Rasulullah SAW mengajarkan: Senyum terhadap saudaramu adalah sedekah!. Sabda rasul tersebut sangat dalam maknanya, antara lain: betapa mudahnya orang mendapatkan pahala dari Allah SWT, betapa kita diajarkan sesuatu yang sederhana namun menginspirasi dan memotivasi kepada orang lain untuk tetap menjalin kebaikan dan berbagi kebaikan walau sebesar dzaroh.
Senyuman adalah modal gratis untuk menghibur orang lain, senyuman adalah simbol bahwa kita jangan terlalu "methentheng" atau serius dalam menghadapi hidup. Tentunya kita yakin bahwa hidup kita akan berakhir dengan kematiaan fisik dan kita pasti akan menghadapi kehidupan yang kekal. Tugas kita adalah berlomba dalam kebaikan atau dikenal "fastabiqul khairah".
Senyuman adalah modal gratis untuk menghibur orang lain, senyuman adalah simbol bahwa kita jangan terlalu "methentheng" atau serius dalam menghadapi hidup. Tentunya kita yakin bahwa hidup kita akan berakhir dengan kematiaan fisik dan kita pasti akan menghadapi kehidupan yang kekal. Tugas kita adalah berlomba dalam kebaikan atau dikenal "fastabiqul khairah".
Banyak orang terjebak dalam rutinitas " terlalu mikir ndonya", terlalu mikir jabatan, harta, harga diri hingga melupakan kebaikan. Dan kita sering merasa bahwa kita sudah terlalu baik di hadapan Allah SWT. Padahal kita sering tidak sadar bahwa kita masih sering menipu diri dan tertipu oleh perilaku setan. Kita sering menyuruh orang lain evaluasi diri tapi kita lupa mengevaluasi diri sendiri. Maka tentu kita harus sering hadir pada forum-forum kajian atau forum muhasabah untuk kembali menyadari bahwa kita masih jauh dari kesempurnaan.
Terlebih lagi kalau kita malas evaluasi diri, kita terjebak lagi untuk merendahkan orang lain. "Orang baik itu seperti kita ini lho!. Padahal, pada kenyataanya, orang-orang yang terlihat sederhana ternyata tersimpan kemuliaan, kebaikan di atas kita. Kita sering tidak memperhatikannya.
Don't be so serious! Ndonya Mampir Ngguyu! Merupakan kalimat motivasi terutama untuk aku sendiri bahwa aku jangan "tertipu", terlalu berpikir jauh masalah dunia yang fana. Kehidupan akherat pasti menanti. Apalagi seperti aku ini, usia sudah tidak muda lagi, kepala empat bro! MAu apa lagi? Hidup harus dinikmati, dengan syukur, dan berusaha rendah hati. Allahu a'lamu bishawab. Salam sukses sejati!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
berlatih kreatif melaui pembuatan komentar