Hidup bisa kurang bernilai tanpa bumbu rintangan, atau masalah. Banyak orang bisa sukses justru karena didera berbagai masalah. Dengan berbagai masalah atau kesulitan
merupakan kesempatan bagi jiwa kita untuk dapat tumbuh. Rintangan
itu sesungguhnya dapat dilihat sebagai sebuah dorongan dan stimulus yang
membentuk watak, karakter, dan sekaligus menentukan bagaimana seseorang
bereaksi terhadap sebuah kejadian di kemudian hari.
Secara umum, ada 3 tipe manusia dalam menghadapi tantangan hidup:
1. Manusia lemah: dia melihat tantangan hidup, menangis, kecewa, menyalahkan orang dan putus asa.
2. Manusia biasa-biasa saja: dia hanya pasrah ditengah masalah.
3. Manusia unggul: dia melihat tantangan, sebagai kesempatan, untuk belajar dan melihat kuasa Allah SWT. Dia dzat yang sangat kuasa untuk merubah taqdir semua makhluq.
1. Manusia lemah: dia melihat tantangan hidup, menangis, kecewa, menyalahkan orang dan putus asa.
2. Manusia biasa-biasa saja: dia hanya pasrah ditengah masalah.
3. Manusia unggul: dia melihat tantangan, sebagai kesempatan, untuk belajar dan melihat kuasa Allah SWT. Dia dzat yang sangat kuasa untuk merubah taqdir semua makhluq.
Sayang bila masa laluku tidak dikenang. Walau aku berasal dari keluarga ekonomi lemah, fisikku juga lemah. Namun saat remaja, aku pun sudah berkeinginan untuk manjadi manusia kuat dan unggul, tak peduli berbagai keterbatasan diri dan keluarga. Dan masalah ekonomi merupakan masalah dominan yang dihadapi dalam keluargaku.
Masalah ekonomi berusaha kuanggap sebagai rintangan yang tidak berarti untuk meraih mimpi. Walau ortuku tidak mampu mneyekolahkanku, aku tidak menyerah. Pokoknya aku harsu menjadi orang yang berilmu.
Setelah lulus SMP aku bertekat merantau ke Solo, lalu aku bekerja sambil sekolah. Dan akhirnya setealh SMA, aku bisa kuliah di PTN- UNS dan mendapat bea siswa. Setelah lulus aku bisa menjadi guru bahasa Inggris di SMAN 1 Girimarto sampai sekarang. Dulu aku tidak mempunyai bayangan bisa menjadi guru bahasa Inggris. Ortuku bukan orang terpelajar. Mereka buruh dan tani.
Sebenarnya sekilas aku punya bayangan bisa menjadi wira usahawan di Solo. OOh ya setelah SMP, aku pernah jeda berhenti tidk sekolah. Aku sudah mencoba berwira usaha sebagai PKL. Ternyata, Allah menunjukkan jalan supaya aku bersekolah, dan alhamdulillah aku bisa kuliah sampai S2, tanpa minta kepada ortu dan saudara-saudara.
Mengenang masa lalu bukan untuk bahan riya'dan sombong, semoga aku sekeluarga semakin bahagia karena berusaha semakin bersyukur. Salam sukses sejati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
berlatih kreatif melaui pembuatan komentar