Mau belajar dari kelebihan orang lain, itulah indikasi calon orang hebat sejati. Menjadi calon orang hebat karena "ngrumangsani" bahwa diri sendri gudangnya kelemahan dan kekurangan. Memaksimalkan dan memantaskan diri menjadi lebih baik adalah kunci kesuksesan sejati.
Baru saja aku melihat tayangan bagaimana kisah perjuangan hidup Nick Vujicick. Nick terlahir tanpa tangan dan kaki. Saat remaja, sering terlintas dia pingin bunuh diri. "Untuk apa aku hidup! Aku harus hidup tanpa tangan dan kaki?
Beberapa tahun berlalu, kemudian dia mendapat nasihat si guru kehidupan. "Tuhan punya rencana besar atas mu!. Kamu harus tegar menatap masa depan". Nick bangkit belajar dan belajar. Singkat cerita dia menjadi penulis dan motivator tingkat dunia.
Bersyukur menuju mujur. Nick adalah seorang Nasrani namun semangatnya bisa kita teladani. Dia berusaha bersyukur menurut keyakinanya. Kita yang beragama Islam telah memiliki pegangan Al Qur'an 30 jus, dan kumpulan hadis berjumlah ribuan. Ini semua dijamin kebenarannya, tentu kalau kita berpegang dengan keduanya pasti kita bisa luar biasa melebihi Nick Vujicick. Lalu kenapa kita kurang berprestasi? Salah satunay kita belum maksimal dalam belajar. Mungkin kita belum juga dibimbing guru yang fahamn benar tentang tuntunan kehidupan yakni Al Qur'an dan As Sunnah. Kita sering menyimpulkan diri sendiri bahwa kita telah berbuat paling benar. Padahal belum tentu kita sudah benar menurut ukuran Allah dan rasulNya.
Evadir alias evaluasi diri tentu suatu tindakan mulia. Mau berpikir: "Kenapa hidupku biasa-biasa saja? Padahal tuntunanku Qur'an dan Sunnah yang luar biasa. Pasti ada yang salah. Jujur terhadap kelemahan diri tentu awal kemuliaan. Berniat menjadi berprestasi, berkualitas, bermanfaat, bermartabat tentu sudah dinilai suatu kebaikan. Tapi "action" nyata yakni menjadi manusia yang tidak saja pandai bicara tapi memiliki amal mulia tentu lebih berharga.
Kini aku mengajak diriku sendiri dan pembaca semua lebih bersemangat dalam belajar, belajar dan belajar. Lebih jauh lagi aku harus lebih bersyukur lagi dalam beramal kebaikan dalam skup yang luas lagi, karena aku malu terhadap diri sendiri, bahwa Allah telah memberikan karunia luar biasa kepadaku dan kepada kita semuanya. Nick Vujicick terlahir denngan banyak keterbatasan fisik saja bisa luar biasa. Bagaimana dengan diri kita sendiri?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
berlatih kreatif melaui pembuatan komentar