Walau tidak bisa dipukul rata. Kini aku menemukan para remaja aneh, di antarnya adalah siswaku. Mereka terkeasn jarang tersentuh dengan nilai-nilai agama, juga jarang disentuh oleh pendidikan mental yang memadai dari keluarga maupun masyarakat. . Tidak mengherankan mereka tumbuh menjadi manusia yang tidak peka spiritual, sosial, dan inteletualnya.
Bukan untuk menghakimi dan bukan sekedar menyalahkan. Barangkali lewat tulisan ini akan ada masukan dari pembaca atau aku akan mendapatkan inspirasi bahwa kita memliki tanggung jawab atas kebaikan generasi negeri ini.
Pernah kutanyakan,adakah diantara para siswa yang muslim rajin beribadah, sholat. Secara jujur mereka menjawab mereka jarang beribadah. Pernah juga kutanyakan adakah yang setiap hari belajar lebih dari dua jam. Juga hampir semua mereka menjawab bahwa mereka jarang belajar. Pernah juga aku menanyakan adakah yang bangun pagi sebelum shubuh, sholat, lalu belajar, mereka menjawab tak pernah..
Aku teriingat masa mudaku, aku juga belum tua-tua amat sebenarnya. Untuk meraih obsesiku, aku benar-benar mau kerja keras belajar tekun, dan pantang menyerah. Aku terbiasa belajar sampai larut malam dan bangun pagi sebelum shubuh. Setelah kubandingkan dengan siswaku kok perbedaaan kita sangat jauh. Bukan bermaksud untuk menyombongkan diri. Kita memang sangat berbeda.
Legowo memahami perbedaan ternyata bukan hal yang gampang. Tapi, aku berusaha untuk ikhlas menerima perbedaan itu. Terkadang aku juga sampikan bahwa aku terbiasa belajar dari remaja sampai sekarang lebih dari dua jam setiap hari, aku biasa bangun pagi sebelum shubuh dari remaja sampai sekarang. Namun, penceritaanku belum mampu membangkitkan semangat para siswaku. Tapi, Alhamdulillah setidak-tidaknya kebiasaan belajarku dan bangun pagi sudah ditiru minimal oleh anak-anakku. Ya , Allah jadikanlah generasiku terutama anakku menjadi generasi yang sholih dan sholihah, lebih jauh lagi juga berilah hidayah kebaikan untuk para siswaku.
Kemanjaan, kemerosotan moral dan mental positif memang sudah menggerogoti para generasi kita. Kita hanya mampu berdoa dan berusaha bahwa negeri ini semoga terselamatkan karena akan dipegang generasi yang handal,optimis rajin belajar, rajin beribadah, bermental baja, kreatif dan ulet.
Ya, Allah jangan biarkan negeri ini lahir generasi yang bermental dan bermoral buruk yang jauh dari nilai-nilai kebaikan. Kalau mereka sudah terlanjur lahir, berilah hidayah kebaikan untu mereka biar masa depan cerah selamat dunia dan akherat negeri ini bisa diharapkan
Mas Guru berbagi motivasi terutama untuk siswanya di SMAN 1 Girimarto
Sabtu, 22 Desember 2012
KURIKULUM 2013 ADA APA DENGANMU? oleh Maskatno Giri (mas guru SMAN 1 Girimarto Wonogiri)
Menurut sebagian orang angka 13 identik dengan angka sial. Ada sebagian orang berusaha menghindari angka 13, misalnya dalam memilih nomor kamar hotel,
dalam memilih tanggal pernikahan , dll.
Tapi banyak juga yang menyatakan bahwa
tak ada misteri tentang angka 13.
Berdasarkan uji publik kurikulum 2013, kesimpulan sementaraku, bahwa kurikulum 2013 ini termasuk kurikulum yang masih keramat dan misteri. Kurikulum ini masih mengundang pro kontra. Uji publik pun terlalu pendek jangka waktunya dan belum maksimal.
Timbul pertanyaan sebenarnya, bagaimana nasib KTSP, sudah adakah penelitian
bahwa KTSP gagal? Gagalnya dimana?
Kenapa?
Sependek kita ketahui
belum ada, jawaban mengenai kelemahan dan keunggulan KTSP. Kayaknya kajian tentang KTSP belum tuntas, sudah berubah ke kurikulum 2013.
Ini kenyataanya, pelaksanaan KTSP pun belum sesuai harapan.
Pemerintah juga berperan merusaknya. Pelaksanaan kurikulum 2013 bisa dirusak oleh pemerintah juga.
Misalnya adanya ujian nasional. Memang
tujuan UN salah satunya untuk pemetaan,
tapi kenyataan di lapangan ujian nasional
membawa konsekuensi yang sangat komplek. Di situ ada prestise, ada bisnis
dll. Contohnya aku sebagai guru bahasa Inggris di desa, saya ditekankan
meNGEDRILL siswa klXII9 kl 3) selama lebih dari 6 bulan, guna menghadapi UN.
Dengan harapan UN siswa bagus. UN bagus
akan mempengaruhi ranking sekolah. Rangking sekolah berpengaruh ke minat siswa
baru , dan lain-lain alasan.
Pokokny percalah!. Kalau pelaksanaan kurikulum 2013 ada kemiungkina dirusak lagi oleh pemerintah sendiri. Selama pemerintah tidak memiliki GRAND DESIGN dalam pendidikan yang komplek
ini. Tidak percaya! Kita tunggu saja.
Belum lagi, kisah nyata ada rebutan jam mengajar guru mapel. Karena untuk syarat mendapat
tunjangan sertifikasi harus 24 jam mengajar. Padahal nanti ada pengurangan,
bahkan penghapusan mata pelajaran tertentu. Pokoknya masalah-demi masalah akan
muncul selama regulasinya
belum jelas. Kalau menurutku kurikulum 2013 sebaiknya ditunda dulu
pelaksanaanya, segala sesuatu harus
dipersiapkan dengan matang.
Langganan:
Postingan (Atom)