Pada tataran idealis, kita seharusnya semakin tua semakin bahagia.
Kenapa? Ya karena kualitas kita semakin baik melalui proses
pembelajaran dari pengalaman sebelumnya.
Mungkin kita saat
ini sudah lumayan tua, tapi belum bisa merasakan bahagia. Waah ini
bisa gawat. Mosok hidup hanya sekali tidak bisa bahagia. Perlu
intropeksi memang, bahwa hidup kita saat ini barang kali masih lambat
percepatanya dan kurang efektif.
Di seusia kita saat ini,
di antara kawan kita banyak memiliki prestasi hidup yang baik dan
penuh berkah sehingga tentraman jiwanya, bahagia hidupnya. Sebaliknya
kawan kita yang kedua , mereka masih berkutat mencari dan mencari
sesuatu belum ketemu ketemu. Wah yang disebut pertama tadi bisa
dikatakan sebagai manusia yang memiliki percepatan hidup yang lumayan
efektif. Mereka telah mengamalkan surat wal ‘asri jauuh-jauh hari
sebelumnya (demi waktu manusia dalam keadaan rugi.. dst..). Adapun yang
kedua perlu instropeksi barangkali mereka memiliki masa lalu yang masih
rajin bermalas-malasan.
Tidak ada istilah terlambat untuk
berbuat, karena kita masih diberi kesempatan hidup. Maka berlomba dalam
kebaikan adalah pilihan utama. HIDUP YANG EFEKTIF HIDUP YANG PENUH
BERKAH DEKAT YANG MAHA KUASA DAN MAU BERBAGI KPD SESAMA. ALLAHU A'LAMU
BISHOWAB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
berlatih kreatif melaui pembuatan komentar