BAHAGIA
MENJADI GURU
Oleh
MasKatno Giri
MasKatnoGiri
sangat bahagia karena ia dilatih menjadi
pribadi yang mau bersyukur. Kenapa harus bersyukur? Dan Apa dampaknya
setelah bersyukur?
Memiliki obsesi
menjadi manusia yang berguna. Itulah MasKatno Giri. Terlahir bukan dari
keluarga guru, namun dari keluarga buruh, Maskatno Giri sungguh bangga
dan bahagia diamanati menjadi seorang guru. Kebahagiannya selalu dia gali
supaya tetap bersemayam di setiap
kegiatannya, dan kebahagiannya semoga abadi karena dibarengi dengan
kontemplasi, merenung berpikir ulang bagaimana kalau menjadi orang yang tiada guna,
pasti membuat tidak bahagia.
Guru adalah
profesi luar biasa, sangat berguna dan membahagiakan. Kebergunaan dalam hidup
inilah merupakan energi luar biasa untuk merih kebahagiaan. Kebahagiaan adalah ide
yang sangat abstrak dan bersifat sangat subyektif. Kebahagiaan dapat terkait
dengan tercapainya suatu keinginan atau kebutuhan kita.
Seorang guru bahagia karena ia
mencintai profesi sebagai pendidik. Ia mendapatkan kepuasan tersendiri ketika
dapat mendidik para murid, walaupun mungkin kehidupan pribadi mereka sederhana
dan jauh dari kemewahan. Seorang guru akan jauh lebih bahagia, jika apa yang
telah mereka lakukan tak hanya membuat para murid pintar melainkan
menginspirasi bahkan menggerakkan para murid untuk mengubah diri mereka menjadi
lebih baik.
Mencintai proses pembelajaran
dengan memperluas wawasan ilmu pengetahuan melalui berbagai sumber adalah energi
ekstra kebahagiaan seorang guru. Karena tanggung jawab
seorang guru bukanlah sekadar menjelaskan subyek atau materi pelajaran,
melainkan memberikan contoh sikap bahwa kemauan untuk terus belajar dapat
meningkatkan kreatifitas dan memaksimalkan potensi diri. Seorang guru akan
semakin bahagia jika mampu menginspirasi para siswa belajar lebih giat.
Rasa syukur yang besar terhadap Allah s.w.t mendatangkan
keindahan dan kebahagiaan. Rasa syukur membuat guru lebih bahagia, karena rasa
syukur itu membuatnya dapat menjelaskan ilmu pengetahuan kepada para muridnya
dengan bahasa yang positif pula. Ia akan lebih bahagia jika sikap yang positif
serta ilmu pengetahuan yang ia sampaikan menginspirasi para muridnya untuk
lebih kreatif dan positif dalam menggunakan ilmu pengetahuan tersebut.
Seorang guru akan bahagia jika
tidak membebani hidupnya dengan orientasi mendapatkan imbalan. Ia bahagia
karena tidak pernah mengharap balas jasa dari murid atas semua yang
diberikannya. Ia sudah cukup senang dapat mengabdikan diri untuk membentuk para
tunas bangsa menjadi sumber daya manusia yang berkualitas.
Guru akan bahagia jika berhasil
membangkitkan semangat para murid yang nyaris terpuruk karena kehilangan jati
diri. Untuk semua itu ia akan rela melakukan apapun, walaupun harus menghadapi
banyak kesulitan. Mendampingi dan membentuk anak-anak didik menjadi tegar dan
optimis, baginya jauh lebih menyenangkan dibandingkan apa pun juga.
Seorang guru bahagia, jika ia
menjadi diri sendiri dan tidak membandingkan dengan orang lain. Ia bebas
berekspresi sebagai diri sendiri dalam menyampaikan ilmu pengetahuan agar
terserap dan bermanfaat bagi anak didiknya. Ia akan berbahagia jika etika yang
ia tunjukkan itu dapat menumbuhkan keberanian para murid untuk menjalani
kehidupan dengan jujur dan menghargai diri sendiri.
Guru bahagia karena ia mencintai murid-muridnya, bagaimanapun keadaan mereka. Ia menikmati saat bersama-sama berjuang melawan keterbatasan diri dengan ilmu pengetahuan dan budi pekerti. Sebagaimana M. Scott Peck mengatakan, "When we love something it is of value to us, and when something is of value to us we spend time with it, time enjoying it and time taking care of it. - Ketika kita mencintai sesuatu maka itu akan berarti bagi kita. Ketika sesuatu berarti bagi kita, maka kita akan senang menghabiskan waktu untuknya, menikmatinya, dan memeliharanya".
Guru bahagia karena ia mencintai murid-muridnya, bagaimanapun keadaan mereka. Ia menikmati saat bersama-sama berjuang melawan keterbatasan diri dengan ilmu pengetahuan dan budi pekerti. Sebagaimana M. Scott Peck mengatakan, "When we love something it is of value to us, and when something is of value to us we spend time with it, time enjoying it and time taking care of it. - Ketika kita mencintai sesuatu maka itu akan berarti bagi kita. Ketika sesuatu berarti bagi kita, maka kita akan senang menghabiskan waktu untuknya, menikmatinya, dan memeliharanya".
Guru yang bahagia adalah guru
yang terus memperkaya ilmu pengetahuannya. Dengan demikian ia dapat
mengkreasikan metode mengajar, sehingga para murid dapat dengan mudah menyerap
ilmu pengetahuan yang ia sampaikan. Semakin luas ilmu yang ia miliki, semakin
mudah baginya mengubah kesulitan hidup menjadi anugrah yang membahagiakan.
Seorang guru bahagia, karena
kehidupannya berjalan seimbang. Keseimbangan tersebut dikarenakan ia mampu
memanajemen waktu. Ia dapat menggunakan waktu secara efektif dan proporsional
untuk diri sendiri, keluarga, profesi, kegiatan sosial, belajar dan beribadah.
Sumber kebahagiaan seorang guru
berasal dari dalam dirinya sendiri. Ia bahagia ketika mampu menginspirasikan
harapan, kebahagiaan, kekuatan sekaligus nilai-nilai moralitas kepada generasi
masa depan. Ia akan lebih bahagia jika para anak didik itu mampu melakukan hal
serupa dengan dirinya.
Tulisan
ini buah kontemplasi dan terinspirasi dari hasil Seminar Pendidikan "Menjadi Guru Yang Menyenangkan,
Inovatif dan Kreatif."