Sekitar usiaku delapan tahun, aku sudah terbiasa puasa. Walau hanya puasa "mbedhuk", alias tidak sampai sehari penuh. Dan sekitar usai sembilan tahun aku sudah terbiasa puasa sehari penuh. Bukan karena aku hebat. Karena lingkungan di desaku sudah terbiasa anak kecil puasa seharian penuh. Terkadang ini hanya kegiatan ikut-ikutan saja. Juga malu bila aku tidak berpuasa. Walau ini tak menunjukkan keikhlasan dalam beribadah. Eeeh ternyata kebaikan, keikhlasan, dan ketaqwaan perlu dilatih sejak kecil.
Dampaknya kini aku sudah memiliki banyak anak, kegiatan puasa kuanggap bukan hal yang memberatkan. Teringat firman Allah SWT: “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa
sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kamu
bertaqwa” (QS. Al Baqarah: 183).
Tujuan final ibadah puasa adalah TAQWA. Untuk menuju tingkatan taqwa, pasti perlu pembelajaran. Ibadah puasa adalah salah satu pembelajaran menuju manusia mulia yakni manusia TAQWA. Lalu keuntungannya apa menjadi manusia bertaqwa?.
Keuntungan menjadi manusia bertaqwa sungguh luar biasa. Yang jelas manusia baik menurut Allah SWT adalah manusia yang bertaqwa. Kebaikan berdampak kebaikan pula. Kebaikan pengundang kebahagiaan, sedangkan keburukan pengundang kesengsaraan.
Lebih lengkap lagi, bahwa ada banyak keuntungan menjadi orang bertaqwa:
Pertama, orang bertaqwa itu akan punya banyak solusi dan jalan keluar atas
berbagai problem hidup yang dihadapinya. Dalam surat At Thalaq ayat 2,
Allah swt menegaskan, “Barang siapa yang bertaqwa kepada Allah niscaya
Dia akan mengadakan baginya jalan ke luar.” Berjuanglah untuk semakin
takwa harga kita tidak “ruwet” menjalani kehidupan ini. Apabila ada
masalah segera selesai dan saat pikiran buntu berbagai solusi datang
dari segala penjuru. Itulah salah satu nikmatnya taqwa.
Kedua, orang bertaqwa itu mendapat rezeki dari arah yang tidak diduga-duga.
(At Thalaq: 3). Rezeki tidak harus berupa materi kan?. Mungkin kita tiba-tiba
bisa berangkat ke Tanah Suci, terbebaskan dari hutang, bea siswa,
mendapatkan door prize, order meningkat, berjodoh dengan orang baik,
hadiah dan lain sebagainya. Semakin bertaqwa maka berbagai pintu
datangnya rezeki semakin terbuka.
Ketiga, orang bertaqwa itu urusannya dipermudah. Ini janji Allah swt di dalam
surat At Thalaq ayat 4, “Dan barang siapa yang bertakwa kepada Allah
niscaya Allah menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya.”
Menjadi orang bertaqwa agar berbagai kemudahan menjalani kehidupan mewarnai perjalanan
hidup kita. Masalah yang sulit dan berat bagi sebagian orang akan terasa
mudah bagi orang yang bertaqwa.
Keempat, orang bertaqwa itu kesalahannya dihapus, pahalanya dilipatgandakan.
Simak firman Allah swt di sura At Thalaq 5, “… Barang siapa yang
bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan menghapus kesalahan-kesalahannya
dan akan melipat gandakan pahala baginya.” Setiap manusia pasti punya
salah dan dosa, bersihkanlah dengan semakin taqwa. Setiap kita inging
melakukan leverage dalam berbagi hal termasuk pahala, tempuhlah dengan
jalan taqwa.
Kelima, orang bertaqwa itu dimuliakan. Lihatlah surat Al Hujurat ayat 13.
Kemuliaan yang paling utama bukanlah karena kekayaan, keturunan,
pendidikan dan lainnya. Allah swt akan memuliakan dan mengangkat derajat
orang yang bertaqwa. Bila kita bukan anak raja, kaya pun tidak,
pendidikan juga biasa saja, angkatlah derajat hidup kita dengan landasan
taqwa.
Selanjutnya, hidup adalah pilihan. Kita tinggal memilih: jalan ketaqwaan atau kekufuran. Keduanya terbentang di depan kita. Salam sukses sejati!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
berlatih kreatif melaui pembuatan komentar