Ini bukan cerita rekaan ini sungguh nyata. Maret 2013 membawa banyak cerita yang membuat hati ini mesti harus bersabar dan berzikir kepada Allah s.w.t.
1. Kisah pertama kematian anakku tercinta L Khoirul Amaliah, gadis cantik shalihah meninggal di usia 10 tahun sekolah di SDIT Darul Falah Solo Baru. Khoirul membawa kesan yg dalam dalam hidupku. Si anak manis sang juara kelas. Sampai saat ini aku dan istriku masih sering meneteskan air mata ketika mengingat keluarbiasaaan almarhumah anakku.
2. Disusul beberapa hari kemudian meninggalnya ayah dari saudaraku, salah satu penyebabnya tekanan batin dan memikirkan menantunya yg bejat kena pengaruh laki-laki bejat akhirnya minggat. Menantu tersebut menelantarkan dua gadis manis yg masih kecil dan suaminya. Gadis tersebut cucu dari ortu yg meninggal tersebut.
3. Meninggalnya lelaki luar biasa bp Hariyo. Dia adalah sahabtku yg blm lama menjadi mualaf tertarbrak oleh pengendara spd motor dgn kecepatan tinggi.
4. Meninggalnya teman kuliahku Sri Endang S Damanto, dia wanita shalihah (Insya Allah) yg meninggal di usia 37 tahun di saat melahirkan putera ke lima. Dia wanita cerdas alumni FKIP Engish UNS.
5.Kondisi kritis dari istri sahabatku mbak Nurul krn kangker otak, bersamaan pula di sdg hamil 6 bulan saat ini proses menunggu operasi batok kepala. Ya Allah berilah ketabahan untuk keluarga dan dia sendiri..
6. Yang terakhir tragedi pengakuan Umi lia lewat sms ke aku yg tidak menunjukkan penyesalan dalam usaha pelarian Bali-Lombok. Mnurut pengakuannya dia menikah lagi dgn laki-laki yg ganteng dan kaya dengan data palsu. Perlu pembaca ketahui bahwa Umi Lia adalah nama samaran di FB dia adalah istri saudarku atau menantu dari seorang bapak yg meninggal. Maksudku yang kuceritakan di nomor 2 tadi.
Aku miris sekali mendengar kenekatan dan kebejatan si Umi lia dan pasangannya, dgn entengnya minta cerai kpd suami resminya (krn pengaruh Pria Idaman Lain) setelah meninggalkan dua anak dan suami. i suatu kesempatan dia mengatakan Tuhan itu Maha Pemaaf lalu nekat bermaksiat. Padahal pembaca saya pikir sdh tahu bw pezina kondisi gadis saja sudah dosa besar, lha ini berzina dgn status merusak anak dan keluarga besarnya. Dia kena pengaruh setan terlaknat berupa lelaki yg ganteng sekali dan kaya raya.
Ya Allah berilah kekuatan dan kesabaran keluarga besarnya terutama Ibunya yg melahirkannya, suami yang setia dgn anak gadisnya. Berilah pengganti yang lebih baik.
Ya Allah, walau kisah Umi Lia ini tidak menimpa kpd ku tp aku bs membayangkan betapa beratnya masalah ini.
Tulisan ini silahkan dicopy untuk pembelajaran hidup.
Mas Guru berbagi motivasi terutama untuk siswanya di SMAN 1 Girimarto
Rabu, 27 Maret 2013
GADIS CANTIK “EFFECT” oleh Maskatno Giri (mas guru SMAN 1Girimarto)
Ada kisah nyata. Ada seorang bapak yang hobinya berjudi , nogkrong membuang-buang
waktu percuma dan tidak peduli arti barang haram atau halal. Beribadah?
Boro-boro ngibadah, dia termasuk anti ibadah
Bergulirnya waktu, lahirlah gadis sangat cantik dalam keluarga bapak
tadi. Hari berganti ganti hari, singkat cerita gadis cantik tumbuh
menjadi remaja. Dan remaja tadi kena pengaruh teman pergaulannya yang
baik-baik dia menjadi semakin baik pula. Luar biasa,
gadis tumbuh
semakin terlihat cantik dan semakin
dewasa. Namun, dia menjadi pribadi
yang baik, tidak neko-neko apalagi
sombong dengan kecantikannya,…dan Insya Allah
shalihah.
Apa dampaknya gadis cantik bagi keluarga bapak yang suka judi tadi?
Kini, bapak yang suka judi, nongkrong tadi berubah total 180 derajat. Dia sekarang rajin beribadah,bersyukur dan berusaha hidup efektif. Bapak yang penjudi tadi sulit dinasihati orang lain, tapi sangat mudah diberi contoh yang baik oleh anaknya yang sholihah tadi.
Gadis cantik tadi adalah salah satu muridnya Masktno Giri tetapi diberi hidayah oleh
Ilahi robbi. Dia menjadi hebat karena pengaruh pergaulannya dengan orang-orang baik.
Kini gadis cantik dan shalihah tadi belum lama menikah mendapat lelaki shalih
juga Insya Alllah. Lelaki tadi adalah sahabatnya Maskatno Giri. Selamat
menempuh hidup baru shabatku.! Semoga engkau melahirkana anak-anak yang
shalih dan shalihah.
Langganan:
Postingan (Atom)