Tidak terasa kita akan meninggalkan bulan Ramadlan, bulan keberkahan. Kita mestinya banyak merenung apa yang telah kita perbuat untuk kualitas diri di bulan ini. Usia semakin tua, tapi nampakna kita merasa akan hidup selamanya di dunia. Lebaran yang kita tunggu tak terasa akan menjemput kita, sebagaimana kematian yang pasti menjemput kita, bahkan kita tidak tahu di mana dan kapan waktunya.
Sebetulnya kematian hanya gerbang menuju kehidupan yang kekal, maka persiapan untuk menghadapi kematian mestinya menjadi prioritas utama. Bagi orang beriman usia adalah modal, maksiudnya modal sukses dunia dan di akherat. Bahkan baginya tidak perlu mempertimbangkan ada pahalanya tidak ya kita berbuat baik di dunia. Mereka pasti hidup bersemangat dalam berbuat kebaikan tidak memperdulikan sejauh mana besarnya pahala.Karena hidup adalah amal. Tentu kkebaikan amal ini dampaknya positif sekali baik di dunia maupun akherat.
Kembali kepada kehidupan orang-orang beriman, idealnya orang yang beriman hidupnya pasti berniali berlian. Kalau ada orang beriman bernilai sampah berarti harus dikaji ulang keimanannya. Sebab, orang beriman adalah berenergi malaikat sifatnya pasti dekat dengan sifat mulia rasulullah s.a.w. SHIFAT merupakan akronim SHIDIQ yang berarti berusaha benarr, FATHONAH rajin belajar menuju cerdas, AMANAHh adlah tanggung jawab dan TABLIGH yakni semangat menebar kebaikan sebagai tanggung jawab pendidikan.
Makanya, Oarng beriman yang konsekuen memegang keimanannya pasti menjadi manusia hebat minimal hebat di keluarganya sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
berlatih kreatif melaui pembuatan komentar