Apa mungkin baru adaptasi? Atau mungkin karena masalah lain. Yang jelas Kelahiran Kurilulum 2013 membuat suasana panas.
Banyak kegaduhan dalam pelaksanaan kurikulum 2013. Ini terjadi di berbagai daerah, baik desa maupun kota.Termasuk di SMAN 1 kecamatan Girimarto, Wonogiri tempat aku mengabdikan diri.
Banyak kegaduhan dalam pelaksanaan kurikulum 2013. Ini terjadi di berbagai daerah, baik desa maupun kota.Termasuk di SMAN 1 kecamatan Girimarto, Wonogiri tempat aku mengabdikan diri.
Demikian juga seperti dimuat di kompas
berkenaan kegaduhan pelaksanaan
kurikulum 2013, Selasa Maret2014 “Guru TIK Dialihkan Jadi Pengajar Prakarya”. Efek dari
Penghapusan mapel TIK di SMP dan SMA
dalam kurikulum kacau ini, jelas para
guru TIK yang jumlahnya ratusan kehilangan hak mendapat tunjangan
sertifikasi. Pengalihan TIK ke prakarya sama saja tidak memecahkan masalah. Ini
jelas tidak adil.
Demikian juga pengurangan jumlah
jam pelajaran untuk bahasa Inggris SMA dari empat ke dua jam, ini juga membuat
kisruh dan gaduh. Di sekolah kami para siswa diajar empat jam saja mash perlu
diberi jam tambahan apalagi dikurangi. Juga suasana tidak harmonis di antara
para guru bahasa Inggris. Mereka berebut jam mengajar supaya bisa 24
jam. Namun, ada alasan dari pemegang kebijakkan bahwa jam mengajar bisa
ditambahi pada mapel peminatan. Ini juga
masih kisruh karena para kepala sekolah
danwakasek kurikulum belum banyak faham
dalam pelaksanaan kurikulum 2013. Mereka menyimpulkan penambahan mapel
pendalaman tidak diakui dalam syarat
penerimaan tujangan sertifikasi. Karena
para kepala sekolah, wakasek, demikian juga para guru belum mendapatkan sosialisasi secara
lengkap. Belum lagi kisruh tentang mapel
muatan lokal.
Sebetulnya masih banyak lagi
kekisruhan tentang pelaksanaan Kurikulum 2013. Ini disebabkan salah satunya
kurang matangnya kelahiran kurikulum
2013.
Maka dengan tulisan sederhana
ini, saya mengusulkan bahwa pelaksanaan kurikulum 2013 ditunda atau kalau perlu
dibatalkan, karena memang belum siap. Jadi kembli ke KTSP lagi saja. Jangan
sampai pelaksanaan ini justru membikin
runyam pendidikan di Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
berlatih kreatif melaui pembuatan komentar