengelolaan dan
administrasi satuan pendidikan berdasarkan manajemen peningkatan mutu
pendidikan di sekolah
(6) membina kepala sekolah dan guru dalam melaksanakan
bimbingan konseling di sekolah
(7) mendorong guru dan kepala sekolah dalam
mereflek-sikan hasil-hasil yang dicapainya untuk menemukan ke-lebihan dan
kekurangan dalam melaksanakan tugas pokoknya
(8) memantau pelaksanaan standar nasional pendidikan
dan memanfaatkan hasil-hasilnya untuk membantu kepala sekolah mempersiapkan
akreditasi sekolahnya.`
4. KOMPETENSI
SUPERVISI AKADEMIK
Kompetensi supervisi akademik adalah kemampuan
pengawas sekolah dalam melaksanakan pengawasan akademik yakni menilai dan
membina guru dalam rangka mempert/nggi kualitas proses pembelajaran yang
dilaksanakannya agar berdampak terhadap kualitas hasil belajar siswa.
Kompetensi supervisi akademik intinya adalah membina
guru dalam meningkatkan mutu proses pembelajaran. Oleh sebab itu sasaran
supervisi akademik adalah guru dalam proses belajar mengajar (pembelajaran).
Materi pokok dalam proses pembelajaran adalah (penyusunan silabus dan RPP,
pemilihan strategi/metode/teknik pembelajaran, penggunaan media dan teknologi
informasi dalam pembelajaran, menilai proses dan hasil pembelajaran serta
penelitian tindakan kelas). Berikut adalah kompetensi inti dari dimensi kompetensi
supervisi akademik.
(1) menguasai
konsep, prinsip, teori dasar, karakteristik dan kecenderungan perkembangan tiap
mata pelajaran
(2) menguasai
konsep, prinsip, teori dasar, karakteristik dan kecenderungan proses
pembelajaran/pembimbingan tiap mata pelajaran
(3) membimbing
guru dalam menyusun silabus mata pelajaran berdasarkan standar isi, standar
kompetensi dan kompetensi dasar serta prinsip-prinsip pengem-bangan KTSP
(4) membimbing
guru dalam memilih dan menggunakan strategi/metode/teknik
pembelajaran/’bimbingan setiap mata pelajaran
membimbing guru dalam menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran tiap mata
pelajaran
(5) membimbing
guru dalam menyususn rencana pelaksanaan pembelajaran tiap mata pelajaran.
(6) membimbing
guru dalam melaksanakan pembelajaran di laboratorium dan di lapangan
(7) membimbing
guru dalam mengelola, merawat, mengem -bangkan dan menggunakan media serta
fasilitas pembe-lajaran/bimbingan
(8) membimbing
guru dalam memanfaatkan teknologi informasi untuk
pembelajaran/bimbingan
5. KOMPETENSI
EVALUASI PENDIDIKAN
Kompetensi evaluasi pendidikan adalah kemampuan
pengawas sekolah dalam kegiatan mengumpulkan, mengo-lah, menafsirkan dan
menyimpulkan data dan informasi untuk menentukan tingkat keberhasilan
pendidikan.
Materi pokok kompetensi evaluasi pendidikan adalah
penilaian proses dan hasil belajar, penilaian program pendidikan, penilaian
kinerja guru, kinerja kepala sekolah dan kinerja sekolah. Penilaian itu sendiri
diartikan sebagai proses memberikan pertimbangan berdasarkan kriteria yang
telah ditentukan. Oleh sebab itu ciri dari kegiatan penilaian adalah adanya
obyek yang dinilai, adanya kriteria yang dijadikan indikator keberhasilan dan
adanya interpretasi dan judgement. Setiap kegiatan penilaian akan
menghasilkan data hasii penilaian yang harus diolah dan dianalisis untuk
pengambilan keputusan.
Dimensi kompetensi
evaluasi pendidikan terdiri atas enam kompetensi inti yakni:
(1) menyusun
kriteria dan indikator keberhasilan pembelajaran/bimbingan
(2) membimbing
guru dalam menentukan aspek-aspek yang penting dinilai dalam
pembelajaran/bimbingan
(3) menilai
kinerja kepala sekolah, guru dan staf sekolah dalam melaksanakan tugas pokok
dan tanggungjawabnya dalam meningkatkan mutu pendidikan
(4) memantau
pelaksanaan pembelajaran/bimbingan dan hasil belajar siswa serta
menganalisisnya untuk perba-ikan mutu
pembelajaran/bimbingan
(5) membina guru
dalam memanfaatkan hasil penilaian untuk perbaikan mutu pendidikan dan
pembelajaran/ bimbingan
(6) mengolah dan
menganalisis data hasil penilaian kinerja kepala sekolah, guru dan staf sekolah
6. KOMPETENSI
PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
Kompetensi penelitian dan pengembangan adalah
kemarnpuan pengawas sekolah dalam merencanakan dan melaksanakan penelitian pendidikan/pengawasan
serta menggunakan hasil-hasilnya untuk kepentingan peningkatan mutu pendidikan.
Penelitian adalah kegiatan mengumpulkan, mengolah,
menafsirkan dan menyimpulkan data dan informasi untuk memecahkan masalah
praktis dan atau untuk pengembangan ilmu pengetahuan. Penelitian merupakan
metode ilmiah yakni memecahkan masalah dengan menggunakan logika berpikir yang
didukung oleh data empiris. Logika berpikir tampak dalam prosesnya dengan
menempuh langkah-langkah yang sistematis mulai dari pengumpulan data, mengolah
dan menafsirkan data, menguji data sampai menarik kesimpulan. Data dikatakan
empiris sebab menggambarkan apa yang terjadi di lapangan. Dalam kompetensi
penelitian materi yang perlu dikuasai pengawas sekolah antara lain pendekatan,
metode dan jenis penelitian, merencanakan dan melaksanakan penelitian,
mengolah dan menganalisis data, menulis laporan hasil penelitian sebagai karya
tulis ilmiah serta memanfaatkan hasil-hasil penelitian. Kompetensi penelitian
bagi pengawas bermanfaat ganda yakni manfaat untuk dirinya sendiri agar dapat
menyusun karya tulis ilmiah (KTI) berbasis penelitian dan manfaat untuk membina
guru dan kepala sekolah dalam hal merencanakan dan melaksanakan penelitian
khususnya penelitian tindakan.
Dimensi kompetensi
penelitian dan pengembangan terdiri atas delapan kompetensi inti yakni:
(1) menguasai
berbagai pendekatan, jenis dan metode penelitian dalam pendidikan
(2) menentukan
masalah kepengawasan yang penting diteliti baik untuk keperluan tugas
pengawasan maupun untuk pengembangan karir profesinya
(3) menyusun
proposal penelitian pendidikan baik penelitian kualitatif maupun penelitian
kuantitatif
(4) melaksanakan
penelitian pendidikan untuk pemecahan masalah pendidikan dan perumusan
kebijakan pendidikan yang bermanfaat bagi tugas pokok dan tanggungjawabnya
(5) mengolah dan
menganalisis data hasil penelitian pendidikan baik data kualitatif maupun data
kuantitatif
(6) menulis karya
tulis ilmiah dalam bidang pendidikan dan kepengawasan dan
memanfaatkannya untuk perbaikan mutu pendidikan
(7) menyusun
pedoman/panduan dan atau buku/modul yang diperlukan untuk
melaksanakan tugas pengawasan
(8) memberikan
bimbingan kepada guru tentang penelitian tindakan kelas baik
perencanaan maupun pelaksanaannya di sekolah
Demikian ,semoga para
pengawas sekolah di negeri ini akan menjadi pengawas-pengawas yang profesional
dengan memahami,memiliki, dan menerapkan ke 36 butir kompetensi diatas. (Sumber : Permendiknas No 12 Tahun
2007,Prof.Dr.H.Nana Sudjana:Kompetensi Pengawas Sekolah)
SukatnoGiri MasGuru SMANI Girimarto-Wonogiri: TERLALU ASYIK MENJADI GURU SMA
SukatnoGiri MasGuru SMANI Girimarto-Wonogiri: TERLALU ASYIK MENJADI GURU SMA: Asyiknya menjadi guru SMA, ungkapan ini sebagai rasa bahagia dan bangganya aku diamanati menjadi seorang guru. Memang sudah tugasku aku ha...
TERLALU ASYIK MENJADI GURU SMA
Asyiknya menjadi guru SMA, ungkapan ini sebagai rasa bahagia dan bangganya aku diamanati menjadi seorang guru. Memang sudah tugasku aku harus mengajar namun tidak hanya sekedar mengajar aku harus mendidik, mengarahkan, memotivasi, memberi tauladan dan juga mengevaluasi diri sendiri dan para siswa.
Terlalau asyik untuk diceritakan menjadi guru di SMA. Walau aku sudah tidak muda lagi, aku tertular VIRUS ASYIK sebagai seorang pemuda. Siswaku adalah para remaja ceria yang perlu darahkan menjadi manusia luar biasa." Morning sir,...pagi pak...assalamu'alakum pak.. halo pak ! Kata-kata itu sebagai kata-kata indah , bila kau berpas-pasan dengan para siswaku, menurutku senagai kata-kata penyemangat hidupku. Aku merasa layak disapa sebagai simbol keakraban.
Di antara siswa yang memeiliki semangat untuk maju dan kata-katanya tak pernah kulupa dan merupakan kata-kata kebanggaan bagiku "Pak, aku tak mau kalah dengan bapak, aku ingin semangat dan suskses melebihi bapak" Itulah kata-kata Kurniadi, bila ketemu tidak lupa bersalaman dan mencium tanganku. "Kudoakan kamu sukses" batinku bergumam.
Sesampai di rumahkupun bayangan wajah=wajah ceria selalu menggoda di pikiranku, namun sejak Senin kemarin kita berpisah untuk sementara waktu karena sekolah libur.
Aku pikir liburan tidak meluluhkan semangat belajar buat ku. Salah satu modal hidupku memang modal semangat unttu hidup tidak hanya "SING PENTING URIP" ternyata VIRUS SEMANGAT DAN VIRUS ASYIK BISA MENULAR menjadi kekuatan SUKSES,
SELAMAT BERLIBUR PANJANG DAN LEBARAN MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN PARA SISWAKU TERCINTA
Terlalau asyik untuk diceritakan menjadi guru di SMA. Walau aku sudah tidak muda lagi, aku tertular VIRUS ASYIK sebagai seorang pemuda. Siswaku adalah para remaja ceria yang perlu darahkan menjadi manusia luar biasa." Morning sir,...pagi pak...assalamu'alakum pak.. halo pak ! Kata-kata itu sebagai kata-kata indah , bila kau berpas-pasan dengan para siswaku, menurutku senagai kata-kata penyemangat hidupku. Aku merasa layak disapa sebagai simbol keakraban.
Di antara siswa yang memeiliki semangat untuk maju dan kata-katanya tak pernah kulupa dan merupakan kata-kata kebanggaan bagiku "Pak, aku tak mau kalah dengan bapak, aku ingin semangat dan suskses melebihi bapak" Itulah kata-kata Kurniadi, bila ketemu tidak lupa bersalaman dan mencium tanganku. "Kudoakan kamu sukses" batinku bergumam.
Sesampai di rumahkupun bayangan wajah=wajah ceria selalu menggoda di pikiranku, namun sejak Senin kemarin kita berpisah untuk sementara waktu karena sekolah libur.
Aku pikir liburan tidak meluluhkan semangat belajar buat ku. Salah satu modal hidupku memang modal semangat unttu hidup tidak hanya "SING PENTING URIP" ternyata VIRUS SEMANGAT DAN VIRUS ASYIK BISA MENULAR menjadi kekuatan SUKSES,
SELAMAT BERLIBUR PANJANG DAN LEBARAN MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN PARA SISWAKU TERCINTA
AKU PUN BERHAK MENJADI HEBAT
Baru sajaa aku membaca kebiasaan -kebiasaan hebat dari beberapa penulis hebat. Eh ternyata, tidak seperti yang aku bayangkan, mereka layak mendapat rejeki yang laur biasa karena memang mereka memiliki kebiasaan luar biasa.
Kini aku terkadang merasa aras-arasen untuk menjadi penulis, kenapa berat sekali unutk menjadi penulis. Tapi aku ingin menjadi hebat, menjadi penulis hebat itu enak, aku bisa memotivasi orang-orang pemalas, khususnya untuk anak-anakku dan juga murid-muridku.Menurutku untuk menjadi seorang motivator hebat, dia harus menjadi hebat dulu, bagaimana mungkin seorang motivator menghendaki anak-anaknya atau murid-muridnya hebat lha wong dia sendiri saja harus dimotivasi.
Bukan namanya MasKatnoGiri kalau tidak nekat, aku harus nekat dan akan kutunjukkna kepada dunia telah lahir orang hebat namun modalnya hanya nekat.
Kebingungan, keragua-raguan , ketidakadaan rasa percaya diri itulah modalku.Namun Allah itu maha kasih dan Kuasa, banyak orang biasa menjadi luuar biasa karena Allah memberikan tenaga ekstra bagi yang dikehendaki. Kayaknya-aku yang dikehendaki oleh Allah menjadai luar biasa. Karena aku dikasihi. Kehendak Allah sesuai dengan prasangka hambanya.
Ingin tahu bahwa aku dikasishi, pertama: aku dilahirkan dari keluarga petani miskin namun aku bisa menjadi guru yang sekarang lumayan kaya, kedua kenapa aku bisa menjadi guru bahasa Inggris yang kaya karena ku banyak job nmun dudlu modalku benar=benar nekat, aku nekat sekolah dengan biaya sendiri, karena ortuku tidak mampu dan sudh tua ketiga: aku belum pernah pacaran eh ternyata aku dijodohkan dan bisa mmbina keluarga bahagia dan sejahttera so AKU HEBAT Kan? Lalu Siapa yang menghebatkan, ALLAH TELAH MEMBERI MODAL AKU MENJADI HHEBAT, YES ICAN.
KEBIASAAN HEBAT, SEBAGAI PENULIS HEBAT
Untuk menjadi penulis ternyata tidak semulus yang kita bayangkan, penulis layak dinamakan the true writer bila memiliki kebiasaan2 luar biasa . Berikut ini saya bagikan 7 kebiasaan dari 7 penulis
hebat. Setiap penulis memiliki kebiasaan yang unik. Beberapa penulis
cukup menulis singkat-singkat, sementara yang lain berpanjang-panjang.
Anda pun pasti punya kebiasaan sendiri saat menulis. Untuk yang belum
punya kebiasaan khusus, semoga tulisan tentang 7 kebiasaan ini bisa
menginspirasi Anda.
1. Stephen King
Dalam bukunya On Writing, King mengatakan jika ia selalu menulis 10 halaman setiap hari. Tidak pernah sekalipun absen, termasuk di hari libur. Itu adalah kebiasaan yang luarbiasa, dan hasilnya, King dikenal sebagai penulis yang produktif sepanjang masa.
2. Ernest Hemingway
Berbeda dengan King, Hemingway menulis 500 kata setiap hari. Hemingway selalu melakukannya di pagi hari saat udara sejuk dan suasana masih tenang serta sepi. Menariknya, meskipun Hemingway dikenal menyukai alkohol, tetapi saat menulis ia mengaku tidak pernah dalam keadaan mabuk.
3. Vladimir Nabokov
Penulis yang dikenal lewat novelnya Lolitas, Pale Fire dan Ada ini memiliki kebiasaan yang unik. Sembari berdiri, ia menuliskan ide-idenya dalam kartu indeks. Ini sangat membantunya untuk mengatur adegan, peristiwa, dan suasana, karena kartu-kartu tersebut dapat disusun seperti yang ia inginkan. Novelnya Ada, ditulisnya dengan lebih dari 2000 kartu!
4. Truman Capote
Penulis “Breakfast at Tiffany’s” dan “In Cold Blood” ini menyebut dirinya sebagai penulis horizontal sejati. Pasalnya, ia selalu menulis dengan posisi tiduran, baik di kasur atau di sofa, ditemani rokok dan kopi. Namun seringkali kopi digantinya dengan teh, sherry, atau martini. Cara menulisnya cukup unik. Draft pertama dan kedua, ditulisnya dengan pensil di atas kertas. Baru pada draft ketiga, ia mulai mengetik, yang juga dilakukannya di atas tempat tidur!
5. Philip Roth
Salah satu dari penulis terkenal di Amerika, punya cara menulis yang unik. Roth, bekerja sambil berdiri, dan melangkah mondar-mandir saat ia berpikir. Untuk menyelesaikan 1 halaman tulisan, ia melangkah paling tidak setengah mil! Wah, bayangkan saja jika novelnya setebal 300 halaman J.
Roth juga memisahkan kehidupan karirnya dengan kehidupan pribadinya. Ia membangun studio jauh dari rumahnya. Ia bekerja di tempat semacam podium yang tidak menghadap ke jendela, untuk mencegah distraksi dan buyarnya konsentrasi.
6. James Joyce
Di antara para penulis besar dari abad 19, Joyce termasuk yang hebat. Sementara para penulsi produktif lainnya membuat batasan kata atau halaman, Joyce berbeda. Ia sangat memperhatikan setiap kalimat yang ditulisnya. Saat ditanya apakah ia setiap hari menulis karya, Joyce menjawab dengan riang, tentu saja. Lalu, berapakah yang ditulisnya? Tiga kalimat, tandas Joyce.
7. Joyce Carol Oates
Wanita ini adalah penulis yang sangat produktif. Ia telah memenangkan sejumlah penghargaan, termasuk The National Book Award. Carol tidak pernah menempuh pendidikan formal. Ia menerakan setiap kata dengan tulisan tangan, dan ia menyuaki menulis pada pagi hari sebelum sarapan.
Ia adalah seorang professor dalam creative writing. Dan di hari saat ia mengajar, ia akan menulis setidaknya 1 jam atau 45 menit sebelum mengajar kelas pertama. Dan di hari lain, saat tidak mengajar, ia dapat bekerja berjam-jam tanpa berhenti – dan Carol baru bisa sarapan pada pukul 2 atau 3 sore!
Menarik, bukan? Beberapa penulis senior yang saya kenal juga memiliki kebiasaan tertentu untuk menulis. Setiap penulis punya cara yang berbeda. Nah, temukanlah kebiasaan Anda sendiri agar bisa produktif menulis!
Referensi:
Dessy Danarti
http://writetodone.com
1. Stephen King
Dalam bukunya On Writing, King mengatakan jika ia selalu menulis 10 halaman setiap hari. Tidak pernah sekalipun absen, termasuk di hari libur. Itu adalah kebiasaan yang luarbiasa, dan hasilnya, King dikenal sebagai penulis yang produktif sepanjang masa.
2. Ernest Hemingway
Berbeda dengan King, Hemingway menulis 500 kata setiap hari. Hemingway selalu melakukannya di pagi hari saat udara sejuk dan suasana masih tenang serta sepi. Menariknya, meskipun Hemingway dikenal menyukai alkohol, tetapi saat menulis ia mengaku tidak pernah dalam keadaan mabuk.
3. Vladimir Nabokov
Penulis yang dikenal lewat novelnya Lolitas, Pale Fire dan Ada ini memiliki kebiasaan yang unik. Sembari berdiri, ia menuliskan ide-idenya dalam kartu indeks. Ini sangat membantunya untuk mengatur adegan, peristiwa, dan suasana, karena kartu-kartu tersebut dapat disusun seperti yang ia inginkan. Novelnya Ada, ditulisnya dengan lebih dari 2000 kartu!
4. Truman Capote
Penulis “Breakfast at Tiffany’s” dan “In Cold Blood” ini menyebut dirinya sebagai penulis horizontal sejati. Pasalnya, ia selalu menulis dengan posisi tiduran, baik di kasur atau di sofa, ditemani rokok dan kopi. Namun seringkali kopi digantinya dengan teh, sherry, atau martini. Cara menulisnya cukup unik. Draft pertama dan kedua, ditulisnya dengan pensil di atas kertas. Baru pada draft ketiga, ia mulai mengetik, yang juga dilakukannya di atas tempat tidur!
5. Philip Roth
Salah satu dari penulis terkenal di Amerika, punya cara menulis yang unik. Roth, bekerja sambil berdiri, dan melangkah mondar-mandir saat ia berpikir. Untuk menyelesaikan 1 halaman tulisan, ia melangkah paling tidak setengah mil! Wah, bayangkan saja jika novelnya setebal 300 halaman J.
Roth juga memisahkan kehidupan karirnya dengan kehidupan pribadinya. Ia membangun studio jauh dari rumahnya. Ia bekerja di tempat semacam podium yang tidak menghadap ke jendela, untuk mencegah distraksi dan buyarnya konsentrasi.
6. James Joyce
Di antara para penulis besar dari abad 19, Joyce termasuk yang hebat. Sementara para penulsi produktif lainnya membuat batasan kata atau halaman, Joyce berbeda. Ia sangat memperhatikan setiap kalimat yang ditulisnya. Saat ditanya apakah ia setiap hari menulis karya, Joyce menjawab dengan riang, tentu saja. Lalu, berapakah yang ditulisnya? Tiga kalimat, tandas Joyce.
7. Joyce Carol Oates
Wanita ini adalah penulis yang sangat produktif. Ia telah memenangkan sejumlah penghargaan, termasuk The National Book Award. Carol tidak pernah menempuh pendidikan formal. Ia menerakan setiap kata dengan tulisan tangan, dan ia menyuaki menulis pada pagi hari sebelum sarapan.
Ia adalah seorang professor dalam creative writing. Dan di hari saat ia mengajar, ia akan menulis setidaknya 1 jam atau 45 menit sebelum mengajar kelas pertama. Dan di hari lain, saat tidak mengajar, ia dapat bekerja berjam-jam tanpa berhenti – dan Carol baru bisa sarapan pada pukul 2 atau 3 sore!
Menarik, bukan? Beberapa penulis senior yang saya kenal juga memiliki kebiasaan tertentu untuk menulis. Setiap penulis punya cara yang berbeda. Nah, temukanlah kebiasaan Anda sendiri agar bisa produktif menulis!
Referensi:
Dessy Danarti
http://writetodone.com
CERITA ISLAMI
CERITA ISLAMI EMPAT PERAMPAS
Oleh: Ibn Khasbullah
Tanbihun.com – Sahabat Utsman bin Affan menyatakan bahwa setiap
manusia pasti akan menghadapi 4 perampas didalam kehidupan dunia dan
akheratnya. Terhadap 3 Perampas yang pertama manusia tak akan mampu membela
diri dan suka atau tidak suka dia harus menyerah, sedangkan pada perampas
yang terakhir, seseorang dapat melawan dan justru harus melakukan perlawanan
dengan sekuat tenaga dan daya..
- Perampas pertama adalah IZRAIL yang merampas nyawa setiap jiwa, baik mau atau tidak mau, siap ataupun tidak siap. Segagah perkasapun sesesorang, akhirnya ia harus merelakan nyawanya dirampas oleh sang Malakul Maut.
- Perampas yang kedua adalah CACING TANAH yang merampas dan menggerogoti setiap jazad yang dikuburkan. Maka seseorang yang semasa hidupnya tampan dan ayu, saat itu ia harus menyerah kalah ketampanan dan kecantikannya dinikmati dan menjadi rebutan sang cacing tanah.
- Perampas yang ketiga adalah AHLI WARIS yang akan merampas dan menikmati dengan paksa kekayaan seseorang ketika sudah maut. Bahkan istrinya yang cantik ataupun suaminya yang tampan yang semasa hidupnya sangan dicinta dan dipuja, dengan sangat terpaksa mau tak mau harus dilepaskan untuk kemudian menjadi istri atau suami orang lain.
- Perampas yang keempat adalah orang- orang yang TER-DZOLIMI/ TER- ANIAYA. Maka ketika seseorang meninggal dengan membawa amal sekaligus perbuatan aniaya sebelum minta maaf ketika hidup, maka pahala yang ia bawa semasa hidup akan dirampas dan diberikan kepada mereka yang teraniaya tersebut.
Sebagaimana yang dinyatakan dalam hadist berikut:
قال رسول
الله صلى الله عليه وسلم: أتدرون من المفلس ؟ قالوا: المفلس فينا من لا درهم له
ولا متاع – قال: المفلس فينا من يأتي يوم القيامة بصلاة وصيام وزكاة – ويأتي قد
شتم هذا وقذف هذا وأكل مال هذا وضرب هذا وسفك دم هذا – فيعطى هذا من حسناته وهذا
من حسناته – فإن فنيت حسناته قبل أن يقضى ما عليه أخذت خطاياهم فطرحت عليه ثم طرح
في النار – رواه مسلم
Rasululloh bertanya kepada para sahabatnya: “Tahukah
kalian siapa orang bangkrut itu?” para sahabatnya menjawab: “Orang yang
bangkrut itu menurut kami adalah seseorang yang sudah tidak memiliki harta
benda lagi” Rasululloh menjelaskan: “Orang yang bangkrut menurut kami adalah
seseorang yang datang dihari kiamat dengan membawa pahala sholatnya,
pahala puasanya dan pahala zakatnya, Namun ia juga membawa dosa penganiayaan
karena ia telah mencerca seseorang – menuduh seseorang tanpa bukti – memakan
harta orang lain tanpa hak – memukul seseorang dan membunuh seseorang. (Maka
ketika dalam pengadilan akherat ia dituntut balik oleh orang- orang yang
ter-aniaya, dan Allah memutuskan merampas pahala amal- amalnya
sebagai kompensasi), maka seseorang yang teraniaya diberikan kompensasi dari
pahalanya, dan orang lain pun mendapatkan kompensasi dari pahalanya. Maka
(ketika penuntut terlalu banyak sehingga ) seluruh pahala amaliyah ludes, maka
Allah mengambil dosa- dosa orang- orang yang ter- aniaya, maka dosa- dosa
itupun dilemparkan kewajahnya dan akhirnya si tukang amaliyah itu dilemparkan
keneraka”. Hadist Riwayat Imam Muslim. Lihat Dalilul Falihin Lithuruqi
Riyadhis Sholihin Bab Larangan Berbuat Dzolim.
Langganan:
Postingan (Atom)