Mau menulis cerita sedihku akhirnya berakhir tetesan air mata. Mau menulsi tentang keberhasilanku, bingung juga. Aku memang belum layak dikatakn sukses yang menginspirasi.
Kini melalui blog sederhana ini, semoga aku mendapat awalan yang bagus untuk meraih sesuatu yang lebih baik. Aku memang bertekat menjadi manusia yang tidak ceng-ceng po, atau jadi manusia yang biasa saja. Aku ingin menjadi seorang motivator, ya tentu mnimal untuk keluarga. Kemauan memotivsi diri sendiri dan memotivasi orang lain ternyata tidak dimiliki oleh setiap orang . Alhamdulillah aku memiliki kemauan untuk memotivasi diri dan orang lain minimal melalui blog pribadi.
Sebelum tidur belajar sambil berlatih menulis kata motivasi setiap hari. Belajar sambil memberi contoh. Eh ternyata dampaknya luar biasa. Kayakya ada indikasi aku makin tua semakin bahagia. Ini merupakan imbas postitif adanya kemauan positif lebih baik. Semoga Allah membimbing kami sekeluarga supaya lebih baik dan bahagia. INsya Allah.
Mas Guru berbagi motivasi terutama untuk siswanya di SMAN 1 Girimarto
Kamis, 30 Mei 2013
Alm Anakku Memang Luar Biasa
Di antara pembaca mungkin belum pernah merasakan bagaimana rasanya kehilangan anak tercinta. Pedih rasanya. Belajar ikhlas itu pasti. Walau anakku sudah meninggalkanku sekitar dua bulan yang lalu, rasanya seperti kemarin kita masih bercanda bersama. Aku dan istri masih sering menangis.
Tadi pagi, wali kelas empat SDIT Darul Falah Solo Baru, tempat almarhumah L. Khoirul Amaliah bersekolah menemui istriku. Tangisan tak terbendung. Wali kelasnya menyampaikan ucapan terima kasih yang sebanyak-banyaknya sebagi perwakilan anak-anak yang dibantu uang dari tabungan almarhumah anakku. Memang, seminggu setelah kematian anakku, ibu wali kelas datang kerumahku untuk mengembalikan uang tabungannya. Tapi istriku berniat menyumbangkan dana tabungan ke teman-temann alm Lili yang tidak mampu.
Aku ingat sekali betapa luhur budi pekerti almarhumah Lili. Dia sering berbagi ke teman-teman dan adik kandungnya. Dia memang luar biasa, dermawan, shalihah dan juara kelas.
Maaf aku belum bisa meneruskan tulisan ini. Aku tidak bisa menahan air mata.
Tadi pagi, wali kelas empat SDIT Darul Falah Solo Baru, tempat almarhumah L. Khoirul Amaliah bersekolah menemui istriku. Tangisan tak terbendung. Wali kelasnya menyampaikan ucapan terima kasih yang sebanyak-banyaknya sebagi perwakilan anak-anak yang dibantu uang dari tabungan almarhumah anakku. Memang, seminggu setelah kematian anakku, ibu wali kelas datang kerumahku untuk mengembalikan uang tabungannya. Tapi istriku berniat menyumbangkan dana tabungan ke teman-temann alm Lili yang tidak mampu.
Aku ingat sekali betapa luhur budi pekerti almarhumah Lili. Dia sering berbagi ke teman-teman dan adik kandungnya. Dia memang luar biasa, dermawan, shalihah dan juara kelas.
Maaf aku belum bisa meneruskan tulisan ini. Aku tidak bisa menahan air mata.
Fokus Pada Milik Sendiri oleh Maskatno Giri
Aku akan berusaha menghibur diri. Salah satu guruku yang hebat dalam menghibur diri dan orang lain adalah Rhenald Kasali. Selasa malam, tgl 28/5/13 melalui siaran TVRI, Rhenald Kasali menasihatkan bahwa kita sebaiknya fokus pada kelebihan kita, bukan fokus pada kelebihan orang lain. Kelebihan di sini bisa dimaknai sebagai bakat yang kita miliki. Kita harus mau mengembangkan bakat yang kita miliki. Heran dan iri pada bakat atau kelebihan orang lain akan menjadikan diri kita sakit.
Apakah kita tidak memiliki bakat? Tidak mungkin setiap manusia pasti sudah dibekali oleh Allah swt bakat. Bakat ibaratnya rezeki gratis yang harus dikembangkan sebagi bekal hidup. Jadi kita harus selalu mengembangkan diri kita untuk lebih maksimal agar semakin sukses.
Yang menjadikan kita semakin terpuruk adalah kita malas untuk mengembangkan diri. Terkadang kita merasa bahwa kita sudah tercipta tidak punya apa-apa dan tidak memiliki kelebihan. Padahal, seharusnya kita sadar bahwa Allah pasti adil. Dia Maha Kuasa, Dia tidak akan mengubah nasib suatu kaum bila mereka tidak mengubahnya.
Benar, bahwa kemalasan, keputusasaan, tidak mau kreatif adalah salah satu ciri orang yang tidak mau mengembangkan diri. Selagi masih optimis tentang keberadaan tangan Tuhan, pasti setiap manusia berpeluang menjadi sukses sesuai dengan yang diimpikan.
Langganan:
Postingan (Atom)