Baru saja aku mendapat motivasi dari tulisan Mas Jamil Azzaini: Berebut “Grammy Award” Kehidupan. Setelah membaca artikelnya, suatu sisi aku benar-benar termotivasi, namun ada sedikit perasaan menyalahkan diriku sendiri. Betapa lemah dan bodohnya diriku ini!
Kalau dipikir lebih jauh sebenarnya untuk apa berlarut dalam perasaan bersalah, tentu ini sia-sia. Atau sekedar untuk mencari kambing hitam. Hidup terus berjalan ke depan, kita tak bisa menarik lagi ke belakang roda kehidupan.
Benar memang seperti kata mas Jamil, hidup ibarat sedang bermain film. Kamera ada di semua sisi,
tidak ada satu aktivitaspun yang tidak terekam kamera. Bahkan semua
aktivitas tercatat sempurna oleh dua malaikat. Hebatnya di film
kehidupan ini, semua menjadi pemain utama. Masing-masing berlomba untuk
meraih “Grammy Award” dari berbagai kategori.
Mas Jamil melengkapi motivasinya bahwa ada beberapa kategori pemenang dalam kehidupan: Kategori pertama adalah The Best Expertise. Pemenang dalam kategori
ini adalah mereka yang terkenal expert atau ahli dibidang yang
ditekuninya. Boleh jadi ahlinya di level kelurahan, kecamatan, daerah,
nasional dan dunia. Apabila disebut nama Habibie, langsung muncul
pesawat terbang karena memang ia expert di bidang besi terbang ini. Kalau aku secara jujur jelas masih jauh dari kata ideal. Aku malu terhadap diriku sendiri.
Kategori berikutnya adalah The Best Parents. Tentu kategori ini hanya bisa
diraih bagi mereka yang sudah menikah. Kriteria yang menjadi penilaian
cukup sederhana. Apabila diajukan pertanyaan ke putra-putri Anda
“sebutkan 5 orang idola kamu?” Apakah nama Anda termasuk di dalamnya?
Apakah untuk mendidik mereka Anda sediakan waktu terbaik? Apakah Anda
lebih banyak mendidik sendiri atau lebih banyak “outsourcing” ke orang
lain?
Yang terakhir adalah The Best Person From God. Pemenang dalam
kategori ini bukanlah orang yang hanya ahli dalam hal ibadah ritual.
Mereka juga harus menjadi ahli manfaat, baik dengan tetangganya, amanah
dalam pekerjaannya, berkontribusi bagi masyarakat sekitarnya.
The Best Person From God adalah manusia yang berusaha melakukan yang terbaik dalam semua bidang
kehidupan. Di tengah-tengah kesibukannya, mereka tak lupa bersujud,
mengkaji firman-firman-Nya, terkadang ia menangis karena kerinduannya
kepada Sang Maha. Mereka sadar bahwa hidup adalah mengumpulkan bekal
untuk dibawa saat bertemu dengan-Nya.
Selanjutnya! Terserah kita sendiri. Mau jadi apa kita? Kita tinggal memilih. Karena Life is a choice. Trima kasih Mas Jamil atas motivasinya!
Selanjutnya! Terserah kita sendiri. Mau jadi apa kita? Kita tinggal memilih. Karena Life is a choice. Trima kasih Mas Jamil atas motivasinya!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
berlatih kreatif melaui pembuatan komentar