Wahai anakku tak terasa seperti baru kemarin saja, kugendong engkau, kini engkau sudah tumbuh remaja. Engkau sudah pintar berkomentar, terkadang tanpa nalar.
Kepintaran itu memang harapanku sebagai orang tua. Namun, kini jangan biarkan engkau tumbuh tanpa moral dan bergaul dengan kawan yang morsal yang hidup berorentasi hawa nafsu.
Ku tak berharap engkau jadi manusia kalap tanpa pertimbangan akal sehat, menjadi manusia yang tidak selamat.
Paksakan dirimu, doakan dirimu agar menjadi manusia yang penuh cinta. Cinta terhadap Allah s.w.t, cinta terhadap dirimu sendiri, cinta kepada orang tuamu sendiri , dan cinta kepada sesama. Mulailah sadar dan mulai berpikir apa arti kehidupan sebenarnya. Apakah hidup ini tanpa tangung jawab setelah akhir nanti? Apakah kamu akan muda selamanya?
Kehidupan bahagia sejati itulah harapan hakiki. Bahagia di dunia dan di akherat nanti. Ya itu harapan setiap orang. Kenyataanya banyak manusia atas kelemahwannya mereka tak sadar bisa saja nekat terus menerus sehingga salah langkah. Jangan ikuti mereka.
Akupun bisa saja salah, karena aku juga manusia biasa. Jangan ragu bahwa kamu harus meniru perilaku yang bersumber dari kebenaran ILAHI. yang tak terbantahkan kebenarannya. Banyakdi antara idola remaja adalh berdasar kebenaran atas pertimbangan nafsu bukan pertimbangan ilmu yang bersumber dari kebenaran Allah s.w.t. Kebenaran yang hanya bersumber dari perkiraan keabanyakan orang orang sering menyesatkan, kamu wajib ragu-ragu. Kebenaran yang bersumber dari Allah sw.t melalui rasulnya dan di ajarkan melalui para orang-orang sholih dan berilmu kamu harus ikuti.
Sekali lagi Nak! Jangan HAWA NAFSU mengendalikan kamu. Setan adalah pemuja hawa nafsu. Bila kamu sangat sulit diingatkan menuju kebaikan, Kita tinggal menunggu ' TONTONAN YANG MENGERIKAN yakni adzab Allah akan datang bagi pengumbar hawa nafsu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
berlatih kreatif melaui pembuatan komentar