Aku yang lemah. Andaikan aku tak menyadari atas kelemahanku. Andai aku tidak berusaha pinter menghibur diri, andai aku tidak sering membaca dan menyimak nasihat para motivator, andai aku tidak nekat. Tidak tahu apa jadinya aku.
Kumaknai bahwa lemah bukan berarti harus susah dan menyerah. Aku berusaha kreatif menutupi aib/ kelemahan diri, menghibur diri, mencari kesibukan diri dan pasti berdoa supaya Allah SWT atas kuasaNya menuntunku, dari masa aku kecil hingga dewasa. Sehingga Dia Allah memberikanku, kekuatan untuk tegar, sabar dan semangat dalam menjalani hidup.
Kumaknai bahwa lemah bukan berarti harus susah dan menyerah. Aku berusaha kreatif menutupi aib/ kelemahan diri, menghibur diri, mencari kesibukan diri dan pasti berdoa supaya Allah SWT atas kuasaNya menuntunku, dari masa aku kecil hingga dewasa. Sehingga Dia Allah memberikanku, kekuatan untuk tegar, sabar dan semangat dalam menjalani hidup.
Oooh ternyata sebagian besar doa dan usahaku telah diijabahi oleh Allah SWT. Sering aku berpikir; kok aku bisa begini, kok aku bisa kuat, kok aku bisa tetap tegar. Ternyata memang benar Allah lah yang Maha Kuasa, Maha Pengasih. Bahkan orang jahat saja diberi rezeki oleh Allah SWT.
Ya, sudah pernah kutulis dalam biografiku. Aku terlahir dari anak terakhir dari 7 bersaudara. Kayaknya kelahiranku di luar rencana ortuku. Karena aku terlahir saat-saat ortuku sudah tua dan lemah. Ya aku terlahir dari keluarga lemah ekonomi, dan dari masyarakat terpinggirkan.
Cita-citaku dari kecil, aku mampu mandiri dan syukur bisa berbagi. Teringat masa laluku. Untuk bisa sekolah sampai setinggi PT, bagi masyaratku dan keluargaku dianggap sesuatu yang berat dan mahal. Tapi, aku ternyata bisa melaluinya walau ibaratnya aku sambil merangkak. Bukan berarti aku kuat dan hebat. Allah SWT lah yang Maha Kuat.
Itu sudah berlalu. Kini saatnya aku refleksi diri dan senantiasa harus bersyukur. Kini saatnya menebarkan virus nekat, dan tetap semangat. Salam sukses sejati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
berlatih kreatif melaui pembuatan komentar