Untuk membuat murid senang di kelas sebenarnya tidak sulit. Namun,
tidak semuanya yang menyenagkan itu berdampak baik di kemudian hari.
Tugas guru sebenarnya berat dan komplek. Kalau hanya sekedar mengajar
saja tentu sangat sederhana. Guru idealnya tidak cukup mengajar saja. Dia harus
sanggup dijadikan model/ keteladanan baik dalam bertutur kata dan bertindak.
Kalau mau berpikir lebih jauh, sebenarnya zaman sekarang lumayan sulit
menemukan panutan / model yang bisa diandalkan. Coba saja cari di dunia pemerintahan, ternyata sulit
mencari pejabat teladan. Di masyarakat apa lagi. Di keluarga ? para orang tua
sudah sibuk dengan urusannya sendiri-sendiri. Maka Guru
menjadi harapan teladan mulia. Guru memang harus sanggup di GUGU dan DiTIRU.
Secara singkat Guru mestinya memiliki perilaku mulia setidak tidaknya
bercirikan 10 perilaku sbb:
Pertama.Memiliki jiwa taqwa kepada Allah swt, tentu mencakup keshalihan yang bersifat pribadi ( habluminallah). Memiliki
keshalihan sosial ( baik dalam hablu minannas: berjiwa mulia dalam hubungan sesama manusia )
Kedua. Berusaha tampil baik di
muka kelas.
Ketiga. Berlaku arif, bijaksana
karena ilmunya yang memadai.
Keempat. Berusaha selalu ceria dan motivatif di muka kelas.
Kelima. Bejiwa sabar dan mampu
mengendalikan emosi. Tidak mudah marah di kelas dan tidak mudah tersinggung
karena perilaku siswa.
Keenam. Berusaha menjawab setiap pertanyaan yang diajukan siswa. Tidak mudah memarahi siswa yang yang terlalu sering bertanya.
Ketujuh. Harus dapat menerima hidup ini sebagai mana adanya. Termasuk
menerima kelemahan dan kelebihan siswa dengan ikhlas.
Kedelapan. Berjiwa mulia mudah meminta maaf dan mudah memaafkan
kesalahan dan kelemahan siswa.
Kesembilan. Tidak sombong.Tidak menyombongkan diri di hadapan
murid/jangan membanggakan diri sendiri, baik ketika sedang mengajar ataupun
berada di lingkungan lain.
Kesepuluh. Berlaku adil. Berusaha berlaku adil dalam memberi penilaian
kepada siswa
Menjadi guru sempurna pasti tidak
mungkin. Menjadi lebih baik kenapa tidak? Semoga bermanfaat, sekaligus untuk
refleksi diri buat penulis khususnnya. Wa Allahu a’lamu bishawab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
berlatih kreatif melaui pembuatan komentar