Hanya melamun saja? Tidak lah ya! Sambil mengawasi para siswa UTS, aku membaca buku "Menjadi Juara Sepanjang Masa" karya Afifah Afra. Luar biasa, aku mendapatkan pencerahan hidup. Sebetulnya buku motivasi tersebut untuk segmen remaja. Tak masalah. Beberapa bulan lalu sebenarnya aku telah melalapnya, pokoknya aku masih suka membacanya kembali.
Banyak hikmah penting yang bisa dipetik dari buku motivasi tersebut antara lain arti pentingnya memiliki budi pekerti yang luhur, memilki kesungguhan, pentingnya memiliki mental pemenang bukan pecundang, memiliki keunikan positif, tidak egois dan yang lebih penting menghargai diri sendiri.
Dalam tulisan spontanku ini, aku tak akan menulis semua hikmah yang bisa kupetik, cuma aku menulis tentang pentingnya modal budi pekerti luhur dan petingnya penghargaan diri sendiri bahwa tiap diri pasti memiliki bakat dan kecerdasan diri.
Yang pertama, pentingnya budi luhur sebagai modal menjadi juara dan meraih sukses sejati. Semua motivator ternyata sepakat budi pekerti luhur (akhlaq) modal penting untuk meraih kejuaraan sejati dan lebih jauh lagi kesuksesan sejati. Menurut mbak Afra, juara di sini bukan karena perlombaan secara khusus untuk meraih medali. Jelas bukan. Juara yang dimaksudkan adalah kemenangan sejati yang bersifat konotatif bahwa hidup di dunia laksana perlombaan dengan harapan manusia bisa menjadi pemenang, bahagia, selamat sampai akhir hayat dalam khusnul khatimah dan selamat di akherat.
Maka bagi calon juara tak ada kamus juara kok memiliki buruk budi pekerti seperti mudah iri dengki, suka merendahkan orang lain (arrogant), pokil (licik), malas atau mahal bersedekah baik senyuman atau malas bersedekah harta alias medit, suka mengorek-orek aib/ kekurangan orang lain dan menyebarkannya, merasa paling benar, dan masih banyak lagi. Yang jelas menurut mbak Afra kejuaraan hakiki atau sejati adalah modalnya kebaikan budi.
Selanjutnya yang kedua, bagi calon juara sejati harus mau menghargai dirinya sendiri. Allah SWT telah memberi modal bakat atau kecerdasan untuk meraih kesuksesana atu kejuaraan sejati. Mengacu pada pendapat Howrd Gardner, setiap manusia telah dibekali multiple Inteligence sebagai modal sukses.
Maka bagi calon juara tak ada kamus juara kok memiliki buruk budi pekerti seperti mudah iri dengki, suka merendahkan orang lain (arrogant), pokil (licik), malas atau mahal bersedekah baik senyuman atau malas bersedekah harta alias medit, suka mengorek-orek aib/ kekurangan orang lain dan menyebarkannya, merasa paling benar, dan masih banyak lagi. Yang jelas menurut mbak Afra kejuaraan hakiki atau sejati adalah modalnya kebaikan budi.
Selanjutnya yang kedua, bagi calon juara sejati harus mau menghargai dirinya sendiri. Allah SWT telah memberi modal bakat atau kecerdasan untuk meraih kesuksesana atu kejuaraan sejati. Mengacu pada pendapat Howrd Gardner, setiap manusia telah dibekali multiple Inteligence sebagai modal sukses.
Howard Gardner,
pada tahun 1983 dalam bukunya yang berjudul book Frames of Mind: The
Theory of Multiple Intelligence's , menceritakan hasil pengamatannya,
bahwa manusia memiliki kecerdasan yang majemuk, atau istilahnya Multiple
Inteligences. Jadi tidak hanya satu kecerdasan saja, namun setiap orang
memiliki dominansi kecerdasan yang berbeda-beda. Apa saja jenis
kecerdasan majemuk yang terdapat pada manusia?
Kecerdasan Linguistik
Kecerdasan linguistik atau kecerdasan berbahasa. Seseorang dengan kecerdasan ini memiliki kemampuan untuk mengelola kata-kata, baik dalam bentuk lisan atau tulisan serta mampu mengartikan tulisan dengan jelas. Hal yang sering menjadi kegemarannya adalah membaca, mengisi TTS, bermain scrabel.
- Beberapa pekerjaan yang cocok untuk orang yang memiliki kecerdasan linguistik adalah penyiar, jurnalis atau pengacara.
Kecerdasan Matematis dan Logika
Yaitu kecerdasan untuk mengolah angka dan logika. Orang yang memiliki kecerdasan matematis mampu membuat hipotesa dengan baik, membuat klasifikasi, dan menganalisa sebab akibat. Kemampuan ini membuat seseorang mampu berpikir secara logika dan rasional.
Yaitu kecerdasan untuk mengolah angka dan logika. Orang yang memiliki kecerdasan matematis mampu membuat hipotesa dengan baik, membuat klasifikasi, dan menganalisa sebab akibat. Kemampuan ini membuat seseorang mampu berpikir secara logika dan rasional.
- Beberapa pekerjaan yang cocok adalah sebagai akuntan, programmer atau ilmuwan.
Kecerdasan Interpersonal
Seseorang yang memiliki kecerdasan interpersonal akan mudah untuk mengerti dan peka terhadap perasaan, temperamen, motivasi dan watak orang lain. Hasilnya, mereka dapat menghadapi orang lain dengan perhatian yang baik dan mendorong orang lain untuk menceritakan masalahnya.
- Beberapa pekerjaan yang cocok antara lain psikolog, negosiator dan guru.
Kecerdasan Intrapersonal
Adalah kecerdasan untuk mengenal dan memahami diri sendiri. Biasanya orang dengan kecerdasan intrapersonal suka bekerja sendiri, cuek, dapat mengintropeksi diri sendiri, dan mampu mengetahui kekuatan dan kelemahan diri sendiri.
Adalah kecerdasan untuk mengenal dan memahami diri sendiri. Biasanya orang dengan kecerdasan intrapersonal suka bekerja sendiri, cuek, dapat mengintropeksi diri sendiri, dan mampu mengetahui kekuatan dan kelemahan diri sendiri.
- Pekerjaan yang cocok adalah sebagai penasihat, konselor atau teolog.
Kecerdasan Musikal
Kecerdasan musikal membuat seseorang mudah untuk menikmati, mengembangkan dan mengekspresikan musik dan suara. Biasanya seseorang yang memiliki kecerdasan musikal suka bersiul, mampu menghafal nada dengan cepat dan suka bekerja sambil bernyanyi.
- Beberapa pekerjaan yang cocok adalah sebagai penyanyi, pemain alat musik atau pencipta lagu.
Kecerdasan Naturalis
Kecerdasan naturalis adalah kecerdasan untuk menikmati dan memahami alam, memanfaatkan alam secara produktif serta dapat menggunakan pengetahuan yang dimilikinya untuk mengelola alam dengan baik. Ciri seseorang dengan keceradasan naturalis adalah mampu memahami tingkah binatang, menicintai lingkungan dan suka melakukan aktivitas outdoor di alam.
- Beberapa pekerjaan yang sesuai untuk seseorang dengan kecerdasan ini adalah sebagai petani, nelayan, pemburu atau pendaki gunung.
Kecerdasan Kinetik
Orang yang memiliki kecerdasan kinetik mampu mengekspresikan gagasan dan perasaan dengan baik melalui gerak. Ciri seseorang yang memiliki kecerdasan ini biasanya menyukai olahraga dan berbagai kegiatan yang menggunakan fisik.
- Pekerjaan yang cocok untuk orang yang memiliki kecerdasan kinetik misalnya atlet, penngrajin, dan penjahit.
Kecerdasan Visual
Kecerdasan visual di mana seseorang memiliki kepekaan terhadap visual, bentuk, warna, garis, dan ruang. Kecerdaan ini membuat seseorang mampu membuat idenya menjadi bentuk sketsa yang jelas.
- Pekerjaan yang cocok untuk seseorang dengan kecerdasan ini adalah insinyur, arsitek, fotografer atau pilot.
Ternyata, ada beberapa kecerdasan yang dimiliki manusia. Jadi, seseorang
yang tidak memiliki IQ tinggi bukan berarti orang itu tidak cerdas
kan?. Dan ditambah lagi dengan penelitian para ilmuan, bahwa selain IQ
seseorang juga memerlukan kecerdasan emosional atau yang sering disebut
Emotional Quotient (EQ) atau Emotional Intelligence (EI). Dan yang
terbaru bahkan menambahkan kecerdasan spiritual, yang dikenal dengan
istilah Spiritual Quotient (SQ), atau Spiritual Intelligence (SI) .
Tingkat IQ, EQ, dan SQ yang baik idealnya dimiliki oleh pribadi-pribadi yang memang ingin menjadi pribadi yang suskes sejati. Karena dengan ketiga komponen kecerdasan ini maka kehidupan akan menjadi seimbang. Namun, itu pada tataran ideal.
Mestinya, tidak akan kita temui lagi, orang-orang cerdas dengan IQ tinggi, yang menggunakan kecerdasannya untuk kemaksiatan. Juga tak adalagi orang-orang cerdas (IQ tinggi), tapi tidak lagi memiliki kepribadian yang angkuh, sombong. Karena para pribadi ber IQ tinggu semestinya didukung dengan SQ yang baik, sehingga mereka sadar keberadaan Allah SWT, Sang Maha Pencipta (The Creator), yang jauh lebih cerdas, pandai dan berkuasa dibanding makhluq apapun. SALAM SUKSES SEJATI!
Tingkat IQ, EQ, dan SQ yang baik idealnya dimiliki oleh pribadi-pribadi yang memang ingin menjadi pribadi yang suskes sejati. Karena dengan ketiga komponen kecerdasan ini maka kehidupan akan menjadi seimbang. Namun, itu pada tataran ideal.
Mestinya, tidak akan kita temui lagi, orang-orang cerdas dengan IQ tinggi, yang menggunakan kecerdasannya untuk kemaksiatan. Juga tak adalagi orang-orang cerdas (IQ tinggi), tapi tidak lagi memiliki kepribadian yang angkuh, sombong. Karena para pribadi ber IQ tinggu semestinya didukung dengan SQ yang baik, sehingga mereka sadar keberadaan Allah SWT, Sang Maha Pencipta (The Creator), yang jauh lebih cerdas, pandai dan berkuasa dibanding makhluq apapun. SALAM SUKSES SEJATI!
Sumber Ide dan referensi : Kumpulan.Info , Koran Tempo, Wikipedia, Juara Sepanjang Masa karya Afifah Afra