Terserah Anda! Bagaimana Anda menyimpulkan
Mas Guru berbagi motivasi terutama untuk siswanya di SMAN 1 Girimarto
Minggu, 16 Agustus 2015
Senin, 10 Agustus 2015
Hikmah Kepramukaan ( Blessing in Disguise of Scouting)
Bahagia rasanya, selama dua hari dua malam; Kamis - Sabtu , 6 - 8 Agustus 2015, aku beserta staf pengajar SMA N 1 Girimarto mengikuti kegitan kepramukaan. Kegiatan kepramukaan tersebut dikenal dengan istilah Kemah Orentasi Kepramukaan 2015. Kegiatan ini berlangsung di lerengn gunung Lawu bagian selatan. Peserta kegiatan kemah didomnasi ratusan siswa baru SMA N 1 Girimarto, sedangkan panitia utama adalah para senior kelas XI dan XII, sedangkan para guru sebagai panitia pendamping.
Setelah melalui perenungan dan pengamatan, kami bisa merasakan berbagi manfaat mengikuti kegiatan kepramukaan, yaitu:
- Kepramukaan berarti belajar tentang pendidikan keagamaan (penginkatan ketaqwaan kepada Allah SWT) , pendidikan teknologi tepat guna, pendidikan jasmani dan kesehatan, pendidikan tentang alam, sosial dan lain sebagainya. Bahkan secara langsung dipraktekan oleh setiap anggota pramuka sesuai dengan tingkatan dari pramuka itu sendiri.
- Melalui kepramukaan, eksplorasi bakat lebih tergali. Kepramukaan berarti menghargai setiap bakat dan kreativitas. Ini semua harus dikembangkan, dan pramuka adalah wadah yang selalu siap sedia memberikan upgrading pada bidang kreativitas pada berbagai event di pramuka seperti pelatihan broadcasting, photography, internet, dan berbagai kerajinan tangan lainya.
- Kepramukan berarti penemuan karya, berpikir untuk menjadikan bahan yang kurang bermanfaat menjadi lebih bermanfaat. Setiap pramuka diajak berpikir inovatif menciptakan teknologi tepat guna pada tingkatan khusus
- Kepramukaan mendidik kepekaan rasa kekeluargaan. Perasaan ini lebih terasa dan sangat kokoh terbangun di Pramuka, hangatnya salam pramuka yang bergema di bumi perkemahan pramuka menjadi salah satu simbol bahwa pramuka dengan mudahnya menyatu dengan mentoleransi perbedaan agama, suku dan kebudayaan yang ada.
- Kegiatan kepramukaan adalah belajar nasionalisme, mengenal dan bergabung dengan pramuka berarti berkesempatan berkenalan dengan Indonesia .
- Kegiatan kepramukaan membiasakan kegitan baik, mulai dari tradisi musyawarah untuk menemukan solusi hingga tertempa menghadapi berbagai problema yang sulit untuk dipecahkan. Pramuka yang baik sudah tidak diragukan lagi menjadi calon pemimpin.
- Kegiatan kepramukaan adalah belajar cara beradaptasi yang baik dengan berbagai komponen dan golongan masyarakat. Dengan pendidikan yang ada, pramuka akan menjadi orang-orang yang disenangi di mana saja, bahkan menjadi orang dengan kehadiran yang ditunggu untuk perubahan.
- Kegiatan pramuka secara umum adalah kegiatan pesta untuk kebersamaan, kegiatan bakti untuk pengabdian, kegiatan kompetisi untuk mengasah kemampuan, kegiatan pelatihan untuk meningkatkan taraf pemahaman, kegiatan cross culture understanding untuk melatih nilai nasionalisme keberagaman, dan kegiatan wisata untuk merasakan indahnya alam dan memberi kesadaran menjaga alam sekitar.
Selasa, 04 Agustus 2015
Penggunaan, Rumus dan Contoh Kalimat Tenses-Bahasa Inggris
Penjelasan
|
Contoh Kalimat
|
Simple Present Tense
|
|
Rumus:
S + V-1
Penggunaan:
Simple present tense untuk menyatakan fakta, kebiasaan, dan kejadian yang terjadi
pada saat sekarang ini.
|
|
Rumus:
S + am/is/are + present participle/V-ing
Penggunaan:
Present continuous
tense untuk membicarakan aksi yang
sedang berlangsung sekarang atau rencana dimasa depan.
|
|
Rumus:
S + have/has + past participle/V-3
Penggunaan:
Present perfect
tense digunakan untuk mengungkapkan
suatu aktivitas atau situasi yang telah dimulai di masa lalu dan
telah selesai pada suatu titik waktu tertentu di masa lalu atau masih
berlanjut sampai sekarang.
|
|
Rumus:
S + have/has + been
+ present participle/V-ing
Penggunaan:
Present perfect
continuous tense untuk mengungkapkan aksi yang
telah selesai pada suatu titik dimasa lampau atau aksi telah dimulai
di masa lalu dan terus berlanjut sampai sekarang. Biasanya aksi tersebut
ada durasi waktu tertentu dan ada relevansinya dengan kondisi sekarang.
|
|
Rumus:
S + V-2
Penggunaan:
Simple past tense untuk menunjukkan bahwa suatu kejadian terjadi di masa lampau.
|
|
Rumus:
S + was/were +
present participle/V-ing
Penggunaan:
Past continuous
tense digunakan untuk mengungkapkan bahwa suatu aksi sedang terjadi pada
waktu tertentu di masa lampau.
|
|
Rumus:
S + had + past
participle/V-3
Penggunaan:
Past perfect tense untuk menyatakan bahwa suatu aksi telah selesai pada suatu
titik di masa lalu sebelum aksi lainnya terjadi.
|
|
Rumus:
S + had + been +
present participle/V-ing
Penggunaan:
Past perfect
continuous tense digunakan untuk mengungkapkan
suatu aksi (dengan durasi waktu tertentu) telah selesai pada suatu titik
waktu tertentu dimasa lalu.
|
|
Rumus:
Penggunaan:
Simple future tense untuk menyatakan bahwa suatu aksi terjadi dimasa depan,
secara spontan atau terencana.
|
|
Rumus:
S + will + be +
present participle/V-ing
Penggunaan:
Future continuous
tense untuk mengungkapkan aksi yang
akan sedang terjadi pada waktu tertentu di masa depan.
|
|
Rumus:
S + will + have +
past participle/V-3
Penggunaan:
Future perfect tense untuk mengungkapkan bahwa suatu aktivitas akan sudah selesai
pada suatu titik waktu di masa depan.
|
|
Rumus:
S + will + have +
been + present participle/V-ing
Penggunaan:
Future perfect
continuous tense untuk mengungkapkan
bahwa suatu aksi akan sudah berlangsung selama sekian lama pada titik
waktu tertentu di masa depan.
|
|
Rumus:
S + would + bare
infinitive
Penggunaan:
Simple past future
tense untuk menyatakan suatu
aksi yang akan dilakukan, membuat prediksi, dan membuat janji di masa
depan pada saat berada dimasa lalu.
|
|
Rumus:
S + would + be +
present participle
Penggunaan:
Past future
continuous tense adalah suatu bentuk kata kerja untuk
menyatakan aksi atau situasi imajiner yang sedang berlangsung apabila unreal
condition-nya terpenuhi (present continuous conditional ~ conditional sentence type 2 dengan
continuous tense).
|
I would be attending the
conference if I was in Jakarta.
(Saya akan sedang menghadiri konferensi tersebut jika saya ada di Jakarta.)
Fakta:
but I’m not in
Jakarta (tapi saya tidak di Jakarta)
|
Rumus:
S + would + have +
past participle/V-3
Penggunaan:
Past future perfect
tense untuk membicarakan suatu aksi
yang tidak terjadi di masa lalu (conditional sentence type 3).
|
If you had saved your
jewelry and foreign currency in a safety deposit box, they wouldn’t have
gone.
(Jika kamu telah menyimpan perhiasan dan mata uang asingmu di safety deposit box, mereka tidak akan hilang.) |
Rumus:
S + would + have +
been + present participle
Penggunaan:
Past future perfect
continuous tense adalah suatu bentuk kata kerja untuk
menyatakan suatu aksi atau situasi imajiner sedang berlangsung pada titik
tertentu atau selama periode tertentu di masa lampau (perfect continuous conditional
~ conditional type 3 dengan continuous)
|
If his Visa had been approved, he would
have been working abroad for a week.
(Jika visa dia telah disetujui, dia akan telah bekerja selama seminggu.)
Fakta:
but his Visa wasn’t
approved (tapi Visa-nya tidak disetujui)
|
Add:
Rumus pada tabel di atas merupakan rumus
umum. Beberapa tense yang lain lebih detail yang akan dijelaskan di page lain.
Selasa, 28 Juli 2015
Belajar Dari Ketidakkuatiran Orang Tua
Aku dan istriku sebenarnya harus belajar banyak kepada ortu dan mertuaku. Ortuku tidak lulus SD. Sedangkan mertuaku cuma sekolah sampai SLTP.
Ortuku memiliki delapan anak, sedangkan mertuaku memiliki lima anak. Sejauh aku tahu, mereka tidak merasa terbebani untuk memiliki banyak anak. Dalam mendidiknya pun cukup sederhana. "Intinya kita harus menjadi orang baik, jangan sampai jadi orang neko-neko yang merugikan orang lain, apalagi mencuri". Untuk urusan keagamaan kita sudah terbiasa dididik di masjid. Jadi saudara kandungku dan saudara iparku semuanya Insya Allah menjalankan sholat dan bisa membaca Al qur'an.
Yang menjadi pelajaran berharga dari pembelajarn hidup ortu dan mertuaku adalah kita diberi kebebasan dalam menentukan masa depan. Intinya mau berekolah ke mana saja terserah, jurusannya juga terserah, tapi kalau mau sampai ke perguruan tinggi silahkan mencari biaya sendiri.
Yang menjadi keunggulan kedua dari ortu dan mertuaku adalah mereka tidak begitu kuatir (ora nggagas) tentang nasib anak di masa depan. Mungkin keyakinanya: kalau kami menjadi manusia baik, pasti rezekinya juga baik. Terbukti mereka tidak pernah menunjukkan kekuatiran dengan bertanya kepada kami nilai rapornya baik apa tidak, IPK nya baik apa tidak dsb.
Puluhan tahun berlalu. Kini usia ortuku sudah sekitar 90 tahunan. Sedangkan mertuaku sudah sekitar tujuh puluh tahun. Para putera dari ortuku dan mertuaku sudah semuanya menikah. Alhamdulillah kami semua mampu mandiri. Bahkan diantaranya sudah ke tanah suci. Yang menggembirakan lagi banyak di antaranya mampu berbagi, karena tingkat ekonominya tergolong lumayan baik.
Akhirnya, kami bisa belajar: pentingnya kepasrahan kepada Allah SWT. Tidak perlunya kita merasa kuatir akan masa depan dari anak-anak kita. Karena orang yang baik dan pasrah kepada Allah SWT akan dituntun ke jalan kebaikan dan akan diberi rezeki yang baik pula. Salam sukses sejati.
Terbukti: Dahsyat Karena Niat
Di siang hari saat rapat, kami dan teman-teman di kantor. " Wah aku kelaparan sudah jam dua belasan kok belum makan". Itulah kata salah satu temanku.
Aku cuma tersenym, karena saat itu aku diam-diam baru berpuasa sunnah syawal di hari ketiga. Alhamdulillah aku tidak merasakan lapar sedikitpun. Ini beneran. Aku menympulkan bahwa NIAT ternyata memberi keKUATAN dan kedahsyatan.
Timbul niatan ku untuk browsing : mencari jawaban ada apa di balik kekuatan niat. Alhamdulillah kutemukan penjelasan tentang NIAT oleh Prof Nasaruddin Umar
Sesungguhnya niat membedakan antara perbuatan manusia (human creations) dan perbuatan binatang (animal creations).
Ibnu Arabi mengatakan perbuatan yang dilakukan dengan niat suci dan penuh penghayatan maka sesungguhnya itu adalah dine creations, wujud perbuatan keilahian. Hadis mutawatir dari Nabi Muhammad menegaskan hal tersebut.
''Innam al-a'mal bi al-niyat (sesungguhnya nilai amal itu ditentukan oleh niat).'' Demikian bunyi hadis mutawatir tersebut. Ini mengingatkan kepada kita, perbuatan yang positif yang dilakukan hendaknya diawali niat positif pula.
Ulama fikih menganggap sia-sia amal perbuatan tanpa niat. Karena itu, Imam Syafii, pendiri Mazhab Syafii yang dianut di Asia Tenggara, mengharuskan adanya niat untuk perbuatan jika dikehendaki sebagai ibadah.
Niat sesungguhnya ialah konsep matang dari dalam diri tentang perbuatan yang dilakukan. Dalam bahasa manajemen, niat disepadankan dengan programming atau perencanaan yang baik.
Tanpa perencanaan, sulit mengharapkan hasil baik. Dalam ilmu manajemen modern, selalu dititikberatkan arti penting sebuah programming. Sebab, pekerjaan tanpa perencanaan yang baik pasti tidak menjanjikan hasil yang baik.
Dalam bahasa agama, niat adalah the first creation dan implementasinya adalah the second creation. Seorang Muslim ideal mengerjakan amal perbuatannya dua kali. Sekali dalam niat atau program dan sekali dalam actions. Menurut prof Nasaruddin Umar Allah SWT pun melakukan kehendaknya dua kali.
Niat yang baik, tulus, dan ikhlas melahirkan energi dahsyat. Seseorang yang bekerja dengan niat ikhlas tidak akan merasa lelah, kecewa, dan frustrasi. Bahkan, mati pun akan tersenyum selama ia mempertahankan niat.
Niat yang baik melahirkan mental hard worker dan good performance yang merupakan prasyarat masyarakat profesional. Niat yang baik menjanjikan output dan outcome yang baik dan besar.
Ini perintah agama dan juga tuntutan hidup. Orang-orang yang memiliki niat luhur dan baik akan mengadopsi inner power dalam dirinya sendiri sehingga seberat apa pun tugas dan pekerjaan, rasanya lebih mudah.
Sebaliknya, niat buruk dan tidak ikhlas akan menyedot energi dan memancarkan fibrasi negatif sehingga orang lain juga merasakannya. Karena itu, perlu mengingatkan pada diri sendiri, segalanya berangkat dari niat baik.
Sesungguhnya niat membedakan antara perbuatan manusia (human creations) dan perbuatan binatang (animal creations).
Ibnu Arabi mengatakan perbuatan yang dilakukan dengan niat suci dan penuh penghayatan maka sesungguhnya itu adalah dine creations, wujud perbuatan keilahian. Hadis mutawatir dari Nabi Muhammad menegaskan hal tersebut.
''Innam al-a'mal bi al-niyat (sesungguhnya nilai amal itu ditentukan oleh niat).'' Demikian bunyi hadis mutawatir tersebut. Ini mengingatkan kepada kita, perbuatan yang positif yang dilakukan hendaknya diawali niat positif pula.
Ulama fikih menganggap sia-sia amal perbuatan tanpa niat. Karena itu, Imam Syafii, pendiri Mazhab Syafii yang dianut di Asia Tenggara, mengharuskan adanya niat untuk perbuatan jika dikehendaki sebagai ibadah.
Niat sesungguhnya ialah konsep matang dari dalam diri tentang perbuatan yang dilakukan. Dalam bahasa manajemen, niat disepadankan dengan programming atau perencanaan yang baik.
Tanpa perencanaan, sulit mengharapkan hasil baik. Dalam ilmu manajemen modern, selalu dititikberatkan arti penting sebuah programming. Sebab, pekerjaan tanpa perencanaan yang baik pasti tidak menjanjikan hasil yang baik.
Dalam bahasa agama, niat adalah the first creation dan implementasinya adalah the second creation. Seorang Muslim ideal mengerjakan amal perbuatannya dua kali. Sekali dalam niat atau program dan sekali dalam actions. Menurut prof Nasaruddin Umar Allah SWT pun melakukan kehendaknya dua kali.
Niat yang baik, tulus, dan ikhlas melahirkan energi dahsyat. Seseorang yang bekerja dengan niat ikhlas tidak akan merasa lelah, kecewa, dan frustrasi. Bahkan, mati pun akan tersenyum selama ia mempertahankan niat.
Niat yang baik melahirkan mental hard worker dan good performance yang merupakan prasyarat masyarakat profesional. Niat yang baik menjanjikan output dan outcome yang baik dan besar.
Ini perintah agama dan juga tuntutan hidup. Orang-orang yang memiliki niat luhur dan baik akan mengadopsi inner power dalam dirinya sendiri sehingga seberat apa pun tugas dan pekerjaan, rasanya lebih mudah.
Sebaliknya, niat buruk dan tidak ikhlas akan menyedot energi dan memancarkan fibrasi negatif sehingga orang lain juga merasakannya. Karena itu, perlu mengingatkan pada diri sendiri, segalanya berangkat dari niat baik.
Akhirnya, kita bisa berpikir: kalau niat itu sesuatu yang gratis. Kenapa kita tidak memperbanya niat untuk melakukuan banyak hal positif?. Sekali lagi di balik NIAT ada kekuatan DAHSYAT. Buktinya bisa kurasakan sendiri dan mungkin pembaca juga pernah mengalami yang sama. Kita berpuasa tapi tidak merasa berat.
Bukti kedua, aku berniat membuat blog pribadi dan berniat memotivasi diri. Eeeeeeeh ternyata dahzyat juga blogku ini sudah berisi ribuan artikel dan sudah dibaca oleh ratusan ribu orang. Walau ada kelemahan di bloggku, tapi blog ini sedikit banyak bermanfaat. Inilah bukti kedahsyatan NIAT. Salam sukses sejati.
Kepasrahan Mengundang Kesuksesan
"Menyandarkan diri kepada Allah semata. Inilah namanya kepasarahan yang nyata. Tidak perlu menyandarkan selain kepada Allah SWT. Apalagi hanya kepada seseorang bahkan kepada batu".
Itulah inti pencerahan halal bi halal yang disampaikan oleh Ustadz Indrwawan, saat di SMA N 1 Girimarto yang dihadiri oleh para guru karyawan beserta para keluarganya.
Kemudian sang ustadz menambahkan, kenapa kita supaya hati-hati dengan doa orang yang terdzalimi? Karena doa orang yang dizalimi sering dikabulkan oleh Allah SWT. Saat orang yang terdzalimi berdoa, tiada tabir antara dirinya dengan Allah SWT. Dan saat inilah terjadi kepasarahan yang sangat. Sekali lagi doa dan upaya bagi orang-orang yang benar-benar berserah diri ( baca=bersandar) kepada Allah SWT, Insya Allah akan terkabul.
Kepasarahan, keikhlasan dan kesungguhan mendekat hanya kepada Allah SWT adalah salah satu kunci terkabulnya doa. Selanjutnya, kunci yang lain bagi orang yang bedoa harus hati-hati dalam mengkonsumsi makanan yang haram dan syuhbat.
Pasrah
menimbulkan kekuatan. Di dalam kepasrahan ada power yang maha dahsyat
yang tak terduga. Ada potensi kedalaman yang selama ini tertidur menjadi
terbangun bersamaan dengan kepasrahan yang mendalam. Pasrah bukanlah
kelemahan, sebagaimana yang disangka oleh mereka yang tidak mengerti.
Pasrah adalah sarana untuk lahirnya kekuatan inti manusia.
Pasrah bukanlah putus asa. Tetapi merupakan kepercayaan penuh terhadap
pihak yang dipasrahi. Pasrah bukanlah kebodohan. Tapi merupakan
kesadaran yang kuat akan kefanaan diri dan pengakuan akan kesempurnaan
pihak yang dipasrahi. Pasrah bukanlah tindakan yang membabi-buta. Tapi
merupakan kepercayaan yang total akan kebijaksanaan agung dan rancangan
paripurna dari Dzat yang Maha Tinggi.
Namun, ada pemahaman yang salah kaprah. Yaitu pasrah yang dilandasi kebodohan. Pasrah
yang tanpa pemahaman. Seperti pasrahnya orang yang pengecut.
Didholimi, disiksa bukannya berusaha membela diri tapi cuma mengeluh saja dan menyerah
saja.
Idealnya pasrah dijadikan sumber kekuatan atau power. Yaitu
kepasrahan yang diarahkan kepada Kekuatan yang Maha. Jadi bukan sekedar
menyerah, sekedar berpasrah. Tapi ada kesadaran bahwa ada yang layak
untuk dijadikan sandaran dan pegangan. Ada si Dia Ashshomad, tempat
bergantung. Ada si Dia Almujiib, yang Maha memperkenankan doa. Ada si
Dia Alwakiil, yang Maha Mewakili.
Lalu bagaimana cara mempraktek kepasrahan?
Setiap
hari, setiap jam, setiap menit, bahkan setiap detik berpasrahlah,
menyerahlah, sumelehlah, ikhlaskan apapun yang terjadi . Tidak perlu berprasangka buruk kepada Allah, yang Maha berkreasi mengerjakan pekerjaanNya. Dengan
kemarahan, dengan protes, dengan penilaian. Dengan mengatakan " Kalau
ini tidak terjadi pasti keadaan akan menjadi lebih baik, kalau aku kaya
raya pasti aku akan bahagia, musibah ini terjadi pasti karena orang itu
". Dan lain-lain penghakiman.
Biarkanlah Allah SWT berkehendak
semau-mauNya. Maha Kuasa dan wajib bagi kita menyadari akan kebijaksanaan yang sempurna,
rancangan yang paripurna dari Dzat yang Maha Bijaksana senantiasa
diungkapkan, dan disertakan dalam setiap taqdir dan rancanganNya.
Dalam kepasrahan yang mendalam kepada Allah SWT ada kedamaian yang luar
biasa, hawa thumakninah/ketenangan yang bersifat langit, yang pada
akhirnya akan membawakan kita pada peningkatan jenjang spiritual,
kesadaran yang meningkat ke level yang lebih tinggi, dan juga pada
waktunya yang tepat, muncullah solusi dari masalah-masalah yang
dihadapi. Insya Allah. Salam Sukses Sejati.
Langganan:
Postingan (Atom)