Menyiapkan perangkat pembelajaran sangat membosankan. Tidak tidur sampai malam, padahal besuk harus berangkat pagi-pagi menuju sekolah yang berjarak sekitar 50 km. Melelahkan namun aku tetap semangat. Terkadang terlintas di pikirinanku kapan aku bisa pindah ke sekolah yang menantang, yangbaik dan merupakan sumber income pengetahuan dan finansial yang baik.
Kini aku masih enunggu dan menunggu, gaji sebetulnya sudah lumayan. Namun bila dibandingkan denga sekolah favorite masih tertinggal jauh. Kondisi sekolah yang tidak sehat, keuangan yang semrawut, murid yang pemalas. Itulah kenyataan di sekolahku. Ingin rasanya ingin malas-malasan, sehingga aku bisa enak menjalankannya, tapi hati ini tidk tega, dan malu pada diri sendiri. Sungguh menjengelkan para muridku, demikian juga menjengkelkan kepala sekolahku yang tidak memiliki visi dan misi kehidupan dalan kepemimpinan.
Kapan ada titik cerah perubahan. Aku hanya menunggu. Aku hanya pasrah. Take it easy. NDONYA HANYA MAMPIR NGGUYU.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
berlatih kreatif melaui pembuatan komentar