Dalam kondisi normal, setiap orang dipastikan akan menjadi guru. Maksudnya setidak tidaknya bila dia sudah dewasa nanti akan menjadi guru untuk istrinya, bahkan untuk anak-anaknya. Lebih jauh lagi seseorang yang aktif di masyarakat akan menjadi gurunya masyarakat.
Menjadi guru menjadi bahagia seperti judul di atas, ini berarti seseorang yang hidup dan berkembang sanggup menjadi tauladan bisa dikatakan sebagai seorang guru. Sering terdengar di telinga kita GURU merupakan akronim dari digugu lan ditiru. Menjadi guru berarti menjadi manusia mulia karena berkualitas lebih, dia sanggup untuk dijadikan model (ditiru) dan dipatuhi (digugu).
Orang yang pantas dijadikan tauladan dipastikan orang yang berhak mendapat kebahagiaan luar biasa. Hidupnya bernilai tidak mmenjadi manusia biasa namun menjadi panutan orang.lain. Bedahalnya seseorang yang menebar keburukan tentu tidak layak dijadikan tauladan, orang yang demikian berarti bernilai rendah. Apalgi kalau perilakunya jauh dari ilmu kebenaran dia tidak bernilai bahkan lebih buruk dari binatang. Biasanya binatang kalau makan cukup untuk sesaat walau kadang harus nekat karena jauh dari akal. hewan tersebut makan bukan milik yang empunya, taruhlah makan tanaman padi milik sawah tetangga. Tapi ila manusia buruk dia tidk saja makan padi milik tetangga, bahkan makan padi, rumput, sawah dan bahkan makan pemiliknya.
BERLANJUT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
berlatih kreatif melaui pembuatan komentar