Aku mendapat pembelajaran dari Jamil Azzaini, salah satu motivator hebat. Beliau mengajak kita untuk evaluasi diri: apakah kita sering mujur dalam kehidupan atau kita sering kujur atau sial? Sehingga keduanya mempengaruhi suasana hati kita yaitu bahagia dan atau bahkan bisa-bisa kita stress.
Kata mas Jamil kalau kita jarang mendapat kemujuran/ sering sial salah satu penyebabnya: kita jarang menebarkan kebaikan alias energi yang kita keluarkan adalah energi negatif. Jadi energi negatif tidak akan mengundang kebaikan terutama terhadap pelaku sendiri.
Namun, bila kita sering mujur, kita perlu banyak bersyukur. Kita juga perlu untuk mempertahankan supaya kita tetep istiqomah dalam kebaikan. Kebaikan yang kita lakukan adalah energi luar biasa yang berguna sebagai pengundang kebruntungan berikutnya.
Mas Jamil memotivasi kepada kita supaya kita tetep optimis, tetap semangat untuk menebarkan kebaikan.
Positive Energy Invites Goodness
I got a lesson from Jamil Azzaini, one of the great motivators. He invites us to evaluate ourselves: if we are getting luckier in life or we never got luck? So that both could affect our mood in happiness and or we might even be stressful.
Mas Jamil said that if we rarely got the luck / bad luck often has one reason: we rarely spread kindness OR a positive energy instead of spending negative energy. So the negative energy will not invite kindness, especially towards the doers.
However, if we often got the luck, we must be grateful. We also need to maintain so we could stay "ISTIQOMAH" in goodness. Goodness that we do is incredible useful energy, It could be the next luck inviter.
Mas Jamil motivates us so that we stay optimistic, remain motivated to share the goodness.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
berlatih kreatif melaui pembuatan komentar