Memiliki kesempatan menulis tidak mau menulis, memiliki kesempatan membaca tidak mau membaca. Kadang muncul berbagai alasan bahwa kita terlalu sibuk. Padahal banyak hal atau banyak prestasi hidup yang dapat diraih bila kita mau menggunakan waktu sebaik baiknya, salah satunya membaca dan menulis.
Coba saja kita bayangkan bila kita mau belajar membaca satu buku dalam satu minggu, sudah berapa ilmu yang kita bisa serap dalam satu bulan. Kalau satu tahun? Andaikan tiap hari kita menulis dua paragrap saja, sudah luar biasa tulisan yang kita hasilkan dalam satu tahun. Sayangnya kita tidak mampu menggunakan waktu secara efektif. Sekali lagi kita sok merasa sibuk, padahal kita masih diberi waktu untuk mengembangkan diri.
Kenyataanya, Indonesia masih kekurangan penulis. Barangkali Indonesia terlalu banyak memiliki penyanyi. Sehingga banyak para generasi berbondong-bondong ikiut-ikutan juga menjadi penyanyi. Mungkin salah satu sebabnya honor menjadi penyanyi sangat besar.
Namun, kehidupan bisa berubah honor menjadi penulis suatu saat nanti menjadi besar sedangkan menyanyi dengan sedikit honor. Maka orang-orang juga akan berbondong-bondong ingin menjadi penulis.
Walau honor menjadi penulis sangat kecil, bahkan tidak ada honor sama sekali. Seperti penulis di blog ini. Jangan kecil hati bagi manusia yang suka membaca dan menulis, setiap kebaikan yang kita lakukan akan dinilai Allah suatu ibadah. Rezeki bagi penulis tidak harus uang. Rezeki yang lain justru sering lebih besar ketimbang uang............... Selanjutnya terserah kita sendiri
Walau honor menjadi penulis sangat kecil, bahkan tidak ada honor sama sekali. Seperti penulis di blog ini. Jangan kecil hati bagi manusia yang suka membaca dan menulis, setiap kebaikan yang kita lakukan akan dinilai Allah suatu ibadah. Rezeki bagi penulis tidak harus uang. Rezeki yang lain justru sering lebih besar ketimbang uang............... Selanjutnya terserah kita sendiri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
berlatih kreatif melaui pembuatan komentar