Banyak di antara kita mengenang masa lalu dengan tangisan. Lalu untuk apa?. Kalau kita mau berpikir lebih jauh kenapa harus sedih sampai menghabiskan energi, padahal masa lalu adalah masa lalu. Kita tidak hidup di masa lalu. Apakah tidak lebih bijak kalau pola pikir kita diarahkan untuk menyambut masa depan yang pasti di depan mata.
Sebetulnya, mengenang masa lalu tidak selamanya suatu keburukan. Namun, bila dengan cara mengenang sekilas saja, kita bisa mendapat energi yang tak terkira, maka mengingat masa lalu menjadi sangat perlu.
Kita perlu menekankan kepada diri kita sendiri: "Good bye masa lalu, aku bukan orang lemah yang selalu mengenang masa lalu dengan tangisan. Aku bukan selemah yang dikira orang aku orang kuat yang berani menatap masa depan dengan tatapan tajam . Esok hari pasti menanti dengan sukses sejati. Aku adalah orang kuat yang bermartabat dan berobsesi besar menjadi manusia besar yang membawa keberkahan".
Kita perlu menekankan kepada diri kita sendiri: "Good bye masa lalu, aku bukan orang lemah yang selalu mengenang masa lalu dengan tangisan. Aku bukan selemah yang dikira orang aku orang kuat yang berani menatap masa depan dengan tatapan tajam . Esok hari pasti menanti dengan sukses sejati. Aku adalah orang kuat yang bermartabat dan berobsesi besar menjadi manusia besar yang membawa keberkahan".
Setiap insan pasti pernah khilaf, setiap diri pasti ada aib. Tak masalah. Yang penting kita bukan orang pengecut yang tidak mau bertanggung jawab atas nasib diri. Kita mesti tegar walau sebenarnya kita bukan orang yang sangat kuat. Kita harus kuat karena Allah kita bisa mendapakatkan tambahan kekuatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
berlatih kreatif melaui pembuatan komentar