Hello My blog!
Aku teringat waktu kecil. Masa yang jauh dari hingar bingar kota. Aku tinggal di desa puluhan kilo meter dari kota Wonogiri.
Pada umumnya seperti seusiaku aku senang dengan alat permainan. Namun, karena kemiskinan tak ada permainan yang mahal yang bisa kumiliki. Suatu saat aku menemukan pecahan cermin kecil.
Eeeh ternyata pecahan cermin kecil itu asyik juga dipakai sebagai alat permainan unik. Di siang hari cermin tersebut bisa memantulkan sinar matahari. Tentu ini bisa menerangi tempat yang gelap.
Setelah dewasa, aku bisa berpikir lebih jauh bahwa cermin ternyata bisa dianalogikan dengan aku sendiri. Aku adalah bukan sumber cahaya. Kemampuanku hanya sebatas memantulkan cahaya. Ilmu ibarat cahaya. Tentu aku sadar bahwa aku hanya mampu menyerap dan memantulkan cahaya ilmu sebisa aku mampu. Aku pun sadar bahwa kemampuanku terbatas. Kini aku dalam proses menyerap ilmu dan berusaha dan berdoa supaya mampu memantulkan cahaya ilmu. Ini tentu penting karena tempat yang gelap membutuhkan cahaya.
Aku pun sadar bahwa kalau aku malas menyerap dan memantulkan ilmu, pasti tak ada cahaya yang dihasilkan . Aku perlu evaluasi diri bahwa keberadaanku seharusnya ada manfaatnya. Walau hanya sedikit aku seharusnya mampu menerangi. SEMOGA ALLAH SWT MEMBERKAHI
Salam sukses sejati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
berlatih kreatif melaui pembuatan komentar