Di
malam hari mendekat shubuh, tepatnya jam 3.49. wib.
Sejenak aku merenung bahwa, hidup adalah pergantian. Maksudku, bahwa selama ini
aku kurang merasa bhw tanggung jawabku semakin berat. Perasaanku, aku masih
remaja, karena aku setiap hari bergaul dengan remaja, akhirnya jiwaku terasa
masih remaja.
Aku
merasa bahwa waktu berjalan sangat
cepat. Usia anakku sudah remaja. Kupanjatkan doa, bahwa anak-anaku
menjadi remaja yang baik yang akan meraih mimpi menjadi manusia
berguna. Keprihatinan yang mendalam sebagai orang tua. Kemerosatan moral remaja
sudah semakin kentara. Walau kita cukup bangga bahwa remaja cerdas telah
tersebar di mana-mana, sebanding juga
REMAJA DEGLENG semakin degleng juga tersebar di mana-mana. Mereka
dididik menjadi cerdas karena mereka DIGITAL KIDS, Maka tidak mengherankan
anak-anak kita sangat kreatif dan cerdas. Aku tak begitu bangga dengan
kecerdikan mereka. Itu hal biasa. Aku semakin yakin bahwa kunci keberhasilan
seseorang bukan kecerdikan otaknya.
Malam
semakin mendekati shubuh, aku harus berkontemplasi dan berefleksi. Apakah
hiidupku sudah benar-benar bermakna? Terutama dari skup kecil sebagai tauladan
keluarga untuk putra-putri tercinta?
Tinggal
menunggu beberapa tahun kemudian bagaimana produk keluarga , maksudnya hasil produk Tuhan yang ditipkan kepadaku.
Mereka menjadi generasi taqwa yang
sukses dunia dan akherat atau generasi degleng calon penghuni neraka?
Semoga
Allah s.wt. mengarahkan, menjewer kita bila kita belum ON THE RIGHT TRACK
sebagai orang tua. Ampuni dosaku Ya Allah dan Maafkan aku anakku aku bukan orang tua
sempurna.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
berlatih kreatif melaui pembuatan komentar