AKU PUNYA HARGA DIRI
Salah satu kebutuhan yang sangat penting bagiku adalah penghargaan diri, maksudnya aku memiliki nilai atau harga, aku bukan manusia biasa. Sifat-sifat baik atas penghargaan diri akan kupertahankan sampai aku mati. Maksudnya aku harus berusaha istiqomah dalam kebaikan biar harga diriku tidak jatuh ditelan jaman. Aku yakin bahwa kejatuhanku bukan karena orang lain tapi polah tingkahku sendiri.
Menjadi lebih baik melalui belajar adalah resep mujarab untuk meraih harga diri yang tinggi. Belajar biasa-biasa saja pengaruhnya hanya biasa-saja. Aku harus belajar keras, maka aku akan mendapatkan hasil istimewa.
Tercukupi kebutuhan sandang, pangan dan papan bagiku adalah kebutuhan manusia biasa. Bagiku tercukupi kebutuhan primer itu bukan hal yang istimewa. Kebutuhan penghargaan diri adalah hal yang mahal.
Kemalasan, kebodohan, kemiskinan, kerakusan, kesombongan, kemaksiatan, ketidakprofesionalan, kecerobohan dan kekotoran diri adalah sumber jatuhnya harga diriku. Apakah kita rela menjadi jatuh gara-gara sesuatu sebab -sebab kecil tadi?
Tidak, sekali lagi tidak. Aku anak yang lahir dari pasangan keluarga miskin dan kurang berpendidikan. Namun aku dan kealuaragaku punya harga diri walau kami tidak memiliki harta yang melimpah. Bagi keluarga kami ditekankan bahwa hidup harus bermakna, mandiri dan berbagi. Itulah menurut kami hidup yang memiliki harga diri.
Kini aku telah merintis tidak hanya sekedar memiliki hidup berharga diri, namun kami berusaha memebri tauladan untuk anak turun kami. Terbukti aku sudah memiliki prestasi walau belum menjulang tinggi. Setidak tidaknya aku mampu memberi motivasi menjadi manusia berarti tidak hanya pandai bicara saja. dan Alahamdulillah bahwa anak-anaku telah berusaha juga memiliki prestasi mereka termasuk anak-anak berprestasi dan memiliki karya.
Aku sampai saat ini masih terheran-heran dengan polah tingkah para orang kaya namun masih saja merasa miskin dengan cara berkorupsi. Maka kesimpulanku bahwa para pejabat yang korup adalah lebih biadap dari hewan. KARENA MEREKA TIDAK MEMILIKI HARGA DIRI.
Menjadi lebih baik melalui belajar adalah resep mujarab untuk meraih harga diri yang tinggi. Belajar biasa-biasa saja pengaruhnya hanya biasa-saja. Aku harus belajar keras, maka aku akan mendapatkan hasil istimewa.
Tercukupi kebutuhan sandang, pangan dan papan bagiku adalah kebutuhan manusia biasa. Bagiku tercukupi kebutuhan primer itu bukan hal yang istimewa. Kebutuhan penghargaan diri adalah hal yang mahal.
Kemalasan, kebodohan, kemiskinan, kerakusan, kesombongan, kemaksiatan, ketidakprofesionalan, kecerobohan dan kekotoran diri adalah sumber jatuhnya harga diriku. Apakah kita rela menjadi jatuh gara-gara sesuatu sebab -sebab kecil tadi?
Tidak, sekali lagi tidak. Aku anak yang lahir dari pasangan keluarga miskin dan kurang berpendidikan. Namun aku dan kealuaragaku punya harga diri walau kami tidak memiliki harta yang melimpah. Bagi keluarga kami ditekankan bahwa hidup harus bermakna, mandiri dan berbagi. Itulah menurut kami hidup yang memiliki harga diri.
Kini aku telah merintis tidak hanya sekedar memiliki hidup berharga diri, namun kami berusaha memebri tauladan untuk anak turun kami. Terbukti aku sudah memiliki prestasi walau belum menjulang tinggi. Setidak tidaknya aku mampu memberi motivasi menjadi manusia berarti tidak hanya pandai bicara saja. dan Alahamdulillah bahwa anak-anaku telah berusaha juga memiliki prestasi mereka termasuk anak-anak berprestasi dan memiliki karya.
Aku sampai saat ini masih terheran-heran dengan polah tingkah para orang kaya namun masih saja merasa miskin dengan cara berkorupsi. Maka kesimpulanku bahwa para pejabat yang korup adalah lebih biadap dari hewan. KARENA MEREKA TIDAK MEMILIKI HARGA DIRI.