Aku sering memperhatikan mimik, perkataan, dan perbuatan para pejabat baik melalui media maupun secara langsung. Di antara para pejabat ada juga yang bener, baik dan tepat, namun banyak juga yang nekat. Mereka sok merasa pembela rakyat. Sebetulnya bisa dibuktikan, banyak di antara para pejabat adalah bukan pembela rakyat sebenarnya. Dia adalah pembela kepentingan diri sendiri, keluarga dan kelompoknya. Mau bukti?
Buktinya, pejabat kalau mereka merasa membela rakyat tentu kebijakannya harus selalu pro rakyat. Ada juga sih kebijakkan pejabat yang pro rakyat, tapi jumlahnya masih sedikit. Yang kedua> Cara hidup pejabat kebanyakan hidup mewah. Hampir tidak ada yang hidup sederhana seperti rakyatnya. Padahal kemewahnnya ini justru membikin rakyat iri. Rakyat mau beli bawang saja kesulitan. Tapi para pejabat tiada hari tanpa makan yang enak-enak dan lezat. Kebanyakan para pejabat juga senang memakai kendaraan mewah.
Melalui tulisan ini aku memotivasi diriku sendri dan para rakyat yang sekarang baru melarat. Mari kita hidup tetap semangat, walau kita melarat tapi kita punya harga diri, tidak menari-nari di atas penderitaan orang lain. Aku memotivasi diri dan Anda-anda lantanglah bicara, tegakkan badan Anda tidak boleh minder. Mereka yang sok gagah sebetulnya sok gaya saja. Anda luar biasa makanan anda halalan thoyyiban, walau lauk seadanya tapi halal dan nikmatilah hidup ini. Carilah rezeki yang halal. Walau rezeki harta kita sedikit di situlah banyak keberkahan ditabur oleh Allah swt. Dari pada rezeki melimpah tapi asalnya kurang jelas, tentu di bandingkan Anda yang berhati-hati dalam mencari rezedi Anda lebih berhak mendapat kemulian dibanding pejabat yang sok pro rakyat.
Sealamt bersemangat wahai rakyat!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
berlatih kreatif melaui pembuatan komentar