Bagi anda
yang berniat menulis artikel dan mengirimkanya ke media
cetak, pasti menghendaki segera dimuat. Eh ternyata banyak sekali orang yang
mengirim artikel, sehingga persaingan pun sangat ketat. Belum tentu artikel
yang bagus akan dimuat di media. Apalagi artikel yang kita kirim belum
bermutu atau tidak aktual. Kemungkinannya memang ditolak. Ya tidak masalah,
nasihat dari Pak Katno. ' JANGAN MENYERAH!"
Walau Pak katno
baru penulis lokal setidak-tidaknya layak memberikan informasi, sumbernya dari
sobatku wartawan kompas, beliau Pepih Nugraha. Menurutnya ada
beberapa penyebab artikel ditolak oleh media:
1. Topik atau
tema yang diangkat kurang aktual
2. Tidak
memberikan argumen yang baru
3. Konteks pembahasan
kurang jelas
4. Cakupan
pembahasan terlalu kecil alias lokal
5. Cara
penyajian berkepanjangan.
6. Bahasa yang
digunakan bertele-tele.
7. Pengetikan
acak-acakan dan penggunaan tanda baca yang semrawut
8. Menggunakan
istilah-istilah yang sulit difahami.
9. Gaya bahasa
yang digunakan mirip naskah pidato/ceramah/makalah
10. Sumber
kutipan kurang jelas
11. Terlalu
banyak kutipan
12. Diskusi
kurang berimbang
13. Alur uraian
kurang runtut.
14. Uraian
terlalu datar.
15. Alinea
pengetikan terlalu panjang
Itulah beberapa
penyebab artikel yang dikirimkan ditolak oleh media. Ada sebagian orang
yang berpendapat bahwa selain itu ada hal-hal lain yang menjadi pertimbangan.
Seperti penulis kurang terkenal, kurang rutin mengirimkan artikel dan tidak
mempunyai kedekatan khusus dengan media terkait. Entah itu benar atau tidak,
yang jelas itu merupakan rahasia perusahaan media-media tersebut. Yang jelas,
jika kita menghindari hal-hal yang telah disebutkan diatas, sangat besar
kesempatan artikel kita akan diterima.INSYA ALLAH
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
berlatih kreatif melaui pembuatan komentar