Bagi Anda yang sudah dewasa, Anda bisa merasakan apakah Anda dalam kehidupan bahagia atau sengsara. Kadang kita tidak bisa mengelak bahwa kehidupan kita memang sudah sewajarnya bahagia dan kadang kita seharusnya hidup sengsara. Ini terkadang juga bukan kehebatan kita atau bukan kita terlalu buruk. Namun, segala sesuatu telah terjadi atas sepengetahuan dan kuasanya Allah swt. Ada hikmah besar di balik semua yang telah terjadi. Ini bisa dimaknai sebagai karunia dari Allah atau bisa disimpulkkan segala sesuatu merupakan adzab atau cobaan
Memang semuanya telah terjadi, tapi kita perlu juga intropeksi bahwa kebahagiaan, kesengsaraaan saat ini bukan sesuatu yang ujuk-ujuk atau sesuatau yang instant. Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum bila mereka tidak mau merubahnya. Kuasa Allah adalah sesuai dengan prasangka dan perilaku manusia.Allah pun sanggupmengubah apa yang sudah ditetapkan. Kita pun sebenarnya sudah tahu bahwa segala sesuatu menurut proses sunatullah. Kita perlu kilas balik bahwa kita bahagia ataupun sengsara adalah meupakan sekumpulan titik yang kita rajut sebelumnya, akhirnya rajutan tersebut menjadi suatu outcome (hasil).
Yang jelas, suatu kebaikan yang dilandasi keilmuan, keikhlasan, ketekunan dan kebaikan-kebaikan pendukung yang lain untuk jangka panjang akan menghasilkan sesuatu yang membahagiakan. Allah Maha Kasih atas hambanya. Hamba yang baik akan mengetam kebaikan dan sebaliknya bagi yang durhaka akan merasakan dampaknya. Namun, Allah Maha Adil bagi hamba yang buruk saja diberi rezeki apalagi bagi orang yang baik kepada Allah swt.
Sebaliknya, bila kita sadar atau tidak sadar, baik ndableg atau tidak ndableg, keburukan kita yang kita tanam pasti akan kita ketam dikemudian hari. Barangkali kita sering berbuat dzalim, curang, culas dll. Untuk jangka pendek sepertinya keburukan itu tidak ada apa-apanya. Namun, Allah Maha Tahu, walau manusia tidak ada yang tahu. Akhirnya kesengsaraan akan kita ketam memang kita telah menanamnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
berlatih kreatif melaui pembuatan komentar