Di suatu kesempatan aku bersilaturahmi ke salah satu sobatku. Karena aku sering mendapat nasihat dari ustadzku bahwa akan ada hikmah luar biasa bagi orang yang gemar silaturahmi.
Kini ternyata terbukti juga bahwa silaturahmi mengundang rezeki luar biasa. Rezeki makanan, rezeki persaudaraan, rezeki ide dan pengalaman dll.
Kali ini ada hikmah yang menarik saat sobatku bercerita: Mas rasanya hidupku, kok sudah mati sebelum mati sebenarnya. Aku kena diabetes. Gulaku sudah 600. Rasanya kalau pas drop kayaknya seperti orang mati. Nafsu makan hilang, juga nafsu-nafsu yang lain. Pokoknya kayaknya aku sudah tidak berdaya lagi. Kini aku sering ingat kematian . Makanya mas aku sering sms di malam hari kepadamu, itu untuk mengingatkanmu, kita dekat sekali dengan kematian. Aku memang harus semakin sadar. Tapi sebenarnya ngeri juga kalau aku mati. Aku belum siap, anakku masih kecil-kecil.
Itulah kurang lebih kalimat jujur yang disampaikan temanku, saat aku bersilaturahi. Dia menderta diabetes. Padahal sebelumnya dia gagah dan penuh semangat. Dia menambahkan bahwa memang dulunya, dia sering makan tanpa kendali. Pokoknya asal enak, punya uang jajan dan atau dibelikan orang lain.Kini dia menyesal. Namun, nasi sudah menjadi bubur. Penyakit gula kayaknya tidak bisa disembuhkan. Kita hanya bisa mengendalikannya.
Aku tak akan melupakan hikmah dari silaturahmi kali ini: menjaga kesehatan, berhati-hati dalam tindakan, ingat kematian dan bersyukur selalu bahwa kita masih diberi berbagai nikmat salah satunya nikmat kesehatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
berlatih kreatif melaui pembuatan komentar