SUMBER; detik.com
Jakarta - Apa yang Anda katakan dan lakukan selama
wawancara bisa mempengaruhi apakah Anda akan diterima atau ditolak.
Beberapa hal yang harus dihindari untuk dikatakan menurut Woman's Day
dibawah ini sebaiknya Anda perhatikan baik-baik demi proses wawancara
kerja yang mulus.
1. "Saya keluar dari pekerjaan lama karena bos saya sangat galak"
Jika
atasan lama Anda benar-benar jahat, sebaiknya Anda tetap menjaga mulut
untuk tidak menjelek-jelekkan atasan, perusahaan, dan bawahan di
perusahaan lama Anda. Ada kemungkinan pewawancara Anda sebelumnya
bekerja di perusahaan Anda, dan menjadi teman baik atasan Anda.
Selain
itu, sikap negatif tidak akan meluluhkan pewawancara Anda. Bahkan jika
Anda memiliki atasan terburuk di dunia, mengatakan hal seperti ini dalam
wawancara membuat Anda terlihat seperti karyawan yang tidak puas.
Ingatlah bahwa Anda akan berbicara dengan seseorang yang kemungkinan
besar akan menjadi atasan, jadi berikan jawaban terbaik secara positif.
Jelaskan bagaimana Anda mengatasi situasi demikian di kantor, dan jika
Anda ditanya mengani atasan lama Anda, fokus kepada bagaimana Anda
sukses bekerja dengannya bukannya perbedaan Anda dengannya.
2. "Saya ini sangat lemah dalam..."
Meski
Anda tidak hebat dalam segala hal, sebaiknya Anda tidak mengakui
kelemahan jika tidak ditanya. Jika Anda ditanya langsung tentang
kelemahan, ada cara cerdas untuk meresponnya. "Bicara tentang kelemahan
tidak harus langsung ke bagian mana kelemahan Anda, namun lebih penting
untuk menunjukkan bagaimana Anda mengatasi kelemahan Anda tersebut,"
saran Cheryl Palmer, seorang pelatih karir profesional. Hindari
mengatakan hal-hal seperti, "kelemahan terbesar saya adalah bahwa saya
bekerja terlalu keras," ini akan terdengar tidak jujur.
3. "Kemeja Bapak bagus"
Mungkin
Anda berpikir memuji penampilan pewawancara akan meciptakan hubungan
baik dan kemungkinan mendapat nilai lebih. Namun ada batas antara pujian
dan sanjungan. Anda bisa saja membuat hubungan baik dengan pewawancara.
Di sisi lain, perkataan Anda dapat dilihat palsu atau genit. Agar lebih
aman: beri pujian pada penghargaan yang telah ia capai atau
lukisan/foto di ruangannya.
4. "Jadi perusahaan ini bergerak di bidang apa?"
Jika
Anda tidak mengerti apa-apa tentang perusahaan yang dituju, pewawancara
mungkin akan berpikir Anda benar-benar kurang tertarik bekerja disana.
Ada baiknya Anda mengecek situs web perusahaan dan artikel berita
mengenai maslah apa yang baru-baru ini terjadi di perusahaan. Plus, info
latar belakang akan membantu Anda jika ditanya apakah Anda memiliki
pertanyaan. Palmer juga merekomendasikan Anda untuk mencari tahu
sebanyak mungkin tantang pewawancara Anda melalui situs profesional
seperti LinkedIn dan ZoomInfo. Riset ini akan membangun hubungan dengan
pewawancara berdasarkan apa yang telah Anda baca tentang mereka.
5. "Saya belum mampu mencari pekerjaan karena ekonomi buruk"
Semua
orang tahu bahwa ekonomi lesu membuat berburu pekerjaan sulit. Namun
menyalahkan situasi hanya akan membuat Anda terlihat pasif. Sebaliknya,
fokus pada hal positif dan hindari untuk saling menyalahkan. Cobalah
menjawab dengan: "Saya memfokuskan pencarian karir saya untuk pekerjaan
yang berkaitan dengan keahlian saya di X, Y, dan Z. Ini menjadi
tantangan, namun menyenangkan, untuk mencari peluang potensial."
6. "Saya tidak memikirkan kisaran gaji - Saya fleksibel"
Dengan
mengatakan ini mungkin Adan mencoba untuk menunjukkan bagaimana
bersemangat dan mudahnya untuk menyenangkan Anda. Beberapa kandidat
mugnkin mengatakan ini dalam rangka mendapat tawaran pekerjaan atau
membiarkan pintu negosiasi terbuka, tapi perekrut mungkin melihat Anda
kurang informasi mengenai posisi yang Anda lamar. Atau lebih buruknya,
mungkin pewawancara melihatnya sebagai sebuah kesempatan untuk
memberikan tawaran serendah mungkin. Sebaiknya cari informasi tentang
seberapa besar upah pada posisi serupa, yang nantinya menjadi tolak ukur
Anda untuk melakukan negosiasi.
7. "Saya ingin bekerja di sini karena saya butuh pekerjaan"
"Anda
harus menunjukkan minat pada atasan atau atasan tidak akan menunjukkan
minat pada Anda," kata Bruce Hurwitz, Presiden dan CEO Staffing Hurwitz
Strategies, Ltd. Dengan mengatakan seperti ini, tujuan Anda hanya di
gaji. Anda seharusnya membiarkan pewawancara tahu bahwa Anda ingin
menjadi bagian dari perusahaan mereka, dan Anda telah mengimvestasikan
waktu dan usaha untuk belajar tentang perusahaan tersebut.
8. "Saya bekerja karena ingin segera menikah"
Bukan
merupakan ide yang bagus untuk mengungkapkan seberaapa besar Anda ingin
membangun keluarga di masa depan. Beberapa pewawancara mungkin merasa
pembicaraan ini tidak etis untuk diceritakan lebih dalam di sebuah
wawancara. Sebaiknya Anda berfokus pada komitmen untuk pekerjaan Anda
dan disiplin dalam menyelesaikan tugas. Berilah contoh-contoh spesifik
dari proyek yang telah Anda pelopori atau kontribusi Anda dalam
mensukseskan dan peran Anda saat ini dan sebelumnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
berlatih kreatif melaui pembuatan komentar