Di antara pembaca mungkin belum pernah merasakan bagaimana rasanya kehilangan anak tercinta. Pedih rasanya. Belajar ikhlas itu pasti. Walau anakku sudah meninggalkanku sekitar dua bulan yang lalu, rasanya seperti kemarin kita masih bercanda bersama. Aku dan istri masih sering menangis.
Tadi pagi, wali kelas empat SDIT Darul Falah Solo Baru, tempat almarhumah L. Khoirul Amaliah bersekolah menemui istriku. Tangisan tak terbendung. Wali kelasnya menyampaikan ucapan terima kasih yang sebanyak-banyaknya sebagi perwakilan anak-anak yang dibantu uang dari tabungan almarhumah anakku. Memang, seminggu setelah kematian anakku, ibu wali kelas datang kerumahku untuk mengembalikan uang tabungannya. Tapi istriku berniat menyumbangkan dana tabungan ke teman-temann alm Lili yang tidak mampu.
Aku ingat sekali betapa luhur budi pekerti almarhumah Lili. Dia sering berbagi ke teman-teman dan adik kandungnya. Dia memang luar biasa, dermawan, shalihah dan juara kelas.
Maaf aku belum bisa meneruskan tulisan ini. Aku tidak bisa menahan air mata.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
berlatih kreatif melaui pembuatan komentar